Anda di halaman 1dari 43

STT MIGAS BALIKPAPAN

D3 TEKNIK PEMBORAN

ILMU BAHAN

NAMA

DIMAS ARYO SAPUTRA

NIM

1202056

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan kepada
kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang berjudul Bahan
Material. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
terutama bagi penulis sendiri.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi penilaian mata kuliah ilmu
bahan yang merupakan salah satu mata kuliah dalam jurusan pemboran di STT MIGAS.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ilmiah ini tidak terhindar dari kekurangan dan
masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta
kemampuan menulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulisan akan
menerima saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki penulisan ilmiah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua dan menambah wawasan kita mengenai ilmu bahan, khususnya material.

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1. Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
BAB 2. Pembedahan Materi
A. Tanah
B. Batu bara
C. Emas
D. Tembaga
E. Besi
F. Aluminium
G. Skandium
H. Titanium
I. Vanadium
J. Kromium
K. Mangan
L. Kobalt
M. Nikel
N. Seng
O. Uranium
P. Hubungannya dengan fluida formasi
BAB 3
A. Tujuan
B. Kesimpulan
C. Kritik & saran
Daftar pustaka

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu bahan merupkan ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat, gambarangambaran dari material terutama perkembangan, perubahan, kenampakan bentuk luar,
struktur dalam mineral dan sifat-sifat fisis lainnya. Suatu material didefinisikan
sebagai padatan, cairan, maupun mineral.
Material adalah suatu bahan penyusun suatu benda ataupun bentuk bumi dari
bagian luar sampai baganian dalam. Secara umum material tersebut meiliki jenis dan
sifat berbeda. Sehingga saya berharap dengan makalah ini kita semua dapat sedikit
memahami tentang material pembentukan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah kami uraikan di atas maka masalah yang kami bahas
adalah:

Susunan dan penyusun material


Cara pembentukan material
Sifat-sifat material
Bahan-bahan material
Serta hubungannya dengan fluida formasi

BAB 2
PEMBEDAHAN MATERI
A. Tanah

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang ada di
planet bumi serta merupakan kunci kerberhasilan makhluk hidup. Tanah
adalah lapisan tipis kulit bumi dan terletak paling luar. Tanah merupakan
hasil pelapukan atau erosi batuan induk (anorganik) yang bercampur
dengan bahan organik. Tanah mengandung partikel batuan atau mineral,
bahan organik ( senyawa organik dan organisme ) air dan udara. Mineral
merupakan unsur utama tanah. Pada umumnya mineral terbentuk dari
padatan anorganik dan mempunyai komposisi homogen.
Tanah terbentuk melalui proses alami dan berlangsung sangat lama.
Selain itu terdapat hubungan antara perkembangan lapisan tanah dan
perkembangan tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia. Jenis tanah memiliki
perbedaan antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan itu
terjadi karena berbagai faktor, diantaranya adalah
- Jenis batuan
- Bahan induk
- Curah hujan
- Penyinaran matahari
- Bentuk permukaan bumi
- Organisme yang ada di tanah
- Tumbuh-tumbuhan penutup tanah(Vegetasi)
Selain itu kegiatan manusia juga berpengaruh penting dalam
pembentukan tanah. Misalnya, kegiatan pertanian, kegiatan perhutanan
dan perubahan dari pedesaan menjadi perkotaan.
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian
kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air

sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga


juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.
Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi
sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan
bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai
ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai
penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat
tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang
lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.
Karakteristik tanah
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan
mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat
ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan
terbentuk dari masa Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah
non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia
mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol)
terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan
gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung
memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik
(substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok
tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air
atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat
ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu
menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian
besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah
capaian optimum.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk
partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh
komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan
lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan
didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan
lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang.

Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah
bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki
lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat
proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna
hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang
tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di
rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan,
belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan
biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang
berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya.
Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau
perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif
membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang
terkonsentrasi[1].
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari
komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah
tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan
gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan
ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus
(jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran
besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi
air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar
dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin
liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.
JENIS JENIS TANAH
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan
jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenisjenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan
daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir

kasar dan berkerikil.


3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan
cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di
pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan
gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah
vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan
unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air
hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari
pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok
tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh
: rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Tanah terbentuk melalui proses pelapukan baik terhadap batuan organik
maupun batuan anorganik. Ada beberapa jenis pelapukan, diantaranya
adalah pelapukan fisik ( mekanis) pelapukan kimia dan pelapukan
biologis .

A. PELAPUKAN FISIK ( MEKANIS)


Pelapukan fisik meliputi fragmentasi batuan (bedrock) menjadi butiranbutiran dan akhirnya menjadi tanah. Contoh proses ini adalah disebabkan
oleh pembekuan air diwaktu dini ( malam hari atau saat hujan) dan
mencair nya air saat panas siang hari. Pertumbuhan alar tanaman juga
menyebabkan terjadinya fragmentasi batuan di bawah tanah.
B. PELAPUKAN KIMIA
Pelapukan kimia meliputi penghancuran secara kimiawi bahan-bahan
mineral dari batuan akibat fragmentasi batuan akibat reaksi air dan udara
pada batuan. Larutnya batu kapau oleh air merupakan salah satu contoh
pelapukan ini. Yang ,membentuk sebuah stalaktit yang menggantung pada
lubang gua, atau terbentuknya dolina ( cekungan ) dan sungai dabawah
tanah.
C. PELAPUKAN BIOLOGIS
Pelapukan ini berupa penghancuran yang dilakukan binatang, seperti
rayap, cacing dan tikus.
GEJALA KERUSAKAN TANAH
Kerusakan tanah dapat terjadi karena hilangnya unsure hara walaupun
tidak terjadi perpindahan secara fisik. Gejala kerusakan tersebut
dipengaruhi oleh kegiatan manusia misalnya, kegiatan kehutanan, adanya
penebangan pohon secara besar-besaran, kegiatn pertambangan , kegiatan
pertanian yang meluipakan kaidah konserpasi tanah, pengolahan lahan
yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan dan pengolahan lahan.
BIDANG KEHUTANAN
Kegiatan kehutanan selama ini telah memberikan pengaruh negative dari
tingkat kerusakan yang sangat rendah hingga tinggi. Akaibatnya, hutan
dapat berubah menjadi padang rumput. Hutan cenderung rusak dan
tandus serta ekosistem hutan rusak dengan kategori serius dan parah. Hal
tersebut merupakan akibat kegiatan kehutanan seperti : penebangan

