Anda di halaman 1dari 4

Foto : wanda/rb

PECAH : Deski (18) karyawan Lega Hotel saat menunjukan posisi kaca
pintu recepcionis yang diduga dipecahkan oleh Da.
1
Pecah Kaca Hotel, Warga Sukamarga Dipolisikan
//Dipicu Saling Tegur
TUBEI Salah satu warga Desa Sukamarga Kecamatan Amen berinisial Da
dilaporkan polisi oleh Deski Putra Utama (18) karyawan Lega Hotel di
jalan Kemayoran Kelurahan Pasar Muara Aman Kecamatan Lebong Utara ke
Polsek Lebong Utara. Ini lantaran, diduga Da bersama teman-temannya
sebanyak 4 orang melakukan pengrusakan dengan memecahkan kaca pintu
recepcionis hotel.
Data terhimpun dilapangan, kejadian diduga dipicu oleh saling tegur
antara Deski dan Da pada Minggu (19/7) malam sebelum kejadian
pengerusakan terjadi. Dimana saat melintas di jalan raya Kecamatan
Amen, Da akan memotong kendaraan yang ada di depannya dengan mengambil
jalan yang dari arah sebaliknya ada Deski sedang melaju.
Saat itu Deski sepertinya sempat kaget saat pelaku mengambil jalur
jalan tempatnua melaju. Sehingga secara spontan Deski melontarkan
kata-kata Hoi dan dibalas juga oleh pelaku dengan kata-kata yang
sama, yaitu Hoi. Setelah kejadian tersebut ternyata pelaku merasa
tidak senang dan menyusul Deski hingga ke Hotel Legaphone yang ada di
Desa Sukamarga Kecamatan Amen.
Saat didatangi oleh pelaku, Deski tidak mau ambil pusing meskipun
pelaku datang dengan marah-marah. Setelah puas melampiaskan
kemarahannya, pelaku langsung pergi. Sedangkan Deski pulang ke Lega
Hotel yang ada di jalan kemayoran, karena memang Deski bertugas
sebagai karyawan di sana.
Tidak disangka, sekitar pukul 02.00 WIB Senin (20/7) Deski kaget saat
sedang tidur didepan tv ruang recepcionis hotel. Lantaran banyak orang
datang dengan menggedor pintu serta berteriak-teriak memanggil. Saat
itu Deski sempat melihat Da yang berada dekat pintu sedang menggedor.
Karena cemas dan takut, Deki tidak menggubris dan masuk ke dalam kamar
tidur yang ada di ruang recepcionis.
Tidak lama berselang, Deski malah dikejutkan lagi dengan suara bunyi
keras seperti kaca pecah. Sehingga Deski pun langsung keluar dari
dalam kamar tidur recepcionis untuk melihat apa yang terjadi dan
ternyata suara tersebut berasal dari kaca pintu recepcionis yang pecah
berantakan. Sedangkan Dad an teman-temannya langsung pergi begitu saja
meninggalkan Lega Hotel.
Kapolres Lebong AKBP Zainul Arifin, SE, MH melalui Kabag OPS Kompol M.
Jafar, SH didampingi Kapolsek Lebong Utara Iptu Made Geloh mengatakan,
pecahan kaca pintu recepcionis saat ini sudah diamankan ke Polsek
Lebong Utara untuk dijadikan barang bukti. Kita sudah memeriksa
karyawan Lega Hotel, termasuk beberapa saksi hari ini (kemarin.red)
sudah kita panggil untuk dimintai keterangan, singkat Jafar.(dtk)
2
Pelanggan Tanpa Meteran, Pendapatan PDAM Belum Maksimal
//Segera Ditertibkan

