Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : PENYALURAN ENERGI


PADA PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DENGAN PHYSICAL
ACTIVITY : SENAM PERNAFASAN
DI RUANG INSTALANSI YANKESWA RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH :

1; RIZAL AL FAUZI
2; DIDIK ARIFIN
3; GAYUH DIAN M
4; NIA SEPTYANA R
5; MISTIANI
6; AFNI DWI W

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015

A; TOPIK

Terapi aktivitas kelompok penyaluran energi senam pernafasan.

B; TUJUAN
1; Tujuan Umum

Setelah dilakukan terapi aktifitas kelompok (TAK) penyaluran energi


dengan topik senam pernafasan, diharapkan pasien dapat menyalurkan
emosi.
2; Tujuan Khusus
a; Klien mampu mengeluarkan energinya untuk melakukan kegiatan
positif
b; Klien mampu melatih gerak tubuh
c; Klien mampu fokus mencontoh gerakan senam pernafasan yang
diajarkan perawat dan fasilitator
d; Klien mampu mengulang kembali senam pernafasan yang sudah
dilakukan saat TAK
e; Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK
C; LANDASAN TEORITIS
1; Pengertian Prilaku Kekerasan

Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang


melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Nita, 2009).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara baik pada dirinya
sendiri maupun orang lain disertai dengan amuk yang gaduh gelisah yang
tidak terkontrol (Kusumawati, 2010).
Perilku kekerasan sering disebut gaduh gelisah atau anak dimana
seseorang marah berespon terhadap stresor dengan gerakan motorik yang
tidak terkontrol (Yosep, 2009)
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri orang lain maupun lingkungan (Direja, 2011).
Perilaku kekerasan adalah perilaku individu yang dapat
membahayakan orang, diri sendiri baik secara fisik, emosional dan

seksualitas. Perilaku kekerasan atau agresif meupakan suatu bentuk


perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologis. Tanda dan gejala dari perilaku kekerasan diantaranya adalah
muka merah dan tegang, pandangan tajam, mengatupkan rahang dengan
kuat, mengepalkan tangan, jalan mondar mandir, bicara kasar, suara tinggi
menjerit atau berteriak, mengancam secar verbal atau fisik, melempar atau
memukul benda atau orang lain, merusak barang atau benda, tidak
mempunyai kemampuan mencegah atau mengontrol perilaku kekerasan
(Damaiyanti, 2010).
2; Tanda dan gejala
Muka merah, pandaangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi,
berdebat. Sering pula klien memksakan kehendak, merampas makanan,
memukul bila tidak senang. Wawancara diarahakan pada penyebab
marah,perasaan marah, tanda-tanda marah yang dirasakan oleh sesorang
(Yosep, 2009 ).
a; Fisik : mata melotot atau pandangan tajam, tangan mengepal, rahang
mengatup, wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.
b; Verbal : mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara
dengan nada keras, kasar, dan ketus.
c; Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri atau orang lain,
merusak lingkungan, amuk atau agresif.
d; Emosi : tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu,
dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin
berkelahi, menyalahkan, dan menuntut.
e; Intelektual : mendominasi, ceerewet, kasar, berdebat, meremehkan,
dan tidak jarang mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.
f; Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan,
tidak bermoral, dan kreativitas terhambat.
g; Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, dan
sindirian.
h; Perhatian : bolos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan
seksual.
3; Rentang Respons
Gambar 1.1 Rentang Respons Perilaku Kekerasan

Sumber : Keliat (1997)


Keterangan :
a; Asertif
: Individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan
orang lain dan memberikan ketenangan.
b; Frustasi : Individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan
tidak dapat menemukan alternatif.
c; Pasif
: Individu tidak dapat mengungkapkan perasaanya.
d; Agresif : Perilaku yang menyertai marah, terdapat dorongan untuk
menuntut tetapi masih terkontrol.
e; Amuk
: Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta
hilangnya kontrol.
4; Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas
kesehatan jiwa yang telah terlatih. Terapi kelompok adalah terapi
psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi pasien dengan gangguan interpersonal (Keliat, 2005).
Terapi kelompok adalah suatu kelompok terapi dimana anggota
kelompok berbagai masalah dan gejala yang sama dengan berorientasi
pada perilaku atau kelompok khusus yang mempunyai masalah
psikososial , kehilangan, trauma dll.
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptive.
5; Jenis-Jenis Terapi Aktivitas Kelompok
a; TAK Sosialisasi
Upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan
masalah hubungan sosial. Untuk klien dengan menarik diri yang