secara lair ( forest-loging) dan land clearing. Penenbangan hutan secara


liar dapat menurunkan kwalitas sumber daya tahan tanah.
Ketika hujan turun, air hujan akan mengikis permukaan tanah. Jika hal
tersubut terjadi terus , kesuburan tanah akan menurun. Adanya pepohonan
membantu mengurang erosi tanah akibat air hujan .
BIDANG PERTAMBANGAN
Kegiatan pertambangan juga telah memberikan pengaruh negative
terhadap kwalitas sumber daya alam dengan tingkat yang berpariasi.
Masalah tanah berlubang akibat penggalian tanah barang tambang,
kerusakan tersebut tergolong serius dan berdampak pada penurunan
kwalitas kesuburan tanah di daerah pertambangan. Walaupun penurunan
kwlaitas kesuburan tanah masih dalam kategori relative rendah. Kegiatan
pertambangan telah mengakibatkan tanah berlubang dan menganga di
permukaan bumi, akibatnya sangat merusak keindahan tatanan alam. Jika
terjadi hujan lebat, lubang akan menjadi lubangan besar.
BIDANG PERTANIAN
Pada saat ini kegiatan pertanian yang harus dilakukan secara terus
menerus dan internsif telah mengakibatkan menurunnya kwlitas sumber
daya alam tanah. Misalnya, hilangnya humus dan kesuburan tanah . tanah
pertanian yang diolah secara berlebihan dengan cara penggunaan
pestidisa dan pupuk kimia telah merusak kesuburan tanah. Oleh karena
itu pada musim kering tanah dapat beubah menjadi padang pasir yang
tandus.

PEMBANGUNAN TIDAK TERKENDALI


Perkotaan meluas dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan perumahan
bagi manusia. Akibatnya , lahan tanah yang tersedia digunakan untuk
membangun pemukiman baru . dengan adanya sepeda motor, mobil dan
berbagai macam kendaraan menuntut dibangunnya jalan yang lebar dan
lancer, serta bebas dari kemacetan . kecendrungan ini dapat menyebabkan

berkurangnya areal tanah produktif akibat pembangunan jalan baru.

B. Batu bara
Pengertian Batubara
Ada dua teori yang menerangkan terjadinya batubara, (1) teori In-Situ. (2)
teori Drift. Menurut teori In-Situ batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon
yang berasal dari hutan tempat batubara tersebut terbentuk. Batubara yang
terbentuk sesuai denganteori In-Situ biasanya terjadi dihutan basah atau berawa,
sehingga pohonpohon tersebut pada saat mati dan roboh langsung tenggelam
kedalam rawa dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara
sempurna dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen
organik. Menurut teori Drift, batubara terbentuk dari tumbuhan dan pohon yang
berasal dari hutan yang bukan tempat batubara tersebut terbentuk. Batubara
yang terbentuk biasanya terjadi di delta-delta dengan ciri-ciri lapiasan batubara
tipis, tidak menerus (splitting), banyak lapisan (multiple seam) dan banyak
pengotor (kandungan abu cenderung tinggi).
Proses pembentukan batubara terdiri atas dua tahap. (1) tahap biokimia
(penggambutan). (2) tahap geokimia (pembatubaraan). Tahap penggambutan
(peatification) adalah tahap ketika sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi
tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaerobik) di daerah rawa dengan
sistem penirisan (drainage system) yang buruk dan selalu tergenang air
beberapa inci dibawah permukaan air rawa. Material tumbuhan yang busuk
tersebut melepaskan unsur H,N,O dan C dalam bentuk senyawa CO2, H2O dan
NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi,
material tumbuhan itu diubah menjadi gambut (Stach, 1982, opcit, Susilawati
1992). Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan proses diagenesis
terhadap komponen organik dari gambut yang menimbulkan peningkatan
temperatur dan tekanan sebagia gabungan proses biokimia, kimia dan fisika
yang terjadi karena pengaruh pembebanan sedimen yang menutupinya dalam
kurun waktu geologi. Pada tahap tersebut persentase Karbon akan meningkat
sedangkan persentase Hidrogen dan Oksigen berkurang (Fischer, 1927, op cit.
Susilawati 1992) sehingga menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat
maturitas material organiknya.

Klasifikasi Batubara
Proses awalnya endapan tumbuhan berubah menjadi gambut (Peat),
selanjutnya berubah menjadi batubara muda ( Lignite) batubara yang sangat
lunak dan mengandung air 70 % dari beratnya . Batubara ini berwarna hitam,
sangat rapuh, nilai kalor rendah dengan kandungan karbon yang sangat sedikit,
kandungan abu dan sulfur yang banyak. Setelah mendapat pengaruh suhu dan
tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, maka batubara muda akan
mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya
dan mengubah batubara muda menjadi batubara sub bituminous. Perubahan
kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batubara menjadi lebih keras dan
warnanya lebih hitam, sehingga membentuk Bituminous yang merupakan
batubara yang tebal, biasanya berwarna hitam mengkilat, terkadang cokelat tua,
mengandung 68 86% karbon dari beratnya, dengan kandungan sulfur dan abu
yang sedikit akan menjadi Anthracite yang merupakan peringkat teratas
batubara, berbentuk padat, batu keras dengan warna jet-black berkilauan
(Luster) metallic, mengandung antara 86-98% karbon dari beratnya.
Manfaat Batubara
Batubara sebagai bahan galian memiliki peran penting. Misalnya sebagai
bahan bakar alternative nonminyak dan gas (nonmigas), digunakan dalam
industri kimia dan industri lainnya.
Pemanfaatan batubara berhubungan erat dengan karakteristiknya. Batubara
dapat digunakan dalam keadaan padat atau setelah diolah/dikonversi dijadikan
fasa cair atau fasa gas. Pengolahan batubara diperlukan bila karakteristiknya
tidak sesuai dengan persyaratan penggunaannya.
Batubara sabagai bahan dasar dapat dimanfaatkan menjadi bermacam
produk turunan yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Misalnya, sebagai bahan bakar minyak.
Sifat batu bara
Analisa batu bara diperlukan untuk apakah batu bara tersebut bisa
digunakan pada PLTU atau tidak bisa digunakan karena diluar range design
PLTU tersebut. Selain itu analisa batubara diperlukan untuk mengetahui kualitas

