Teks Foto JAHEPekerja saat memasukan bibit jahe ke dalam polibag
Bisnis Jahe Merah Menjamur BONDOWOSOHarga jual jahe merah cukup menjanjikan. Apalagi, jika petani dan pemilikperusahaan jamu punya perjanjian kerja atau MoU. Tidak mengherankan, jika saat ini, sebagianbesar petani Bondowoso memilih untuk menanam jahe merah. Disaat panen nanti, jahe merah itusudah ada yang menampungnya. Reza, 40, seorang petani jahe mengatakan kepada Jawa Pos Radar Jember, jika petani jahe merahhanya asal tanam jahe tanpa ada jaminan pasar, maka sangat sulit bagi petani untuk memasarkanjahenya.Karena nantinya harganya akan jatuh karena sulit cari pasar, terangnya, Sabtu (29/11). Namun jika ada perusahaan jamu yang siap untuk membeli, maka petani tidak akan rugi.Karenajahejahe yang dipanen nanti, sudah siap ditampung oleh pasar yang merupakan perusahaan jamu, katanya. Tak pelak, saat ini banyak petani yang menjalin kerjasama dengan perusahaan jamu untuk menanam jahe.Ini usaha yang prospektif. Karena, produk hasil pertanian dibuat jamu. Jadinya,mereka atau perusahaan akan tetap butuh jahe merah, katanya. Sementara itu, banyak lahanlahan kosong milik petani yang ditanami jahe merah. Mereka beralih ke komoditas jahe ini karena menanam jahe itu mudah. Tidak butuh banyak air atau saluran irigasi.Karena jahe bias ditanam dipekarangan. Asalkan, rutin untuk melakukan penyiraman dan pemberian pupuk organik, ujarnya. Apalagi, perusahaan jamu membutuhkan jahe yang diolah secara organik.Pupuknya berasal dari organik bukan dari kimia, katanya. Selain itu, jahe bisa ditanam dibawah tegakan (pepohon).Bagi petani yang menanam pohon sengon, maka jahenya bisa ditanam di bawah pohon. Jadi, tanam jahe ini fleksibel tidak selalumembutuhkan areal yang khusus, jelasnya. (eko)