Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN ini dapat terselesaikan.
Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat Dr. Dr. Dr Hafizurrachman MPH, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis memohon saran dan kritik dari para pembaca
yang sifatnya membangun.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
BAB 1 .. PENDAHULUAN............................................................................
1.1
Latar belakang..........................................................................
1.2
Rumusan masalah.....................................................................
1.3
Tujuan.......................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................
BAB 2
2.1
PEMBAHASAN...............................................................................
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSALINAN.....................................................................
2.1.1 Power..........................................................................
2.1.2 Passage.......................................................................
2.1.3 Passanger....................................................................
2.1.4 Psikologis...................................................................
2.1.5 Penolong.....................................................................
BAB 3
PENUTUP.........................................................................................
3.1
Kesimpulan...................................................................................
3.2
Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan
janinnya melalui jalan lahir. Ini di definisikan sebagai pembukaan serviks
yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang
terjadi sekurang-kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung sampai 60 detik.
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil
keputusan untuk melakukan campur tangan ini harus dipertimbangkan
dengan hati-hati. Tiap campur tangan bukan saja membawa keuntungan
potensial, tetapi juga resiko potensial pada sebagian besar kasus,
penanganan yang terbaik dapat berupa observasi yang cermat
Kematian ibu banyak disebabkan oleh infeksi Nifas yaitu infeksi luka
jalan lahir. Seperti Toxemia 19,2%, Hemorrhage 14,4%, infeksi 23,4%, Non
Abortus 12,8%, Abortion 10,6% dan yang lainnya 43,0%. Kebanyakan
kematian ibu dapat dicegah,misalnya kematian akibat perdarahan dengan
pertolongan tepat dan cepat dan dengan persediaan darah yang
cukup,Toxaemia dengan prenatal care (perawatan dan pengawasan sebelum
melahirkan), yang teliti,infeksi dengan kebersihan badan, pertolongan
aseptis dan dengan antibiotika,dapat menurunkan angka kematian ibu.
Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
persalinan sehingga diharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
proses persalinan dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut.
1.2
RUMUSAN MASALAH :
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
2.
1.3
TUJUAN :
1.3.1 Tujuan umum:
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
1.
Pengertian His:
His adalah Kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan
baik dan sempurna dengan sifat-sifat:
1.
Kontraksi simetris
2.
Fundus dominan
3.
Relaksasi
Pada waktu kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal
dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan
kantung amnion kearah segmen bawah rahim dan serviks.
2.
a.
Macam-Macam His:
His pendahuluan
Pada bulan terakhir dari kehamilan sebelum persalinan dimulai,sudah ada
kontraksi rahim yang disebut His pendahuluan atau his palsu,yang sebetulnya
hanya merupakan peningkatan daripada interaksi dari Braxton Hicks.
His pendahuluan ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri diperut bagian bawah
dan lipat paha tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut
bagina bawah seperti his persalinan.
His pendahuluan tidak bertambah kuat dengan majunya waktu pertentangan
dengan his persalinan yang makin lama makin kuat yang paling penting ialah
bahwa his pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada serviks.
b.
His Persalinan
Walaupun His itu suatu kontraksi dari otot-otot rahim yang fisiologis akan
tetapi bertentangan dengan kontraksi fisiologis lainnya bersifat nyeri.
Nyeri ini mungkin disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot-otot waktu
kontraksi,tekanan pada ganglia dalam serviks karena kontraksi atau regangan dan
tarikan pada peritoneum waktu kontraksi.
Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam:
1.
2.
3.
4.
1.
Frekuensi: adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau per
10 menit
2.
3.
4.
5.
6.
Pace Maker adalah pusat koordinasi his yang berada pada uterus di sudut
tuba dimana gelombang his berasal. Dari sini gelombang his bergerak ke dalam
dan kebawah dengan kecepatan 2 cm tiap detik mencakup seluruh otot-otot uterus.
His yang sempurna mempunyai kekuatan paling tinggi di fundus uteri
disebut fundus dominan. Oleh karena serviks tidak mempunyai otot-otot yang
banyak,maka pada setiap his terjadi keluhan pada serviks:
Membuka (dilatasi)
B.
TENAGA MENGEJAN
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang
mendorong anak keluar selain his terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot
dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal. Tenaga
ini serupa dengan tenaga mengejan waktu kita BAB tapi jauh lebih kuat lagi.
Rupanya waktu kepala sampai pada dasar panggul,timbul suatu reflex yang
mengakibatkan bahwa pasien menutup glottisnya,mengkontraksikan otot-otot
perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah.
Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil kalau pembukaan sudah lengkap
dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim. Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak
dapat lahir,misalnya pada penderita yang lumpuh otot-otot perutnya, persalinan
harus dibantu dengan forceps
Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari
dinding lahir
2.1.2
PASSAGE
A.
Bagian-Bagian Panggul:
1.
a.
1)
b.
1)
2)
2.
a.
b.
Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil
maupun saat kala nifas
c.
B.
Tulang Panggul
a.
1)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan
belakang panggul.
2)
3)
Ujung depan dan belakang Crista iliaka menonjol: spina iliaka anterior
superiordan spina iliaka posterior superior.
4)
Terdapat tonjolan memanjang di bagian dalam tulang usus yang membagi pelvis
mayor dan minor disebut linea innominata atau linea terminalis
5)
b.
1)
2)
3)
Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,yang mendukung badan saat duduk
disebuttuber ischiadikum
c.
1)
2)
3)
2.
1)
2)
Permukaan depan licin dengan kelengkungan dari atas kebawah dan dari kanan
maupun kiri.
3)
Dikanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf foramina
sakralia anterior
4)
5)
6)
7)
3.
1)
2)
C.
b.
c.
