Anda di halaman 1dari 2

Parkinson

Introduction
Penyakit Parkinson merupakan suatu kelainan fungsi otak yang disebabkan oleh proses
degeneratif progresif yang berhubungan dengan proses penuaan di sel-sel substansia nigra
pars compacta (SNc) dan karakteristik ditandai dengan tremor sewaktu istirahat, kekakuan
otot dan sendi (Rigidity), kelambatan gerak dan bicara (bradikinesia) dan instabilitas posisi
tegak (Postural Instability) (Sudoyo, 2009). Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif
kedua paling sering dijumpai setelah penyakit Alzheimer. Berbagai gejala penyakit Parkinson
antara lain tremor waktu istirahat, telah dikemukakan sejak Glen tahun 138-201, bahkan
berbagai macam tremor sudah digambarkan pada tahun 2500 sebelum masehi oleh bangsa
India. Namun pada tahun 1817 Dr. James Parkinson pertama kali menulis deskripsi mengenai
gejala penyakit Parkinson dengan rinci dan lengkap kecuali kelemahan otot sehingga disebut
sebagai paralysis agitans (sjahrir, 2007). Pada tahun 1894, Blocg dan Marinesco menduga
substansia nigra sebagai lokus lesi, dan pada tahun 1919 Tretiakof menyimpulkan dari hasil
penelitian post mortem penderita penyakit Parkinson pada disertasinya bahwa ada kesamaan
lesi yang ditemukan yaitu lesi di substansia nigra. Lebih lanjut, secara terpisah dan dengan
cara berbeda ditunjukan Bein, Carlsson dan Hornykiewicz tahun 1950an, bahwa penurunan
kadar dopamin sebagai kelainan biokimiawi yang mendasari penyakit Parkinson (Harsono,
2008).
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita
seimbang. Sekitar 5-10% orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul
sebelum usia 40 tahun, tetapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara
keseluruhan, secara umumnya sebanyak 1% berpengaruh pada usia di seluuh dunia, dan 1,6%
di Eropa, meningkat dari 0,6% pada usia 60-64 tahun, sampai 3,5 % pada usia 85-89 tahun.
Di Amerika Serikat, terdapat sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia sendiri,
dengan jumlah penduduk sebanyak 210 juta orang, diperkirakan terdapat sekitar 200.000400.000 penderita Parkinson. Rata-rata usia pederita Parkinson adalah di atas 50 tahun
dengan rentang usia sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di
Sumatera dan Jawa dari 18-85 tahun. Statistik menunjukan, baik di luar dan dai dalam negeri,
perbandingan antara penderita laki-laki lebih sering dibandingkan dengan penderita
perempuan dengan perbandingan 3:2 dengan alasan yang belum diketahui (Sudoyo, 2009;
sjahrir, 2007).

Penyebab penyakit parkinson sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi beberapa
penelitian terhadap anak kembar monozigot menunjukan bahwa terdapat faktor genetik yang
mendasari terjadinya penyakit parkinson. Faktor lain yang juga menjadi penyebab proses
degenerasi ini antara lain proses menuanya otak, stress oksidatif, paparan pestisida/herbisida,
atau anti jamur yang terlalu lama, infeksi, kafein, alkohol, trauma kepala, depresi dan
merokok. Penderita Penyakit Parkinson dapat bertahan hidup lebih dari 20 tahun jika
mendapatkan perawatan yang baik. Penyakit Parkinson dimulai dengan perlahan, tidak
disadari, dan secara berangsur-angsur memburuk. Gejala seperti tremor sewaktu istirahat
awalnya hanya muncul kadang-kadang, menjadi memberat dan menetap saat terdapat stress
fisik maupun stress psikis (Sudoyo, 2009).

Anda mungkin juga menyukai