Anda di halaman 1dari 18

STANDAR V.

Peran kepemimpinan dalam


meningkatkan keselamatan pasien

Kriteria :

1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program KP.


2. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan & program
meminimalkan insiden
insiden, yang mencakup jenis kejadian yang memerlukan
perhatian, mulai dari KNC Kejadian Nyaris Cedera (Near miss) sampai
dengan KTD ( Adverse event).
3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
RS terintegrasi & berpartisipasi dalam program KP.
4. Tersedia prosedur cepat-tanggap terhadap insiden, termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain &
penyampaian informasi yang benar & jelas untuk keperluan analisis.
analisis
5. Tersedia mekanisme pelaporan internal & eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar & jelas tentang Analisis
Akar Masalah (RCA) Kejadian Nyaris Cedera (Near miss) & Kejadian
Sentinel pada saat program KP mulai dilaksanakan.

Dr Arjaty W Daud MARS

HEALTH CARE PATIENT SAFETY SYSTEM

External Bodies
somasi

Organisational Capacity

SISTIMATIKA
Keselamatan
Malpraktek
?
Pasien ?

Clinical Performance

1
1.

Patient Safety
Incident Identification

Learning
Feedback

2.

Patient
Safe
Investigation
Practice & Analysis

Apa ititu RCA?


Memulai RCA ?

Investigasi & Analisis


Penyebab Insiden
Langkah-langkah
g
g
RCA

Management

arjaty/RCA/IMRK/2008

arjaty/RCA/IMRK/2008

Sentinel Event
January 1995 - December 2005:

Experience to Date Of 3548 sentinel events reviewed by the Joint Commission,

Penyebab
(Faktor Kontributor)

464 inpatient suicides


455 events of surgery at the wrong site
444 operative/post op complications
358 events relating to medication errors
269 deaths related to delay in treatment
189 patient falls
138 deaths of patients in restraints
121 assault/rape/homicide
j y
109 perinatal death/injury
94 transfusion-related events
67 infection-related events
66 deaths following elopement
65 fires
58 anesthesia-related events
651 other

Solusi

Investigasi

Analisis
Immediate Cause
Root Cause

Pembelajaran
Improve (PDCA)
Rekomendasi
5
( POA )

(Data)
arjaty/RCA/IMRK/2008

3548 / 10 thn
355 /thn
30 / bln
1/ hr

arjaty/RCA/IMRK/2008

Root Causes(Allofcategories;
Sentinel
Events
1995-2005)
ROOT CAUSE ANALYSIS
Communication
Orientation/training

Metode evaluasi terstuktur untuk mengidentifikasi


Ak masalah
Akar
l hd
darii suatu
t KTD,
KTD dengan
d
ti d k
tindakan
adekuat untuk mencegah kejadian yang sama
berulang kembali.

Metode proses analisis yang dapat digunakan secara


retrospektif untuk mengidentifikasi faktor2 yang
menyebabkan kejadian tidak diharapkan (KTD)

Patient assessment
Staffing
Availability of info
Competency/credentialing
Procedural compliance
Environ. safety / security
Leadership
Continuum of care
Care planning

Percent of 3548 events

Organization culture

10

20

30

arjaty/RCA/IMRK/2008

40

50

60

70

80

90 100
7

arjaty/RCA/IMRK/2008

INVESTIGASI

RCA

Mengkaji ulang laporan kasus insiden

1.

Proses RCA merupakan gambaran kritis dari sistem manajemen


safety dan quality karena dapat menjawab pertanyaan2 untuk hal2
yg berisiko tinggi, seperti:
Apa yang terjadi (aktual)
Apa yang harusnya terjadi (kebijakan)
Mengapa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk
mencegahnya agar tidak terjadi kembali (tindakan/outcome)?
Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tindakn kita dapat
meningkatkan keselamatan pasien? (ukuran)

arjaty/RCA/IMRK/2008

Keterangan

Tindakan

11/9/06
21.26 wib

Pasien datang ke IGD dengan keluhan sudah 1


minggu ini kurang makan, sakit perut 3 hari,
demam (-), muntah 1 hari ini 1 kali, badan
lemas, pusing, sudah terlambat haid 1 bulan ini.

1. Ukur TD

21.30 wib

Setelah ditegakkan diagnosa kerja oleh dr Jaga IGD


(dr umum) sebagai Syok Hipovolemik dengan
disertai nyeri tekan abdomen seluruh perut dan
Defans Muskuler . diberikan terapi sesuai
kronologis pertama
Dilakukan pemeriksaan fisik :
Tanda vital :
Pasien Sadar
TD = ..........mmHg ( tidak dilakukan )
Nadi = x/menit
Napas = 20 x/menit
S h = afebris
Suhu
f bi
Mata = anemis +/+, ikterus -/Jantung/Paru = Tak ada kelainan
Abdomen = Nyeri tekan seluruh perut +, Defans
muskuler +
Di diagnosa sementara (awal) :
Syok Hipovolemik

Instruksi terapi yang diberikan :


1 Infus RL guyur
1.
2. pasang kateter
3. pantozol 1 ampul i.v.
4. Seftrikason 1 gram i.v.
Permintaan pemeriksaan :
1. Pem.darah Emergency 5
2. Pem.Ureum-kreatinin
3. Test Kehamilan

arjaty/RCA/IMRK/2008

2. Batasi masalah
Bagian mana dalam proses pelayanan yang akan diteliti
tergantung kondisi pasien, kapan dan dimana insiden terjadi.
Mis. Insiden perdarahan post operasi - pasien meninggal 2 minggu
kmdn.

