Spesifkiasi Teknis Drainase Siak IV A
Spesifkiasi Teknis Drainase Siak IV A
PEKANBARU
KODE POS : 28155
SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN
REVIEW DED PEMBANGUNAN DRAINASE SEKITAR
KAWASAN JEMBATAN SIAK IV PEKANBARU PAKET A
PEKERJAAN
REVIEW DED PEMBANGUNAN DRAINASE SEKITAR
KAWASAN JEMBATAN SIAK IV PEKANBARU PAKET A
BAB I
UMUM
1.1. MOBILISASI
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan semua peralatan, perlengkapan, lampu
untuk penerangan, rambu-rambu pengamanan, pekerjaan sementara, suku cadang,
tenaga kerja dan orang-orang termasuk segala sesuatau yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan selalu siap sedia selama pekerjaan
berlangsung. Pekerjaan persiapan ini termasuk juga menyediakan kantor lapangan
untuk Penyedia Jasa Konstruksi dan Direksi, barak untuk tempat tinggal karyawan
Penyedia Jasa Konstruksi, lapangan untuk persiapan (work-yards), pengadukan beton
(batch plant), bengkel, depot dan gudang. Kegiatan ini juga termasuk pekerjaan
asembling dan pemuatan untuk transportasi peralatan di gudang pusat Penyedia Jasa
Konstruksi atau tempat dimana peralatan tersebut berada, pengangkutan dan
pengiriman peralatan maupun material dan suku cadang ke lokasi pekerjaan,
pembongkaran, pemasangan sehingga siap pakai semua peralatan, material dan suku
cadang ke lokasi pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
Saat Mobilisasi
Mobilisasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga selesainya seluruh pekerjaan
seperti yang ditentukan dalam pasal-pasal kontrak berikut ini dapat diselesaikan
dalam waktu yang ditetapkan untuk masing-masing butir pekerjaan.
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyatakan semua posisi dari bagian pekerjaan
terhadap grid lapangan relatif, kecuali memang ditentukan lain. Grid lapangan adalah
Plant Grid yang merupakan UTM Grid lokal yang dipindahkan.
UMUM 1 - 1
Setting out mendetail, termasuk pemberian tanda seluruh titik-titik yang diperlukan
untuk pelaksanaan pembangunan, harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
sesuai kebutuhan, selama pekerjaan berlangsung.
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk ketetapan dan kebenaran
dalam hal pengukuran untuk setting-out pekerjaan, dan kebenaran letak ketinggian
permukaan, dimensi dan arah seluruh bagian-bagian pekerjaan, menyediakan
peralatan yang perlu beserta perlengkapannya termasuk tenaga kerja dalam hubungan
dengan keperluan setting-out ini. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut terdapat
atau timbul kesalahan dalam menetapkan posisi ketinggian permukaan, dimensi dan
arah dari suatu bagian pekerjaan, maka Penyedia Jasa Konstruksi setelah diminta
oleh Direksi, harus menanggung semua biaya yang timbul untuk memperbaiki
kesalahan tersebut sehingga dapat diterima dan memuaskan Direksi, kecuali jika
kesalahan tersebut sumber dari kesalahan data yang diberikan secara tertulis oleh
Direksi atau oleh Wakil Direksi, maka biaya unutk memperbaikinya akan ditanggung
oleh Pemberi Tugas. Pemeriksaan posisi, koordinat dan ketinggian oleh Direksi, tidak
berarti membebaskan Penyedia Jasa Konstruksi dari tanggung jawabnya untuk
memperoleh ketepatan dalam pengukuran pekerjaan dan Penyedia Jasa Konstruksi
harus menjaga dan melindungi semua patok, bouwplank, tonggak-tonggak dan semua
perlengkapan yang digunakan untuk pematokan lokasi ini (setting out).
kegiatannya,
meneruskan
dan
menyelesaikan
kegiatan
operasi
mobilisasinya dengan segera dan sesuai dengan rencana kerja yang telah disetujui.
UMUM 1 - 2
1.3. DEMOBILISASI
Demobilisasi harus termasuk pembersihan lapangan dari semua peralatan,
perlengkapan, material, personel, staf, barak pekerja, fasilitas sementara dan ruang
kantor lapangan yang dibangun oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk melaksanakan
pekerjaan ini seperti yang tercantum dalam Kontrak. Penyedia Jasa Konstruksi harus
meninggalkan lokasi proyek dan hasil pekerjaannya dalam keadaan bersih dan
dengan mutu kerja yang baik sesuai dengan pengarahan Direksi. Semua peralatan,
perlengkapan atau material yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk
melaksanakan pekerjaan ini hanya boleh disingkirkan dari lokasi proyek setelah
mendapat persetujuan dari Direksi. Persetujuan tersebut tidak akan ditahan tanpa
alasan yang cukup kuat.
