TELINGA, HIDUNG,
TENGGOROK
ASSYIFA A. FERNENDES
11.2014.184
TELINGA
MASTOIDITIS
Mastoiditis : proses inflamasi pada rongga mastoid temporal
Etiologi : Streptococcus pneumoniae
Anamnesis :
- Riwayat otitis media (+)
- Otalgia
Pemeriksaan fisik:
- Demam
- Edema, eritema, nyeri retroaurikular
- Nyeri dan radang pada mastoid
- Perubahan posisi pinna (daun telinga)
- Penebalan periosteal
TERAPI :
- Sefalosporin generasi III (tanpa osteitis)
- Sefotaksim
- Seftriakson
- Mastoidektomi (dengan osteitis)
Terapi :
- Salep antibiotik topikal
- Dinding furunkel tebal : insisi dan drainase
- Abses : aspirasi steril
- Antibiotik salep : ofloksasin
- Antiseptik : asam asetat 2 5% dalam alkohol
Pemeriksaan fisik :
- Otoskop :
- liang telinga sempit, eritema, edema
- Sekret telinga berbau, tidak mengandung
lendir
- Nyeri tekan tragus
- Pembesaran dan nyeri tekan pada kgb
regional (periaurikuler, servikal anterior)
Terapi :
-
oklusi
hiperemis (presupurasi)
supuratif
perforasi
revolusi
Stadium supurasi
Stadium perforasi
TERAPI :
1. Tipe aman
-. Aural toilet : H2O2 3% selama 3 5 hari
-. antibiotika topikal
-. Dengan indikasi :
- Mastoidektomi
- Miringoplasti
- Timpanoplasti
2. Tipe bahaya
-. Mastoidektomi
INDIKASI MASTOIDEKTOMI
untuk mengobati mastoiditis yang sudah tidak respon
terhadap antibiotika.
melakukan operasi pada keganasan disekitar telinga.
Mencegah komplikasi lebih lanjut dari mastoiditis :
meningitis, abses otak, trombosis pada vena otak.
Kolesteatoma
dalam rangka memperbaiki trauma pada n. VII
PRESBIKUSIS
Definisi : tuli sensorineural pada intensitas
tinggi (1000Hz), simetris pada telinga kiri
dan kanan.
Terapi :
- Rehabilitasi : alat bantu dengar
- Latihan mendengar (auditory training)
- Latihan membaca ujaran (Speech
reading)
1. Perasat dix-hallpike
2. perasat side-lying
HIDUNG
EPISTAKSIS
Definisi : perdarahan yang berasal dari hidung
Etiologi :
- Penyebab lokal : trauma, udara kering, cuaca
dingin
- Penyebab sistemik : penyakit hati, kelainan
perdarahan, obat obatan, hipertensi,
aterosklerosis
- Idiopatik (10%)
Klasifikasi :
- Epistaksis anterior
- Epistaksis posterior
THERAPI
SINUSITIS (rinosinusitis)
Definisi : inflamasi pada mukosa hidung dan sinus
paranasal
Klasifikasi (onset)
- Akut : kurang dari 12 minggu
- Kronik : lebih dari 12 minggu
Klasifikasi lokasi :
- Sinusitis maksilaris
- Sinusitis etmoid
- Sinusitis frontal
- Sinusitis sfenoid
RHINITIS ALERGI
Definisi : inflamasi mukosa hidung dengan
gejala bersin, rasa gatal, hidung tersumbat
yang dipicu oleh reaksi hipersensitivitas
tipe 1 setelah mukosa hidung terpapar
dengan alergen
Klasifikasi rinitis :
Rhinitis alergi
Rhinitis vasomotor
KARSINOMA NASOFARING
Definisi : tumor ganas yang berasal dari
epitel nasofaring
Etiologi : Epstein-Barr Virus (EBV),
predisposisi genetik
TENGGOR
OK
FARINGITIS
Definisi : peradangan pada dinding faring
yang disebabkan oleh virus (paling sering)
Gejala klinis
- Viral : konjungtivitis, rinorea, batuk, suara
serak, demam subfebris
- Bakteri : nyeri tenggorok, nyeri menelan,
demam
TONSILITIS
Definisi : peradangan pada tonsil palatina
Klasifikasi dan gejala :
Tonsilitis viral : common cold disertai nyeri tenggorok
Tonsilitis bakteri : nyeri tenggorok, nyeri waktu
menelan, demam yang tinggi, lesu, tidak nafsu makan,
otalgia
Tonsilitis difteri : suhu tubuh meningkat, tonsil
membengkak ditutupi bercak putih kotor yang semakin
meluas
Tonsilitis kronik : rasa mengganjal ditenggorok, nyeri
menelan, napas berbau (halitosis), tonsil membesar
dengan permukaan tidak rata, kripta melebar yang
berisi detritus
INDIKASI TONSILEKTOMI
1. Indikasi absolut
-. Timbulnya kor pulmonal karena obstruksi jalan nafas yang
kronik
-. Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma apnea waktu
tidur
-. Hipertrofi berlebihan yang menyebabkan disfagia dengan
penurunan BB
-. Biopsi eksisi yang dicurigai keganasan
-. Abses peritonsil berulang atau abses yang meluas pada
jaringan sekitarnya
2. INDIKASI RELATIF
- Serangan tonsilitis berulang (walaupun
sudah diterapi)
- Hiperplasia tonsil dengan obstruksi
penelanan
- Hiperplasia dan obstruksi menetap enam
bulan setelah infeksi
- Radang tonsil kronik menetap yang tidak
berespon dengan medikamentosa
KONTRAINDIKASI
1. ISPA berulang
2. Infeksi sistemik atau kronis
3. Demam yang tidak diketahui
penyebabnya
4. Pembesaran tonsil tanpa gejala
obstruksi
5. Rinitis alergika
6. Tonus otot yang lemah
7. Sinusitis
Tonsilitis
difteri
LARINGITIS
Definisi : peradangan di daerah laring dan pita
suara
Tanda & gejala :
- Demam, batuk, odinofagia, sesak, rinorea,
sesak nafas, nyeri tenggorokl
- Gejala umumnya menetap 7 10 hari (akut),
>3minggu (kronik)
THAN