Afkja Cuna
Afkja Cuna
BAB I
PENDAHULUAN
rendah terhadap
air
serta
asam
poliakrilik.
1
gugus
fungsional
yang
minuman yang
dikonsumsi. Hal ini akan berpengaruh terhadap sifat mekanis, yang dimiliki oleh
bahan tumpatan tersebut, salah satu sifat mekanis yang terpengaruh adalah kekerasan
permukaannya. Kekerasan permukaan merupakan salah satu faktor penting, yang
Kefir disebut juga The Champagne of Cultural Milk atau minuman yang
paling bernilai dari berbagai jenis susu fermentasi. Bakteri probiotik yang terkandung
dalam kefir berperan menghasilkan asam laktat (Burhan, 2008 : 26), yang dapat
menurunkan pH kefir hingga 3,6 - 4,6 sehingga kefir bercita rasa asam (Pangkalan,
2008 : 107). pH yang rendah berpengaruh pada sifat dari bahan restorasi (Sadaghiani,
dkk., 2007 : 326).
Aturan minum kefir menurut produsen adalah dua kali sehari. Potensial erosif
awal dari minuman ringan terjadi dalam tiga menit pertama, yaitu ketika minuman
ringan mulai masuk ke dalam rongga mulut dan berkontak dengan saliva (Jensdottir,
dkk., 2006 : 227).
Menurut Fitriyana dan Pangemanan (2014), semakin lama semen ionomer
kaca di rendam dalam minuman asam, maka akan semakin banyak menyerap asam
dan semakin banyak terjadi degradasi matriks. Lepasnya ion dan degradasi matriks
tersebut akan menurunkan kekerasan permukaan, dari semen ionomer kaca. Semen
ionomer kaca modifikasi resin akan mengalami pelepasan partikel Sr, Al, Si, Na, P,
dan Ca ketika direndam dalam larutan asam laktat, dikarenakan pH asam laktat yang
asam (Czarnecka, dkk., 2006, dalam Ratri, 2011 : 30). Selain itu menurut Koin, dkk.,
(2008) dalam Putriyanti, (2012 : 44), proses degradasi dapat terjadi pada matriks
resin. Degradasi ini dapat terjadi melalui mekanisme, perubahan struktur mikro
matriks resin dengan membentuk pori, sehingga sejumlah monomer residual keluar
dari pori tersebut.