Anda di halaman 1dari 12

ALUR PEMBUATAN VER

KORBAN HIDUP
Chandra Maria D.I. L. Manehat
(1008012024)
Jeanyanty Y. Djaranjoera
(1008012016)
Lina Maria F. F. Naitkakin
(0908012853)

PEMBIMBING
dr. Tjiang Sari Lestari

SUPERVISOR
dr. Muh. HusniCangara, Ph.D,DFM, SpPA

DEFINISI VER
Keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang
berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik
hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh
manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk
kepentingan peradilan.

Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1994. p. 8-9

Dalam Kitab Hukum Acara Pidana


(KUHAP) pasal 187 butir C

KUHAP pasal 184 ayat 1

DASAR
HUKUM VER

KUHAP pasal 186

KUHAP pasal 133

SYARAT-SYARAT PEMBUATAN VER PADA KORBAN HIDUP

1.

Harus tertulis, tidak boleh secara lisan

2.

Langsung menyerahkannya kepada dokter, tidak boleh


dititip melalui korban atau keluarganya, serta tidak boleh
melalui jasa pos

3.

Bukan kejadian yang sudah lewat sebab termasuk rahasia


jabatan dokter

4.

Ada alasan mengapa korban dibawa kepada dokter

5.

Ada identitas korban

6.

Ada identitas pemintanya

7.

Mencantumkan tanggal permintaannya

8.

Korban diantar oleh polisi atau jaksa

KESIMPULAN

Visum et Repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter


atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil
pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati
ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia,
berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk
kepentingan peradilan.

Alur pembuatan Visum et Repertum pada korban hidupyakni :


penerimaan korban yang dikirim oleh penyidik, penerimaan
surat permintaan keterangan ahli/visum et revertum,
pemeriksaan korban secara medis, pengetikan surat
keterangan ahli/Visum et Repertum, penandatanganan surat
keterangan ahli / Visum et Repertum, penyerahan benda bukti
yang telah selesai diperiksa dan penyerahan surat keterangan
ahli/Visum et Repertum.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Sujadi. Visumet Repertum pada Tahap Penyidikan dalam Mengungkap Tindak


Pidana Pemerkosaan [Internet]. [cited 2015 July 14]. p. 1. Available from:
http://download.portalgaruda.org/article

2.

Afandi Dedi. Visumet Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan


Derajat Luka [Internet]. [cited 2015 July 14]. p. 189. Available from:
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article

3.

Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;


1994.p.8-9

4.

IdriesAM.PedomanIlmukedokteranForensik.Jakarta:BinarupaAksara;1997.p.
2-4

5.

KementerianPemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnakRepublikIndonesia.
Prosedur Standar Operasional, Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Jakarta:
KementerianPemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnakRepublikIndonesia;
2011

TERIMA KASIH

Kewajiban dokter untuk membantu peradilan yaitu


dalam bantuk : keterangan ahli, pendapat orang
ahli, ahli kedokteran kehakiman, dokter dan surat
keterangan dari seorang ahli yang memuat
pendapat
berdasarkan
keahliannya
mengenai
sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta
secara resmi dari padanya.

Back

Yang dimaksudkan dengan alat bukti yang


sah yakni : keterangan saksi, keterangan
ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa.

Back

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli


nyatakan di sidang pengadilan.

Back

1.

Dalam hal penyidik untuk kepentigan peradilan


menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan
tindak
pidana,
ia
berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada
ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli
lainnya.

2.

Permintaan
keterangan
ahli
sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis,
yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas
untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat
dan atau pemeriksaan bedah mayat.

3.

Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran


kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus
diperlakukan
secara
baik
dengan
penuh
penghormatan terhadap mayat tersebutdan diberi
label yang memuat identitas mayat, dilak dan
diberi cap jabatan yang diletakkan pada ibu jari

Back

Anda mungkin juga menyukai