batubara tersebut. Analisa yang umumnya dipakai di PLTU adalah


analisa Proximate.
Analisa proximate batubara terdiri dari beberapa analisa dasar batubara,
yang bertujuan praktis untuk menilai kualitasnya. Analisa proximate ini
dilakukan rutin setiap kedatangan pengiriman batubara, yang terdiri dari :
Volatile Matter
Abu
Karbon
Nilai kalor
Moisture
Grindabilitas

C. Emas
Asal usul emas
CALIFORNIA - Ilmuwan asal Harvard-Smithsonian Center for
Astrophysics (CfA) mengungkap asal-usul munculnya emas di Bumi.
Material yang kerap dijadikan perhiasan ini dipercaya lahir hasil tabrakan
dua bintang yang telah mati.
Dilansir Nbcnews, Kamis (18/7/2013), riset baru menyarankan, semua
emas di Bumi kemungkinan datang dari tabrakan kosmik antara bintang
mati yang super padat. Asal-usul emas alam semesta dianggap misterius,
karena material 'mewah' tersebut terbentuk dalam bintang-bintang seperti
unsur-unsur ringan seperti karbon dan besi.
Namun, ilmuwan meyakini misteri tersebut telah terpecahkan, di mana
studi baru mengungkap bahwa emas muncul dari tabrakan dua bintang
neutron. Bintang tersebut berbentuk kecil, namun memiliki inti yang
sangat padat dan bertransformasi membentuk logam berharga.
"Kami memperkirakan bahwa jumlah emas yang diproduksi dan
dikeluarkan selama penggabungan dua bintang neutron mungkin sebesar
10 massa bulan. Semua perhiasan kita merupakan benda hasil tabrakan

bintang," kata peneliti Edo Berger dari Harvard-Smithsonian Center for


Astrophysics (CFA).
Berger dan timnya mempelajari ledakan sinar gamma yang singkat.
Ledakan tersebut merupakan ledakan yang paling bercahaya yang dikenal
di alam semesta dan ditemukan oleh NASA melalui pesawat luar angkasa
Swift yang mengorbit Bumi pada awal Juni 2013.
Diberi kode nama GRB 130603B, ledakan sinar gamma tersebut terletak
3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi dan berlangsung cepat. Ilmuwan
melalui pesawat luar angkasa miliknya melihat ledakan kuat tersebut
yang kemudian berlangsung memudar.
Emas adalah langka di Bumi, karena material ini jarang muncul di alam
semesta. Tim mengharapkan bahwa ledakan sinar gamma mengeluarkan
sekira satu seperseratus dari suatu massa surya dengan beberapa dari
material tersebut yang muncul sebagai emas. (okezone.com)
Pengertian emas
Emas adalah logam yang berat dengan warna kuning yang khas. Dalam
bentuk bubuk, warnanya coklat kemerahan. Logam ini melebur pada suhu
1064,18 oC. Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan univalen ) yang
bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 ( skala
Mohs ). Emas dapat dibentuk jadi lembaran sedemikian tipis hingga tembus
pandang. Sebanyak 120.000 lembar emas dapat ditempa menjadi satu lapisan
yang sedemikian tipisnya sehingga tebalnya tidak lebih dari 1 cm. Dari 1 gram
emas dapat diulur menjadi kawat sepanjang 2,5 km.

Berdasarkan sumber dari WIKIPEDIA, Emas merupakan unsur kimia,


yang dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: aurum)
dan nomor atom 79. Emas merupakan sebuah logam transisi (trivalen dan
univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, malleable, dan ductile.
Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin
dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di
bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya
adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat
celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,
kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya

tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya.
Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue
minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin,
flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga
berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa
emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan
senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum
sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya
>20%. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak
dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis
menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi
dua yaitu endapan primer dan endapan plaser.

Sifat emas
Emas mempunyai karakteristik sectile ( lunak, elastis, mudah dibentuk ),
memiliki warna yang menarik ( kuning, mengkilap, tidak mudah memudar ),
berat, tahan lama, tahan pada panas tinggi dan daya konduksi listrik juga
sebagai perlawanan terhadap oksidasi ( tahan korosi ) sehingga emas memiliki
banyak kegunaan. Namun karena emas sebagai salah satu logam coinage yang
keberadaannya di alam sangat langka, menjadikannya sebagai logam yang
sangat berharga.