Investigasi difokuskan pada :


- Persiapan operasi
- Durante operasi
- Pengawasan pasca operasi

Contoh LAPORAN KASUS


Jam

Mencatat ringkasan kejadian sec kronologis & identifikasi masalah


/ CMP
C t t staf
Catat
t f yg terlibat
t lib t
Tentukan siapa yg akan diinterview

11

arjaty/RCA/IMRK/2008

10

21.40 wib

TD = tidak terukur

1.Infus

22.00 wib

Keluarga pasien masih belum ada

1. Infus RL kolf ke-2


2. EKG
3. D.catheter

TD = 50/palpasi

22.30 wib

22 40 wib
22.40

23.00 wib

23.40 wib

01.15 wib

RL guyur

Infus RL kolf ke-3


TD = 70/palpasi
Infus RL kolf ke-4
TD = 80/50 mmHg

Infus RL kolf ke-5

02.05 wib

TD = 90/50 mmHg

Infus RL kolf ke-6

02.30 wib

TD = 90/60 mmHg

1. Seftriakson 2 gram i.v. (test


negatif)
2 Infus
2.
I f RL kolf
k lf ke-7
k 7

03.00 wib

Pasien dikabarkan oleh dokter PPDS


Anesthesi di D/KET dan sudah di
pegang oleh dr. Jaga PPDS
kebidanan.
TD = 90/60 mmHg
arjaty/RCA/IMRK/2008

12

Contoh
HASIL INVESTIGASI

31 Januari 2002 pk 14.00


Pasien ke klinik pre-admission untuk re-revisi total lutut kanan (right total knee
replacement) oleh Residen 1. Persetujuan tindakan medis tertulis sudah diisi.
Risiko telah secara jelas diinformasikan dan didokumentasi dalam catatan.

4 Februari 2002 pk 08.00


Pasien tiba di RS, tetapi pulang lagi karena tidak tersedianya tempat tidur.
Pasien merasa tak enak karena ini sudah kali ketiga operasinya dibatalkan.

8 Maret 2002 pk 14.00


Pasien datang lagi ke Residen 1 di klinik pre-admission. Persetujuan tindakan
medis tertulis telah diisi. Risiko telah secara jelas diinformasikan dan
didokumentasi dalam catatan.

18 Maret 2002 pk 15.00


Pasien tiba di RS untuk rawat inap. Staf ruangan saat itu sangat sibuk karena
ada beberapa kasus darurat, yaitu pasien dengan cardiac arrest dan
perdarahan pasca operasi. Staf yang bertugas hanya 2 orang yaitu seorang
perawat yunior dan seorang perawat senior yang keduanya bertanggungjawab
atas 18 tempat tidur Ortopedik.
arjaty/RCA/IMRK/2008

13

PENYEBAB INSIDEN

18 Maret pk 17.00
Pasien dirawat sebagai pasien elektif untuk tindakan operasi revisi total lutut kanan.
Pasien masuk terlalu sore untuk diperiksa oleh dokter konsultan bedah dalam
rondenya, (biasanya ronde selesai pada pk 16.30).
SOP ruang OK menyatakan bahwa dokter bedah harus melihat dan memeriksa
semua pasien dan dokumen terkait sebelum melakukan operasi, termasuk memberi
tanda (mark site) pada lokasi yang akan dibedah. Dia dapat mendelegasikannya
kepada asistennya.
Pedoman tersebut tidak merinci kapan pemeriksaan tsb harus dilakukan. Dokter
B d h mengatakan
Bedah
k b
bahwa
h
kkebiasaannya
bi
menemuii pasien
i prabedah
b d h adalah
d l h di
ruangan saat ia ronde sehari sebelum operasi. Ia juga biasanya mengecek sendiri
lokasi yang akan dibedah, tetapi pada kasus ini pasien masuk RS terlalu sore. Dokter
bedah mengatakan bahwa ketidaktersediaan tempat tidur sering mengakibatkan
pasien masuk RS terlalu sore, sehingga mengakibatkan pasien kadang-kadang tidak
ditemuinya pra-bedah. Dokter bedah memang melakukan ronde tidak pada waktu
yang sama setiap harinya.
18 Maret 2002 pk 19.15
Pasien divisit oleh Dokter anestesi di ruang rawat. Pasien menolak tawaran anestesi
regional.
g
Catatan di anestesi bertanggal
gg 19 Maret 2002.
Klarifikasi ke dr SpAn: Sudah kebiasaan anestesi dan kebiasaan di RS untuk
mencatat pre-assessment dalam log-book dan kemudian menyalinnya ke catatan
anestesi pada hari operasi. Cara kerja seperti ini banyak dilakukan oleh para
anestesi, karena catatan seringkali hilang. Pada saat menyalin informasi / pre
assessment tersebut, tindakan yang direncanakan tidak terdokumentasi / tidak diisi
pada kolom yang tersedia.

arjaty/RCA/IMRK/2008

14

FLOW CHART INSIDEN

1. Immediate Cause / Proximate Cause


(Penyebab Langsung)
Kejadian2 termasuk kondisi2 yang terjadi sebelum suatu Dampak
yg tidak diharapkan (Undesired Outcome), yang secara langsung
menyebabkan kejadian tersebut.