UMUM 1 - 3
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1.
UMUM
2.1.1.
Uraian
Pekerjaan akan terdiri dari pembersihan lokasi, pengukuran dan pemasangan
bowplank pada lokasi pekerjaan sesuai yang diarahkan oleh Direksi.
Pekerjaan akan meliputi semua yang diperlukan, galian, urugan kembali,
pengangkeran, perangkat pengunci, pengikat dan pengecatan dari patok penuntun.
2.1.2.
Pembersihan Lokasi
Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan lokasi pekerjaan dari semua semak
belukar yang menghalangi pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank di
sepanjang lokasi pekerjaan drianase. Pembersihan lokasi dilakukan secara manual.
2.1.3
A.
Pengukuran
Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan pengukuran ulang elevasi dasar saluran
eksisting sebelum melakukan proses konstruksi di sepanjang lokasi pekerjaan dan
bagian hilir drainase sesuai arahan direksi.
Pekerjaan pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur berupa Theodolite atau
Water Pass.
B.
PERSIAPAN 2 - 1
Semua tiang harus diatur secara tepat pada lokasi dan ketinggian yang disyaratkan
dan dengan cara yang sedemikian hingga menjamin tiang-tiang tersebut
dipertahankan pada tempatnya dengan kuat, khususnya selama pengerasan dari setiap
beton.
C.
Pengecatan Patok
Semua patok pemandu harus mempunyai satu lapis dasar/primer, satu lapis bawah
dan satu lapis akhir dengan cat penutup yang permukaannya halus sebagaimana
diarahkan pada Gambar. Tanda dan pemantul-pemantul lainnya harus digunakan
sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
D.
Pemasangan Bowplank
Direksi akan memberikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi data-data yang
diperlukan untuk pedoman Penyedia Jasa Konstruksi dalam melakukan pemasangan
bowplank yang mendetail dari pekerjaan ini sebelum pekerjaan dimulai.
Pematokan titik-titik utama dari arah dan garis tengah suatu struktur harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dengan kerjasama dari Direksi. Penyedia
Jasa Konstruksi harus menyiapkan staff dan meterial secukupnya untuk Direksi agar
pematokan garis-garis utama dari suatu struktur dapat dilakukan.
E.
Patokan Sementara
Kontraktor diizinkan untuk menggunakan patok yang ada di lokasi untuk survey
triangular, untuk menetapkan ketinggian permukaan dan survey pengecekan dengan
syarat bahwa Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab dalam menentukan
posisi dan ketinggian yang tepat dari setiap patok tambahan atau rambu pengganti
yang diperlukan sehubungan dengan pekerjaan pematokan ini.
Setiap patok pengganti atau tambahan yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi,
harus disetujui oleh Direksi. Koordinat patok harus dinyatakan dalam Grid Geografis
dan Polyder Grid.
PERSIAPAN 2 - 2
F.
Toleransi Horizontal
Berikut adalah batas toleransi horizontal yang diijinkan pada pekerjaan utama:
- Pekerjaan beton di tempat : 0,003 m.
G.
Toleransi Vertikal
Berikut adalah batas toleransi vertikal yang diijinkan pada pekerjaan utama:
- Pekerjaan beton cor di tempat : 0,003 m.
PERSIAPAN 2 - 3
BAB III
PEKERJAAN
TANAH
3.1
GALIAN TANAH
3.1.1.
Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari galian, penanganan, pembuangan atau penumpukan dari
tanah atau batuan atau bahan-bahan lainnya dari lokasi pekerjaan atau yang
berdekatan yang diperlukan untuk pelaksanaan yang memuaskan dari pekerjaan
dalam Kontrak ini.
3.1.2.
Toleransi dimensi
Ketinggian akhir, garis dan bentuk setelah galian tidak boleh berbeda dari yang
ditentukan yaitu lebih dari 20 mm pada setiap titik.
Permukaan akhir galian yang telah selesai, yang terbuka terhadap aliran air
permukaan harus cukup halus dan rata, dan mempunyai kemiringan yang cukup
guna menjamin kelancaran drainase permukaan sehingga tidak terjadi genangan.
3.1.3.
