Sindrom Steven Jhonson Kel. 8 Pracoas
Sindrom Steven Jhonson Kel. 8 Pracoas
IDENTITAS PASIEN :
Nama
: Anton
Umur
: 28 thn
: Islam
Status
: Belum menikah
Alamat
ANAMNESA :
Pasien mengeluh kulit melepuh bagian wajah, leher, badan dan di sekitar alat
kelamin. Pasien merasa nyeri bagian mata, nyeri saat menelan, sebelumnya
pasien juga mengeluh demam selama 2 minggu, pasien sudah pernah berobat ke
dokter dengan diagnosis faringitis kemudian diberi obat antibiotik. Riwayat
alergi makanan disangkal, tidak merokok, riwayat keluarga tidak ada yang
mengalami penyakit serupa.
PEMERIKSAAN FISIK :
Kesadaran : Compos mentis
Kepala
= DBN
Rambut
= DBN
Muka
= Tampak eritema , bula & vesikel , krusta , erosi (+)
Mata
= Kanan & Kiri : Palpebra edema , Konjungtiva hiperemis
Telinga= DBN
6. Hidung
= DBN
7. Mulut
= Tampak mukosa mulut melepuh terdapat vesikel & bula
8. Lidah
= DBN
9. Tenggorokan = Faring hiperemis
10. Leher
= Tampak bula, eritema, erosi, vesikel , eritema, erosi , vesikel , krusta ,
nyeri sentuh (+)
11. Thorax
= Inspeksi : tampak bula,eritema,erosi,vesikel,krusta
= Palpasi : nyeri sentuh (+)
= Perkusi : DBN
= Auskultasi : DBN
12. Abdomen
= Inspeksi : DBN
= Auskultasi : DBN
= Perkusi : DBN
= Palpasi : DBN
13. Genitalia
= di mukosa gland penis tampak erosi dan hiperemis , nyeri sentuh (+)
14. Eksremitas atas dan bawah = DBN
RESUME :
Pasien mengeluh kulit melepuh bagian wajah,leher,badan dan di sekitar
alat kelamin. Pasien merasa nyeri bagian mata, nyeri saat
menelan,sebelumnya pasien juga mengeluh demam selama 2 minggu,
pasien sudah pernah berobat ke dokter dengan diagnosis faringitis
kemudian diberi obat antibiotik.
PENATALAKSANAAN AWAL :
Terapi suportif berupa cairan & elektrolit serta kebutuhan kalori &
protein secara parenteral. Pemberian cairan tergantung dari luasanya
kelainan kulit & mukosa yang terlibat.
1. Cairan : glukosa 5% & larutan darrow bila terapi tidak membaik 2-3
hari maka bisa diberikan transfuse darah sebanyak 300cc selama 2
hari berturut turut terutama pada kasus dengan purpura sangat
luas.
2. Antibiotika : klindamisin 8 16mg /kg/bb/hari secara IV.
3. Kortikosteroid : dexametasone dosis awal : 1mg/kg/bb bolus secara
IV dilanjutkan 0,2-0,5mg /kg/bb secara IV tiap 6 jam.