2. Underlying Cause --Root Cause (Akar Masalah)


S
Satu
dari multipel ffaktor (kejadian,
(
kondisi, faktor
f
organisasi)) yang
berkontribusi menyebabkan penyebab langsung dan jika
dieliminasi, atau dimodifikasi dapat mencegah KTD dikemudian
hari.

arjaty/RCA/IMRK/2008

15

arjaty/RCA/IMRK/2008

16

ADVERSE EVENT (KTD)


Vs
IMMEDIATE CAUSE & ROOT CAUSE
KTD
KTD
KTD
KTD
KTD
KTD

Adverse
Event / KTD

Treat
Symptomatik

KTD
KTD
KTD

Symptom

Immediate
Cause
Root
Cause

Corrective Action

IDENTIFY ROOT CAUSES

(Treat etiology)
Prevent
Rekurens
Adverse Event

Preventive Action arjaty/RCA/IMRK/2008

17

arjaty/RCA/IMRK/2008

18

Proximate causes vs Root causes

Perbedaan Akar masalah dan Faktor Kontribusi


Penyebab
1 Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut tidak ada?
Tidak = akar masalah
Ya : faktor kontributor
2. Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut dikoreksi atau
dieliminasi?
Tidak = akar masalah
Ya : faktor kontributor
3. Akankah koreksi atau eliminasi penyebab menimbulkan insiden
serupa?
Tidak = akar masalah
Ya : faktor kontributor
Jika jawaban pada 3 pertanyaan diatas
TIDAK -- AKAR MASALAH
Jika salah satu jawaban dari 3 pertanyaan diatas masih ada
jawaban YA - FAKTOR KONTRIBUSI
arjaty/RCA/IMRK/2008

Awali dengan mengumpulkan data penyebab langsung


Mengapa terjadi penyebab langsung? Sistem dan
proses mana yang melatarbelakangi
l t b l k
i penyebab
b b
langsung?
. Gali data lebih kepada sistem daripada fokus pada
human error
. Tim Investigator sering memiliki masalah pada tahap ini
(cenderung berhenti setelah mengidentifikasi penyebab
l
langsung
& tidak
id k di
digalili llebih
bih d
dalam)
l )
. Penggalian harus diteruskan sampai tidak dapat lagi
diidentifikasi penyebab lain - disebut akar masalah

19

Contoh : Medication error.

Penyebab langsung

Akar Masalah

Salah label produk

Problem komunikasi

Salah identifikasi

Training staf tidak


adekuat
K
Kompetensi
t
i esesmen
buruk

Teknik
T
k ik pemberian
b i obat
b t
tidak tepat
(mis. IM diberi IV)

arjaty/RCA/IMRK/2008

20

LANGKAH ROOT CAUSE ANALYSIS


1. Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi
2. Tentukan Tim Investigator
3 Kumpulkan data
3.

(Observasi, Dokumentasi, Interview)

I
N
V
E
S
T
I
G
A
S
I

4. Petakan kronologi Kejadian

(Narrative chronology, Timeline, Tabular Timeline, Time Person Grid)

5. Identifikasi Masalah (CMP)

(Brainstorming, Brainwriting, Nominal Group Technique)

6. Analisis Informasi

(5 Whys, Analisis Perubahan,Analisis Penghalang, Fish Bone dll)

7. Rekomendasi & Rencana Kerja untuk Improvement


arjaty/RCA/IMRK/2008

21

arjaty/RCA/IMRK/2008

22

A
N
A
L
I
I
S
M
A
P
R
O
V
E

2. Pilih Tim Investigator


1. Identifikasi insiden untuk diinvestigasi
Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detil:
masalah serius / membahayakan pasien / RS
masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit
atau organisasi yang lebih luas.
AAM / RCA wajib dilakukan pada keadaan :
yang
g tidak diharapkan
p
Semua kematian y
Semua insiden yg diduga mengakibatkan cedera
permanen, kehilangan fungsi atau kehilangan
bagian tubuh

arjaty/RCA/IMRK/2008

23

Perlu orang yg expert untuk melakukan investigasi suatu insiden


serius.(Terlatih dengan AAM) Idealnya Tim terdiri dari 3-4 orang.

Penting mengidentifikasi anggota tim dengan keterampilan berbeda dan


komit terhadap waktu investigasi. Untuk insiden serius Tim investigasi dapat
dibebas tugaskan dari pekerjaan rutinnya agar dapat fokus pada investigasi
insiden dan analisis.

Tim ideal untuk investigasi insiden serius / Sentinel Event dapat terdiri dari:
1. Org yg expert dalam investigasi insiden dan analisis
2. External expert, (mis. seorang yg tidak berlatar blkg medis)
3. Senior Management expert (mis: Direktur Medis, Direktur Keperawatan)
4. Senior Clinical expertise (contoh: Direktur Medis atau Konsultan senior)
5. Seseorang yang mengetahui unit atau departeman dengan baik, walau
orang tersebut tidak langsung terlibat insiden.

arjaty/RCA/IMRK/2008

24

3. Kumpulkan data

Observasi - Site

Observasi langsung
Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan,
posisi hal2 yg berhubungan dengan insiden
posisi,
insiden.

Difoto
buat gambaran layout
dimana orang dan alat
lakukan rekonstruksi

Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data,
observasi dan inspeksi

Interviews
Untuk mengetahui kejadian secara langsung untuk
pengecekan pada hasil observasi dan data
dokumentasi
arjaty/RCA/IMRK/2008

25

arjaty/RCA/IMRK/2008

DOKUMENTASI

4. Petakan Informasi Kronologi Insiden

Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini:


1. Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan selama investigasi
dan jika kasus disidangkan di pengadilan
2. Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan
3. Menggambarkan insiden secara akurat
4
4.
Mengorganisasi informasi
5. Memberikan petunjuk pada Tim Investigasi

Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan.


Ada berbagai macam cara :
1.

Semua bukti yang berhubungan dengan insiden sebaiknya dikumpulkan sesegera


mungkin.
1. Semua catatan medis (mis : cat keperawatan, medis, dll)
2. Hasil pemeriksaan yang berhubungan & penunjang diagnosis mis Xray, CT Scan)
3. Dokumentasi dan formulir mengenai insiden (Incident Report)
4. Kebijakan & Prosedur (SOP)
5. Integrated care pathway yg berhubungan
6. Pernyataan-pernyataan dan observasi
7. Lakukan interview dengan siapa saja yang terlibat insiden
8. Bukti fisik ( contoh: tata ruang bangsal, dll)
9. Daftar staf yg terlibat
10. Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi insiden (contoh: pergantian
jaga, ada tidaknya staf yang terlatih,dll)
arjaty/RCA/IMRK/2008

26

27

Kronologi Narasi
Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden

2. Timeline
Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis.
Memungkinkan Investigator untuk menemukan bagian dalam proses
dimana masalah terjadi
3. Tabular Timeline
Sama dengan
g Timeline tetapi
p lebih detail menginformasikan
g
Good
practice, CMP
4. Time Person Grids
Memungkinkan untuk melacak gerak / kehadiran orang sebelum dan
sesudah insiden.

arjaty/RCA/IMRK/2008

28

KRONOLOGI CERITA / NARASI

CONTOH TIME LINE

Suatu penulisan cerita apa yang terjadi berdasarkan tanggal dan waktu.
Kronologi cerita dibangun berdasarkan kumpulan data saat investigasi yang
kemudian di dipadatkan dalam suatu cerita.

Kapan menggunakan kronologi cerita ?


Untuk kejadian sederhana dan tidak kompleks
kompleks, dimana masalah
masalah, praktek dan
faktor kontribusinya sederhana.
Dapat digunakan untuk mengetahui gambaran umum suatu kejadian yang
lebih kompleks,

Dapat digunakan sebagai bagian integral dari suatu laporan sebagai


ringkasan dimana hal tersebut mudah dibaca.

Bagaimana melengkapi kronologi cerita ?


Sebenarnya hampir sama dengan garis waktu. Kunci perbedaannya adalah
pada informasi pelengkap berhubungan dengan badan teks.
teks
Nilai positif
Format tersebut baik untuk presentasi informasi
Nilai negatif
Sulit untuk menemukan titik cerita dengan cepat
Sulit untuk mengerti jalannya cerita dengan cepat bila terlibat dengan banyak
pihak.
arjaty/RCA/IMRK/2008

29

arjaty/RCA/IMRK/2008

TABULAR TIMELINE

30

TABULAR TIME LINE

Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal, waktu,


cerita kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi tambahan, praktek yg
baik (good practice) dan masalah / CMP (care management problem)

FORM TABULAR TIMELINE

Kapan digunakan Tabular Timeline ?

Pada tiap
p tipe
p insiden. Berguna
g
p
pada kejadian
j
yyang
g berlangsung
g
g lama

WAKTU /
KEJADIAN

Bagaimana melengkapi Tabular Timeline ?

Mengisinya seperti garis waktu diagram, dimana waktu dan tanggal kejadian
kemudian pada baris berikutnya diisi kejadian, informasi tambahan, Good Practice
dan masalah.

KEJADIAN

31-1-2002 j.14.00

4-2-2002 j.08.00

8-3-2002 J.14.00

Pasien
P
i
tterlihat
lih t di
diruang penerimaan
i
pasien untuk di operasi ulang
Right total knee replacement
dilakukan informed consent

P i
Pasien
tib
tiba di RS

Pasien
P
i
d
datang
t
k
kembali,di
b li di
ruang penerimaan pasien
diterima oleh petugas
residen 1. Dibuat informed
consent

Pasien pulang
karena tempat
penuh, pasien diberi
tahu pembatalan

INFORMASI
TAMBAHAN

Nilai Positif :
Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologi dalam bentuk diagram
sehingga mudah dibaca.

Teknik ini memudahkan identifikasi kekurangan secara cepat.

Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah format.

Good Practice

Risiko tindakan telah


dijelaskan dan
terdokumentasi

MASALAH
PELAYANAN

Nilai Negatif :
Beberapa orang lebih suka pada pemetaan kasus karena lebih fleksibel dan
dinamis.

arjaty/RCA/IMRK/2008

Risiko tindakan telah dijelaskan dan


Terdokumentasi

31

arjaty/RCA/IMRK/2008

32

FORM TABULAR TIMELINE

FORM TABULAR TIMELINE

WAKTU /
KEJADIAN

18-3-2002 j.15.00

18-3-2002 j. 17.00

18-3-2002 j. 19.15

KEJADIAN

Pasien tiba di RS untuk dirawat

Pasien dirawat
untuk operasi elektif

Pasien dilihat oleh


konsultan anastesi di
ruangan

Pasien masuk
terlalu sore
sehingga tdk
dipeiksa oleh
konsultan bedah

Pasien menolak untuk


anastesi regional.
Penilaian anastesi dicatat
di log book. Kemudian
dipindahkan dicatatan
anastesi saat hari
operasi.
Tetapi kadang tidak
dipindahkan

INFORMASI
TAMBAHAN

Perawat sedang sibuk karena ada


keadaan daurat. Pasien tidak
dilihat

WAKTU /
KEJADIAN

18-3-2002 j.20.00

19-3-2002 j. 07.30

19-3-2002 j. 07.35

Pasien diperiksa oleh perawat OK


Untuk ditandai daerah operasinya.

Residen 2 pergi ke
ruangan, mencetak
informed consent,
rontgen, dan
mendaftarkan
d ft k
rencana operasi
pasien

Residen 2, telah diberi


informasi oleh perawat
OK tentang lokasi operasi

KEJADIAN

INFORMASI
TAMBAHAN

Perawat OK menandai lokasi


operasi dgn pensil kulit. Dan
bagian tersebut tertutup stoking.
Perawat OK belum pernah dilatih
menandai tempat operasi

Residen 2 tidak mengcek


kembali lokasi operasi

Good Practice

Good Practice

Konsultan bedah
tidak melihat pasien
sebelum operasi

MASALAH
PELAYANAN

Tidak mendokumentasikan rencana tindakan

arjaty/RCA/IMRK/2008

MASALAH
PELAYANAN

33

arjaty/RCA/IMRK/2008

19-3-2002 j.07.45

19-3-2002 j. 11.25

19-3-2002 j. 11.38

Pasien disiapkan di ruang operasi


oleh perawat senior ruangan

Pasien tiba di ruang


operasi dibanti
siswa perawat

Konsultan anastesi
memanggil staf perawat
untuk evaluasi ulang
pasien

KEJADIAN

INFORMASI
TAMBAHAN

Lokasi operasi dicatat, dan terletak


pada daerah kanan

34

FORM TABULAR TIMELINE

FORM TABULAR TIMELINE


WAKTU /
KEJADIAN

Penandaan bagian yang akan


dioperasi di tempat yang salah

WAKTU /
KEJADIAN

19-3-2002 j.11.45

19-3-2002 j. 11.55

19-3-2002 j. 12.00

Pasien diperiksa oleh konsultan


anastesi

Staff perawat
mengambil formulir
infomed consent

Penanggung jawab tiba di


ruang operasi membantu
Dokter anastesi

Pasien menunjukkan lutut kanan


yang akan dioperasi kepada
Dr.Anastesi & perawat OK,
kemudian memindahkan kaus kaki
kompresi sehingga daerah yg
ditandai tertutup

Tidak ada pedoman


yang jelas bahwa
harus ada dialog
antar ahli bedah
anastesi & Tim lain

KEJADIAN

Dua perawat seharusnya


mengevaluasi tiap pasien
tapi tidak konsisten

INFORMASI
TAMBAHAN

Catatan Medis telah di Updated


Good Practice

Good Practice

Tidak tersedianya cuff


(manset) tensimeter di
ruang operasi

MASALAH
PELAYANAN

arjaty/RCA/IMRK/2008

MASALAH
PELAYANAN

35

Pasien diperiksa oleh staf yang


tidak seharusnya

arjaty/RCA/IMRK/2008

36

TIME PERSON GRID

Contoh Good practices pada Insiden


WRONG SITE SURGERY

Alat pemetaan tabular yang dapat membantu pencatatan pergerakan orang (Staf,
Dokter, pengunjung, pasien dll) sebelum, selama dan sesudah kejadian.

Membantu investigator mengetahui keberadaan seseorang pada saat kejadian /


insiden.
Kapan menggunakan Time Person Grid ?

Segera setelah error teridentifikasi, semua staf


segera dilibatkan untuk mengambil tindakan yang
tepat untuk mengatasi insiden tersebut

Bagaimana melengkapi Time Person Grid?

Dokter bedah mendiskusikan kesalahan dengan


pasien dan menawarkan konsultan lain untuk
mengambil alih perawatan
perawatan. Kesalahan juga
didiskusikan dengan keluarga pasien

37

Hanya dapat digunakan pada waktu yang pendek


Orang tidak dapat selalu mengingat waktu dimana ia berada
Terfokus pada individu

arjaty/RCA/IMRK/2008

38

5. Identifikasi Masalah /

TIME PERSON GRID

CMP (Care Management Problem)

Member of staff

11.38

11.45

11.50

11.55

12.00

Student nurse

With
patient
(pt)

Ward

Ward

Ward

Ward

Anaesthetist

With pt,
Anaes
room*

With pt,
Anaes
room

With pt,
Anaes
room

With pt,
Anaes room

With pt,
Anaes
room

ODP (Operation Dept


Practitioner)

?**

Recovery

Stores

Recovery

Anaes
room

Theatre staff nurse

Theatre

With pt,
Anaes
room

With pt,
Anaes
room

Theatre

With pt,
Anaes
room

Theatre sister

Theatre
office

Theatre

Stores

?**

Stores

Scrub nurse

Theatre

Theatre

Stores

Theatre

Theatre

Surgeon

Break

Break

Theatre

Theatre

Theatre

Assistant

Break

Break

Theatre

Theatre

Theatre

arjaty/RCA/IMRK/2008

Dapat digunakan pada waktu yang pendek


Dapat mengidentifikasi keberadaan seseorang dan adanya celah informasi
Pemetaan dapat dalam bentuk garis waktu yang efektif

Nilai negatif:

arjaty/RCA/IMRK/2008

Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom


Dari tabel tersebut, kolom sebelah kiri berisi daftar staf yang terlibat
Kolom berikutnya berisi perjalanan waktu (jam, menit) pada baris atasnya
Kemudian pada baris dibawah waktu berisi keterangan tempat atau kegiatan staf yang terlibat

Nilai positif:

Jika dalam suatu Insiden terdapat keterlibatan banyak orang dalam kejadian tersebut dan
Investigator ingin memastikan keberadaan mereka dalam insiden
Berguna pada keadaan jangka pendek
Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat dipakai untuk mengetahui kerangka
waktu spesifik yang lebih detil

Masalah yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan (commision) atau
tidak melakukan tindakan yang seharusnya (ommission)
Suatu insiden bisa terdiri dari beberapa CMP
Identifikasi CMP untuk mengetahui serangkaian kejadian yang mengakibatkan insiden.

Prinsip dasar CMP :


1. Pelayanan yang menyimpang dari standar pelayanan yg ditetapkan
2. Penyimpangan memberikan dampak langsung atau tak langsung pada adverse
event.

39

Adverse event yang berdampak pada pasien baik langsung / tidak langsung
Mis. - Kegagalan dalam observasi / tindakan
- Penanganan yang tidak tepat
- Tidak mencari bantuan saat dibutuhkan
- Kesalahan dalam menggunakan peralatan
- Tidak mengikuti SOP
- Kesalahan memberikan pengobatan
Beberapa tehnik / instrumen untuk mengungkapkan CMP :
Brainstorming, Brainwriting, NGT

arjaty/RCA/IMRK/2008

40

10

6. ANALISIS INFORMASI

CONTOH CMP /CDP/CSP


CMP

TOOLS

Tools untuk Identifikasi Proximate & Underlying Cause

Dokter konsultan tidak melihat pasien sebelum tindakan


operasi,

5W

Kegagalan
K
l untuk
t k mendokumentasikan
d k
t ik perencanaan ti
tindakan
d k
dalam catatan anestesia

Analisa
A
li
Perubahan

Tidak adanya cuff tensimeter di OK saat diperlukan

Fishbone

Pasien tiba di ruang operasi diterima oleh staf yang tidak


semestinya

Fishbone

Tourniket yang digunakan pada tungkai kiri oleh konsultan


bedah dan asistennya

Analisa
Penghalang

Salah tungkai yang ditandai karena tersembunyi oleh kaus


kaki

Analisa
Perubahan

Penanggungjawab OK tidak ada saat pasien masuk

Analisa
Perubahan

CDP : care delivery problem


CSP : care service problem
CMP : care management problem

arjaty/RCA/IMRK/2008

41

arjaty/RCA/IMRK/2008

Dikenal juga sebagai why-why chart (Ammerman, 1998), lebih


difokuskan pada pendalaman AAM / RCA sehingga investigator
yang menggunakan teknik ini dapat mencari penyebab insiden
keselamatan pasien lebih mendalam.
Tujuan :
Untuk secara konstan bertanya mengapa? Melalui lapisan
penyebab sehingga mengarah ke akar permasalahan dari problem
yang teridentifikasi.
Kapan menggunakan teknik ini?
1. Untuk menanyakan setiap penyebab masalah yang teridentifikasi
dan untuk mengidentifikasi :
Gejala (Symptom),
Proximate cause

Faktor-faktor yang berpengaruh (an influencing factor) atau

Akar masalah (root cause).


2. Untuk melanjutkan pencarian akar masalah yang sebenarnya,
meskipun telah diketahui kemungkinan penyebab.

Why Why chart lebih difokuskan pada Investigasi RCA yang tidak dapat
digali lebih dalam penyebab insiden keselamatan pasiennya.
Sangat mudah untuk dimengerti dan simpel untuk dipelajari

Contoh mencari akar masalah :

Eff t
Effects

caused
db
by

C
Causes

1. Cedera

jatuh

2. Jatuh
3. Lantai licin
4. Pipa bocor

Lantai licin
Pipa bocor
Karet penghubung
rusak
Tidak dimaintanance

arjaty/RCA/IMRK/2008

42

5 WHY

5 WHY

5 Why
Change Analysis
Barrier Analysis
Fish bone
Flow chart
Cause and Effect
analysis

5. Karet
penghubung rusak

43

arjaty/RCA/IMRK/2008

44

11

ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS

FORM TEHNIK (5) MENGAPA


Form G

MASALAH

Konsultan tidak memeriksa pasien di ruangan (pre op),

Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976)


Digunakan untuk menganalisa proses yang tidak bekerja sesuai
rencana
(Apa dan mengapa berubah ?)
Metode sederhana yg dapat membantu membandingkan proses
yg berjalan efektif atau gagal.

Mengapa Konsultan
tidak memeriksa
P i
Pasien
?

Karena dokter Konsultan tidak dihubungi oleh perawat

Mengapa Perawat
tidak menghubungi
Konsultan ?

Karena Perawat sibuk

Mengapa Sibuk ?

Mengapa tidak ada


Perawat yang lain
dalam Shift itu ?
Mengapa hanya
2 Orang ?

Karena sedang menangani 2 pasien gawat yg lain yi perdarahan dan


cardiac arrest

Karena tenaga hanya 2 orang dan Beban kerja yang tinggi dan
masalah seperti ini sudah sering terjadi

Karena kebijakan Direksi untuk efisiensi

arjaty/RCA/IMRK/2008

Analisis komparativ
Apa yang berubah sehingga menimbulkan kejadian / event
Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)

Kapan digunakan ?
1. Bila suatu sistem / tugas yg awalnya berjalan efektif kemudian
terjadi kegagalan / terdapat sesuatu yg menyebabkan
perubahan situasi
2. Mencurigai suatu perubahan yg menyebabkan
ketidaksesuaian tindakan atau kerusakan alat.

45

arjaty/RCA/IMRK/2008

46

ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS

Analisis perubahan / change analysis

Langkah2 Analisis Perubahan :


1
1.
2.

baseline
comparison

Reality

differences

3.

Ideal

4.