PEKERJAAN TANAH 3 - 1
pekerjaan penggalian yang dimaksudkan, yang akan dilindungi oleh struktur yang
diusulkan.
Setelah setiap penggalian untuk tanah dasar, bentuk atau pondasi diselesaikan,
maka Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan kepada Direksi, dan tidak
ada bahan-bahan landasan atau bahan lainnya yang akan dipasang sampai Direksi
telah menyetujui kedalaman galian dan sifat serta kekuatan bahan-bahan pondasi.
3.1.4. Keamanan Pekerjaan Galian
Kontaktor harus bertanggung jawab penuh untuk menjamin keselamatan tenaga
kerja yang melaksanakan pekerjaan galian dan masyarakat umum.
Selama pekerjaan galian, harus dipertahankan sepanjang waktu lereng galian
sementara yang mantap yang mampu menunjang pekerjaan yang berdampingan,
struktur atau mesin akan diawasi setiap waktu. Skor dan turap yang memadai
harus dipasang bila permukaan galian yang menunjang struktur yang
berdampingan menjadi kurang stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.
Alat-alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud lain tidak akan
diperkenankan untuk berada atau beroperasi lebih dekat dari 1,5 m dari tepi parit
terbuka atau galian yang menunjang struktur yang berdampingan menjadi kurang
stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.
Pada setiap saat sewaktu para pekerja atau lainnya berada di dalam galian dan
mengharuskan kepala mereka di bawah permukaan tanah sekitarnya, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan seorang pengawas keamanan di
tempat kerja yang tugasnya hanya memonitor keamanan dan kemajuan. Setiap
saat peralatan galian yang tidak digunakan (cadangan) dan Perlengkapan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) harus tersedia pada tempat
pekerjaan galian.
Semua galian terbuka harus dibuat penghalang untuk mencegah orang atau
sesuatu secara tidak sengaja terjatuh kedalamnya.
PEKERJAAN TANAH 3 - 2
3.1.5.
Daerah yang telah digali secara berlebihan, atau daerah yang retak
berlebihan atau longsor harus diurug kembali dengan timbunan bahan-bahan
pilihan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
3.1.6.
Utilitas
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan
perlindungan setiap saluran pipa di bawah tanah yang masih berfungsi, kabel, pipa
penyalur atau lainnya di atas tanah dan jalur-jalur pelayanan atau struktur cabang
yang mungkin ditemukan, dan untuk memperbaiki setiap kerusakan yang
disebabkan oleh operasinya.
3.1.7.
PEKERJAAN TANAH 3 - 3
syarat, termasuk pengangkatan dan perolehan izin dari pemilik atau penghuni
tanah tersebut, dimana pembuangan itu dilaksanakan.
3.2
PROSEDUR GALIAN
3.2.1
Umum
Galian harus dilaksanakan sampai kelandaian, garis dan ketinggian yang
ditentukan dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi dan harus meliputi
pembuangan semua bahan-bahan yang ditemukan, termasuk tanah, batuan, batubata, batu beton, pasangan batu dan bahan-bahan perkerasan lain. Pekerjaan galian
harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan-
bahan- bahan
tersebut
untuk
pondasi struktur maka bahan bahan tersebut harus digali 150 mm lebih dalam
sampai suatu permukaan yang rata halus dan mantap.
Tidak boleh ada tonjolan batuan ditinggalkan dari permukaan yang terbuka dan
semua pecahan batu yang
Profil galian yang ditentukan harus dicapai dengan penimbunan material yang
dipadatkan dan disetujui oleh Direksi.
PEKERJAAN TANAH 3 - 4
BAB IV
PEKERJAAN
STRUKTUR
1.2 BETON
4.1.1 Umum
Uraian
Pekerjaan ini akan terdiri dari pembuatan semua struktur beton termasuk beton
tak bertulang, beton bertulang, sesuai dengan Spesifikasi, ketinggian, kelandaian
dan ukuran yang tampak pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
Kelas beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian pekerjaan harus
sebagaimana dikehendaki dalam Gambar atau seksi-seksi yang relevan dari
Spesifikasi ini atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi. Semua beton harus dari
Kelas K 225 sebagai berikut:
K 225
revetment,
sumuran
pondasi,
STRUKTUR 4 - 1
Syarat dari SK SNI 1992 harus diterapkan pada semua pekerjaan beton yang
dilaksanakan dalam kontrak ini, kecuali bila terdapat pertentangan dengan syarat
dalam spesifikasi ini, dalam hal ini syarat dari spesifikasi ini harus dipakai.