b;
c;

d;
e;
f;

sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil


dan sehat secara fisik.
TAK Stimulasi Sensori untuk klien yang mengalami gangguan
sensori.
TAK Orientasi Realita
Untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya, klien
waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara
fisik.
TAK Stimulasi Persepsi : halusinasi untuk klien dengan halusinasi
TAK Peningkatan Harga Diri untuk klien dengan HDR
TAK penyaluran energi
Untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat mengekspresikan
marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang dapat
berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara fisik.

6; Alasan mengangkat Terapi Aktivitas Kelompok Penyaluran Energi

Untuk mengatasi gangguan pada klien jiwa sering dilakukan terapi


aktivitas kelompok dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena
merupakan ketrampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan
salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok
klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Adapun tujuan
dari terapi aktivitas meliputi terapeutik meliputi menggunakan kegiatan
untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasikan dengan
lingkungan, meningkatkan stimulus realitas dan respon individu,
meningkatkan rasa percaya diri. Sedangkan tujuan rehabilitaif meliputi
meningkatkan kemampuan ekspresi diri, empati, meningkatkan
ketrampilan social dan pola penyeselaikan masalah.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran energi (perilaku
kekerasan) adalah upaya untuk memfasilitasi klien dengan gangguan
perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal mengontrol emosinya dan
menyalurkan energinya untuk kegiatan positif. Dalam hal ini penyaluran
energinya adalah senam pernafasan.
Fenomena yang terjadi tentang prilaku kekerasan (PK) di ruangan
Bima dan Nakula dengan jumlah yang cukup banyak. Sehingga atas dasar

tersebut, maka kami menganggap dengan terapi aktivitas kelompok ( TAK


) klien dengan gangguan perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal
mengontrol emosinya dan menyalurkan energinya untuk kegiatan positif.

D; KLIEN
1; Karakteristik/Kriteria
a; Klien dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
b; Klien dengan kondisi tahap maintenance
c; Klien yang kooperatif, tenang, dan tidak mengganggu berlangsungnya

terapi aktivitas kelompok


d; Klien yang berjenis kelamin laki-laki
e; Klien yang berumur 20-40 tahun
f; Klien mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok
2; Proses Seleksi
a; Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
b; Melihat catatan keperawatan
c; Berdasarkan informasi dan diskusi dengan tim perawat mengenai
prilaku klien dengan perilaku kekerasan
d; Melakukan observasi untuk mengetahui kondisi klien
e; Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan.
E;

PENGORGANISASIAN
1; Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Jumat, 7 Agustus 2015
Jam
: 10.00 s/d 10.45 WIB
Lamanya
: 45 menit
Tempat
: Aula Yankeswa RSU Banyumas
2; Tim Terapis
a; Leader
: Mistiani
Tugas
:
1; Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan
tertib.
2; Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.

3; Menjelaskan permainan.
4; Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan

memperkenalkan dirinya.
5; Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

b; Fasilitator

: 1. Nia Septyana R
2. Gayuh Dian M
3. Didik Arifin
4. Rizal Al Fauzi

Tugas
:
1; Memfasilitasi peserta selama kegiatan berlangsung
2; Memotivasi peserta yang kurang aktif dalam aktivitas kelompok.
3; Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
4; Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
5; Membimbing kelompok selama permainan diskusi
6; Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memfasilitasi anggota kelompok.
c; Observer

: Afni Dwi Wijayanti


Tugas
:
1; Mengobservasi semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat, dan jalannya acara TAK.
2; Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan
berlangsung
3; Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok.

F;

Metode
a; Dinamika kelompok
b; Diskusi dan tanya jawab
c; Bermain peran/ simulasi (senam pernafasan)

G; Media
a; Speaker
b; Musik dari handphone/laptop
c; Bola
d; Kertas
e; Spidol
H; Setting Tempat

Keterangam :
: Leader
: Klien
: Fasilitator

: Observer

I;

PROSES PELAKSANAAN

NO TAHAPAN
1.
Orientasi

KEGIATAN
a; Salam perkenalan
Memberi

PESERTA
salam
Menjawab salam

terapeutik
Menanyakan perasaan
Memperkenalkan diri danMengungkapkan
memperkenalkan anggotaperasaan
terapis yang lain dengan
cara :
Hidupkan

musik

edarkan

bola

dan
sesuai

dengan arah jarum jam.


