Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Penelitian


Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang tentulah

memerlukan banyak kebutuhan untuk dapat membangun Negara menjadi sebuah


Negara maju di dunia. Pemerintah sebagai roda utama dalam pembangunan
Negara perlu bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat dalam mebangun
Indonesia. Kemajuan Indonesia dalam berbagai aspek seperti aspek sosial, budaya
dan tentunya ekonomi tentulah diperlukan untuk membangun Negara ini.
Perekoniman dunia yang sudah maju dengan pesat tentu menjadi tuntutan
besar bagi Negara Indonesia untuk dapat mengejar ketertinggalannya dari negaranegara

lainnya.

Pembangunan

yang

diperlukan

oleh

negara

tentulah

membutuhkan dana yang tidak sedikit. Banyaknya pembangunan yang perlu


dilakukan tentulah akan memakan biaya banyak. Beruntunglah Indonesia
memiliki sumber daya yang sangat besar yang dapat membantu Indonesia dalam
mendapatkan biaya untuk dapat melaksanakan pembangunan tersebut.
Pinjaman luar negeri seringkali menjadi pilihan alternatif yang dipilih
negara untuk mendapatkan sumber dana. Namun perlu kita sadari bahwa satusatunya sumber dana yang dapat membantu Negara secara konsisten dan berasal
dari Negara kita sendiri yaitu berasal dari pajak.

Pajak menurut Prof. Dr. Rachmat Soemitro,SH

Pajak adalah iuran

rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)


dengan tidak mendapatkan jasa timbal (kontrapretasi) yang langsung dapat
ditunjuk dan uang digunakan untuk membayar pengeluaran umum . Dan sebagai
mana disebutkan dalam UU KUP Pasal 1 angka 1 yaitu Pajak adalah kontribusi
Wajib Pajak kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat
Berdasarkan pengertian dan penjelasan tersebut dapatlah kita simpulkan
bahwa pajak adalah salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah
dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan Negara. Pemerintah sebagai
pengendali atas penerimaan Negara dalam sektor pajak dan masyarakat yang
patuh dalam melaksanakan kewajibannya sebagai warga Negara yang patuh dalam
melaksanakan kewajibannya sebagai wajib pajak.
Pajak itu sendiri memiliki fungsi budgetair yaitu dimana pajak sebagai
sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya dan
fungsi mengatur yaitu dimana pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Diharapkan dari kedua fungsi di atas dapat membantu pembangunan Negara
Indonesia.

Pajak dibedakan menjadi dua jenis yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah.
Pajak pusat yaitu pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yang diantaranya
mengelola Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Bea Materai. Sedangkan pajak daerah
adalah pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah seperti Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Hiburan, Pajak Restoran, Pajak Kendaraan
Bermotor, dan lain sebagainya.
Bank sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ekonomi
turut memberikan peran serta terhadap kemajuan perkembangan Indonesia.
Sebagai badan usaha Bank bertugas untuk menghimpun dan mengumpulkan dana
dari

masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, maupun deposito. Bank juga

berfungsi sebagai penyalur dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat. Selain


itu bank juga dapat memberikan fasilitas perbankan lainnya seperti mendukung
kelancaran kegiatan usaha masyarakat.
Dan berdasarkan ruang lingkup pemotongan PPh Pasal 23 adalah berupa
penghasilan

sehubungan

dengan

deviden

(dengan

nama

dan

bentuk

apapun,termasuk deviden dari perusahaan asuransi,dan pembagian hasil usaha


koperasi), bunga, royalti, hadiah, penghargaan, bonus, sewa, jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lainya yang telah dipotong
PPh pasal sebagaimana telah dimaksud dalam pasal 21. Dalam hal ini Pajak
Pengahasilan Pasal 23 merupakan pendapatan Negara yang masuk ke dalam kas
Negara Indonesia yang jumlahnya cukup besar yang diterima oleh kas Negara
setiap tahunnya.

Perlunya diberikan dorongan dalam rangka perkembangan investasi dan


tabungan masyarakat, kesederhanaan dalam pemungutan pajak, berkurangnya
beban administrasi baik bagi Wajib Pajak maupun Direktorat Jendral Pajak,
pemerataan dalm pengenaan pajaknya, dan memperhatikan perkembangan
ekonomi dan moneter,atas penghasila-penghasilan tersebut perlu diberikan
perlakuan tersendiri dalam pengenaan pajaknya merupakn bentuk-bentuk
pertimbangan yang diambil.
Terdorong oleh latar belakang di atas saya sebagai penyusun merasa
tertarik untuk menuliskan hasil laporan saya selama Praktek Kerja Lapangan
(PKL), dengan judul
KEGIATAN

PERHITUNGAN

PEMOTONGAN

DAN

PELAPORAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS BUNGA DEPOSITO,BUNGA


GIRO,DAN BUNGA LAINNYA PADA PT. (PERSERO) BANK TABUNGAN
NEGARA KANTOR CABANG PEMBANTU MARGAHAYU RAYA

1.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka penyusun dapat mengidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan perhitungan, pemungutan, penyetoran dan
pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga deposito,bunga giro,dan

bunga lainya pada perusahaan Bank Tabungan Negara cabang


Margahayu Bandung?

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan,
mengelolah, serta menganalisis data yang diperoleh sebagai bahan
pemyusunan Laporran sehingga dapat memenuhi salah satu syarat mata
kuliah Praktek Kerja Lapangan, Program Diploma III Pendidikan Ahli
Administrasi

Perusahaan,

Program

Studi

Administrasi

Perpajakan,

Universitas Padjadjaran.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan perhitungan,
pemungutan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas
bunga deposito,bunga giro,dan bunga lainya pada perusahaan Bank
Tabungan Negara cabang Margahayu Bandung

1.3 Kegunaan Penelitian


Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah ;
1. Bagi Penyusun
Menambah dan mengembangkan pengetahuan serta memperbaharui
pengetahuan

penyusun

mengenai

tata

pelaksanaan

perhitungan,

pemungutan, penyetoran, dan pelaporan yang telah penyusun dapatkan


selama perkuliahan mengenai perhitungan, pemungutan, penyetoran dan
pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga deposito,bunga giro,dan
bunga lainya pada perusahaan Bank Tabungan Negara cabang
Margahayu Bandung dengan keadaan yang sesungguhnya yang terjadi di
lapangan.

2. Bagi PT (Persero) Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Pembantu


Margahayu Raya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan sumber
masukan bagi pihak pihak terkait.
3. Bagi Pembaca
Semoga Laporan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
pembaca akan pentingnya melaksanakan kewajiban perpajakannya
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tujuan
dari Pembangunan Negara itu sendiri dapat tercapai.

1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam memperoleh data dan informasi guna penyusunan Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis memilih lokasi di Bank Tabungan
Negara Kancapem Margahayu Raya yang merupakan anak dari kantor
cabang Bandung Bank Tabungan Negara yang beralamat di Jl. Soekarno
Hatta No. 624 Komplek Metro kavling 9-10 Bandung 40286 Provinsi Jawa
Barat, No Telp : (022) 7562653 untuk melakukan penelitian. Sedangkan
lamanya waktu Praktek Kerja Lapangan kurang lebih 1 (satu) bulan,
terhitung mulai tanggal 21 Januari sampai dengan 21 Februari 2013 dengan
jadwal kerja setiap hari Senin sampai dengan Jumat, pukul 07.30 WIB
sampai dengan 17.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai