Pendahuluan
Etiologi
Penyebab ileus obstruksi pada
lumen
Klasifikasi Ileus
Mekanisme ileus
Gejala Klinis
Diagnosis Klinik
Simple obstruction (hambatan mekanik tanpa
adanya gangguan aliran darah)
Penyebabnya obstruksi oleh cacing Ascaris atau adesi.
Diagnosis simple obstruction berdasarkan 3 gejala
kram abdomen di sekitar umbilicus atau di epigastrium. Bila kram menjadi berat
dan menetap strangulasi.
Muntah merupakan gejala yang pertama timbul pada obstruksi usus halus.
Obstipasi terjadi pada obstruksi komplit, sedangkan diare terdapat pada obstruksi
parsial.
Anamnesis
Riwayat nyeri
Pada ileus usus halus nyeri periumbilikal dan kolik, menjadi
spasme. Muntah dapat berkurang secara bertahap. Kadang-kadang
nyeri regular dan hilang dalam interval 2-5 menit. Jika peristaltik
berhenti, maka kolik juga berhenti dan merupakan tanda buruk.
Pada obstruksi usus besar nyeri timbul di bawah umbulikus dan
menghilang dalam interval 6-10 menit.
Jika nyeri hebat dan terus-menerus diduga terjadi obstruksi
strangulasi. Dan bila nyeri disertai dengan demam, maka diduga
terjadi sepsis abdomen.
Muntah
Pada ileus lebih tinggi, muntah lebih hebat dan sering. Setelah 3 hari
obstruksi komplit, muntah menjadi fekulen.
Konstipasi
Jika usus halus obstruksi, maka kolon dalam sehari atau 2 hari
menjadi kosong. Tidak ada flatus.
Pemeriksaan Fisik
Rectal Toucher
Bila ditemukan darah segar dan
mucus, kemungkinan strangulasi
lebih tinggi atau karsinoma usus
besar atau intusepsi. Teraba massa
keras feses, diduga konstipasi adalah
penyebabnya.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Dapat ditemukan peningkatan urea-nitrogen darah, peningkatan kreatinin,
hemokonsentrasi, hiponatremi, hipokalemi dan proteinuria.
Leukositosis dengan sebagian shift to the left. Lekosit berjumlah 15.000
25.000/mm3 dengan predominan PMN dengan banyak sel imatur strangulasi.
Pemeriksaan X-Ray
Posisi terlentang obstruksi, lokasi obstruksi, derajat obstruksi dan kadang
dapat menentukan penyebabnya.
Gas pada peritoneum dapat terlihat di bawah diafragma.
Sekum tidak terlihat adanya bayangan udara obstruksi terjadi di usus halus.
Harus diperhatikan pemberian kontras.
Obstruksi strangulasi cairan peritoneum akan tampak sebagai celah yang
melebar diantara loop usus yang berdekatan serta berdilatasi. Menghilangnya
gambaran mukosa serta adanya gas dalam usus dinding usus atau cabangcabang intrahepatik dari vena porta menunjukkan adanya strangulasi. Adanya
air fluid level di luar usus menunjukan adanya perforasi.
Manajemen
Obstruksi parsial usus secara konservatif
selama masih ada keluarnya feses dan flatus.
Pengobatan dengan menggunakan NGT
menunjukan angka keberhasilan 90 %. Operasi
dibutuhkan bila obstruksi tetap ada dalam
beberapa hari walaupun obstruksinya parsial.
Resusitasi cairan harus segera dimulai dengan
cairan isotonic dan gangguan elektrolit harus
segera dikoreksi. Selain itu tanda vital dan
penyakit sistemik lainnya harus dimonitor.
Antibiotik harus segera diberikan, terutama bila
dicurigai adanya strangulasi.
Referensi
Price, S.A. & Wilson, L.M. Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit. Jakarta : EGC. 1995. Hal : 420-421.
http://www.fsm.ac/fj/psw/resources.htm
http://www.meb.unibonn.de/dtc/primsurg/docbook/html/x3559.html
Isselbacher J.Kurt. Obstruksi Usus Akut. Dalam Harrison PrinsipPrinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC. 2000. Hal : 1607
1609.
Schwartz et al. Intestinal Obstruction in Principle of Surgery.
Seventh Edition. McGraw Hill. 1999. 1054 1060.
Sjamsuhidayat. R & Jong, Wim De. Usus Halus, Apendiks, Kolon
dan Anorektal. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
1997. Hal : 841 854.
http://www.indiasurgeons.com/int_obs.htm.