Anda di halaman 1dari 8

A.

Definisi HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memperlemah


kekebalan tubuh manusia. HIV menyerang tubuh manusia dengan cara membunuh
atau merusak sel-sel yang berperan dalam kekebalan tubuh sehingga kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi dan kanker menurun drastis (Sunaryati, 2011).
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala
dan infeksi sindrom yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh. Selain itu
AIDS juga dapat menimbulkan komplikasi penyakit lainnya, seperti penyakit paruparu, saluran pencernaan, saraf dan kejiwaan, tumor ganas (malignan) dan infeksi
oportunistik lainnya (Sunaryati, 2011).
B. Faktor penyebab HIV/AIDS

AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency virus (Nasronudin, 2007).


Secara umum penyebab penyakit AIDS hanya dibagi dalam 4 kategori umum, yaitu :
1. Penggunaan Jarum Suntik yang tidak Steril

Penggunaan jarum suntik yang tidak steril sangat mampu mendorong


seseorang terkena penyakit AIDS, para pengguna Narkoba yang terkadang saling
bertukar jarum suntik sangat rentan tertular penyakit ini, karena penularan HIV
AIDS sangat besar presentasenya terjadi karena cairan pada tubuh penderita yang
terkena HIV AIDS berpindah ke tubuh normal (sehat).
2. Seks Bebas serta seks yang kurang sehat dan aman
Berhubungan intim yang tidak sehat dan tidak menggunakan pengaman
adalah peringkat pertama terbesar penyebab menularnya virus HIV AIDS,
transmisi atau penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus) dalam hubungan
seksual peluang terjadinya sangat besar, karena pada saat terjadi kontak antara
sekresi pada cairan vagina pada alat kelamin.
Hubungan seksual kurang aman dan tanpa dilengkapi pelindung
(Kondom) akan lebih sangat berisiko dibandingkan hubungan seksual yang tanpa
dilengkapi pelindung (Kondom) dan risiko hubungan seks anal lebih besar
dibanding hubungan seks biasa dan oral seks, meskipun tidak berarti bahwa kedua
jenis seks tersebut tidak beresiko.
3. Penyakit Menurun
Seseorang ibu yang terkena AIDS akan dapat menurunkan penyakitnya
pada janin yang dikandungnya, transmisi atau penularan HIV melalui rahim pada
masa parinatal terjadi pada saat minggu terakhir pada kehamilan dan pada saat
kehamilan, tingkat penularan virus ini pada saat kehamilan dan persalinan yaitu
sebesar 25%. Penyakit ini tergolong penyakit yang dapat dirutunkan oleh sang ibu
terhadap anaknya, menyusui juga dapat meningkatkan resiku penulaan HIV AIDS
sebesar 4%.
4. Tranfusi darah yang tidak steril
Cairan didalam tubuh penderita AIDS sangat rentan menular sehingga
dibutuhkan pemeriksaan yang teliti dalam hal transfusi darah pemilihan dan
penyeleksian donor merupakan tahap awal untuk mencegah penularan penyakit
AIDS, Resiko penularan HIV AIDS di sangat kecil presentasenya di negara-

negara maju, hal ini disebabkan karena dinegara maju keamanan dalam tranfusi
darah lebih terjamin karena proses seleksi yang lebih ketat.
C. Manisfestasi Klinis
Tanda-tanda gejala-gejala secara klinis pada seseorang penderita AIDS adalah
diidentifikasi sulit karena symptomasi yang ditujukan pada umumnya adalah bermula
dari gejala-gejala umum yang lazim didapati pada berbagai penderita penyakit lain.
Menurut namun secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.
Rasa lelah dan lesu
b.
Berat badan menurun secara drastis
c.
Demam yang sering dan berkeringat diwaktu malam
d.
Mencret dan kurang nafsu makan
e.
Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut
f.
Pembengkakan leher dan lipatan paha
g.
Radang paru-paru
h.
Kanker kulit
D. Proses Penularan Dan Penyebaran Hiv/Aids
Syarat utama yang harus dipenuhi dalam penularan HIV untuk bisa masuk
kedalam tubuh melalui aliran darah bisa berbentuk luka, pembuluh darah maupun
lewat membrane mukosa (selaput lender).
Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa
menjadi media penularan hanya ada pada :
Darah
Cairan sperna (air mani)
Cairan vagina
Dari tiga cairan tersebut HIV akan menular kepada orang lain jika ada salah
satu jenis cairan orang yang terinfeksi HIV masuk kedalam aliran darah orang yang
tidak terinfeksi HIV.
1. Beberapa kegiatan yang dapat menularkan HIV yaitu :
Hubungan seksual yang tidak aman (tidak menggunakan kondom ) dengan
orang yang telah terinfeksi HIV
Penggunaan jarum suntik, tindik, tattoo yang dapat menimbulkan luka dan
tidak disterilkan, dipergunakan secara bersama-sama dan sebelumnya telah
digunakan oleh orang yang terinfeksi HIV
Melalui transfusi darah yang terinfeksi HIV

Ibu hamil yang terinfeksi HIV pada anak yang dikandungnya pada saat :
Antenatal yaitu saat bayi masih berada dalam rahim, melalui plasenta
Intranatal yaitu saat prosses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan
vagina
Post-natal yaitu setelah proses persalinan melalui air susu ibu
Kenyataanya 25-35% dari semua bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sudah
terinfeksi dinegara berkembang tertular HIV, dan 90% bayi dan anak yang
tertular HIV tertular dari ibunya.
2. HIV tidak menular melalui :
Hubungan kontak sosial biasa dari satu orang ke orang lain dirumah, tempat

kerja atau tempat umum lainnya.


