A. Defenisi
Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit inflamasi progresif, sistemik dan
kronis (Pusdinakes, 1995) synovial.. Arthritis rheumatoid merupakan peradangan yang
kronis dan sistemik pada sendi
B. Etiologi
Penyebab
penyakit
ini
belum
diketahui
secara
pasti,
namun
factor
predisposisinya adalah:
mekanisme imunitas (antigen-antibodi)
factor metabolic
infeksi virus
C. Patofisiologi
Inflamasi awal mengenai sendi-sendi synovial disertai edema, kongestif vascular,
eksudat fibrin, dan infiltrasi selular. Peradanagn kronis synovial menjadi menebal,
terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian terjadi granulasi
membentuk panus. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan
nutrisi kartilago artikular, sehingga terjadi nekrotik. Jika kerusakan kartilago sangat
luas, akan terjadi ankilosis. Kerusakan kartilago dan tulang menimbulkan dislokasi.
Invasi tulang subkondria menimbulkan osteoporosis setempat
Penyimpangan KDM
Mekanisme imunitas
Factor metabolik
Invasi virus
Transduksi
Transmisi
peningkatan vaskularisasi
edema
Modulasi
Nyeri dipersepsikan
terjdi granulasi
Nyeri
membentuk panus
G3 nutrisi pada sendi
nekrotik
kelelahan
pembatasan aktivitas
intoleransi aktivitas
osteoporosis local
klemahan fisik
Perubahan status kesehatan
Imobilitas fisik
G3 citra tubuh
Potensial cedera
g3 konsep diri
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis arthritis rheumatoid:
1. Setempat:
a. Sakit pada persendian disertai kaku dan gerakan terbatas.
b. Lambat laun membengkak, panas, merah, dan lemah.
c. Perubahan bentuk tangan, jari tangan seperti leher angsa, deviasi ulna.
2) Hindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba, untuk mengurangi pembengkakan dan
nyeri yang terjadi
3) Ajarkan tehnik relaksasi, sehingga mengurangi persepsi nyeri
4) Kolaborasi dalam pemberian analgesic sesuai program terapi,untuk membantu
dalam menurunkan rasa nyeri
Potensial cedera berhubungan dengan keterbatasan fisik
1) Gunakan sepatu yang menyokong,untuk membantu dalam melakukan aktivitas
2) Hindarkan lantai yang licin,agar mengurangi resiko cedera yang mungkin terjadi
karena terpeleset
3) Ajarkan aktivitas secara bertahap sesuai kemempuan klien,agar resiko cedera
dapat di hindari
4) Kurangi aktivitas yang berlebihan, karena dapat menyebabkan kelelahan
5) Libatkan keluarga dalam proses perawatan, untuk membantu aktivitas klien
Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan penampilan
1) Kaji penyebab gangguan citra tubuh karena dapat membantu dalam evaluasi
kebutuhan dan keefektifan intervensi.
2) Identifikasi orang terdekat dari siapa pasien memperoleh kenyamanan agar
dapat
memungkinkan
privasi
untuk
hubungan
personal
khusus
dan
berhubungan
dengan
kelemahan
1) Bantu melakukan mobilisasi dengan menggunakan bidai karena sendi akan
lemah akibat proses infeksi
2) Jelaskan penggunaan alat bantu jika akan melakukan aktivitas, untuk
menghindari stress pada tulang akibat tumpuan beban berat badan
3) Jelaskan pada pasien pentingnya pembatasan aktivitas untuk mengurangi rasa
nyeri saat berakitivitas
4) Anjurkan partisipasi aktif dalam kehidupan sehari-hari sesuai kemampuan
agar dapat mempertahankan rasa sehat secara umum
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan fungsi sendi
1) Kaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi
pasien terhadap imobilisasi. Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan
diri/persepsi
diri
tentang
keterbatasan
fisik
actual,
memerlukan
rangsang
ARTHRITIS GOUT/PIRAI
A. Defenisi
Artritis pirai adalah arthritis akut dan atau kronis pada sendi yang disebabkan
oleh gangguan pembentukan asam urat (Tucker et al, 1998). Gout adalah peradangan
akibat adanya endapan Kristal asam urat pada sendi (Pusdiknakes, 1993).