Ukuran serong: 13 cm
2.
a.
b.
3.
a.
b.
Ukuran melintang: 10 cm
c.
Diameter: 5 cm
4.
a.
b.
c.
Diameter:7,5 cm
(sumber: unversitas pandjajaran Bandung;19-22)
D.
Bentuk panggul
Panggul Gynecoid
a.
b.
Diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter sagitalis
anterior.
c.
Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior juga membulat
dan luas.
d.
2.
Panggul android
a.
Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis anterior.
b.
Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang
runcing dengan pinggir samping segmen anterior.
c.
d.
3.
Panggul anthropoid
a.
Diameter antero posterior darr P.A.P lebih besar dari diameter tranversa hingga
bentuk P.A.P lonjong kedepan.
b.
c.
d.
e.
4.
Panggul platypelloid
a.
b.
c.
Sacrum melengkung
d.
PASSENGER
A.
JANIN
1.
Tulang tengkorak
1)
a)
b)
c)
d)
2)
Bagian tengkorak
a)
b)
c)
d)
3)
Sutura
a)
b)
c)
d)
4)
Ubun-Ubun (fontanel)
a)
b)
5)
Daerah-daerah
a)
b)
c)
b.
Ukuran kepala
1)
Ukuran Diameter
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Diameter Biparietalis : 9 cm
g)
Diameter bitemporalis : 8 cm
2)
Ukuran Lingkaran
a)
Circumferensia Fronto-Occipitalis : 34 cm
b)
Circumferensia Mento-occipitalis : 35 cm
c)
Circumferensia SubOccipito-bregmatika: 32 cm
2.
a.
Sikap (Habitus)
Sikap menunjukan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin,
biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi diman
kepala,tulang punggung dan kaki dalam keadaan fleksi,serta lengan bersilang di
dada
b.
c.
Presentasi
e.
Posisi
Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin
apakah sebelah kanan,kiri,depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal
pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri
depan,UUK kanan belakang.
(sumber: universitas pandjajaran Bandung;185-192)
B.
PLASENTA
1.
Pengertian plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada
plasenata,baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya faal plasenta.
Pada penampang sebuah plasenta, yang masih melekat pada dinding rahim
Nampak bahwa plasenta terdiri dari 2 bagian,yaitu:
a.
Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut: piring penutup atau membrane
chorii,yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin,chorion dan
villi.
b.
Bagian yang terbentuk oleh jaringan ibu disebut: piring deciduas atau piring
basal yang terdiri dari decidua compacta dan sebagian dari deciduas
spongiosa,yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
2.
Faal plasenta
a.
Zat yang dibutuhkan oleh janin seperti zat hydrat arang,zat lemak, zat
protein,vitamin dan mineral diambil dari darah ibu. Ada juga bukti bahwa zat-zat
immune ibu dapat masuk ke dalam darah anak. Sebaliknya zat sampah seperti
CO2 dan ureum dibuang kedalam darah ibu
b.
1)
2)
3)
c.
1)
2)
Barrier kimiawi
Beberapa zat yang masuk kedalam syncitium dirubah,seperti insulin yang berasal
dari ibu.
(sumber:Obstetri Fisiologi;109-119)
C.
AIR KETUBAN
1.
2.
a.
b.
Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap
gerakan-gerakan anak. Kalau air ketuban berkurang,pergerakan anak dirasakan
nyeri oleh ibu.
c.
d.
2.1.4
PSIKIS (PSIKOLOGIS)
Psikologis meliputi :
Kebiasaan adat
2.1.5
PENOLONG
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.
2.2
PASSAGE
2.2.1
Kelainan His
1. Inertia Uteri
His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang
terbagi menjadi :
a.
b.
Inertia uteri sekunder: His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan, bagian
terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah
His yang lemah dapat menimbulkan bahaya terhadap ibu maupun janin
sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk penderita ke rumah sakit,
puskesmas atau ke dokter spesialis.
2. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan
reaksi otot rahim. Akibat dari tetania uteri dapat terjadi :
Persalinan Presipitatus yaitu Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam.
Akibat mungkin fatal :
a.
b.
c.
Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan, inversio uteri
d.
Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam
rahim
3. Inkoordinasi otot rahim
Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat menyebabkan sulitnya
kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin
dari dalam rahim.
2.2.2
1. Serviks
a. Serviks yang kaku
Terdapat pada primi tua primer atau sekunder. Serviks yang mengalami banyak
cacat perlukaan atau (sikatrik)
b. Serviks gantung
Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri internum tidak terbuka.
Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri eksternum tidak terbuka
c. Edema serviks
Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan jalan lahir
sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan edema
serviks
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat menggangu perjalanan persalinan yaitu:
Vagina septum: trans vaginal septum vagina,longitudinal septum vagina tumor pada vagina
3. Himen dan Perineum
Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada perineum terjadi
kekakuan sehingga memerlukan episiotomi yang luas.
2.2.3
Kelainan genetik
a.
b.
Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak, presentasi muka, presentasi dahi
dan kelainan oksiput
c.
Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak mengolak, presentasi
rangkap ( kepala tangan, kepala kaki, kepala tali pusat )
BAB 3
PENUTUP
3.1
SIMPULAN
5 P sangat menentukan apakah suatu persalinan secara fisik dapat
diprediksi akan berjalan lancar atau tidak, meskipun yang paling berperan utama
adalah : power, passage, passanger. Tetapi bukan berarti bahwa psykologis ibu
hamil dan faktor penolong tidak ikut menentukan.
3.2
SARAN
Bagi Penolong persalinan lebih memperhatikan kesehatan ibu hamil
Daftar pustaka
Prawiroharjo Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC,
Padjajaran Universitas,Obstetric Fisiologi,Bandung