D. Tembaga
Tembaga atau cuprum dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Tembaga di alam tidak begitu melimpah dan ditemukan dalam
bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawaan. Bijih tembaga yang terpenting
yaitu pirit atau chalcopyrite (CuFeS2), copper glance atau chalcolite (Cu2S),
cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3) sedangkan
dalam unsur bebas ditemukan di Northern Michigan Amerika Serikat. Dalam
jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis tanaman, bulu-bulu

burung terutama yang berbulu terang dan dalam darah binatang-binatang laut
seperti udang dan kerang.
Pengolahan Bijih Tembaga
Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk memperoleh
tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah dibanding
bijih yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak dibagian bawah
deret volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya.
Bijih berupa oksida dan karbonat direduksi menggunakan kokas untuk
memperoleh tembaga, sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya kalkopirit
(CuFeS2), terdiri dari beberapa tahap untuk memperoleh tembaga, yakni:
Pengapungan (flotasi)

Gambar kalkopirit dari wikipedia

Proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan


ukuran bijih kemudian digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang
telah dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak
tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan
gelembung-gelembung udara. Bagian bijih yang mengandung logam yang
tidak berikatan dengan air akan berikatan dengan minyak dan menempel
pada gelembung-gelembung udara yang kemudian mengapung ke
permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara yang membawa
partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.
Pemanggangan

Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam


udara terbatas pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air
yang mungkin masih ada pada saat pemekatan dan belerang yang hilang
sebagai belerang dioksida.
Campuran yang diperoleh dari proses pemanggangan ini
disebut calcine, yang mengandung Cu2S, FeO dan mungkin masih
mengandung sedikit FeS. Setelah itu calcine disilika guna mengubah besi(II)
oksida menjadi suatu sanga atau slag besi(II) silikat yang kemudian dapat
dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut

Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte dan
kemungkinan masih mengandung sedikit besi(II) sulfida
Reduksi
Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi
dengan cara dipanaskan dengan udara terkontrol, sesuai reaksi
2Cu2S(s) + 3O2(g) 2Cu2O(s) + 2SO2(g)
Cu2S(s) + 2Cu2O(s) 6Cu(s) + SO2(g)
Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga
lepuhan sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.
Elektrolisis
Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag,
Au, dan Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada
elektrolisis tembaga kotor (tidak murni) dipasang sebagai anoda dan
katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan tembaga(II)
sulfat (CuSO4). Selama proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda
teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam
Cu.

Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)


Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni)
makin bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag,
Au, dan Pt mengendap sebagai lumpur.
Sifat fisika

1) Tembaga merupakan logam yang berwarna kunign seperti emas kuning


seperti pada gambar dan keras bila tidak murni.

2) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk


menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat.
3) Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
Beberapa Sifat Kimia Tembaga
1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan
terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh
suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa,
Cu(OH)2CO3.

2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 C tembaga
dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam.
Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 C, akan terbentuk
tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.

3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator
encer seperti HCl encer dan H2SO4encer. Tetapi asam klorida pekat dan

mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal


ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2(aq) yang mendorong
reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.

Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut

4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi

5) Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh
adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks
Cu(NH3)4+.
6) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi
dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan
untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor
yang menghasilkan tembaga(II) klorida.
Pemakaian tembaga
a) Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.
b) Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan,
sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu.
Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor digunakan dalam industri arloji
dan galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas sehingga banyak
digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan perunggu
banyak dijadikan sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni patung.
Kuningan dan perunggu berturut-turut seperti yang tertera pada gambar

c) Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu
mengndung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. Gambar
mata uang yang terbuat dari emas:

d) Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.
e) Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi
metanol menjadi metanal.

Senyawaan tembaga

Tembaga di alam memiliki tingkat oksidasi +1 dan +2.


Tembaga dengan bilangan oksidasi +2 merupakan tembaga yang sering
ditemukan sedangkan tembaga dengan bilangan oksidasi +1 jarang
ditemukan, karena senyawaan tembaga ini hanya stabil jika dalam bentuk
senyawa kompleks. Selain dua keadaan oksidasi tersebut dikenal pula
tembaga dengan bilangan oksidasi +3 tetapi jarang digunakan, misalnya
K3CuF6. Beberapa senyawaan yang dibentuk oleh tembaga seperti yang
tertera pada Tabel.
Tembaga(II)

Nama

Tembaga(I
)

Nama

CuO

tembaga(II) oksida

Cu2O

Cu(OH)2

tembaga(II) hidroksida

CuCl

tembaga(I)
oksida

CuCl2

tembaga(II) klorida

CuI

CuF2

tembaga(II) fluorida

CuS

tembaga(II) sulfida

CuSO4.5H2O

tembaga(II) sulfat
pentahidrat atau vitriol
biru

Cu(NO3)2.3H2
O

tembaga(I)
klorida
tembaga(I)
iodida

tembaga(II) nitrat trihidrat


E. Besi
Pengertian Besi
Besi adalah logam transisi yang paling banyak dipakai karena relatif
melimpah di alam dan mudah diolah. Besi murni tidak begitu kuat, tetapi
bila dicampur dengan logam lain dan karbon didapat baja yang sangat keras.
Biji besi biasanya mengandung hematite (Fe2O3) yang dikotori oleh pasir
(SiO2) sekitar 10 %, serta sedikit senyawa sulfur, posfor, aluminium dan
mangan.(Syukri ,1999 : 623).
Keberadaan Besi di Alam
Besi merupakan salah satu unsur paling biasa di Bumi, membentuk 5%

daripada kerak Bumi. Kebanyakan besi ini hadir dalam pelbagai jenis oksida
besi, seperti bahan galian hematit,magnetit, dan takonit. Sebahagian besar
teras bumi dipercayai mengandungi aloi logam besi-nikel. Sekitar 5%
daripada meteorit turut mengandungi aloi besi-nikel. Walaupun jarang, ini
merupakan bentuk utama logam besi semulajadi dipermukaan bumi.
Dalam perindustrian, besi dihasilkan dari biji besi, kebanyakannya hematit
(sedikit Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4), melalui penurunan oleh karbon
dalam relau hembus (blast furnace) pada suhu sekitar 2000 C. Dalam relau
hembus, bijih besi, karbon dalam bentuk kok, dan fluks seperti batu kapur
diisikan di bahagian atas relau, sementara semburan udara panas dipaksa
untuk masuk ke dalam relau di bahagian bawah.
Dalam relau, kok bertindak balas dengan oksigen dalam hembusan udara
untuk menghasilkankarbon monoksida:
2 C + O2 2 CO
Karbon monoksida mengurangkan bijih besi (dalam persamaan kimia di
bawah, hematit) kepada besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses
tersebut:
3 CO + Fe2O3 2 Fe + 3 CO2
Fluks ditambah untuk meleburkan bendasing dalam bijih, terutamanya
silikon dioksida pasir dan lain-lain silikat. Fluks biasa termasuklah batu
kapur (terutamanya kalsium karbonat) dan dolomit (magnesium karbonat).
Fluks yang lain boleh digunakan bergantung kepada jenis bendasing yang
perlu diasingkan daripada bijih. Di bawah kepanasan relau, batu kapur
mengurai menjadi kalsium oksida (kapur tohor):
CaCO3 CaO + CO2
Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida untuk menghasilkan
sanga.
CaO + SiO2 CaSiO3
Sanga melebur oleh kerana haba di dalam relau, berbanding dengan silikon
dioksida yang tidak akan melebur di bawah haba yang sama. Pada dasar
relau, sanga yang melebur terapung atas leburan besi yang lebih tumpat, dan
hanyut ke tepi relau yang mungkin akan dibuka untuk mengalirkan sanga
keluar daripada leburan besi. Besi ini, apabila didinginkan, akan berubah
menjadi besi mentah, sementara sanga dapat digunakan sebagai bahan untuk
pembuatan jalan raya atau untuk menyuburkan tanah yang kurang mineral
untuk pertanian.
Anggaran sebanyak 1,100 Juta bijih besi dihasilkan di seluruh dunia dalam

tahun 2012, dengan nilai pasaran lebih kurang 25 bilion dolar Amerika.
Pengeluaran bijih berlangsung di 48 negara, dengan lima pengeluar terbesar
merupakan China, Brazil, Australia, Rusia dan India, menghasilkan 70%
daripada pengeluaran bijih besi dunia. 1100 Juta bijih besi digunakan untuk
menghasilkan lebih kurang 572 Juta besi mentah.
Sifat Fisika Besi
Ciri-ciri fisik
Fase
padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
7,86 g/cm
Massa jenis cair pada titik lebur
6,98 g/cm
Titik lebur
1811 K(1538 C, 2800 F)
Titik didih
3134 K(2861 C, 5182 F)
Kalor peleburan
13,81 kJ/mol
Kalor penguapan
340 kJ/mol
Kapasitas kalor
(25 C) 25,10 J/(molK)
Tekanan uap
P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 1728 1890 2091 2346 2679
Ciri-ciri atom
Struktur kristal
kubus pusat badan
Bilangan oksidasi

3132

2, 3, 4, 6
(oksida amfoter)
Elektronegativitas
1,83 (skala Pauling)
Energi ionisasi
pertama: 762,5 kJ/mol
ke-2: 1561,9 kJ/mol
ke-3: 2957 kJ/mol
Jari-jari atom
140 pm
Jari-jari atom (terhitung)
156 pm
Jari-jari kovalen
125 pm

D. Sifat Kimia Besi


Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom
besi, Fe, 26
Deret kimia
logam transisi
Golongan, Periode, Blok
8, 4, d
Penampilan
metalik mengkilap
keabu-abuan
Massa atom
55,845(2) g/mol

Konfigurasi elektron
[Ar] 3d6 4s2
Jumlah elektron tiap kulit
2, 8, 14, 2
1. Mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik. Karena memiliki
ikatan ganda dan ikatan kovalen logam.
2. Besi murni cukup reaktif. Dalam udara lembab cepat teroksidasi
membentuk besi (III) oksida hidrat.(Cotton,1989 :462).

Lain-lain
Sifat magnetik
feromagnetik
Resistivitas listrik
(20 C) 96,1 nm
Konduktivitas termal
(300 K) 80,4 W/(mK)
Ekspansi termal
(25 C) 11,8 m/(mK)
Kecepatan suara
(pada wujud kawat) (suhu kamar) (elektrolitik)
5120 m/s
Modulus Young
211 GPa
Modulus geser
82 GPa
Modulus ruah
170 GPa
Nisbah Poisson
0,29
Skala kekerasan Mohs
4,0

Kekerasan Vickers
608 MPa
Kekerasan Brinell
490 MPa
Isotop
iso
NA
waktu paruh
DM
DE(MeV)
DP
54Fe

5,8%

>3,1E22 tahun

55Fe syn
2,73 tahun penangkapan
56Fe

91,72%

57Fe

2,2%

58Fe

0,28%

penangkapan 2

0,231

? 54Cr

55Mn

Fe stabil dengan 30 neutron


Fe stabil dengan 31 neutron
Fe stabil dengan 32 neutron

59Fe syn
44,503 hari
1,565 59Co
60Fe syn
1,5E6 tahun 3,978 60Co

Ekstraksi Besi
Pada zaman dahulu, manusia telah berhasil mengekstrak besi dari bijihnya
yang berupa senyawa seperti hematit (Fe2O3). Campuran gilingan besi dan
arangnya di biarkan di atas bara sehingga besi meleleh, kemudian besi itu di
tampung. Selanjutnya campuran besi dan arang di letakkan di atas tanur kecil

