Anda di halaman 1dari 5

SLEEP APNEA

Pendahuluan
Peranan tidur sangat penting bagi manusia. Sudah saatnya para dokter menanyakan pola
tidur pasien, bukan hanya apakah pasien mendapat asupan gizi cukup dan rajin berolahraga.
Semua mahluk hidup butuh tidur, termasuk manusia. Terbukti dari hewan percobaan yang
dicegah tidur. Hewan tersebut akan mati setelah beberapa minggu, walaupun diberi makanan, air
dan lingkungan hidup yang baik dan optimal.
Bentuk gangguan tidur sangat beragam, menurut International Classification of Sleep
Disorders ada lebih dari 80 gangguan tidur. Ada yang tidak berbahaya dan tidak perlu diobati,
tetapi juga ada yang berbahaya dan berakibat fatal, dari kecelakaan di jalan atau tempat kerja
sampai gagal jantung dan stroke.
Sleep Apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang berbahaya, dengan gejala utama
mengorok. Banyak orang menganggap mengorok merupakan hal yang biasa dan tidak
berbahaya. Orang tidak nenyadari bahaya yang tersembunyi dibalik mengorok.
Fungsi tidur
Perhatian terhadap tidur dan mimpi telah ada sejak dimulainya sejarah manusia. Beberapa
pemikir besar seperti Aristotle, Hippocrates, Freud dan Pavlov telah berusaha menerangkan
dasar-dasar fisiologis dan psikologis dari tidur dan mimpi. Namun baru setelah ditemukannya
elektroensefalografi oleh Hans Berger tahun 1928, penelitian tentang tidur berkembang pesat.
Tahun 1935 ditemukan perbedaan gelombang tidur dan bangun, tahun 1951 ditemukan tidur
Rapid Eye Movement (REM).
Tidur normal terdiri dari 2 stadium yaitu tidur non-REM dan tidur REM, yang terjadi
bergantian secara siklik dengan periode kurang lebih 90 menit. Tidur non-REM biasanya
merupakan 75-80% dari jam tidur, sedangkan tidur REM mencakup 20-25%. Fungsi tidur antara
lain untuk istirahat, melepaskan lelah, fungsi restorasi, konservasi energi, belajar dan daya ingat,
perbaikan sel, serta sekresi hormone.

Gangguan Tidur
Terdapat lebih dari 80 gangguan tidur yang tercantum dalam ICSD-2 (International
Classification of Sleep Disorders), dibagi dalam 8 kategori:
Insomnia.
Sleep Related Breathing Disorder.
Hypersomnia.

Circadian Rhythm Disorder.


Parasomnia
Sleep related Movement Disorder.
Isolated symptoms, Apparently normal variants, and Unresolved Issues
Other Sleep Disorders.
Dari semua penyakit tersebut yang terbanyak ditemui (selain insomnia) dan paling
berbahaya adalah Obstructive Sleep Apnea Syndrome yang termasuk Sleep Related Breathing
Disorder.
Sleep Apnea
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang serius dimana pernapasan berhenti berkali-kali.
Dicurigai adanya sleep apnea bila Anda tidur mendengkur dan merasa lelah walaupun tidur
cukup pada malam hari. Ada 2 jenis Sleep Apnea, yaitu:
Obstructive Sleep Apnea: yang lebih sering ditemukan, terjadi akibat relaksasi otot di

tenggorokan.
Central Sleep Apnea: terjadi akibat otak tidak memerintahkan otot pernapasan untuk
bekerja.

Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)


Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah jenis gangguan pernapasan yang dapat diobati,
dimana saluran napas atas menutup berkali-kali selama tidur. Young dkk melaporkan prevalensi
Obstructive Sleep Apnea (OSA) sebesar 4% pada laki-laki dewasa usia pertengahan dan 2% pada
wanita. Penyakit ini dianggap sebagai bahaya yang besar untuk kesehatan masyarakat,
prevalensinya hamipir sama dengan asthma dan diabetes. Tapi sayangnya banyak penderita yang
tidak terdiagnosis. Angka kejadian OSA derajat sedang hingga berat yang tidak terdiagnosis
mencapai 82% pada laki-laki dan 93% pada wanita.
Obstructive Sleep Apnea adalah kejadian apnea dan hypopnea yang berlangsung pada saat
tidur karena sumbatan pada saluran napas atas. Apnea adalah henti napas selama 10 detik atau
lebih, bisa berupa central apnea atau obstructive apnea. Hypopnea adalah sumbatan parsial
saluran napas atas yang disertai berkurangnya kadar oksigen darah minimal 4% selama selama
minimal 10 detik.
Klasifikasi OSAS
Indikator tingkat keparahan penyakit OSAS adalah Apnea-Hypopnea Index (AHI), yaitu
jumlah kejadian apnea dan hypopnea dalam 1 jam.
Indeks AHI :
1.
Normal : AHI 5

2.
3.
4.

Mild OSA : AHI 5 15


Moderate OSA : AHI 15 30
Severe OSA : AHI 30.