4.1.2 Pekerjaan yang berhubungan dan ditetapkan dibagian lain:
Galian dan Urugan Kembali
Baja Tulangan untuk Beton.
4.1.3 Toleransi Dimensi
Toleransi menurut ukuran :
Panjang keseluruhan sampai 6m
5mm
15 mm
Panjang balok, pelat lantai atas, kolom, dinding atau antara tembok
kepala
0 dan + 10 mm
10 mm
12 mm
15 mm
20mm
+ 10 mm
+ 10 mm
+ 10 mm
+ 10 mm
+ 10 mm
+ 10 mm
+ 10 mm
STRUKTUR 4 - 2
+ 5mm
+ 10 mm
+ 10 mm
4.1.4 BAHAN-BAHAN
A. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus merupakan jenis semen
portland yang memenuhi AASHTO M 85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA, dan IV. Zat
campuran pemasak udara harus tidak boleh digunakan kecuali diijinkan lain oleh
Direksi.
Kecuali diijinkan lain oleh Direksi maka hanya produk dari satu pabrik untuk
setiap jenis semen portland harus digunakan diproyek.
B. Air
Air yang digunakan dalam mencampur, merawat, atau penggunaan lain yang
direncanakan harus bersih dari setiap zat-zat yang merugikan seperti minyak,
garam asam, basa, gula atau zat organik. Air harus diuji sesuai dengan dan harus
memenuhi persyaratan AASHTO T 26.
Air dengan kualitas sebagai air minum dapat digunakan tanpa pengujian.
C. Persyaratan Gradasi Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus sesuai dengan persyaratan yang diberikan dalam
Tabel Tabel 4.1.4. a.. Bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan gradasi ini
tidak perlu ditolak dengan syarat bahwa Penyedia Jasa Konstruksi dapat
menunjukkan bahwa persyaratan yang dirinci dalam Sub Bab 4.3.3 dapat dipenuhi
jika menggunakan bahan-bahan tersebut.
STRUKTUR 4 - 3
Ukuran Ayakan
Standard
(mm)
50
37
25
19
13
10
4,75#
2,36#
1,18#
0,3#
0,15#
Inch (in)
2
1.5
1
3/4
1/2
3/8
4
8
16
50
100
Agregat
Halus
100
95-100
45-80
10-30
2-10
Agregat
100
95-100
25-60
0-10
0-5
-
Kasar
90-100
20-55
0-10
0-5
-
90-100
90-100
40-70
0-15
0-5
-
Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran partikel terbesar
tidak lebih besar daripada dari jarak minimum antara batang tulangan atau
antara batang tersebut dengan acuan atau antara perbatasan lainnya dalam jarak
dimana pekerjaan beton harus ditempatkan.
D. Sifat Agregat
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih dan keras
yang diperoleh dari pemecahan batu padas atau batu besar bulat, atau menyaring
dan mencuci (bila perlu) kerikil dan pasir sungai.
Agregat harus bebas dari bahan-bahan organik seperti dirinci dalam AASHTO T
21 dan seperti diberikan dalam Tabel 4.2.4-1 bila diambil contoh dan diuji sesuai
dengan ketentuan BS.CP 114 dan prosedur AASHTO yang relevan.
Aggregat bahan-bahan yang berukuran sama dari berbagai sumber harus ditimbun
dalam timbunan terpisah dan hanya akan digunakan dalam struktur yang terpisah.
STRUKTUR 4 - 4
PENGUJIAN
AASHTO
SIFAT
Agregat kasar
T 96
40%
T 104
10%
12%
T 112
0.50%
0.25%
T 11
3%
1%
E. Zat Campuran
Zat campuran atau setiap tambahan lainnya, atau semen mengandung aditif tidak
boleh digunakan kecuali dengan persetujuan tertulis dari Direksi. Zat campuran
dirinci atau diijinkan harus sesuai dengan persyaratan dari AASHTO M 194-74.
4.1.5 PENCAMPURAN DAN PENAKARAN
A. Rencana Campuran
Propinsi bahan-bahan dan berat takaran harus ditentukan dengan menggunakan
metoda yang dirinci dalam BS CP 114 dan batas-batas yang diberikan dalam
Tabel 4.1.5.a.