dan di hembuskan udara dari dasar tanur. Akan tetapi suhu yang dicapai
dengan cara ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tanur tinggi
(tanur hembus) modern yang di kenal masa kini. (Keenan,1992 : 182).
Pengolahan Besi
Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaanya. Hal
tersebut disebabkan tiga alasan berikut yaitu:
a. Bijih besi relatif malimpah di berbagai penjuru dunia.
b. Pengolahan besi relatif murah dan mudah.
c. Sifat sifat besi yang mudah dimodifikasi.
Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit
(Fe2O3), magnetit (Fe3 O4), pirit (FeS2) dan siderit ( FeCO3).
Jenis-Jenis Besi
Besi mentah atau Pig iron yang mengandungi 4% 5% karbon dengan
sejumlah bendasing seperti belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya
adalah ia merupakan perantaraan daripada bijih besi kepada besi tuang dan
besi waja.
Besi tuang (Cast iron) mengandungi 2% 3.5% karbon dan sejumlah
kecilmangan. Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat
memberikan kesan buruk kepada sifat bahan, seperti belerang dan fosforus,
telah dikurangkan kepada tahap boleh diterima. Ia mempunyai takat lebur
pada julat 14201470 K, yang lebih rendah berbanding dua komponen
utamanya, dan menjadikannya hasil pertama yang melebur apabila karbon
dan besi dipanaskan serentak. Sifat mekanikalnya berubah-ubah, bergantung
kepada bentuk karbon yang diterap ke dalam aloi. Besi tuang 'putih'
mengandungi karbon dalam bentuk cementite, atau besi karbida.
Besi karbon mengandung antara 0.5% dan 1.5% karbon, dengan sejumlah
kecil mangan, belerang, fosforus, dan silikon.
Besi tempa (Wrought iron) mengandung kurang daripada 0.5% karbon. Ia
keras, mudah lentur, dan tidak mudah dilakurkan berbanding dengan besi
mentah. Ia mempunyai sejumlah kecil karbon, beberapa persepuluh peratus.
Jika ditajamkan menjadi tirus, ia cepat kehilangan ketajamannya.
Besi aloi (Alloy steel) mengandungi kandungan karbon yang berubahubah dan juga logam-logam lain, seperti kromium, vanadium,
molibdenum,

nikel, tungsten dsb.


Besi oksida (III) digunakan dalam penghasilan storan magnetik dalam
komputer. Ia sering dicampurkan dengan bahan lain, dan mengekalkan ciriciri mereka dalam larutan.

F. Aluminium
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan
unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak
bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari
kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam
bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan
lain-lain) (USGS). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena
aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.
Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah
pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara
sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi.
Selama 50 tahun terakhir, aluminium telah menjadi logam yang luas
penggunaannya setelah baja. Perkembangan ini didasarkan pada sifat-sifatnya
yang ringan, tahan korosi, kekuatan dan ductility yang cukup baik (aluminium
paduan), mudah diproduksi dan cukup ekonomis (aluminium daur ulang). Yang
paling terkenal adalah penggunaan aluminium sebagai bahan pembuat pesawat
terbang, yang memanfaatkan sifat ringan dan kuatnya.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat
ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu,
tergantung kekasaran permukaannya. Kekuatan tensil aluminium murni adalah
90 MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan tensil berkisar 200600 MPa. Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk,
diperlakukan dengan mesin, dicor, ditarik (drawing), dan diekstrusi.
Resistansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, yaitu terbentuknya
lapisan aluminium oksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas.
Lapisan aluminium oksida ini mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh.

Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi
galvanik dengan paduan tembaga.
Aluminium juga merupakan konduktor panas dan elektrik yang baik. Jika
dibandingkan dengan massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan
dengan tembaga, yang saat ini merupakan logam konduktor panas dan listrik
yang cukup baik, namun cukup berat.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain
aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak
pernah mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang
terkandung di dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium
murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses
peleburan dan pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan
akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas
bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium).
Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni
99%, misalnya aluminium foil.
Pada aluminium paduan, kandungan unsur yang berada di dalamnya dapat
bervariasi tergantung jenis paduannya. Pada paduan 7075, yang merupakan
bahan baku pembuatan pesawat terbang, memiliki kandungan sebesar 5,5% Zn,
2,5% Mg, 1,5% Cu, dan 0,3% Cr. Aluminium 2014, yang umum digunakan
dalam penempaan, memiliki kandungan 4,5% Cu, 0,8% Si, 0,8% Mn, dan 1,5%
Mg. Aluminium 5086 yang umum digunakan sebagai bahan pembuat badan
kapal pesiar, memiliki kandungan 4,5% Mg, 0,7% Mn, 0,4% Si, 0,25% Cr,
0,25% Zn, dan 0,1% Cu.
Sifat-Sifat Teknis Bahan
Sifat Fisik Aluminium
Table menunjukan sifat fisik aluminium
Nama, Simbol, dan Nomor

Aluminium, Al, 13

Sifat Fisik
Wujud

Padat

Massa jenis

2,70 gram/cm3

Massa jenis pada wujud cair

2,375 gram/cm3

Titik lebur

933,47 K, 660,32 oC, 1220,58 oF

Titik didih

2792 K, 2519 oC, 4566 oF

Kalor jenis (25 oC)

24,2 J/mol K

Resistansi listrik (20 oC)

28.2 n m

Konduktivitas termal (300 K)

237 W/m K

Pemuaian termal (25 oC)

23.1 m/m K

Modulus Young

70 Gpa

Modulus geser

26 Gpa

Poisson ratio

0,35

Kekerasan skala Mohs

2,75

Kekerasan skala Vickers

167 Mpa

Kekerasan skala Brinnel

245 Mpa

Sifat Mekanik Aluminium


Sifat teknik bahan aluminium murni dan aluminium paduan dipengaruhi
oleh konsentrasi bahan dan perlakuan yang diberikan terhadap bahan
tersebut.
Aluminium terkenal sebagai bahan yang tahan terhadap korosi. Hal ini
disebabkan oleh fenomena pasivasi, yaitu proses pembentukan lapisan
aluminium oksida di permukaan logam aluminium segera setelah logam
terpapar oleh udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini mencegah
terjadinya oksidasi lebih jauh. Namun, pasivasi dapat terjadi lebih lambat
jika dipadukan dengan logam yang bersifat lebih katodik, karena dapat
mencegah oksidasi aluminium.