SOP

impact

Pelajari Prosedur normal : Apa yg seharusnya dilakukan (Kolom 1)


Petakan Alur insiden yg terjadi, bandingkan dgn Langkah 1 (Kolom
2)
Bandingkan 2 proses apakah ada perbedaan, Apa sebagai
masalah? catat pada kolom yg telah disediakan (Kolom 3)
Catat akar masalah untuk perbaikan yang akan dimasukkan dalam
Rekomendasi
INSIDEN

APAKAH PERUBAHAN
MENYEBABKAN
MASALAH

Membandingkan Reality dengan idealnya


Membandingkan teori dengan praktek
arjaty/RCA/IMRK/2008

47

arjaty/RCA/IMRK/2008

48

12

ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS

FORM ANALISIS PERUBAHAN


PROSEDUR YG
NORMAL

PROSEDUR YG DILAKUKAN

APAKAH TERDAPAT BUKTI

APAKAH PERUBAHAN

SAAT INSIDEN

PERUBAHAN DLM PROSES

MENYEBABKAN MASALAH
ATAU SEBAGAI AKIBAT ?

SpB harus mengetahui


kondisi pasien

SpB tahu kondisi pasien,


bahwa kedua lutut bermasalah

Tidak

Tandai bagian yang


akan dioperasi

Tandai tungkai bawah kanan,


dan tertutup kaus kaki
hingga tidak terlihat. Dan ini
tidak dievaluasi ulang oleh
dokter bedah

Ya

Masalah

Persiapan di OK
dilakukan oleh ODP
dan perawat OK

Sudah dilakukan persiapan


oleh ODP & perawat OK

Tidak

Pemasangan tourniket
oleh ODP

Tourniket dipasang oleh dokter


bedah

ya

Masalah

Kolom Dokumentasi
anestesi dan rencana
operasiharus diisi
sebelum operasi

Tidak diisi

ya

Masalah

arjaty/RCA/IMRK/2008

Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya


Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi :
1.
Penghalang mana yang seharusnya untuk mencegah insiden
2.
Mengapa penghalang gagal ?
3.
Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah insiden
terulang kembali ?

Ada 4 tipe barrier ;


1.
2.

3.
4.

Physical barier : mis. Bar code


Natural barrier : mis Dx MBO o/ 2 dr & tunggu 6 jam,
Vincristin & MTX tdk diberikan dlm hari yg sama dan
org yg sama
Human action barrier : pengecekan mark site
Administrative barrier : SOP, Supervisi & training, penegecekan obat o/ 2
org diberikan paraf.

49

arjaty/RCA/IMRK/2008

ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS
Barrier
Hazard

Sumber potensial
menyebabkan harm
/ kerugian
Wrong patient
No consent
arjaty/RCA/IMRK/2008

51

Melindungi target
dari hazard
Checks
Protocols
arjaty/RCA/IMRK/2008

50

Target

Pasien

Giving ECT to
patient

52

13

BARRIER ANALYSIS (WRONG SITE SURGERY CASE)


Masalah: torniket dilakukan pada kaki yang salah oleh dokter bedah konsultan dan
asistennya
Penghalang
sudah ada?

Kontrol Apakah
Mengapa penghalang/kontrol terabaikan dan
penghalan apa dampaknya?
g/ kontrol
berfungsi?

SOP menyatakan bahwa


dokter bedah atau asisten
melihat pasien dan cek
identitas dan semua hal
yang berkaitan dengan
operasi termasuk
memeriksa tanda operasi

Tidak

1. SOP tidak menerangkan kapan dan siapa


yang melakukan. Tugas tersebut dilakukan
oleh SpR2 dan konsultan, tetapi komunikasi
dan informasi transfer tidak lengkap.
2. Konsultan lebih senang melihat pasiennya
sebelum tanda operasi diberikan. Akibat
terlambat waktu admission maka tanda
operasi dilakukan oleh SHO

Benar dan tepat tanda


operasi

Tidak

1.

2.

SHO menandai tanda operasi dengan


pensil kulit pada sisi yang tidak biasa,
yang tidak mudah dilihat oleh dokter
bedah. SHO tidak pernah mendapat
training mengenai hal ini.
Kaos kompresi menghalangi tanda
operasi

arjaty/RCA/IMRK/2008

How did you know?

53

arjaty/RCA/IMRK/2008

54

FISHBONE DIAGRAM

ANALISIS FISH BONE /


FAKTOR KONTRIBUSI

Push or Pull, Right or left?

Tiap masalah (CMP) dpt berkaitan dengan


b b
beberapa
ffaktor
kt yang dapat
d
t memberikan
b ik
dampak pada timbulnya insiden.
Mis : motivasi individu kurang, supervisi tim
kurang, kebijakan pelatihan tidak adekuat dll.

Kondisi

Ketersediaan
SOP

Kompetensi

Personal
Pengobatan

Kesehatan
Fisik
dan mental

Komunikasi
tertulis

Ketersediaan
& akurasi
k
i test

Desain
tugas

Riwayat

Kepemim
pinan &
TJ

Fc Penunjang
dlm
validasi
alat medis

Hub Staf &


Pasien

Perlengkpn
Staf

Berbagai metode dapat digunakan untuk


mencatat faktor kontribusi yang berkaitan
dengan CMP

Desain &
Bgnan

arjaty/RCA/IMRK/2008

Diklat
Beban
Kerja

55

arjaty/RCA/IMRK/2008

Supervisi &
Konsultasi

Org &
Manjmn

Adm

Lingk

Komunikasi verbal

Waktu

Kebijakan
Stndr &
TUj
TUjuan
Budaya
safety

56

14

MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI

MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI


INSTRUMEN
(5)
Mengapa
(5 Why)

Diagram
tulang ikan
(Fishbone
Diagram)

