Anda di halaman 1dari 3

4 Perwira Lebong Resmi Diganti

LEBONG RK
Sesuai dengan surat telegram Kapolda Bengkulu nomor : ST/ 516/VII/2015
tentang keputusan Kapolda Bengkulu nomor : KEP/173/VII/2015 tentang pemberhenti
an dari dan pengangkatan dalam jabatan dilingkungan Polda Bengkulu setidaknya te
rdapat 4 jabatan perwira dilingkungan Polres Lebong yang diganti. Bahkan Jum'at
(31/7) kemarin, Polres Lebong sudah melakukan serah terima jabatan (sertijab) ya
ng dilaksanakan di lapangan Makopolres Lebong sekitar pukul 09.00 WIB.
Adapun 4 perwira Polres yang diganti yaitu AKP Rafenil Yaumil Rahman, SH yang m
erupakan Kasat Lantas Lebong dan mendapatkan jabatan baru sebagai Kasat Lantas K
epahiang, sementara Kasat lantas Lebong akan digantikan Iptu Imade IW, SH yang s
ebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Lubuk Pinang.
Selanjutnya AKP Istiqlal Mz yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Sabara Polres
Lebong, mendapatkan jabatan baru sebagai Kasat Lantas Rejang Lebong. Sementara
Kasat sabhara Polres Lebong digantikan Iptu Kusyanto, SH yang sebelumnya menjaba
t sebagai Kasat Binmas Polres Lebong. Lalu jabatan Kasat Binmas akan diisi oleh
Iptu Panehan WS yang sebelumnya KBO Reskrim Rejang Lebong.
Sedangkan Perwira lainnya yaitu Ipda Sugiharto yang sebelumnya merupakan Si Pem
Panit 1 Unit 2 Subbid Paminal Bid Propam Polda yang akan mengisi jabatan sebagai
Kapolsek Lebong Atas menggantikan Iptu Andi AB, S.IK yang mendapatkan jabatan b
aru sebagai Kapolsek Lais.
"Perwira yang baru masuk menjadi pejabat Polres Lebong kita minta
gabdikan dirinya dengan baik sehingga dengan pergantian ini dapat
katkan kinerja Polres Lebong. sementara untuk pejabat Polres yang
kin meiningkatkan kinerja mereka ditempat yang baru, terima kasih
h yang telah diberikan perwira yang lama, " ujar Kapolres.(skp)

untuk bisa men


semakin mening
lama bisa sema
atas sumbangsi

==============================================
Serapan PAD Rendah, 5 SKPD Dapat Teguran
LEBONG RK - Terhitung 30 Juni 2015 masih terdapat beberapa SKPD yang belum optim
al dalam melakukan penyerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan dari laporan
realisasi PAD, terdapat 5 SKPD yang realisasi PAD nya kurang dari 30 persen dari
target yang diberikan sebelumnya. Bahkan guna meningkatkan kinerja setiap SKPD
khususnya dalam penyerapan PAD, Sekertaris Daerah (Sekda) Lebong sudah melayangk
an surat teguran kepada setiap kepala SKPD yang realisasi PAD dibawah angka 30 p
ersen.
"Ada lima SKPD yang realisasi PAD hingga 30 Juni dibawah 30 persen dan itu sudah
ditegur langsung oleh Pak Sekda melalui surat yang disampaikan kepada kepala SK
PD nya. Isinya agar setiap kepala SKPD untuk lebih aktif dan pro aktif guna meni
ngkatkan kegiatan yang sifatnya meningkatkan PAD, " ujar Kepala Dinas Pendapatan
Pengelolaan KEuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Lebong Mahmud Siam, Sp, MM melalu
i Kabid Pendapatan dan Bagi Hasil Syarifuddin, S.Sos, M.SI.
Lebih jauh diterangkan Syarif, lima SKPD yang realisasinya dibawah angka 30 pers
en tersebut masing-masing BLHKP dari target Rp 80.000.000 realisasi PAD baru men
capai 9,49 persen atau Rp 7.595.000, Kantor PEnghubung dari target PAD 120.000.0
00 realisasi PAD baru 8.450.000 atau 7,04 persen. Selanjutnya Dinas Pariwisata K
Ebudayaan dan Perhubungan dari target PAD 733.000.000 realisasi baru 47.328.000
atau 6,46 persen. Dinas Peternakan dan Perikanan realisasi PAD baru mencapai 16,
06 persen atau Rp 29.716.000 dari target Rp 185.000.000 dan Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan dari target PAD 160.000.000 realisasi baru 0.94 persen atau Rp
1.500.000.