G. Scandium
Sejarah Mendeleev telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron berdasarkan
prinsip sistim periodik yang ditemukannya. Unsur ini diperkirakan memiliki
berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium). Elemen skandium ditemukan
oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan gadolinite,

yang belum pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Sumbersumber Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa
bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50.
Warna biru pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut) disebutkan karena
mengandung skandium. Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan
setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan
bazzite.Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada tahun
1960. Sifat-sifat Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna
menjadi kekuningan atau kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen
ini lunak dan lebih menyerupai itrium dan metal-metal langka lainnya
ketimbang aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki titik didih yang
lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati
oleh perangcang pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran
1:1 HNO3 dan 48% HF. Kegunaan Sekitar 20 kg skandium (Sc2O3) sekarang
ini digunakan setiap tahun di Amerika untuk memproduksi lampu intensitas
tinggi, dan isotop radioaktif 46Sc digunakan sebagi agen pelacak dalam kilang
minyak mentah. Skandium ioda yang ditambahkan ke lampu uap merkuri
memberikan pancaran sinar mirip matahari yang efisien, yang penting untuk
penerangan ruangan atau TV bewarna malam hari.
H. Titanium
Nomor Atom: 22 Simbol Atom: Ti Berat Atom: 47.90 Konfigurasi Elektron:
[Ar]4s23d2 Sejarah (Latin: titans, anak pertama bumi dalam mitologi romawi)
Ditemukan oleh Gregor di tahun 1791 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun
1795. Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan Pettersson di
tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh
Hunter dengan cara memanaskan TiCl4 dengan natrium dalam bom baja. Sifatsifat Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Ia
memiliki berat jenis rendah, kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan
memiliki resistansi korosi yang baik. Jika logam ini tidak mengandung oksigen,
ia ductile. Titanium merupakan satu-satunya logam yang terbakar dalam
nitrogen dan udara.
I. Vanadium
Sejarah Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801.
Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur
baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya
salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu. Unsur ini akhirnya
ditemukan ulang pada tahun 1830 oleh Sefstrom, yang menamakan unsur itu
untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, karena aneka warna senyawa
yang dimilikinya. Vanadium berhasil diisolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe,
pada tahun 1867 dengan mereduksi garam kloridanya dengan hidrogen. Sumber

Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit,


roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat
penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi,
juga terdapat dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik.
Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor. Kegunaan
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang
digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam
pembuatan baja. Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan
sebagai ferro vanadium atau sebagai bahan tambahan baja. Foil vanadium
digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada baja. Vanadium
petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis.Vanadium
juga digunakan untuk menghasilkan magnet superkonduktif dengan medan
magnet sebesar 175000 Gauss.
J. Kromium
Sejarah Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam
khrom pada tahun berikutnya. Khrom adalah logam berwarna abu-abu, berkilau,
keras sehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup tinggi. Sumber Bijih
utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia
Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan
Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida
dengan aluminum. Kegunaan Khrom digunakan untuk mengeraskan baja,
pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak alloy (logam campuran)
yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam untuk
menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah
korosi. Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca. Khrom juga luas
digunakan sebagai katalis.
K. Mangan
Sejarah Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai
unsur dan diis olasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan
dioksida dengan karbon. Sumber Mineral mangan tersebar secara luas dalam
banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum.
Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber
mangan dengan kandungan 24%. Kebanyakan senyawa mangan saat ini
ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika sSelatan, Gabon, dan India. Sifatsifat Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh.
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahanlahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting.
Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga,
membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik. Kegunaan Mangan dioksida
(sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai dan

untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor
besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya
berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat
hitam.
L. Kobal
Sejarah Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735. Sumber Kobal terdapat dalam
mineral kobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel,
perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai
hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.Bijih mineral kobal
yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Sifat-sifat Kobal
bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal
memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal
cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang
sangat lebar. Kegunaan Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya
untuk membuat Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai
keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang
bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi,
maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi. Kobal juga
digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Garam kobal telah
digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang
permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi.
M. Nikel
Sejarah Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang
disebutnya kupfernickel (nikolit) Sumber Nikel adalah komponen yang
ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang
membedakan meteorit dari mineral lainnya. Deposit nikel lainnya ditemukan di
Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia. Sifat-sifat Nikel berwarna putih
keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah
ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik
terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang
dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga. Kegunaan Nikel digunakan
secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat. Nikel, digunakan untuk
membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi
(deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk
menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan
dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison.
N. Seng

Sejarah (Jerman: zink) Berabad-abad sebelum seng dikenal sebagai unsur


tersendiri yang unik, bijih seng telah digunakan dalam pembuatan kuningan.
Logam ini ditemukan kembali di Eropa oleh Marggraf di tahun 1746, yang
menunjukkan bahwa unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine
dengan arang. Sumber Bijih-bijih seng yang utama adalah sphalerita (sulfida),
smithsonite (karbonat), calamine (silikat) dan franklinite (zine, manganese, besi
oksida). Satu metoda dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan
cara memanggang bijih seng untuk membentuk oksida dan mereduksi
oksidanya dengan arang atau karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
Sifat-sifat Seng memiliki warna putih kebiruan. Logam ini rapuh pada suhu
biasa tetapi mudah dibentuk pada 100-150 derajat Celcius.Unsur ini juga
menunjukkan sifat yang sangat mudah dibentuk (superplasticity).Senyawa ini
memiliki sifat-sifat kelistrikan, panas, optik dan solid-state yang unik tetapi
belum sepenuhnya dimengerti. Kegunaan Logam ini digunakan untuk
membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain. Kuningan, perak
nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium
O. Uranium
Uranium adalah logam berat bewarna putih
keperakan yang bersifat radioaktif dan mempunyai
lambang kimia U. Uranium pertama kali ditemukan
oleh Martin Heinrich Klaproth, kimiawan Jerman tahun
1789. Dialam uranium berbentuk oksida atau gamram
komplek dalam mineral-mineral, biji uranum dan
karnotit. Jika bereaksi dengan dengan asam membentuk
garam uranil. Semua unsur uranium bersifat racun.
Kerpu atau pitchblende adalah batu hitam kecoklatan
yang kandungan utamanya adalah uranium berbentuk
senyawa oksida. Uranium merupakan unsure terberat
kedua yang ditemukan dialam setelah plutonium.
Uranium membentuk kristal-kristal yang biasa disebut
uranit. Pitchblende lebih bersifat radioaktif daripada
uranium murni. Radioaktif yang disebkan oleh unsur ini
dapat menyebabkan leukemia. Karena bersifat
radioaktif maka uranium kadang-kadang mengeluarkan
elektron pada saat peluruhan tetapi neutron tersebut
jarang bereaksi dengan inti untuk membentuk reaksi
inti. Karena merupakan unsur yang aktif maka uranium

akan mengalami peluruhan dengan waktu paruh


tertentu. Uranium yang berukran sebesar bola sofbol
dapat menghasilkan energi yang lebih besar daripada
batubara dengan berat 3 juta kali lebih banyak. Uranium
dapat digunakan dalam bahan pembuatan bom nuklir
karena memiliki reaksi rantai yang dapat menyebabkan
ledakan yang sangat dahsyat.
Pembutan Uranium dengan Berbagai Isotop Uranium
Uranium mengandung tiga isotop utama, yaitu uranium238 sebanyak 99,3%, uranium-235 sebanyak kurang
dari 0,7% dan uranium-234 dalam jumlah yang sangat
kecil. Selain isotop utama uranium juga mempunyai
isotop buatan diantaranya adalah uranium-233,
uranium-237, dan uranium-239, walaupun banyak
isotop dari uranium namun kesemua isotop uranium
tersebut mempunyai sifat yang radioaktif. Pemisahan
inti uranium akan mengeluarkan partikel alfa, beta dan
gamma. Isotop uranium memiliki waktu paruh yang
sangat lama diantaranya: U-238 memilki waktu paruh
4,5 miliar tahun, U-235 sekitar 700 juta tahun, U-234
sekitar 250.00 tahun. U-238 ini mempunyai 238 pertikel
dalam intinya yang terdiri dari 92 proton dan 146
neutron, neutron akan mencegah proton meledakkan inti
karena sifatnya yang saling menolak. Namun U-238
yang mempunyai sifat tidak stabil akan pecah dan
mengeluarkan partikel alfa dan beruah menjadi inti
torium. Karena ini merupakan reaksi rantai maka inti
torium juga akan mengalami pelurahan yang berakhir
dengan terbentuknya timah. Sedangkan isotop lain dari
uranium juga akan mengalami peluruhan yang akan
berhenti apabila isotop timbal telah terbentuk.

Manfaat Uranium
Selain memilki bahaya yang tinggi, uranium juga
memilki fungsi yang besar diantaranya adalah:
Sebagai sumber energi.
U-235 banyak digunakan sebagai bahan bakar utama
pada reaktor nuklir untuk menghasilkan energi listrik
yang sangat basar. Selain itu juga digunakan untuk
memenaskan uap yang dapat menggerakkan turbin
sehingga dapat menghasilkan listrik.
Girokompas dan alat pengontrol
Uranium juga dapat digunakan sebagai girokompas dan
alat pengontrol pada pesawat ruang angkasa. Uranium
yang digunakan untuk keperluan ini memiliki tingkat
radioaktif yang rendah.
Arkeologi
Para ilmuwan juga telah memanfaatkan uranium untuk
menentukan usia batuan dan lapisan tanah.
Foto RontgenSenyawa uranium nitrat dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan dioksida uranium yang
berguna dalam foto rontgen.
P. Timah
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia
Sn. Nama latin dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan
dengan kata stagnum yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata
dripping yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan
dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan
bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah
jika didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah

dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya
abu-abu, dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan
germanium. Alotrop ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat
logam sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah
jenis inilah yang kita lihat sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah
putih disebabkan warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal
tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat
ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth,
atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana
jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut
yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya
mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang
paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop
yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang
merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop
bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang
m).
1. Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang
diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah
dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini
dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tangisan timah ketika sebatang
unsur ini dibengkokkan.
2. Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida,
timah hidrida, dan timah sulfide.
3. Cara Pemerolehan
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah
tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah
yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen
berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahanbongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari
material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan
dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga
biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah
magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa
logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah
antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon


dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone
dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan
pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace
membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah
dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian
bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan
kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses
elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai
99,8%.
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah
tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah
yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen
berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahanbongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari
material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan
dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga
biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah
magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa
logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah
antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon
dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone
dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan
pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace
membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah
dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian
bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan
kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses
elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai
99,8%.
4. Kegunaan Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%),
untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas
(2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11

Q. Hubungannya dengan fluida formasi

Fluida formasi yg berada dalam suatu bahan material dapat memberi


perubahan dalam formasi material itu sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan
tingginya tekanan fluida yg merusak system fisik material.
Contohnya adalah fuida formasi yg berlebihan mengakibatkan stress bila
ketahanan rekahan meningkat sesuai tekanan hidrostatis, dan juga memberikan
tension, shear, dan compression secara bersamaan. Akan sulit menentukan
performa dari uji shear dan tensile pada batuan yg juga memiliki fluida formasi,
maka dapat digunakan uji triaxial (triaxial test). Dengan memberi variasi pada
tekanan hidrostatis. (persamaan Mohr)

Tabel unsur

BAB 3
Tujuan :
1. Untuk mengetahui bahan material pembentukan
2. Mengetahui unsur dan sifat-sifat
3. Agar menjadi bahan pertimbangan pembaca

Kesimpulan :
Dari isi makalah dia atas dapat kita simpulkan bahwa ilmu bahan
suatu material sangat penting di teliti agar tidak terjadi kesalahan fatal
dalam hal pembangunan, pertambangan dan industri migas.
Mendefinisikan suatu unsure yg berharga, logam mulia, maupun
berbahaya.

Kritik & Saran :

Saya mencoba memberikan penjelasan makalah tentang Bahan


Material yang mungkin dapat berguna bagi pembaca, Demi
kesempurnaan makalah ini kritik dan saran kami harapkan, sekian dan
terima kasih.

Daftar pustaka:

Okezone.com
www.jualbatubara.com
puballatack.blogspot
http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/07/tembaga-tambang-sifat-dankegunaan/

Anda mungkin juga menyukai