LATAR BELAKANG
Tingkat perkembangan penduduk semakin pesat dan membutuhkan pelayanan dari
pemerintah daerah. Pemerintah daerah dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
beberapa SKPD dan Intansi Instansi lainnya. Koordinasi dalam mengatur pemerintahan
merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di wilayah NTB
dengan jmlah penduduk yang relatif padat bila dibangdingkan dengan kabupaten lain.
Pemerintah berusaha untuk memberikan pengabdian sebesar-besarnya kepada rakyat di
Lombok Timur untuk itu perlu adanya koordinasi yang baik dengan SKPD dan InsatansiInstansi pendukungnya. Untuk mempermudah koordinasi dan mempercepat kinerja
pemerintah diperlukan sarana dan prasaranan penunjang.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten Lombok Timur merasa perlu
untuk melakukan kegiatan Belanja Jasa Konsultan Perencanaan
dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sarana.
2.
2.
3.
Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
KAK ini.
SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah adanya Desain Rinci atas rencana pembangunan Kantor
Bupati Lombok Timur yang nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk pekerjaan fisik.
4.
5.
:
:
:
SUMBER PENDANAAN
Seluruh biaya untuk Pekerjaan Belanja Jasa Konsultan Perencanaan ini berasal dari
Dana APBD Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2012, dengan biaya kurang lebih
Rp. 140.000.000,- (Seratus Empat Puluh Juta Rupiah) termasuk PPN 10%.
6.
6.1.
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara,Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 , yang dapat
meliputi tugas - tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan
fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :
A.
B.
Menyusun Pra Rencana seperti rencana lay-out, pra rencana bangunan termasuk
program dan konsep ruang, perkiraan biaya.
C.
D.
E.
F.
G.
6.4 Data
a.
b.
Konsultan bertanggung jawab atas mutu data yang dipakai untuk membuat
Perencanaan. Konsultan wajib memeriksa kembali, bila ternyata data tidak teliti, tidak
realistik atau kurang memadai/ kurang lengkap, maka konsultan harus
memberitahukan hal ini kepada Pemberi Pekerjaan. Selanjutnya pihak Pemberi
Pekerjaan akan mengambil langkah langkah yang diperlukan agar pekerjaan dapat
diteruskan.
7. B I A Y A.
A. Biaya Perencanaan.
1. Besar biaya pekerjaan perencanaan untuk Konsultan Perencana mengikuti pedoman dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 ,Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
a. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel A s/d
tabel D,
b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang, bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) diatas adalah dipisahkan antara
bangunan standar dan non standar serta harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir
yang menyebut angka dan huruf,
d. Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan biaya tetap dan pasti.
e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaanyang dibuat oleh Pemimpin Proyek dan Konsultan Perencana.
2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan
yangberlaku, yang terdiri dari :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian dan atau sewa peralatan,
d. Sewa kendaraan,
e. Biaya rapat-rapat,
f. Perjalanan (lokal maupun luar kota),
g. Jasa dan over head Perencanaan,
h. Pajak dan iuran daerah lainnya.
B. Sumber Dana.
8. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
A. Tahap Konsep Rencana Teknis
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi
tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang,
dan lain - lain.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk hasil survey fisik dan data pengguna,
peraturan-peraturan, dan lain - lain.
B. Tahap Pra-rencana Teknis
1. Gambar - gambar Pra-rencana.
2. Perkiraan biaya pembangunan.
3. Garis besar rencana kerja dan syarat - syarat (RKS).
4. Hasil Konsultasi Rencana dengan Pengguna.
C. Tahap Pengembangan Rencana
1. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan utilitas.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3. Draft rencana anggaran biaya.
4. Draft rencana kerja dan syarat - syarat (RKS).
3
struktur,
utilitas,
lengkap
dengan
E. Tahap Pelelangan
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
2. Laporan bantuan teknis dan administratif pada waktu pelelangan.
Pengalaman
Minimal
5
4
4
4
Jumlah
Org
1.00
2.00
1.00
1.00