B. Etiologi
Etiologi dari arthritis Gout meliputi:
1. Kelainan metabolic dalam pembentukan purin
2. Ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal
C. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya arthritis Gout adalah dimana adanya gangguan
metabolisme purin yang menyebabkan terjadinya akumulasi asam urat yang berlebihan
dalam darah sehinggan asam urat menumpuk dalam tubuh yang kemudian
menimbulkan iritasi local pada sendi sehingga proses inilah yang menimbulkan respon
inflamasi
Transduksi
Transmisi
peningkatan vaskularisasi
edema
Modulasi
Nyeri dipersepsikan
Nyeri
kelelahan
pembatasan aktivitas
Kurang pengetahuan
.
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari artritis Gout adalah:
1. Akut :
Nyeri hebat
Bengkak
Berlangsung cepat pada sendi yang terserang
Sakit kepala
Demam
Gejala ini berkurang 10-14 hari
2. Kronis:
Riwayat serangan akut
Hiperurisemia yang tidak diobati
Terdapat nyeri
Kaku
Pegal
Serta pembengkakan
sendi
membentuk
noduler
yang
disebut
tofi
(Indocin).
Sendi diistirahatkan
Kompres dingin
Diet rendah purin
Analgesic dan Antipiretik
Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat menggunakan
Probenecid (Benemid) 0,5 g/hari atau Sulfinpyrazone (Anturane) pada pasien yang
tidak tahan terhadap Benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan
3) Ajurkan latihan relaksasi dengan menghirup udara dari hidung, tahan beberapa detik
dan hembuskan dari mulut dengan bibir terkatup
4) Alihkan perhatian pasien denagn member bahan
bacaan,
menonton
TV,
I.
di bagian tengah
tulang.
Beberapa jenis kondroma menyebabkan nyeri. Jika tidak menimbulkan nyeri,
tidak perlu diangkat atau diobati. Untuk memantau perkembangannya,
dilakukan foto rontgen. Jika
melalui foto rontgen atau jika menyebabkan nyeri, mungkin perlu dilakukan
biopsi
untuk
menentukan
apakah
tumor
tersebut
bisa
Osteokartilaginous) merupakan
tetapi penderita
KONDROBLASTOMA
Kondroblastoma merupakan
jarang terjadi,
tumor
yang
yang
dilakukan pembedahan,
5.
FIBROMA KONDROMIKSOID
sangat jarang,
tumor
yang
yang khas
6.
OSTEOID OSTEOMA
tumor
hari
Kadang otot
di sekitar
tumor
diangkat.
Skening tulang menggunakan pelacak radioaktif bisa membantu menentukan
lokasi
kadang
Pengangkatan
dan perlu
dan foto
yang khusus.
satunya cara untuk mengurangi nyeri secara permanen. Bila penderita enggan
menjalani pembedahan, untuk mengurangi nyeri bisa diberikan aspirin.
dan 30 tahun.
di ujung tulang
di sekitarnya.
tumor.
Tumor
dan lubang
yang
terbentuk bisa diisi dengan cangkokan tulang atau semen tulang buatan agar
struktur tulang tetap terjaga.
Pada
tumor
Sekitar 10 %
Walaupun jarang,
yang terkena.
II.
Mioloma multiple
Osteo sarcoma
Tumor wing
Kondro sarkoma
1. MIOLOMA MULTIPLE
Merupakan kanker tulang yg pling sering di temukan, yg berasal dari sumsum tulang yg menghasilkan sel-sel darah. Umumnya terjadi pd orang
dewasa.tumor ini dapat mengenai satu atau lebih tulang sehingga nyeri dapat
muncul pada satu tempat atau lebih. pengobatannya rumit, yaitu meliputi
kemoterapi,terapi penyinaran dan terapi pembedahan
2. OSTEO SARKOMA
Adalah merupakan tumor tulang ganas yg biasanya berhubungan dengan
periode kecepatan pertumbuhan pada remaja. Di temukan p[ada anak-anak atau
rata-rata terdiagnosis pada umur 15 thn. Angka kejadian pada anak laki-laki dan
anak perempuan adalah sama tetapi pd akhir masa remaja penyakit ini lebih
banyak ditemukan pada anak-anak laki-laki.penyebab yg pasti tidak diketahui.
