PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen,oxyhaemoglobin
(dalam darah) dan karoten.
15
(hiperpigmentasi)
pada
wajah,
sehingga
dapat
mengganggu
penampilan seseorang.14 Biasanya mengenai area yang terpajan sinar ultra violet
dengan tempat predilkesi pada pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dan dagu
bersifat simetris,2 mungkin juga dapat ditemukan di lengan. Melasma dapat
teridentifikasi atau terlihat dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV), biasanya
dapat dilihat pada 30% dari wanita Asia usia pertengahan.7
Kasus melasma terbanyak diderita oleh wanita, karena paparan sinar
matahari di wajah, walaupun 10% dan kasus terjadi pada pria. Flek dapat terjadi
1
pada berbagai kelompok masyarakat, dan suku, serta jenis kulit manusia apa saja. 3
Melasma lebih jelas atau lebih sering pada orang dengan warna kulit cokelat atau
hitam seperti orang dari Asia, Timur tengah, India, Amerika Selatan.16
Secara umum faktor risiko terhadap terjadinya penyakit adalah disebabkan
faktor peilaku, manusia, agen penyebab dan faktor lingkungan.12 Berkaitan dengan
penyakit melasma, cenderung disebabkan oleh faktor fisik berupa paparan sinar
matahari, dan faktor kimia seperti paparan bahan kimia, serta faktor manusia yaitu
kebiasaan menggunakan kosmetik yang mengandung bahan kimia yang
berlangsung lama, kebiasaan menggunakan alat kontrasepsi yaitu jenis hormonal,
penggunaan obat-obatan yang bersifat fototoksik, kehamilan serta faktor genetik.3
Penggunaan bahan kimia yang berlebihan baik dalam bentuk kosmetik,
obat-obatan juga menimbulkan efek samping bagi kulit, khususnya kulit wajah,
sehingga berpotensi terhadap terjadinya melasma. Jenis bahan kimia tersebut
seperti merkuri, senyawa bismuth, fenol, hidrogen peroksida. 15 Sinar matahari
diketahui sebagai pencetus utama timbulnya melasma, sehingga kasus ini sering
terjadi pada orang-orang yang biasa terpajan sinar matahari. 5 Paparan sinar
matahari pada kulit akan menyebabkan proses melanogenesis yaitu pembentukan
melanin yang menyebabkan hiperpigmentasi. Secara epidemiologi sering terjadi
terutama pada bangsa Latin dan Asia. Tampak lebih jelas pada musim panas.13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Melasma dalam bahasa Yunani dikenal dengan black spot yang artinya
juga
dikenal
dengan
nama
kloasma
atau
mask
of
Gambar 2.1
Melasma10
2.2
Epidemiologi
Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal
didaerah tropis.15 Melasma lebih sering tampak pada orang dengan kulit berwarna
coklat atau hitam seperti orang Asia, Timur Tengah, India, Amerika Selatan. 16
Melasma dijumpai terutama pada wanita, meskipun didapat pula pada pria. Di
Indonesia perbandingan kasus wanita dan pria adalah 24:1. Terutama tampak pada
wanita usia subur dengan riwayat langsung terkena pajanan sinar matahari.
Insidens terbanyak pada usia 30-44 tahun.15
Menurut Fitzpatrick,3 kasus melasma terbanyak diderita oleh wanita karena
paparan sinar matahari diwajah, walaupun 10% dari kasus terjadi pada pria. Flek
dapat terjadi pada berbagai kelompok masyarakat, dan suku, serta jenis kulit
manusia. Kelainan ini ditemukan pada 70% kehamilan serta pada wanita yang
mendapat kontrasepsi oral dan pemakai kosmetik.4
2.3
Etiologi
Etiologi melasma sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Faktor
dari enzim tersebut. Sinar ultra violet menyebabkan enzim tirosinase tidak
dihambat lagi sehingga memacu proses melanogenesis.
3. Hormon, seperti esterogen, progesteron, dan MSH (Melanin Stimulating
Hormone) berperan pada terjadinya melasma.14 Pada kehamilan, melasma
biasanya
meluas
pada
trimester
ke-3.
Perubahan
pigmen
yang
mengganggu secara kosmetik terjadi sampai 75% pada wanita hamil. Pada
pemakai pil kontrasepsi, melasma tamapak dalam 1 bulan sampai 2 tahun
setelah dimulai pemakaian pil tersebut.
4. Obat, seperti difenil hidantoin, mesantoin, klorpromasin, sitostatik, dan
minosiklin dapat menyebabkan timbulnya melasma. Obat ini dtimbun di
lapisan dermis bagian atas dan secara kumulatif dpat merangsang
melanogenesis.
5. Ras, melasma banyak dijumpai pada golongan kulit berwarna gelap.
6. Kosmetika, pemakaiannya yang mengandung parfum, zat pewarna, atau
bahan-bahan
tertentu
dapat
menyebabkan
fotosensitivitas
yang
2.4
Patogenesis
Pada umumnya mengenai wanita usia dewasa atau masa subur dan
pertengahan. Melasma lebih banyak dijumpai pada orang dengan kulit berwarna,
yaitu kulit tipe IV-VI.7 Fitzpatrick9 membagi jenis kulit manusia menjadi 6
kelompok berdasarkan kepekaannya terhadap sinar matahari, yaitu :
a. Tipe I, golongan orang yang selalu terbakar sinar matahari, dan tidak pernah
menjadi coklat tua, memiliki warna dasar kulit putih.
b. Tipe II, golongan orang yang mudah terbakar sinar matahari, sulit mengalami
perubahan warna coklat tua, warna dasar kulit putih.
c. Tipe III, golongan orang yang sedikit terbakar sinar matahari setelah terpajan
dan sedikit berubah warna colat tua, warna dasar kulit putih.
d. Tipe IV, golongan orang sulit terbakar sinar matahari dan mengalami perubahan
warna coklat tua, warna dasar kulit coklat muda.
e. Tipe V, golongan orang yang jarang terbakar sinar matahari dan mudah berubah
warna coklat tua, warna dasar kulit coklat.
f. Tipe VI, golongan yang tidak pernah terbakar sinar matahari, selalu berubah
warna coklat tua, warna dasar kulit coklat tua sampai hitam.
Pemilik kulit tipe I-II biasanya orang Kaukasia, tipe III-IV biasanya orang
Mongoloid, tipe IV-V orang Polinesia, dan tipe VI adalah orang Negro. Orang
Asia memiliki kulit berwarna kuning sampai sawo matang dan termasuk jenis
kulit Asia, yang menurut Fitzpatrick termasuk tipe IV dan V.7
Patogenesis melasma masih banyak yang belum diketahui. Tetapi banyak
faktor yang mempengaruhi timbulnya melasma, yaitu :
2.5
tegas dengan tepi tidak teratur seperti peta dan biasanya simetris. Perjalan
penyakit kronis dan mengalami eksaserbasi bila terkena sinar matahari. Biasanya
terjadi setelah kehamilan yang berulang-ulang dan dapat mengadakan resolulsi
setelah melahirkan atau penghentian oral kontrasepsi.11 Melasma sering pada pipi,
dan hidung yang disebut pola malar. Pola mandibular terdapat pada dagu,
sedangkan pola sentrofasial di pelipis, dahi, alis, dan bibir atas. Warna keabuabuan atau kebiru-biruan terutama pada tipe dermal.
Terdapat beberapa jenis melasma dapat dibedakan berdasarkan ditinjau dari
gambaran klinis, pemeriksaan histopatologik, dan pemeriksaan sinar Wood.
Gambar 2.2
Gambaran Klinis Melasma3
2.6
Diagnosis
Diagnosis melasma ditegakkan hanya dengan pemeriksaan klinis. Untuk
2.7
Pemeriksaan Penunjang
Dengan menggunakan pemeriksaan histopatologik, mikroskop elektron, dan
Pemeriksaan histopatologis :
1. Melasma tipe epidermal, melanin terutamaterdapat pada lapisan basal
dan suprabasal. Kadang-kadang di seluruh stratum korneum dan
stratum spinosum. Sel-sel yang padat mengandung melanin adalah
melanosit,14 sel-sel lapisan basal, dan suprabasal, juga terdapat pada
keratinosit dan sel-sel stratum korneum.
2. Melasma tipe dermal, terdapat makrofag bermelanin di sekitar
pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian
atas terdapat fokus-fokus infiltrat.
3. Tipe campuran, lesi ada yang bertambah kontras ada yang tidak.
2.8
Diagnosis Banding
Hiperpigmentasi pasca peradangan dan efelid. Dengan anamnesis yang jelas
patofisiologi
dari inflamasi
Gambar 2.3
Hiperpigmentasi Pasca Infalamsi16
Efelid
11
Gambar 2.4
Efelid
2.9
Penatalaksanaan
Pengobatan melasma memerlukan waktu yang cukup lama, kontrol yang
teratur serta kerja sama yang baik anatara penderita dan dokter yang
menanganinya. Kebanyakan penderita berobat untuk alsan kosmetik. Pengobatan
dan perawatan kulit harus dilakukan secara teratur karena melasma bersifat kronis
residif.15
Penatalaksaan melasma meliputi :
Pencegahan
a. Pencegahan terhadap timbulnya atau bertambah berat serta kambuhnya
melasma adalah perlindungan terhadap sinar matahari. Hal ini biasanya
dilakukan dengan cara konvensional, misalnya dengan memakai topi
lebar atau payung, atau dengan menggunakan tabir surya (sunscreen).
12
Pengobatan
Terapi yang sering digunakan pada melasma meliputi obat-obat bleaching
(pemutih), tabir surya dan bila perlu bedah kimia.
a. Pengobatan Topikal :
1. Bleaching
Hydroquinone 2-5% dalam bentuk krim (dosis makin besar iritasi
makin besar). Krim tersebut dipakai pada malam hari disertai
pemakaian tabir surya pada siang hari. Umumnya tampak perbaikan
dalam 6-8 minggu dan dilanjutkan sampai 6 bulan. Efek samping
adalah dermatitis kontak iritan atau alergik. Setelah penghentian
penggunaan hidroquinon sering terjadi kekambuhan. Formula
Kligman : Krim yang mengandung Hydroquinone 5% + Tretinoin
0,1% + dexamethason 0,1%.