Makanan.
Udara dan air (kolam renang, toilet, dll).
Gigitan serangga/nyamuk.
Batuk, bersin, dan meludah.
Bersa, arnan, menyentu, berpelukan atau cuim pipi.
Orang yang sudah terinfeksi HIV tidak dapat dibedakan dengan orang yang
sehat di masnyarakat. Mereka masih dapat melakukan aktivitas, badan terlihat

sehat dan masih dapat bekerja dengan baik.


3. Fenomena Gunung Es
Khasus HIV/AIDS bagaikan gunung es
Yang

nampak

hanyalah

permukaan

belaka

namun

kasus

yang

sesungguhnya jauh lebih besar daripada kasus yang nampak,maka terjadi apa yang
disebut sebagi Fenomena Gunung As. Artinya adalah data kasus mengenai
jumlah angka individu yang terinfeksi HIV maupun individu yang AIDS bukan
jumlah yang sebenarnya. WHO memperkirakan setiap satiap 1 kasus yang ada,
maka disekitarnya terdapat 100-200 kasus lainnya yang tidak terdeteksi.
Terdapat banyak kasus HIV/AIDS yang tidak dilaporkan mengigat pada
fase awal AIDS selian tanpa gejala, juga tidak dapat dideteksi. Selain itu kesadan
masyarakat untuk melakukan tes HIV masih rendah. Sehingga dimungkinkan
masih banyak kasus yang tidak terdata, dan menjadikan data yang ada adalah
bukan angka yang sebenarnya.
E. Gejala-Gejala Pengidap Penyakit HIV/AIDS
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah
seseorang telah tertular HIV, karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan

waktu yang cukup panjang (5-10 tahun hingga mencapai masa yang disebut fullblown
AIDS). Namun ada beberapa gejala-gejala yang patut dicurigai sebagai gejala
HIV/AIDS.
1. Dicurigai AIDS pada orang dewasa
Bila ada paling sedikit dua gejala mayor dan satu gejala minor dan tidak
ada sebab-sebab imunosupresi yang lain seperti kanker,malnutrisi berat atau
pemakaian kortikosteroid yang lama.
a. Gejala Mayor (umum terjadi) meliputi :
Penurunan berat badan lebih dari 10%
Diare kronik lebih dari 1 bulan
Demam lebih dari 1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
Demensia/HIV ensefalopati
b. Gejala Minor (tidak umum terjadi) meliputi :
Batuk lebih dari satu bulan
Dermatitis preuritik umum
Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
Kandidias orofaring
Limfadenopati generalisata
Herpes simplek diseminata yang kronik progresif
Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
Retinitis virus sitomegalo

2. Dicurigai AIDS pada anak


Bila terdapat paling sedikit dua gejala mayor dan dua gejala minor, dan
tidak terdapat sebab sebab imunosupresi yang lain seperti kanker, malnutrisi
berat, pemakaian kortikosteroid yang lama atau etiologi lain.
a. Gejala Mayor meliputi :
Penurunan berat badan atau pertmbuhan yang lambat dan abnormal
Diare kronik lebih dari 1 bulan
Demam lebih dari1 bulan
b. Gejala Minor meliputi :
Limfadenopati generalisata
Kandidiasis oro-faring
Infeksi umum yang berulang
Batuk parsisten
Dermatitis
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat
infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsurunsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV.Infeksi oportunistik umum didapati
pada penderita AIDS HIV mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS
juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma kaposi, kanker leher
rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukan gejala
penyakit tertentu dan ini disebut masa HIV positif. Ada beberapa tahapan ketika mulai
terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS.

F. Pencegahan Penularan Dan Penanggulangan HIV :


1. Secara umum
Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C, D, E), yaitu :
Abstinence

memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko

tinggi,terutama seks pranikah


Be faithful
saling setia dengan pasangannya
Condom
menggunakan kondom secara konsisten dan benar
Drugs
tolak pengguna NAPZA
Equipment jangan pakai jarum suntik bersama
2. Untuk pengguna NAPZA

Pecandu yang IDU dapat terbebas dari penularan HIV/AIDS jika :


Mulai berhenti menggunakan NAPAZ, sebelum terinfeksi HIV
Atau paling tidak, tidak memakai jarum suntik
Atau paling tidak, sehabis dipakai, jarum suntik langsung dibuang
Atau paling tidak kalau menggunakan jarum yang sama, sterilkan dulu, yaitu
dengan merendam pemutih (dengan kadar campur yang benar) atau direbus
dengan ketinggian suhu yang benar. Proses ini biasa disebut bleaching

( sterilisasi dengan pemutih)


3. Untuk Remaja
Karena semua orang tempa terkecuali dapat tertular HIV apabila
perilakunya sehari-hari termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi terpapar
HIV, maka yang perlu dilakukan remaja antara lain :
Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Yang ditekankan disini
yaitu hubungang seks tidak aman berisiko IMS, dan infeksi menular seksual
(IMS) memperbesar risiko penularan HIV/AIDS
Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIV/AIDS
Mendiskusikan secra terbuka permasalahan yang sering dialami remaja.
Dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan orang tua, guru, teman
maupun orang yang memang paham mengenai hal ini
Menghindari pengguna obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik
Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang
sudah terpapar HIV
Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan
tidak bertanggung jawab.

KLIPING PENJASKES
HIV / AIDS

Di Susun Oleh :
Nama

Kelas

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)


NEGERI 10 MUARO JAMBI

Anda mungkin juga menyukai