Pada

saat

musik

dimatikan,

anggota

kelompok

yang

memegang

bola

mendapat giliran untuk


mempraktekkan
memperkenalkan

diri

dengan

cara

menyebutkan
lengkap,
nama

menyebutkan

panggilan

disenangi,

nama
yang
dan

menyebutkan alamat dan


daerah asal. Leader ikut
pada putaran pertama dan

WAKTU
15 menit

yang mendapat giliran


pertama

yaitu

leader

mencontohkan
memperkenalkan
kemudian

diri,

dilanjutkan

pada peserta TAK. Pada


peserta

kegiatan

telah

yang

memperkenalkan

diri untuk masing-masing


fasilitator
papan

memberikan
nama

sesuai

dengan nama panggilan


yang disenanginya.
tujuan yaitu

b; Menjelaskan

klien

dapat

menyalurkan

emosinya dan aturan main


sebagai berikut :
Jika ada klien

yang

meninggalkan kelompok
harus minta izin kepada

terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti
kegiatan

dari

Mendengarkan
dengan seksama

awal

sampai akhir
2.

Kerja

a; Terapis

mulai

memutarMengikuti

musik
b; Leader

permainan
mencontohkan

gerakan senam pada klien


c; Peserta melakukan gerakan
senam dibantu oleh masingmasing fasilitator
d; Leader
menguji

atau

20 menit

menunjuk

setiap

peserta

untuk melakukan 1 atau 2


gerakan senam sesuai contoh
didepan semua peserta
e; Mendiskusikan
manfaat
f;

Senam Pernafasan
Leader,
fasilitator

dan

observer memberikan reword


nyata kepada klien yang bisa
melakukan
dengan

kegiatan
memberi

TAK
tepuk

tangan
3.

Terminasi

a; Evaluasi
Menanyakan

10 menit
perasaan

klien setelah mengikuti

yang dirasakan

TAK
Memberikan pujian atas
keberhasilan

Menjawab perasaan

telah

mengikuti TAK
Memberikan kesempatan
kepada

klien

untuk

bertanya apabila belum


mengerti

Mengobservasi perilaku
klien

selama

kegiatan

dikaitkan dengan tujuan


b; Rencana Tindak lanjut
Menganjurkan tiap klien

untuk

menerapkan

kegiatan tersebut dalam

kehidupan sehari-hari
Menganjurkan
klien
untuk

belajar

mengendalikan emosinya
dengan melakukan hal

hal positif
Memasukan

kegiatan

pada

kegiatan

jadwal

harian klien
c; Kontrak yang akan datang
Mengobservasi kegiatan
TAK senam pernafasan

diruangan
Mengajarkan penyaluran
energi lainnya

J;

EVALUASI
1; Proses
Aspek yang di nilai

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P1

P2

P3

P4

P5

P6

Interaksi dengan klien lain


Aktif selama permainan
Fokus terhadap kegiatan TAK

2; Hasil

Data yang di evaluasi


Mengeluarkan energi untuk melakukan
kegiatan positif
Mampu melatih gerak tubuh

Mencontoh gerakan senam pernafasan


yang diajarkan perawat dan fasilitator
Mengulang kembali senam pernafasan
yang sudah dilakukan saat TAK
Menyampaikan

pendapat

tentang

manfaat kegiatan TAK

DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah. 2010. Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik


Keperawatan. Penerbit Buku PT. Refika Aditama. Bandung.
Direja, Ade Herman Surya, 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta. Penerbit Buku Nuha Medika.
Keliat, Budi Anna.1997. Gangguan Konsep Diri. Edisi 1. Jakarta : EGC.
Keliat, B A dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta : EGC.
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Penerbit Buku : Salemba Medika. Jakarta.

Nita, Fitria, 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Penerbit Buku : Salemba
Medika. Jakarta.
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Penerbit Buku : PT Refika Aditama.
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai