continued
dianggap sesuai
dengan definisi CP
Klasifikasi neurologis
1.
Spastik pyramidal
2.
diskinetik extrapiramidal
3.
campuran
1. Spastik
2. Diskinetik (Athetoid)
CP Diskinetik
(Athetoid)
scissor gait
3. Campuran
2. Perinatal
3. Post natal
.
Cidera kepala atau bentuk lain dari cidera otak atau infeksi yang terjadi pada
satu bulan pertama dari kehidupan juga dapat menyebabkan cerebral palsy.
continued
Penurunan fungsi umumnya muncul seiring dengan penuaan karena spastisitas otot
mengikuti pertumbuhan memburuknya kontraktur nyeri sendi kronik
Prognosis:
95% anak dengan diplegia dan 75% dari anak dengan quadripelgia dapat hidup sampai
usia 30 tahun
Gejala
Suatu penelitian potong lintang dari 63 pasien CP dewasa berusia 20-74 tahun, menunjukkan
angka kejadian:
kejang (40%)
nyeri (84%)
Pada bayi kelemahan otot atau turunnya spastisitas dari otot, keterlambatan
perkembangan, gangguan bicara, gangguan miksi dan BAB, kejang, sulit tidur dan tremor
pada tangan
Pasien CP anak nyeri mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan seperti bangun dari
tempat tidur
nyeri leher
nyeri pinggul
nyeri lutut
Gejala Neurologis
Perbandingan status neurologis pada bayi dari lahir hingga usia 7 tahun 23%
anak dengan CP pada usia 7 tahun mempunyai defisit neurologis saat lahir
spastisitas
Tidur
Gejala penyerta lain seperti spasme otot, nyeri, dan epilepsi dan faktorfaktor eksternal lainnya dapat menyebabkan gangguan tidur
Kebutaan dan gangguan penglihatan berat, yang bisa ada secara bersamaan
dengan cerebral palsy juga dapat mengganggu pola tidur karena berpengaruh
terdapat sekresi melatonin, dan persepsi cahaya
Hal-hal lain seperti gastoesofageal refluks dan aspirasi juga bisa menggangu
tidur
Gejala Kardiopulmonal
Gejalanya
Bengkak, dingin, dan pucat pada ekstremitas bawah biasa tampak pada
pasien yang tidak membutuhkan rawat jalan
Kesulitan makan biasa ditemukan pada individu dengan defisit neurologis yang
berat
Konstipasi, diverticula dan hemorhoid juga seiring terjadi, begitu juga dengan
kesehatan gigi dan mulut karena kesulitan untuk menjaga oral hygine
Gangguan Miksi
Gangguan miksi berupa frekuensi miksi yang bertambah dengan urin yang
sedikit sebagai akibat dari kandung kemih yang hipotonus dan membesar
Infeksi saluran kemih, refluks, dan spstik atau flaksid atau disinergi kandung
kemih juga sering terjadi
Inkontinensia uri pada siang hari merupakan gejala yang paling seiring muncul
pada suatu penelitian
Gejala Psikososial
Nyeri juga bisa menjadi penyebab dari stress psikososial, termasuk depresi
Pemeriksaan Fisik
Pemerisaan fisik yang spesifik seperti abduksi pinggul, dengan fleksi lutut dan
dengan lutut ekstensi; test thomas ketika pasien pada posisi supinasi dengan
lutut ekstensi, ekstensi lutut dengan fleksi pinggul dan dorsifleksi ankle dengan
lutut fleksi dan ekstensi
Pinggul harus diperiksa simetris dari abduksi dan ekternal dan internal rotasi
Pada pemerisaan biasa ditemukan ketidak simetrisan dan adanya tanda galeazzi
...continued
Pemeriksaan pada kaki sangat rumit, dan kelainan struktural sering terjadi,
termasuk pes planus dan pronasi dengan bantalan berat. Valgus dan varus
yang parah juga biasa terjadi
Beberapa anak masih mempunyai refleks primitif seperti tonic neck refleks
continued
Respon >5 dari skrining SIGECAPS: kesulitan tidur, kehilangan minat, perasaan
bersalah, penurunan energi, konsentrasi, nafsu makan, gejala psikomotorik, atau
pemikiran bunuh diri) berhubungan dengan depresi
Penilaian lain adalah kemampuan anak dalam rutinitas atau kegiatan sehari-hari
Fungsi motorik dibagi dalam 5 tingkatan; level 1 merupakan level fungsional tertinggi
sedangkan level 5 merupakan level fungsional terendah.
