Anda di halaman 1dari 2

Mereka Berkata,

Jamaah Tabligh Menjauhi Belajar Masail Fiqih


Iman ilmu dan amal bersamaan
Dari Ibnu Umar ra., Aku hidup beberapa tahun, dan sesungguhnya seseorang dari
kami dikaruniai iman sebelum Alquran dan turun surat Alquran kepada Muhammad saw.
maka ia belajar halalnya dan haramnya, dan ia tidak diperkenankan untuk berhenti di
sisinya darinya sebagaimana kalian mempelajari Alquran. Kemudian kusaksikan orangorang yang dikaruniai Alquran sebelum keimanan. Maka ia membaca dari surat pembuka
hingga penutupnya, tetapi ia tidak mengetahui apa perintah-Nya dan apa larangan-Nya, dan
ia tidak diperkenankan untuk berhenti di sisinya darinya dan menyebarkannya dengan
nasyral daqqal. (Thabrani Al-Awsath, Haitsami: I/165)
Dari Jundub bin Abdullah, ia berkata, Kami bersama Nabi saw. dan pada saat itu
kami adalah pemuda-pemuda yang hampir baligh. Maka kami mempelajari iman sebelum
kami mempelajari Alquran. Kemudian barulah kami mempelajari Alquran, sehingga
meningkatlah iman kami dengannya. (Sunan Ibnu Majah, 11)
Dari Ali ra., ia berkata, Apabila ada suatu surat yang turun pada masa Rasulullah
saw. ataupun satu ayat atau lebih, maka keimanan dan kekhusyuan kaum muslimin
bertambah. (Al-Askari, Ibnu Mardawaih - Kanzul Ummal: I/232)
Dari Abi Abdurrahman, disampaikan kepada kami orang yang membacakan kepada
kami diantara sahabat ra., bahwa mereka dibacakan dari Rasulullah saw. sepuluh ayat. Dan
mereka tidak mempelajari dulu sepuluh ayat berikutnya, sehingga mereka mengetahui apa
yang dimaksud dengan ayat itu ilmunya dan amalannya. Maka kami mempelajari ilmu dan
amal sekaligus. (Ahmad Al-Musnad: V/410)
Dalam riwayat lain ada tambahan, maka kami mempelajari Alquran dan amalan
bersamaan. Sesungguhnya akan diwariskan Alquran ini setelah kami, suatu kaum yang
mempelajarinya seperti minum air yang tidak melewati tulang leher, bahkan tidak melewati
di sini. Dan ia menunjukkan jarinya ke tenggorokannya. (Thabaqat Ibnu Saad: VI/172)
Ulama Sahabat

Masruq ra. berkata, Aku mengenali dengan baik para sahabat Rasulullah saw.. Maka
kudapati bahwa ilmu mereka berkumpul pada enam orang, yaitu: Umar, Ali, Abdullah,
Muadz, Abu Darda, dan Zaid bin Tsabit radhaiyallahu anhum--. Lalu kukenali dengan baik
mereka semua, hingga kudapati bahwa ilmu mereka pun terkumpul pada Ali ra. dan
Abdullah ra.. (Ibnu Saad Ath-Thabaqat: IV/167)
Masruq pun berkata, Aku datang ke Madinah, maka aku bertanya mengenai para
sahabat nabi saw., ternyata yang paling dalam ilmunya adalah Zaid bin Tsabit ra.. (Ibnu
Saad Ath-Thabaqat: IV/176)
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya
kalian berada pada zaman, yang jika diantara kalian meninggalkan
sepersepuluh dari yang diperintah Allah, niscaya kalian binasa.
Kemudian akan datang suatu zaman, siapa diantara mereka yang
mengamalkan sepersepuluh dari apa yang diperintahkan, niscaya akan
selamat. (Tirmidzi Misykatul Mashabih, hal.64)

Anda mungkin juga menyukai