TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan
Keuangan menurut Harahap (2007:105) sebagai berikut: Laporan
keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
Menurut Kieso, dkk (2002:2) pengertian laporan keuangan adalah :
untuk
menyajikan
secara
jelas
kesehatan
keuangan
adalah
menginterpretasikan
untuk
laporan
membantu
keuangan
pemakai
untuk
informasi
mengetahui
dalam
kondisi
keuangan perusahaan.
C. Arus Kas
1. Pengertian Kas
Setiap perusahaan dalam menjalan usahanya selalu membutuhkan kas.
Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap karena itu kas sangat
penting dalam kelangsungan aktivitas perusahaan, sehingga memerlukan
artinya mudah dijual di pasar bursa dan untuk tujuan investasi sementara
untuk memperoleh keuntungan atas dasar pembedaan harga jual dan harga
beli.
Aktivitas Operasi
Wild
(2005:17)
sebagai berikut: Arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta
bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka pendek maupun
solvabilitas jangka panjang. Sedangkan menurut Soemarso (2005:335)
sebagai berikut: Apabila arus kas operasi mengalami surplus kas bersih
maka tidak mengakibatkan kesulitan likuiditas bagi perusahaan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa arus kas dari aktivitas
operasi dapat menilai seberapa besar perusahaan dalam memenuhi
kewajiban lancar saat jatuh tempo.
D. Likuiditas
1. Pengertian Likuiditas
Likuiditas bagi perusahaan merupakan suatu pencerminan bahwa
seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek yang segera harus dipenuhi. Likuiditas menurut Wild (2005:184)
2. Pengukuran Likuiditas
Rasio likuiditas berguna untuk mengukur likuiditas perusahaan
tentang cara menilai dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan.
Rasio Likuiditas (liquidity ratio) mengukur kemampuan jangka pendek
perusahaan untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan
memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga (di luar prediksi perusahaan).
menurut Fraser (2008:221) sebagai berikut : Rasio likuiditas yaitu
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan kas ketika
kebutuhan tersebut meningkat.
Rasio Likuiditas yang dapat digunakan menurut Rahardjo (2007:116)
sebagai berikut :
1) Rasio Lancar (current ratio), adalah perbadingan antara aktiva
lancar dengan kewajiban jangka pendek (hutang lancar).
arus kas merupakan salah satu objek dari analisis terhadap laporan keuangan
terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu
indikator kemampuan dalam membayar kewajiban adalah likuiditas. Dengan
demikian laporan arus kas mempunyai pengaruh penting terhadap likuiditas.
Kas merupakan bentuk aktiva paling likuid, dimana diartikan kas
merupakan aktiva yang dapat dipergunakan dengan segera untuk memenuhi
kewajiban
keuangan
perusahaan.
Likuiditas
adalah
menunjukkan
Untuk
memenuhi
kewajiban
hutang-hutangnya,
suatu
perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar, yaitu berupa aktivaaktiva lancar. Makin besar jumlah aktiva lancar dibandingkan dengan seluruh
kewajiban yang harus segera dipenuhi, berarti semakin besar pula tingkat
likuiditasnya, dan juga sebaliknya.
Analisis rasio dimungkinkan dapat digunakan untuk menentukan tingkat
likuiditas perusahaan. Analisis rasio memberikan pengukuran likuiditas yang
cepat dan mudah. Rasio-rasio yang menggunakan kas sebagai salah satu
variabel bisa digunakan untuk menentukan likuiditas perusahaan.
Hubungan arus kas operasi dan likuiditas menurut Wild (2005:17)
sebagai berikut : arus kas operasi meliputi elemen pendanaan serta
Judul Penelitian
Variabel
Peneliti
Hasil Penelitian
Didin Mulyadi
2010
Variabel
independenn
ya
adalah
arus
kas
operasi dan
variabel
dependennya
adalah
likuiditas
Variabel
independenn
ya
adalah
arus kas, dan
variabel
dependennya
adalah
tingkat
likuiditas
Arus
kas
operasi
berpengaruh terhadap
likuiditas
sebesar
97,81%,
sedangkan
sisanya sebesar 2,19%
dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti
leh penulis.
2.
Pengaruh Arus
Kas
Operasi
Terhadap
Likuiditas Pada
PT
PLN
(Persero)
Distribusi Jawa
Barat
dan
Banten
Analisis
Arus
Kas
Pengaruhnya
Terhadap
Tingkat
Likuiditas pada
Perusahaan
Daerah
Air
Minum (PDAM)
Kota Bandung
3.
Sriwimerta
2010
Perkembangan arus
kas
dan tingkat
likuiditas pada PDAM
kota Bandung, dari
tahun 2000 2009
mengalami
pertumbuhan
yang
fluktuatif.
Arus kas berpengaruh
positif
terhadap
tingkat likuiditas.
Pengaruh
Variabel
Secara
parsial,
Perputaran Kas independen
perputaran kas tidak
dan
Piutang dalam
berpengaruh
Terhadap
penelitian ini signifikan
terhadap
Likuiditas Pada adalah
likuiditas,
tetapi
Perusahaan
perputaran
Otomotif yang kas
dan
Terdaftar
di perputaran
Bursa
Efek piutang,
Indonesia
sedangkan
variabel
dependennya
adalah
likuiditas
perputaran
piutang
berpengaruh
signifikan
terhadap
likuiditas.
Sedangkan
secara
simultan, perputaran
kas dan perputaran
piutang
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
likuiditas.
Hasil dari
arus kas berpengaruh positif terhadap tingkat likuiditas, dari penelitian ini
diperoleh persamaan Y = -0,65 + 0,0364 X.
3. Sriwimerta (2010)
Judul penelitian Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap
Likuiditas Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
0,320
+e
Cash Ratio
(Y)
Gambar 2. 1
Kerangka Konseptual
Kemampuan
Untuk menentukan
atau tabungan di bank yang dapat ditarik setiap saat. Nilai rasio yang
rendah menunjukkan adanya masalah likuiditas bagi perusahaan,
sedangkan angka yang tinggi berarti menunjukkan adanya kelebihan aktiva
lancar.
2. Hipotesis
Menurut
Erlina
(2008:49)
hipotesis
adalah
proposisi
yang
Proposisi