Gejala
Gejala OSAS antara lain:
Sering mengorok waktu tidur
Berhenti bernapas waktu tidur
Tidur tidak nyenyak
Mengantuk terus atau tidak bergairah sepanjang hari
Merasa tidak segar waktu bangun tidur
Sakit kepala waktu bangun tidur
Sulit berkonsentrasi
Hiperaktif (pada anak)
OSA dapat terjadi pada semua umur. Pada anak terjadi akibat pembesaran tonsil dan adenoid
atau kelainan bentuk wajah. Pada dewasa terutama pada laki-laki usia setengah baya. OSA sering
dihubungkan dengan obesitas (kegemukan), terutama lemak berlebihan pada leher.
Faktor risiko OSAS
Berat badan berlebihan
Lingkar leher besar
Hipertensi
Saluran napas sempit
Jenis kelamin laki-laki
Usia lanjut
Riwayat keluarga dengan OSAS
Penggunaan alcohol, obat tidur
Merokok
Risiko OSA terhadap kesehatan Anda:
OSA menyebabkan hipertensi, serangan jantung dan stroke.
Hubungan antara OSA dan penyakit kardiovaskuler semakin jelas dengan kemajuan riset.
Pada setiap akhir siklus apnea tekanan darah meningkat dan denyut jantung tidak teratur.
Makin lama hal ini mengakibatkan timbulnya hipertensi dan meningkatkan kemungkinan
menderita sakit jantung atau stroke. Pasien OSAS yang tidak diobati berisiko menderita
penyakit kardiovaskuler dan serebro-vaskuler, seperti angina (nyeri dada), penyakit
jantung koroner, hipertensi, gangguan irama jantung, dan stroke.
Sekitar 80% penderita hipertensi yang sulit diobati juga menderita OSAS. Selain itu
Wisconsin Sleep Cohort Study mendapatkan bahwa pasien dengan mild sleep apnea
berisiko 2 kali lipat untuk mendapat hipertensi.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa prevalensi OSA pada pasien stroke lebih dari
60%, jauh lebih tinggi dibanding prevalensi OSA pada populasi dewasa usia setengah
baya sebesar 4%. Yaggi dkk dalam suatu studi longitudinal yang melibatkan 1022 subyek
mendapatkan bahwa OSA secara bermakna meningkatkan risiko stroke dan kematian
oleh semua penyebab.
Pada pasien diabetes 23-58% menderita sleep disordered breathing, sehingga the
International Diabetes Federation membuat consensus bahwa penderita diabetes yang
menunjukan gejala OSAS perlu diperiksa lebih lanjut.
Baru-baru ini peneliti dari John Hopkins University mendapatkan bahwa 46% pasien

dengan sleep apnea berat berat akan meninggal lebih dini.


OSA menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan riset penderita OSA 4 kali lipat lebih besar kemungkinannya mengalami
kecelakaan lalu lintas. Tidur yang tidak nyenyak mengakibatkan menurunnya daya
konsentrasi dan meningkatkan kemungkinan tertidur saat mengemudi. Bila OSA terjadi
pada orang yang mengoperasikan alat berat atau alat transportasi, dapat terjadi

kecelakaan fatal.
Anak-anak dengan OSAS bisa menjadi hiperaktif.

Diagnosis
Diagnosis dilakukan di sleep disorders center dengan mengevaluasi pernapasan dan fungsi
tubuh lain selama tidur semalam, disebut sleep study atau overnight polysomnography. Selama
evaluasi ini anda akan dihubungkan dengan alat yang memonitor aktivitas jantung, paru dan
otak, pola napas, gerakan tungkai, dan kadar oksigen darah selama anda tidur.
Ada beberapa kategori sleep monitoring. Tipe 1 adalah polisomnografi standar dalam sleep
laboratorium yang diawasi (attended), tipe ini yang direkomendasi. Tipe 2 adalah polisomnografi
portable yang komprehensif. Tipe 3 portable sleep apnea testing (cardio-respiratory sleep study).
Tipe 4 adalah single atau dual bioparameter recording. Untuk tipe 2 belum ada cukup bukti untuk
penggunaan klinis. Alat tipe 3 dapat digunakan bila diawasi (attended), pada pasien yang sesuai,
dan dilakukan scoring manual oleh tenaga terlatih. Pasien yang cocok untuk ini tidak memiliki
penyakit penyerta, pasien yang simtomatik tapi hasil test negatif perlu dilakukan attended PSG.
Alat tipe 4 tidak direkomendasi untuk diagnosis OSA. Di RS Medistra saat ini telah ada Sleep
and Snoring Clinic, tersedia alat monitoring polisomnografi tipe 1. Pasien selalu diawasi selama
pemeriksaan.
Pengobatan

OSAS ringan: menurunkan berat badan, tidur miring, berhenti merokok, pembedahan,

menggunakan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), oral appliance.


OSAS
sedang
sampai
berat:
CPAP,
pembedahan
(Maxillo-Mandibular
Advancement)

Jenis terapi
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) therapy
Bila anda menderita OSAS sedang sampai berat, mesin inisangat berguna karena
memberikan tekanan udara melalui masker di hidung anda waktu tidur. Tekanan udara
tersebut akan mempertahankan jalan napas atas sehingga tak terjadi henti napas dan

mendengkur.
Oral appliance (Alat bantu oral)
Alat ini membuka jalan napas waktu tidur denganmenarik rahang ke depan. Kurang

efektif disbanding CPAP. Hanya untuk OSAS ringan.


Pembedahan
Tujuan pembedahan adalah untuk mengangkat jaringan berlebihan dari hidung atau
tenggorokan yang menyebabkan mendengkur atau menghalangi jalan napas. Sebagian
besar untuk OSAS ringan, hanya Maxillo-Mandibular Advancement untuk OSAS sedang
sampai berat

Anda mungkin juga menyukai