Bukti-bukti yg mendukung bahwa osteo sarcoma merupakan penyakit yang di
turunkan. Ostoe sarcoma cenderung tumbuh di tulang paha(ujung bawah),
tulang lengan atas(ujung atas), dan tulang kering(ujung atas). Ujung- ujung
tulang terseburt merupakan daerah dmn terjadi perubahan dan kecep[atan
pertumbuhan yg terbesar. Meskip[un demikian, osteo sarcoma bias tumbuh di
tulaang lainnya. Gejala yg pling sering ditemukan adalah nyeri, udem,
dan
memerah. Tanda awal dari penyakit ini bisa merupakan patah tulang karena
tumor biasa menyebabkan tulang menjadi lemah yg disebut fraktur patologis.
Pemeriksaan yg biasa dilakukan roentgen tulang yg terkena, CT scan tulang,
pemeriksaan darah(kimia serum), CT scan dada untuk melihat adanya
penyebaran ke paru-paru, biopsy terbuka, scanning tulang untuk melihat
penyebaran tumor. Sebelum dilakukan pembedahan, di berikan kemoterapi yg
biasanya akan menyebabkan tumor mengecil, kemoterapi juga penting karena
akan membunuh sel tumor yang sudah mulai menyebar. Kemoterapi yg sering
dipakai: metotreksat dosis tinggi dgn leukoforin, doxorubicin, ciplatin,
cyclophosphamide,bleomycin. Jika blm terjadi penyebaran ke paru-paru maka
angka harapan hidup mencapai 60%, sekitar 75% penderita bertahan hidup
sampai 5 thn setelah penyakitnya terdiagnosis.
3. FIBROSA SARCOMA
Berasal dari kjaringan lunak(jaringan ikat selai tulang, yaitu ligament,
tendon, lemak dan otot dan jarang berawal dari tulang).kanker ini biasanya di
temukan pada usia lanjut dan pertengahan. Tulang yg paling sering terkena
adalah tulang pada tungkai, lengan dan rahang. Fibrosa sarcoma mirip dgn osteo
sarcoma dlm bentuk, lokasi,dan gejala-gejalanyaserta pengobatannyapun juga
sama.
4. KONDRO SARKOMA
Merupakan tumor yg terdiri dari sel-sel kartilago(tulang rawan ) yg ganas.
Kebanyakan tumbuh lambat atau merupakan tumor derajat rendah yg sering
dapat di sembuhkan dengan pembedahan. Tetapi beberapa di antaranya adalah
tumor derajat tinggi yang cenderung untuk menyebar. Untuk menegakkan
diagnosis perlu dilakukan biopsy. Kondro sarcoma harus di angkat seluruhnya
melalui pembedahan karena tdk bereaksi terhadap kemoterapi atau penyinaran.
Amputasi tungkai dan lengan jarang di lakukan. Jika tumor di angkat seluruhnya
lebih dari 75% penderita bertahan hidup.
5. TUMOR EWING
daktinomicin,doksorubicin,ifosfamid,etoposit).terapi
penyinaran
6. LIMFOMA MALIGNA
Limfoma tulang maligna (sarcoma sel reticulum)biasanya timbul pd usia 40
sampai 50thn. Biasa berasal dari tulang manapun atau berasal dari tempat lain di
tubuh
menyebar
ke
tulang.
Biasanya
tumor
ini
menimbulkan
nyeri,
pembengkakan, dan tulang yg rusak lebih mudah patah. Pengobatan terdiri dari
kemoterapi
dan
penyinaran
yg
sama
efektifnya
dgn
pengangkatan
MATA KULIAH
MAKALAH
OLEH:
FITRIANI
J.
PROGRAM SI KEPERAWATAN
STIKES MEGA REZKY
MAKASSAR
2008
DAFTAR PUSTAKA