Dalam suatu penelitian, level atau tingkatan dari GMFCS dikatakan memiliki korelasi
antara 3 gangguan atau kecacatan pada pasien cerebral palsy, yaitu disabilitas dalam
pembelajaran, gangguan visual, dan epilepsi. GMFCS juga dapat digunakan sebagai
indikator total disabilty load.
continued
Peranan yang baik antara orang tua maupun terapis terhadap perkembangan
motorik anak juga sangat diperlukan untuk meningktakan fungsi motoriknya
Keterbatasan Fungsional
40% rawat inap, 40% membutuhkan asisten dan bantuan, 20% rawat jalan;
sebanyak satu pertiga pasien cerebral palsy dewasa tinggal di rumah
Kegiatan rekreasional dan hobi terbatas akibat gangguan kognitif dan fisik
Suatu motor quotient < 0,5 pada usia 8 bulan dapat memprediksi adanya suatu
keterlambatan dalam berjalan. Sensitivitas 87% dan spesifisitas 89%
Namun, sistem ini tidak dapat diaplikasikan pada pasien berusia < 6 bulan
continued
Dari 84 bayi preterm, terlihat adanya suatu abnormalitas pada gerakan umum
atau dasar dalam 16-20 minggu pertama kehidupan post term dapat
memprediksi adanya suatu cerebral palsy pada usia 2-3 tahun, dengan
sensitifitas 100% dan spesifisitas 92,5%-100%.
Pemeriksaan Diagnostik
Sistem Muskuloskeletal
MRI tulang servikal dapat dilakukan ketika adanya suatu gejala neurologis
baru terutama pada pasien atetotik
Cara ini telah dibuktikan sangat membantu sebagai petunjuk dalam proses
operatif dan rehabilitatif pada pasien pediatrik dengan cerebral palsy,
namun kegunaannya pada pasien dewasa belum banyak dilaporkan
continued
Sistem Neurologis
Tomografi dan MRI beberapa gangguan atau cedera otak yang berhubungan
dengan cerebral palsy dapat diidentifikasi dengan mudah, termasuk malformasi
otak, cedera otak hipoksik-iskemik, infark arteri, dan cedera periventrikular
substansia alba
MRI dapat mendeteksi kelainan di basal ganglia dan thalamus pada usia 2-8 hari
Hasil dari tes IQ yang menunjukkan adanya keterbatasan pada motorik halus perlu
diperhatikan karena mayoritas pasien cerebral palsy juga menunjukkan defisit
kemampuan motorik halus
continued
Sistem Kardiopulmonal
Sistem Gastrointestinal
Sistem Urinarius
Tes urodinamik dapat membedakan pola upper motor neuron (UMN) dan lower
motor neuron (LMN) dengan disfungsi kandung kamih serta membantu penanganan
terapi yang dibutuhkan.
Tatalaksana
Tahap Awal (Inisiasi)
Terapi panas maupun ultrasound (US) juga dapat membantu dalam program
stretching
Edukasi pada orang tua, anggota keluarga, dan wali memiliki peranan yang sangat
penting
continued
Rehabilitasi
Layanan rehabilitasi:
-Terapi fisik
-Terapi okupasi
-Terapi bahasa dan bicara
dalam
membantu
mereka
continued
A. Terapi Fisik
Salah satu bagian penting dari terapi fisik adalah latihan kekuatan, terutama
dalam untuk memperbaiki kemampuan berjalan (gait)
Peregangan pasif teknik lain yang dapat digunakan pada pasien dengan
cerebral palsy membantu kekakuan jaringan lunak yang diderita
continued
b. Terapi Okupasi
Pada orang dewasa, terapi dapat lebih fokus pada pelatihan kejuruan atau kegiatan
dasar, seperti belanja dan memasak
Terapis bahasa dan wicara serta penyedia peralatan augmentatif sangat penting
dalam membantu pasien memaksimalkan kemampuan berkomunikasinya.
continued
Prosedural
continued
Operasi
Prosedur bedah lainnya termasuk tendon transfer dan joint fusion dapat
memperbaiki fungsi dan spastisitas
Komplikasi
Komplikasi Penyakit
Kelemahan progresif,
peningkatan kecacatan
spastisitas,
dan
kontaktur
menyebabkan
continued
Komplikasi Pengobatan Potensial
Suntikan toksin botulinum yang diulang lebih dari tiap 4 sampai 6 bulan
dapat dihubungkan dengan produksi antibodi menyebabkan penurunan
efektivitas.
Diagnosis Banding
Retardasi mental
Kernicterus
Fenilketonuria
Distrofi muskular