Tabel 4.1.5. a. Batas Proposi Penakaran Campuran
KELAS BETON
K 225
PERBANDINGAN
KADAR SEMEN
MAKSIMUM AIR/SEMEN
(Berdasarkan Berat)
Minimum
Maksimum
0.55
325
443
B. Campuran Percobaan
Penyedia Jasa Konstruksi harus menentukan proporsi campuran dan bahan-bahan
yang diusulkan dengan membuat dan menguji campuran percobaan dengan
kehadiran Direksi, dengan menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama
STRUKTUR 4 - 5
K 225
Contoh Kubus
Contoh Silinder
SLUMP
15 cm
15cm x 30 cm
(mm)
7 hr
28 hr.
7 hr
28 hr.
120
185
95
145
Digetarkan
20-50
Tak Digetarkan
75-125
STRUKTUR 4 - 6
dimana fav
( fi
fav) 2
i -i
dimana fav
fi
n 1
STRUKTUR 4 - 7
Penyimpangan standar
fi
= angka koefisien yang memperkirakan nilai-nilai yang terlihat dalam tabel berikut
10
12
14
16
1,17
0,83
0,67
0,58
0,52
0,48
0,44
Setiap hasil pengujian harus lebih besar dari pada 90% dari kekuatan
karakteristik yang ditetapkan.
STRUKTUR 4 - 8
mudah dikerjakan hanya akan diijinkan jika ditentukan secara terinci dalam
kontrak.
Jika beton tersebut tidak mencapai kekuatan yang ditetapkan atau disetujui maka
kadar semen harus ditingkatkan sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
Tidak ada perubahan pada sumber atau sifat bahan-bahan akan dibuat tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi dan tidak ada bahan-bahan baru akan
digunakan sampai Direksi telah menerima bahan-bahan tersebut secara tertulis
dan telah merencanakan proporsi baru berdasarkan pada pengujian pada campuran
percobaan baru yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
E. Penakaran Agregat
Semua beton harus ditakar berdasarkan berat. Jika digunakan semen kantung,
maka jumlah penakaran harus sedemikian hingga jumlah semen yang diperlukan
adalah sama dengan satu kantung semen utuh atau lebih. Agregat harus diukur
secara terpisah berdasarkan berat. Ukuran setiap penakaran tidak akan melebihi
kapasitas kecepatan alat pencampur.
Sebelum penakaran, maka agregat harus dijenuhkan dan dipertahankan dalam
kondisi lembab pada suatu kadar kelembaban yang sedekat mungkin dengan
keadaan jenuh dan kering permukaan, dengan menyiram secara berkala timbunan
agregat terakhir tersebut harus telah dilakukan paling tidak 12 jam sebelumnya
untuk menjamin drainasi yang memadai dari timbunan agregat.
F. Pencampuran
Beton harus dicampur dengan suatu mesin yang dioperasikan secara mekanis dari
jenis dan ukuran yang disetujui yang akan menjamin suatu distribusi bahan-bahan
yang merata diseluruh masa tersebut.
Mesin pencampur harus dilengkapi dengan penampungan air yang memadai dan
suatu alat ukur mengukur dan mengendalikan jumlah air secara dalam setiap
penakaran.
STRUKTUR 4 - 9
Mesin pencampuran harus terlebih dahulu diisi dengan agregat dan semen yang
telah ditakar, dan kemudian mesin pencampur dijalankan sebelum ditambahkan
air.
Waktu pencampuran harus diukur dari saat air mulai dimasukkan kedalam bahanbahan campuran kering. Semua air pencampur harus dimasukkan sebelum
waktu pencampuran berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas
meter kubik atau kurang harus 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar maka
waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk setiap penambahan 0.5 m3 dalam ukuran.
Dimana tidak mungkin untuk menggunakan mesin pencampuran maka Direksi
boleh menyetujui pencampuran beton dengan tenaga manusia, sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan manusia
harus dibatasi pada beton non struktural.
STRUKTUR 4 - 10
4.1.6 PENGECORAN
STRUKTUR 4 - 11
STRUKTUR 4 - 12
Acuan untuk permukaan yang terbuka harus ditutupi baik oleh kayu dengan
ketebalan yang merata dengan papan acuan pemisah sebagaimana diperlukan dan
disetujui, maupun oleh logam keras tanpa catat yang akan merusak kualitas
permukaan akhir beton. Tidak akan digunakan bentuk logam yang menekuk dan
berkarat. Acuan harus ditumpulkan pada semua tepi yang tajam dan harus
diberikan siku-siku dalam hal semua ketidakrataan. Kayu kasar boleh digunakan
untuk permukaan yang tidak tampak pada struktur akhir.
Semua kayu harus padat, bebas dari lengkung, puntir, getah, goncangan, simpul
besar dan lepas, tapi bergelombang atau kerusakan lainnya yang mempengaruhi
kekuatan atau penampilan dari struktur akhir.
Semua bentuk haruslah dipasang dan dipertahankan benar-benar menurut garisgaris yang ditunjukkan hingga beton cukup mengeras. Bila bentuk tampak kurang
memuaskan dalam segala hal, baik sebelum atau selama pengecoran beton, maka
Direksi boleh memerintahkan agar pekerjaan dihentikan sampai kerusakan telah
diperbaiki.
Bentuk, kekuatan, kekerasan, kekedapan, kehalusan permukaan dari acuan yang
digunakan kembali harus dipelihara sepanjang waktu. Setiap kayu yang
melengkung dan memonjol harus diukur lagi sebelum digunakan kembali. Acuan
yang kurang memuaskan dalam segala hal seharusnya tidak digunakan lagi.
Begel atau angker logam didalam bentuk tersebut harus dikonstruksi sedimikian
sehingga memungkinkan untuk dikeluarkan sampai suatu jarak sekurangkurangnya 50 mm dari permukaan tanpa melukai beton. Semua pemasangan begel
logam harus direncanakan sedemikian rupa, hingga lubang-lubang yang tertinggal
pada waktu pemotongan akan merupakan ukuran yang paling kecil.
Lubang tersebut harus diisi dengan adukan semen. Permukaan tersebut harus
dibiarkan dalam keadaan padat halus, rata dan uniform dalam warna.
Acuan harus dikonstruksi sedemikian rupa hingga setiap bahan-bahan asing dapat
dibersihkan tanpa mengganggu pekerjaan yang sudah diperiksa dan disetujui oleh
STRUKTUR 4 - 13
Direksi. Sebelum pengecoran beton, semua serutan, kawat pengikat yang longgar,
tanah, kotoran dan semua bahan-bahan asing harus dikeluarkan dari acuan
tersebut harus dicuci secara hati-hati menyeluruh dengan air.
Acuan harus dikonstruksi sedemikian rupa hingga dapat dibuka tanpa merusak
beton.
C. Pengecoran
Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan Direksi secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum ia bermaksud untuk memulai dengan pengecoran beton,
atau untuk melanjutkan pengecoran beton bila operasi telah ditunda untuk perioda
waktu lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus meliputi lokasi pekerjaan, sifat
pekerjaan, kelas beton serta tanggal dan waktu pencampuran beton. Direksi akan
mensahkan penerima dari pemberitahuan tersebut dan harus memeriksa acuan
dan tulangan baja. Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh mengecor beton tanpa
menerima persetujuan Direksi secara tertulis.
Meskipun terdapat masalah mengenai persetujuan untuk melanjutkan maka tidak
ada beton boleh dicor bila Direksi atau wakilnya benar-benar tidak hadir untuk
menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan.
Segera sebelum beton dicor, maka acuan harus dibasahi dengan air atau dilapisi
disebelah dalam dengan suatu minyak mineral tak akan membekas.
Tidak ada beton boleh digunakan bila tidak dicor dalam posisi akhir dalam bagian
acuan dalam waktu 30 menit setelah air ditambahkan pada campuran tersebut.
Pengecoran beton harus diteruskan tanpa henti sampai suatu sambungan
konstruksi yang diadakan sebelum disetujui atau sampai pekerjaan tersebut
selesai.
Beton harus dicor dengan cara tertentu untuk menghindari pemisahan partikel
halus dan kasar dalam campuran. Beton harus dicor dalam bagian acuan sedekat
STRUKTUR 4 - 14
mungkin sampai posisi akhir untuk menghindari pengaliran dan tidak boleh
mengalir lebih dari 1 meter setelah pengecoran.
Beton dicor ke dalam struktur yang mempunyai acuan yang sulit dan tulangan
baja yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan horisontal yang tidak lebih
dari tebal 15 cm.
Beton tidak boleh dijatuhkan secara bebas kedalam bagian acuan dari ketinggian
melebihi 150 cm. Bila operasi pengecoran meliputi ketinggian jatuh beton lebih
dari 150 cm, maka beton harus dicor melalui logam atau pipa lainnya yang
disetujui, pipa harus tetap penuh dengan beton selama pengecoran dan ujung pipa
bawah tetap terbenam dalam beton yang baru dicor.
Beton harus dicor pada suatu kecepatan yang sedemikian hingga beton yang telah
dicor ke dalam acuan masih bersifat plastis bila beton baru dicor diatasnya.
Air tidak diijinkan melimpah atau naik pada pekerjaan beton dalam waktu
pengecoran 24 jam.
D. Sambungan Konstruksi
Sambungan konstruksi harus dicor seperti terlihat pada gambar. Bila sambungan
tersebut tidak terlihat maka Penyedia Jasa Konstruksi harus mempersiapkan suatu
jadwal pembetonan untuk setiap struktur untuk disetujui oleh Direksi. Sambungan
konstruksi tidak boleh terletak pada pertemuan dari berbagai konstruksi kecuali
sebaliknya ditetapkan.Sambungan konstruksi melalui tembok sayap harus
dihindari. Semua sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap garis-garis
utama tegangan dan pada umumnya harus diletakkan pada titik dengan gaya geser
minimum.
Bila sambungan vertikal diperlukan, maka baja tulangan harus diperpanjang
melampaui sambungan tersebut sehingga membuat struktur tetap monolit. Alur
sambungan paling sedikit sedalam 4 cm harus disediakan pada semua sambungan
konstruksi dalam pelat. Untuk pelat yang berada di atas sambungan harus
STRUKTUR 4 - 15
yang
tidak lebih luas daripada 40 m2, dengan bagian yang lebih besar tidak lebih dari
12% dari pada bagian yang lebih kecil.
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan tenaga kerja dan bahan-bahan
tambahan sebagaimana diperlukan untuk membuat sambungan konstruksi
tambahan dalam hal setiap penanggungan pekerjaan yang tidak direncanakan yang
disebabkan oleh hujan atau kemacetan persediaan beton atau penangguhan
pekerjaan oleh Direksi.
E. Pemadatan
Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis yang disetujui untuk
dioperasikan dalam beton tersebut. Bila diperlukan, penggetaran harus ditambah
dengan pemadatan adukan beton dengan tangan dan menggunakan alat-alat yang
sesuai untuk menjamin pemadatan yang layak dan memadai. Penggetar tidak
boleh digunakan untuk mengangkut beton dari satu titik ke titik lain didalam
bagian acuan.
Intensitas getaran harus sedemikian rupa untuk mempengaruhi secara nyata suatu
massa beton dengan slump 20 mm pada suatu radius yang sekurang-kurangnya
450 mm.
Penggunaan penggetar harus pada titik yang tersebar merata dan tidak lebih jauh
terpisah daripada 2 kali radius dimana getaran efektif secara nyata.
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan sejumlah penggetar yang memadai
untuk memadatkan secara layak setiap takaran segera setelah dicor dalam bagian
acuan.
Penggetar harus digerakkan sedemikian rupa untuk mengerjakan beton
sepenuhnya sekitar tulangan dan peralatan tetap yang tertanam serta pada tepi dan
sudut bagian acuan.
STRUKTUR 4 - 16
Getaran harus dilaksanakan pada titik penimbunan dan tempat timbunan beton
yang baru. Penggetar harus didorong dan ditarik dari beton secara perlahan-lahan.
Getaran harus dilaksanakan pada perioda waktu intensitas yang cukup untuk
memadatkan beton dengan sepenuhnya, tetapi tidak diteruskan sedemikian rupa
hingga menyebabkan pemisahan. Getaran tidak akan diteruskan pada suatu titik
secara meluas sampai terbentuknya tempat adukan beton yang dilokalisir.
STRUKTUR 4 - 17
yang merata diperoleh. Pasta yang dibersihkan dengan penggosokan ini harus
ditinggalkan ditempat.
B. Perawatan
Dimulai segera setelah pengecoran, maka beton harus dilindungi dari pengeringan
awal, suhu yang terlampau tinggi, angin keras dan gangguan mekanis. Beton
harus dipelihara dengan kehilangan kelembaban yang minimal, dan suatu suhu
yang relatif tetap untuk suatu perioda khusus guna menjamin hidrasi yang layak
dari semua dan pengerasan beton.
Beton harus dirawat segera setelah cukup mengeras, dengan menutupinya dengan
selimut yang menyerap air yang harus selalu basah untuk suatu perioda sekurangkurangnya 7 hari. Semua lembaran atau selimut perawatan harus dibebani
secukupnya atau dibungkus sampai kebawah untuk menjaga agar permukaan
beton tertutup dan untuk mencegah permukaan terbuka terhadap aliran udara. Bila
digunakan acuan kayu, maka perlu dijaga agar basah sepanjang waktu sampai
dobongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan dan pengeringan beton. Lalu
lintas tidak akan diperbolehkan di atas permukaan beton untuk 7 hari setelah
beton tersebut dicor.
