Terjadi
perdebatan
dalam
kepustakaan
medis
yang
Studi yang serupa yang dilakukan penyakit kritis pada anak. Pemberian
pada transfusi yang restriktif dilakukan bila kadar hemoglobin 7 g per dL, dengan
kadar target 8.5 hingga 9.5 g per dL (85 hingga 95 g per L). Pemberian transfusi
yang liberal dengan kadar hemoglobin 9.5 g per dL, dengan targetnya 11 hingga
12 g per dL (110 hingga 120 g per dL). Pasien-pasien dengan kelompok restriktif
mendapatkan 44 persen transfusi darah yang lebih sedikit, tanpa perbedaan dalam
laju sindroma kerusakan fungsi organ yang banyak ataupun kematian. Strategi
untuk melakukan transfusi yang restriktif berguna bagi anak-anak dengan keadaan
yang stabil di
neonatus yang kurang bulan atau pada anak-anak dengan hipoksia berat,
kehilangan darah yang aktif, ketidakstabilan hemodinamik, atau penyakit jantung
sianotik.
Jenis : Pokok yang direkomendasikan untuk praktik
Penilaia Referens
Rekomendasi klinik
Ambang batas untuk transfusi sel darah
n bukti
A
i
1, 2, 6
Keterangan
RCT
pada
dewasa
anak
dan
dengan
penyakit kritis
RCT pada anak
dengan penyakit
kritis
Rekomendasi
pertemuan
konsensus
10, 11
Pedoman
berdasarkan
laporan kasus
heparin-induced trombositopenia
kecuali telah terjadi pendarahan yang
mengancam nyawa
RCT = randomized controlled trial.
A = Konsisten, bukti berbasis pasien yang bagus; B = tidak konsistem atau bukti
dengan kualitas pasien yang terbatas; C = konsensus, bukti diseaseoriented,
praktek biasanya, opini ahli, atau case series. Untuk informasi mengenai SORT
evidence rating system, go to http://www.aafp.org/afpsort.xml.
Plasma
Produk plasma tersedia di Amerika Serikat termasuk fresh frozen plasma
dan plasma yang dicairkan, yang disimpan di suhu 33.8 hingga 42.8 oF (1 hingga
6oC) hingga lima hari. Plasma mengandung semua faktor koagulasi. Pemberian
infus fresh frozen plasma dapat digunakan untuk mengatasi efek antikoagulan.
Plasma yang dicairkan mempunyai kadar faktor V dan VIII yang lebih rendah dan
tidak digunakan pada pasien yang menderita koagulopati (koagulasi intravaskuler
difus).
Transfusi palsma dianjurkan penggunaannya pada pasien dengan
perdarahan aktif dan International Normalized Ratio (INR) yang lebih dari 1.6
atau sebelum prosedur invasif atau pembedahan bila pasien telah mendapatkan
antikoagulasi. Plasma umumnya tidak digunakan untuk mengkoreksi INR yang
tinggi bila tidak terdapat perdarahan. Perawatan suportif dapat menurunkan INR
yang tinggi ke normal hingga sedikit meningkat (1.3 hingga 1.6) tanpa dilakukan
transfusi plasma. Tabel 1 mencantumkan indikasi pemberian transfusi plasma.
Tabel 1. Idikasi untuk Transfusi Produk Plasma
Indikasi
Kondisi yang berhubungan/informasi
tambahan
Defisiensi dari satu faktor pembekuan
Acute
disseminated
intravascular
coagulopathy
Perdarahan
penyebab dasar
mikrovaskulaer
transfusi masif
per uL (50 sampai 100 109 per L). Satu kumpulan apheresis trombosit setara
dengan enam konsentrat trombosit yang teracak.
Perdarahan spontan melalui endotelium yang intak tidak akan terjadi
kecuali jumlah trombosit tidak lebih dari 5 x 10 3 per L (5 109 per L). Sebuah
uji acak yang terkontrol mengevaluasi ambang batas transfusi trombosit untuk
profilaksis pada pasien dengan acute myeloid leukemia. Pasien acak dengan syarat
transfusi 10 x 103 per L (10 109 per L) atau 20 103 per L (20 109 per L).
Pasien dengan syarat yang lebih rendah mendapatkan 21.5 persen transfusi yang
lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok dengan syarat yang lebih tinggi.
Perdarahan gastrointestinal lebih sering pada keompok dengan syarat transfusi
yang lebih rendah; walaupun begitu, tidak tampak perbedaan transfusi darah pada
kelomppok tersebut. Tabel 2 dan 3 menunjukkan indikasi untuk transfusi
trombosit pada dewasa dan neonatus secara berurutan.
Tabel 2. Indikasi Transfusi Trombosit pada Dewasa
Hitung trombosit
Indikasi transfusi profilaksis
Bedah mayor atau prosedur invasif, tanpa perdarahan aktif
(x 103 per L)
50
100
50 (biasanya)
Stabil, tanpa perdarahan dan suhu tubuh > 100.4oF (38oC) < 20
atau sementara menjalani prosedur invasif
Informasi dari referans 9
Indikasi
Transfusi s
20 sampai < 30
30 sampai 50
Disfibrinogemia kongenital
yang
berhubungan
dengan
proses
transfusi
dapat
1 dari 350,000
1 dari 2 juta
Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Jarang*
Human herpesvirus 8
Jarang*
Jarang*
Pandemik influenza
Jarang*
Jarang*
10
11
akibat transfusi trombosit dibanding transfusi RBC dan memiliki insiden dengan
rentang kurang dari 1 persen hingga lebih dari 35 persen.
Dua mekanisme yang seharusnya dapat menjelaskan FNHTR : pelepasan
antibodi yang dimediasi pirogen endogen, dan pelepasan sitokin. Sitokin yang
umumnya berhubungan dengan FNHTR termasuk interleukin-1, interleukin-6,
interleukin-8 dan tumor nekrosis faktor. FNHTR adalah sebuah diagnosis yang
hanya dapat dibuat setelah menyingkirkan penyebab lain dari sepsis (mis.
hemolisis, sepsis).
TRANSFUSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIRKULASI YANG
BERLEBIHAN
Transfusi yang berhubungan dengan sirkulasi yang berlebihan merupakan
hasil dari transfusi cepat volme darah yang melebihi sistem sirkulasi yang dapat
diterima penerima donor. Hal ini tidak berhubungan dengna reaksi yang dimediasi
antibodi. Penerima donor dengan risiko terbesar yaitu mereka dengan bahaya
kardiopulmoner, gagal ginjal, atau anemia kronik, dan pasien usia tua atau bayi.
Tanda-tanda dan gejalanya termasuk takikardi, batuk, sesak, hipertensi,
peningkatan tekanan vena sentral, peningkatan tekanan pulmoner dan melebarnya
tekanan nadi. Kardiomegali dan edema pulmoner biasanya tampak pada radiografi
dada.
Diagnosis dibuat secara klinis, namun dapat disertai dengan penilaian
kadar natrium peptida otak, yang mana meningkat akibat respon dari peninggakan
tekanan pengisian. Sebuah studi yang membandingkan pasien yang mendapatkan
transfusi yang berlebihan dengan pasien TRALI tampak kadar natrum peptida
otak yang secara signifikan lebih besar pada mereka dengan transfusi yang
berhubungan dengan sirkusi berlebihan. Transfusi dengan jumlah yang lebih
sedikit atau dengna laju transfusi yang lebih lambat dapat mencegah terjadinya hal
tersebut. Penanganan dengan menggunakan diuretik dapat menujunkan jumlah
volume yang berlebihan.
Reaksi Transfusi Lambat
12
graft-versus-host
disease
merupakan
suatu
13