Oleh karena itu, penting meyakinkan umat bahwa hanya Islamlah satu-
satunya solusi. Hanya saja, keyakinan ini akan terwujud jika mereka paham tentang
kepurnaan system Islam sebagai system yang datang dari Sang Maha Pencipta
Manusia dan Kehidupan ini seluruhnya, Yang Maha Tahu, Maha Adil dan Maha
Sempurna. Hal ini mengharuskan adanya upaya sosialisasi tentang gambaran rinci
system Islam dan bagaimana metoda penerapan rilnya, mulai dari bagaimana Islam
mengatur masalah individu, masalah ekonomi termasuk pengelolaan SDA, politik,
pendidikan, budaya, hankam, mencegah pelanggaran (system hokum),
menciptakan clean government and good governance, dan lain-lain. Dan tugas
berat ini sesungguhnya merupakan tugas hakiki parpol Islam! Dengan kata lain,
parpol Islamlah yang seharusnya menjadi pioneer keyakinan dan pioneer
perjuangan menegakkan Islam di tengah-tengah umat, bukan malah menanggalkan
Islam demi kekuasaan!
Memang sangat disayangkan jika parpol Islam yang ada sekarang terjebak
dengan mesin politik besi yang ada dan akhirnya cenderung menanggalkan
ideology atau bersikap kompromistik dengan sekularisme dengan dalih strategi
atau keinginan bermain cantik. Meskipun bisa dipahami bahwa mengusung ideology
Islam memang berat, terlebih di tengah propaganda negatif Negara-negara adidaya
yang ketakutan akan munculnya kekuatan Islam sebagai ancaman hegemoni
mereka. Akan tetapi, selain tuntutan syara’, konsistensi terhadap ideology ini justru
akan menjadi kunci diraihnya kepercayaan dan simpati masyarakat. Karena
sesungguhnya masyarakat sudah muak dengan keadaan dan siap menerima Islam,
sepanjang Islam disampaikan dengan gamblang dan dengan uslub yang baik serta
tetap bermain cantik (tanpa kekerasan). Konsistensi terhadap ideology inilah
pulalah yang akan memunculkan loyalitas mereka terhadap perjuangan parpol dan
menjadikan mereka siap dipimpin oleh parpol . Karena umat melihat parpol yang
demikian, pasti hanya akan berjuang demi Islam dan masyarakat secara
keseluruhan, bukan demi kelompok atau kekuasaan.
Oleh karena itu, applause dan apresiasi para pengusung sekularisme pada
kiprah parpol Islam yang mereka nilai kian moderat hendaknya tidak diartikan
sebagai pujian. Akan tetapi seharusnya justru menjadi bahan introspeksi dan
evaluasi; sudah sejauhmana kita melangkah atasnama Islam dan kepentingan
umat/masyarakat? Karena sesungguhnya, tak ada sedikit langkahpun yang akan
luput dari pertanggungjawaban!
-----