AMEN Direktur PDAM Tirta Tebo Emas (TTE) Lebong yang baru, Sopian
Razik sepertinya ingin bergerak cepat. Terutama dalam peningkatan
pelayanan dan peningkatan pendapatan bagi PDAM TTE Lebong untuk bisa
semakin memperkuat keuangan PDAM TTE Lebong. Salah satunya dengan
menertibkan pelanggan yang selama ini membayar tanpa berdasarkan water
meter alias meteran resmi dari PDAM TTE Lebong.
Dikatakan Sopian, setelah lebaran ini pihaknya akan melakukan
pengecekan keseluruh pelanggan. Hal ini untuk mengetahui seberapa
banyak pelanggan yang terdaftar sebagai pelanggan namun tidak
menggunakan water meter atau yang memang belum sama sekali menggunakan
water meter.
Dari informasi awal, terang Sopian, memang selama ini banyak
pemasangan baru yang dilakukan oknum-oknum tertentu kepada pelanggan
tanpa memasang water meter. Bahkan dari data awal saja yang dia
dapatkan seja menjadi direktur baru, setidaknya ada 2000 pelanggan
yang tercatat belum memiliki Water Meter.
Memang pelanggan-pelanggan tersebut tetap membayar tagihan, tapi
dengan tariff yang sepertinya tetap antara Rp 15 ribu hingga Rp 25
ribu setiap bulannya. Atau istilah kasarnya main tembak diatas kuda
untuk menentukan berapa biaya pemakaian setiap bulan pada pelanggan.
Nah ini yang menjadi salah satu kendala mengapa susah bagi PDAM untuk
meningkatkan pendapatan. Berapapun pemakaian yang dilakukan pelanggan,
bayarnya ya tetap sama antara Rp 15 ribu-25 ribu/bulan, kata Sopian.
Untuk itulah, sambung Sopian, setelah seluruh data pelanggan
didapatkan, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan penyuluhan atau
sosialisasi agar masyarakat yang belum memiliki water meter harus
dipasang water meternya. Untuk peningkatan pelayanan, kita juga
sembari jalan melakukan pengecekan titik-titik kerusakan pipa yang
sering menjadi penyebab air tidak sampai ke pelanggan, imbuh Sopian.
(dtk)
3
Butuh Perbaikan Jembatan dan JUT
PINANG BELAPIS - Warga Desa Sebelat Ulu Kecamatan Pinang Belapis
mengeluhkan kerusakan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 50 meter dan
jembatan penyebernagan sepanjang 15 Meter di Desa mereka. Kerusakan
jembatan dan JUT tersebut terjadi beberapa bulan yang lalu setelah
sebelumnya diterjang banjir akibat meluapnya sungai seblat Ulu.
Dijelaskan Kepala Desa Sebekat Ulu Buhari JUT tersebut sebenarnya baru
di banguan tahun 2014 yang lalu namun karena ada bencana bajir,
akibatnya sepanjang 50 meter badan jalan hanyut di bawa air. Begitu
juga dengan jembatan yang ada di lokasi tersebut. Kami berharap agar
Pemda Lebong dapat memperbaiki kerusakan tersebut. Hal ini mengingat
sebagai besar warga Sebelat Ulu menggunakan jalan tersebut untuk
keperluan pertanian seperti mengangkut hasil panen dan akses menuju
ladang pertanian masing-masing, demikian Buhari.
Terpisah, Kadis PU Lebong Ir. Eddy Ramlan, Ars mengatakan, pihaknya
akan melakukan pengecekan secepatnya. Apalagi jika hal tersebut
kondisinya cukup mendesak. Kalau memang memungkinkan masuk dalam
pengajuan APBD Perubahan 2015 ya kita ajukan. Tapi kalau memang belum

memungkinkan kita upayakan diajukan dalam APBD 2016 mendatang,


terang Eddy.(dtk)
4
Provinsi Diminta Buat Surat Tidak Mampu
//Terkait Pembangunan Jalan Seblat Ulu
TUBEI - Warga Desa Sebelat Ulu Kecamatan Pinang Belapis menegeluhkan
kondisi jalan sepanjang kurang lebih 3 KM mulai dari Desa Katenong II
hingga desa mereka yang tak kunjung di bangun oleh Pemerintah Provinsi
Bengkulu. Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Sebelat Ulu Buhari,
sejak tahun 2009-2015 pihaknya sudah berusaha dengan mengajukan
pembanguan jalan tersebut ke Provinsi setiap tahun namun hingga saat
ini tak pernah mendapat tanggapan.
Jalan menuju sebelat ulu ini merupakan jalan Provinsi. Setiap
tahunya kita usulkan untuk di aspal, namun hingga sekarang tak pernah
ada tanggapan. Kami harap bapak bupati bisa bisa membantu memperbaiki
jalan ini agar transportasi bisa lancar. kami tau bahwa ini sebenarnya
tanggung jawab provinsi namun sampai sekarang tak kunjung
diperbaiki, kata Buhari.
Sementara itu Bupati Lebong H. Rosjonysah Suahili, SIP, M.Si
mengungkapkan beberapa waktu lalu, bahwa pihak kabupaten terkendala
dalam pembangunan jalan tersebut karena statusnya yang merupakan jalan
provinsi. Untuk itu Bupati memerintahkan agara kepala Dinas PU Lebong
segera menyurati PU Provinsi dan meminta agar PU provisni membuat
surat pernyataan tidak mampu memperbaiki jalan tersebut agar kabupaten
bisa mengambil alih pembangunanya.
Kendala kita sebenarnya karena status jalan tersebut, kalau kita
bangun akan menjadi temuan BPKP. Agar jalan ini bisa di bangun pihak
provinsi harus ada surat pernyatan tidak mampu membanguan. Ini menjadi
tugas PU kabupaten untuk segera menyampaikan hal ini. Kalau surat
tersebut sudah ada, tahun 2016 kita pastikan jalan tersebut bisa
langsung di bangun, demikian Bupati Rosjonysah.(dtk)
5
Hanya 85 % Pegawai yang Masuk Kerja
//Dihari Pertama Ngantor
TUBEI - Setelah masa libur hari raya Idul Fitri 1436 H selesai, Rabu
(22/7) kemarin seluruh PNS di Kabupaten Lebong kembali mulai
menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. Namun sangat disayangkan,
dihari pertama masuk kerja kemarin masih terdapat sebagian PNS yang
membandel tidak masuk.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Lebong H. Guntur, S.Sos terlihat dari apel gabungan yang dilakukan
kemarin di lapangan Rumah Dinas Bupati Lebong Kelurahan Tanjung Agung
sebagian besar PNS sudah hadir dan mengikuti Apel gabungan yang
dipimpin oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Lebong Mirwan Efendi, SE,
M.Si sebagai inspektur upacara (Irup).
Dari hasil pantauan sementara secara total memang baru terdata 85
persen PNS yang hadir atau masuk kantor hri pertama kerja hari ini
(kemarin.red). Tapi tadi (kemarin.red) setiap SKPD sudah kita minta

untuk mengabsen setiap pegawai mereka. Selanjutnya absen tersebut


dikumpulkan paling lambat minggu depan, ungka Guntur.
Dari absen tersebut, lanjut Guntur, akan diketahui berapa jumlah
Pegawai yang tidak hadir dalam Apel Gabungan hari pertama masuk kerja
usai libur lebaran. Jika memang nantinya didapatkan adanya pegawai
yang tidak hadir tanpa keterangan maka tentunya akan dilakukan sanksi
sesuai dengan PP 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS.
Jika memang sakit atau cuti tentunya harus dibuktikan dengan surat
keterangan dokter atau surat cuti. Sementara jika tanpa keterangan
sanksi akan dikembalikan lagi kepada atasan masing-masing sesuai
dengan PP 53 tahun 2010. Jika memang nanti sudah tidak bisa dibina
baru dilimpahkanke BKD dan dibawa ke tim kasus, demikian Guntur.
(dtk)
6
Kejari Tubei Beri Beasiswa Pelajar Tak Mampu
//Dalam Rangka HUT Adyaksa
TUBEI - Rabu (22/7) jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Tubei menggelar
upacara peringatan hari bakti Adhyaksa ke-55 di lapangan upacara
kantor kejari Tubei Di Desa Daneu Kecamatan Lebong Atas. Dimana dalam
momen hari bakti Adhyaksa tersebut Kejari Tubei memberikan beasiswa
bagi 6 pelajar yang kurang mampu yang langsung diserahkan oleh Kajari
Tubei R. Dodi Budi Kelana, SH, MH.
Sementara itu dalam amanat jaksa agung yang disampaikan oleh Kajari
Tubei R. Dodi Budi Kelana, SH, MH momen peringatan HUT Adhyaksa bisa
disyukuri apalagi pada kali ini berdekatan dengan hari Idul Fitri
sehingga diharapkan agar segenap warga Adhyaksa bisa semakin lebih
baik lagi kedepannya. Tingkatkan kinerja bela anak bangsa,
kejaksaan selaku institusi penegak hukum harus punya idealisme,
mengabdikan diri sebagai pembela rakyat, sehingga apa yang ditugaskan
negara harus dapat dirasakan rakyat, kata Dodi.
Citra sebagai penegak hukum harus bisa dijalankan sehingga harus mampu
mencerminkan diri sebagai aparat yang bekerja untuk rakyat, membela
anak bangsa dan mendukung program pemerintah dalam mengawal
pembangunan. Adanya sorotan masyarakat hendaknya dapat diterima dengan
lapang dada. Kepada segenap warga Adhyaksa diajak untuk tak berkecil
hati hingga dapat mewujudkan kejaksaan yang berwibawa dicintai
masyarakat. Penegakan hukum memang tidak mudah karena itu harus mampu
memenuhi keadilan bagi masyarakat. Ucapan terimakasih dan
penghargaan tinggi pada segenap Adhyaksa atas prestasi selama ini,
terus lakukan yang terbaik, perhatikan hal yang penting dan pembinaan
dalam rangka mendukung nawa cita presiden RI, demikian Dodi.(dtk)

Anda mungkin juga menyukai