KAPAN
DIGUNAKAN

INSTRUMEN

DESKRIPSI

KEUNTUNGAN

KERUGIAN

Untuk
mengidentifikasi
gejala / faktor yg
mempengaruhi /
penyebab yg
sederhana

Pertanyaan
mendalam untuk
mengidentifikasi
akar masalah

Sederhana &
efektif. Dapat
digunakan untuk
individu / kelompok

Sebagian tidak setuju


dgn 5 x. Karena Akar
masalah bisa > 5, atau <
5 tapi umumnya, dgn 5 x
bertanya sudah dapat
menemukan akar
masalah.

zUntuk

zDiagram

zMudah

zTidak

mengetahui faktor
kontributor suatu
masalah
zPada masalah
multifaset yg
panjang atau
rantai penyebab
yg kompleks

yg
digunakan untuk
menemukan faktor
penyebab masalah
tdd 9 faktor

dilaksanakan
display visual
dari proses analisis

zTdp

semua orang
merasa nyaman dengan
perangkat ini
zMemerlukan waktu
agar
g familiar
Memerlukan pandangan
yg luas dari kejadian yg
diidentifikasi tdk
berhubungan dgn
masalah

Analisis
Perubahan
(Change
Analisis)

Analisis
Penghalang
(Barrier
Analysis)

KAPAN
DIGUNAKAN
zJika

DESKRIPSI

KEUNTUNGAN

KERUGIAN

sistem, prosedur
& peralatan yg awalnya
berjalan
j
baik,, terjadi
j
perubahan / error
zPada penyebab yg tdk
jelas, khususnya
berguna utk evaluasi
kegagalan alat

Metode untuk
membandingka
np
proses yg
terjadi dgn
proses yg
seharusnya

Dapat digunakan
pada insiden yg
sederhana maupun
p
yang kompleks

zMenimbulkan

zDapat

Analisis kritis
pengawasan
untuk
mengidentifikas
i gagalnya
pertahanan

zDapat

zDapat

digunakan
secara prospektif &
rektrospektif untuk
mengidentifikasi
adanya penghalang
zUtk mengidentifikasi
penghalang & kegagalan
peralatan serta prosedur
atau masalah
administrasi

menidentifikasi
kontrol tambahan yg
dapat mencegah
insiden
zPendekatan yg
sistematik

pertanyaan tentang
p
prosedur
yg normal atau
proses pada pasien
sehingga memerlukan
penelitian yg lebih
mendalam
zNilainya terbatas
Seluruh akar masalah
mungkin tdk dpt diketahui

menyebabkan
stres bagi staf
proses
agar familiar

zMemerlukan

7. Buat Rekomendasi & Rencana Tindakan


Improvement
Akar
Masalah

Tindakan

Tkt
Rekomendasi
(individu, Tim,
Direktorat, RS)

Penan
ggung
jawab

Waktu

arjaty/RCA/IMRK/2008

Sumber daya
yg
dibutuhkan

Bukti
Penyel
esaian

Tanda
Tangan

59

arjaty/RCA/IMRK/2008

60

15

RCA REPORT FORMAT


WHAT HAPPENED?
RCA-Format Laporan
Apa yang terjadi?
(Including the role of all individuals directly and indirectly involved, the setting
for the event, and any impact or potential impact of the event that is relevant to
patient care or the conduct
cond ct of the practice)
(termasuk peran

Hospital ID

Investigation number..

WHY DID IT HAPPEN?


(Including description and discussion of the main and underlying reasons for
the event occurring, where this is possible)
WHAT HAVE YOU LEARNED?
(Reflect on significant event and highlight personal and
and, if appropriate
appropriate, teamteam
based learning)

RCA Title ................


Date

WHAT CHANGES WILL YOU MAKE?


(What action will be taken, where this is relevant or feasible, ensuring that all
relevant individuals are involved, how will you monitor the changes)
arjaty/RCA/IMRK/2008

61

arjaty/RCA/IMRK/2008

62

63

arjaty/RCA/IMRK/2008

64

EXECUTIVE SUMMARY
...........................................
.........................................
.......................................
CONCLUSIONS
...........................................
...........................................
...........................................

RECOMMENDATIONS
1.
1
2.
3.

arjaty/RCA/IMRK/2008

16

Appendices
lists of documentary evidence
copies of relevant documentation
methodology used and relevant diagrams;
fishbone, cause
and effect chart,
chart
chronology/timelines etc

arjaty/RCA/IMRK/2008

65

arjaty/RCA/IMRK/2008

DIFFERENCES FMEA & RCA

Proactive

Specific Process

Reactive

Diagram process flow

What could occur?

Focusing on a processes
potential system failures
Prevents failures before
they occur

KEY
TAKE HOME MESSAGE

RCA

FMEA

Investigasi ->
> AAM/ RCA
Tim
Kumpul data & Identifikasi masalah
Pemetaan Informasi (Tools)
Analisa informasi (Tools)

S
Specific
ifi E
Eventt

Diagram chronological
steps
What occurred?
Focus on an events
system failures
Prevents failures
from reoccurring

arjaty/RCA/IMRK/2008

66

Rekomendasi &
Action Plan

Insiden

Investigasi Sederhana :
Penyebab langsung
Penyebab melatarbelakangi

67

arjaty/RCA/IMRK/2008

68

17

KEY TAKE HOME MESSAGES

CMP

Peta

Analisa

POA

Data
Insiden

Tim

arjaty/RCA/IMRK/2008

69

arjaty/RCA/IMRK/2008

70

18

Anda mungkin juga menyukai