2. Tabir surya
Sebaiknya berbentuk opaque (bahan fisik : mengandung titanium
dioxyde dan zinc oxyde) atau dipaki tabir surya dengan SPF > 30.
Tanpa penggunaan tabir surya yang opaque terapi akan gagal.
3. Asam Retinoat (retinoid acid/tretinoin)
Asam retinoat 0,1% terutam digunakan sebagai terapi tambahan
atau terapi kombinasi. Krim tersebut juga dipakai pada malam hari.
Efek samping berupa eritema, deskuamasi, dan fotosintesis.
Tindakan Khusus :
a. Bedah kimia
- Larutan glicolic acid 20-50% 3-4 minggu sekali
- Solusio Jessner :
Epidermal melasma :
Tabir surya opaque pagi hari, hydroquinone dan tretinoin malam hari.
Hasil pengobatan mulai terlihat setelah 2 bulan dan melasma hilang selama 6
bulan pengobatan.
Dermal melasma :
Hasil pengobatan minimal, terapi pilihan dengan kosmetika opaque. Terapi
laser tidak menjanjikan. Pengobatan melasma bersam penggunaan kontrasepsi
oral mengurangi keberhasilan pengobatan. Pengobatan melasma pada masa
kehamilan dan menyusui tidak dianjurkan.11,13
14
2.10
Komplikasi
Okronosis eksogen (exogenous ochronosis) yaitu, warna hitam bertambah
2.11
Prognosis
Ketika melasma muncul selama kehamilan, prognosis untuk perbaikan
spontan setelah melahirkan sangat baik. Namun, dalam banyak kasus melasma
bertahan bahkan setelah stimulus homonal telah dihilangkan. Walaupun
pengobatan dapat membantu, peningkatan pigmentasi biasanya dapat kembali
setelah kulit terkena sinar matahari. Dalam semua kasus, melasma adalah kondisi
jinak tanpa kecenderungan untuk transformasi ganas.8 Bila faktor-faktor penyebab
dapat dihilangkan, prognosis baik.14
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdullah, Benny.2009. Dermatologi. Airlangga University Press, Surabaya.
2. Andrianto,Petrus. 1988. Dermatovenerologi. EGC, Jakarta.h.110-111.
3. Fitzpatrick,R,Rokhsar,C, 2005. The Treatment of Melasma with Fractional
Photothermolysis a Pilot Study, Journal American Society dor Dermatology
Surgery,Inc.
4. Goldstein BG, Goldstein AO. 1998. Dermatologi Praktis. Hipokrates, Jakarta,
pp.229-230.
5. Graham, Brown, Burns T. 2005.Lectures Notes on Dermatology. Erlangga,
Jakarta.
6. Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates, Jakarta, pp.35-45.
7. James WD, Berger TG. 2006. Andrews Disease of The Skin Clinical
Dermatology, 10th Edition.Elsivier,Philadelphia, pp.854-855.
8. Johnson, Bernett L. 1987. Disorders of Pigmentaion. In: Bondi Edward E.
Dermatology Diagnosis and Therapy. Departement of Dematology University
of Pennsylvania School of Medicine,Philadelphia,pp.201-202.
9. Laperee H, Boone B, Schepper SD et al. Hypomelanoses
and
16. Wolff, Klaus. 2009. Pigmentary Disorders. In : Fitzpatricks Color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology. 6th Edition.McGraw-Hill,USA, pp.344-346.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
Umur
: 41 tahun
17
JenisKelamin
: Perempuan
Alamat
: Sumbersari, Jember
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pedagang
Tanggal Pemeriksaan
: 9 Juli 2015
Anamnesis
Keluhan Utama :
Bercak coklat kehitaman di wajah, pipi, hidung dan dahi
Riwayat penyakit sekarang:
Menggunakan pil kontrasepsi 2 tahun yang lalu tapi tdk timbul keluhan
seperti ini.
18
Riwayat sosial:
Pasien seorang pedagang di pasar, dalam bekerja pasien sering terpapar
sinar matahari dan pasien tidak menggunakan pelindung seperti topi,
payung maupun tabir surya. Pasien bekerja dari pagi hingga sore dan
jarang berada di rumah.
Pemeriksaan Fisik
Status Dermatologis
19
Batas tegas
Simetris
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Kepala/Leher
RR
Tax
:
20
Konjuntiva anemis
: -/-
Sklera ikterik
: -/-
Edema palpebra
: -/-
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
Diagnosis Banding
1. Efelid
2. Post inflammatory hyperpigmentation (PIH)
Pemeriksaan Penunjang
Lampu wood: tidak dilakukan
Diagnosis
Melasma Sentrofasial
Penatalaksanaan
Terapi yang diberikan pada pasien yaitu :
1. Tabir surya SPF 30 untuk menghindari pajanan UV
21
atau
Kontrol
22