"Seharusnya saat ini minimal serapan PAD sudah mencapai 40 persen dari target pe
nerimaan PAD yang sudah ditargetkan. Namun masih terdapat SKPD yang serapannya d
ibawah angka 30 persen, " demikian Syarif.(skp)
================================================
Kasasi Dikabulkan, Hukuman Terdakwa Sukirno Jadi 4 Tahun
LEBONG RK - Kajari Tubei R. Dodi Budi Kelana, SH, MH melalui Kasi Pidsus Rizal E
dison, SH mengatakan upaya Kasasi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari
Tubei terhadap terdakwa Sukirno (PPTK) dalam kasus Dugaan korupsi pengadaan buk
u DAK tahun 2010 dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA). Dengan demikian, maka putu
san pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Bengkulu tertanggal
26 Januari 2014 yang menguatkan putusan pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pe
ngadilan Negeri (PN) Bengkulu tertanggal 10 Oktober 2014 yang sama-sama menjatuh
kan hukuman 1 tahun 8 bulan dan denda Rp 50.000.000 subsider 3 bulan penjara dib
atalkan.
Dijelaskan Rizal, sesuai dengan Petikan Putusan Mahkamah Agung (MA) Republik Ind
onesia nomor : 1051 K/Pid.Sus/2015 tertanggal 15 Juni yang mengabulkan permohona
n Kasasi dari pemohon Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Tubei, hukum
an terdakwa Sukirno yang terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan t
indak pidana sebagaimana secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya dir
i sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan neg
ara. Mahkamah Agung mengadili sendiri menjatuhkan pidana terhadap Sukirno dengan
pidana 4 tahun penjara selama (empat) tahun dan pidana denda sebesar Rp 200.000
.000 dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan p
idana kurungan selama 6 bulan.
"Ya Petikan Purtusan Mahkamah Agung sudah kita terima. Dengan demikian maka putu
san pengadilan Tipikor pada Pengadilan PT yang menguatkan putusan pengadilan Tip
ikor Pengadilan Negeri dibatalkan, " ujar Rizal.
Sekedar mengingatkan selain menyeret terdakwa Sukirno selaku PPTK dalam kegiatan
tersebut, Kejari Tubei juga sudah menetapkan tersangka lain dalam kasus tersebu
t yaitu dari pihak rekanan AR (40) warga Jalan Jati I Kota Bengkulu yang menjab
at sebagai wakil Direktur CV. Anugerah Grafika selaku penyedia barang dalam kasu
s pengadaan tersebut.
Seperti diketahui,Sebelumnya kasus yang disinyalir telah merugikan keuangan nega
ra mencapai sebesar Rp 325.116.412,50 sesuai dengan hasil audit BPKP Bengkulu in
i terungkap setelah dilaporkan oleh LSM Nuansa Alam Lestari dengan surat nomor 0
10/B/Y/NAL/L/IV/2010, yang menyebutkan bahwa pada tahun anggaran 2010 yang lalu
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Diknaspora) Lebong mendapatkan anggaran l
ebih kurang sebesar Rp 2 Milyar untuk pengadaan buku tingkat perpustakaan tingka
t SD. Pekerjaan itu telah dinyatakan selesai 100 % oleh penyedia barang alias pi
hak ketiga CV. Anugrah Grafika. Namun, dari temuan dilapangan, ditemukan adanya
beberapa sekolah yang menerima buku itu tidak sesuai dengan jumlah yang seharusn
ya diterima. Ini juga diperkuat dengan Berita Acara penghitungan buku nomor 012/
SD/LA/C/2011 yang dibuat oleh para guru SDN 01 Pelabai yang juga distempel resmi
sekolah.(skp)
=============================================
Pekerja Konstruksi Wajib Di Asuransikan
LEBONG RK - Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi
(Dinsosnakertrans) Kabupaten Lebong Januar Pribadi, S.Sos, M.Si mengungkapkan b
ahwa seluruh kontraktor di Kabupaten Lebong yang mendapatkan proyek Pemda Lebong

belum mematuhi aturan tentang asuransi tenaga kerja.


Padahal berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : 196/
1999 tentang penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga ker
ja harian lepas, borongan dan perjanjian kerja waktu tertentu pada sektor jasa k
onstruksi, pekerja konstruksi wajib mendapatkan jaminan Asuransi.
"Seluruh pekerja konstruksi wajib untuk diasuransikan oleh Kontraktor yang melak
sanakan proyek Konstruksi. Kita sudah menghimbau hal ini untuk dilakukan oleh ko
ntrkator," kata Januar.
Ditambahkan Januar, diasuransikanya para pekerja ini sebagi salah satu bentuk ja
minan bagi pekerja mendapatkan hak-haknya jika terjadi kecelakan kerja. "Pekerja
an konstruksi ini memiliki resiko cukup besar, selama ini kalau ada pekeraja yan
g mengalami kecelakaan atau gangguan kesehatan paling-paling pihak perusahaan ha
nya meberikan biaya untuk perboatan, nah kalau terjadi cacat dan pekerja tidak b
isa lagi mencari nafkah maka pihak perusahan tidak merasa bertanggung jawab. Kal
au pekerja ini di auransikan maka pihak Jamsotek atau BPJS lah yang akan memberi
kan biaya pertanggungan baik untuk berobat maupun santunan," jelas Januar.
Diungkapkannya, kewajiban perusahaan untuk mengasuransikan pekerja konstruksi te
rsebut relatif kecil. Mereka cukup membayar iuran 0,24% dari nilai kontrak, maka
semua pekerjanya memiliki jaminan saat menjalankan aktivitasnya. "Dari nilai ko
ntrak sebesar Rp 100 juta, perusahaan jasa konstruksi cukup menyisihkan Rp 240.0
00 untuk mengasuransikan seluruh pekerjanya," tukasnya.(skp)
======================================

Anda mungkin juga menyukai