4.2 PENGAWASAN KUALITAS LAPANGAN
4.2.1 Umum
Penyedia Jasa Konstruksi harus menganggap mempunyai tanggung jawab penuh
untuk menjamin bahwa kualitas beton sesuai dengan Spesifikasi ini dan tanggung
jawab ini tidak akan dibebaskan dengan pengujian yang dilakukan dan disetujui
oleh Direksi.
4.2.2 Pengujian untuk Sifat Mudah Dikerjakan
Suatu pengujian slump, atau lebih sebagaimana diperintahkah oleh Direksi
harus dilaksanakan pada setiap penakaran beton yang dihasilkan, dan pengujian
STRUKTUR 4 - 18
tersebut tidak akan dianggap telah dilaksanakan kecuali disaksikan oleh Direksi
atau wakilnya.
4.2.3 Pengujian Kuat Tekan
Penyedia Jasa Konstruksi harus melaksanakan tidak kurang dari satu pengujian
kuat tekan untuk setiap 20 meter kubik atau bagian dari beton yang dicor dan
dalam segala hal tidak kurang dari satu pengujian untuk setiap kelas beton yang
dicor dan untuk setiap jenis terpisah dari komponen struktur yang dicor pada suatu
hari. Setiap pengujian harus termasuk pembuatan tujuh contoh yang sama yang
pertama harus ditunjukkan pada pengujian kuat tekan setelah 3 hari, yang kedua
setelah 7 hari dan yang ketiga setelah 28 hari.
(ii)
STRUKTUR 4 - 19
35 mm untuk beton yang terlindungi terhadap air tanah atau bahaya api.
(ii) Seperti terlihat dalam Tabel 4.1. untuk beton yang terendam air atau terbuka
terhadap cuaca atau terhadap urugan tanah kembali tetapi yang mudah dapat
diamati untuk pemeriksaan.
Tabel 4.3.3. a.
Selimut beton minimum dari baja tulangan untuk beton yang terbuka
tetapi dapat dicapai.
diselimuti (mm)
(mm)
3,5
3,5
(iii) 7,5 cm untuk semua beton yang terendam yang tidak dapat dicapai, atau
untuk beton yang tak dapat dicapai bila kehancuran karena karat dari
STRUKTUR 4 - 20
Tabel 4.3.3. b.
UKURAN
NO
200
75 20
LUAS
PENAMPANG
3,2
cm
11,81
TOLERANSI
BERAT TEBAL =
T
TOLERANSI
kg/m
9,27
mm
Berat
10 %
UKURAN
NO
s
1
200
75 20
Titik
Berat
T
3,2
Cx
Cy
2,19
Titik
Berat
Ix
Iy
Titik Berat
ix
iy
Titik
Berat
Titik
Berat
Zx
Zy
Sx
Sy
71,6
5,8
5,4
STRUKTUR 4 - 21
Tulangan (baja) harus ditempatkan secara tetap sesuai dengan gambar dan
dengan persyaratan selimut minimum seperti yang ditetapkan dalam seksi di
atas.
Batang baja tulangan harus diikat kuat dengan menggunakan kawat ikat baja,
sehingga tidak dapat bergeser oleh operasi pengecoran beton. Pengelasan dari
batang melintang atau begel pada tulangan baja tarik utama tidak akan
diperkenankan.
Semua tulangan baja harus disediakan dalam ukuran panjang sepenuhnya yang
ditunjukkan pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa ada persetujuan dari
Direksi. Setiap sambungan yang dapat disetujui harus diselang-seling sejauh
mungkin dan harus terletak pada titik dengan tegangan tarik minimum.
STRUKTUR 4 - 22
Anyaman kawat yang di las harus dipasang sepanjang ukuran panjang yang
praktis, dengan bagian yang berbatasan yang bertumpangan sekurangkurangnya satu anyama, penuh. Anyaman harus dipotong untuk disesuaikan
dengan kerb terbuka, dan sebagainya.
Bila tulangan tetap dibiarkan terbuka suatu perioda waktu yang ditunda maka
ini harus seluruhnya dibersihkan dan dilabur dengan adukan semen encer yang
murni.
STRUKTUR 4 - 23
4.4.4 Bahan-bahan
Sheet Pile W-325 B
Tabel 4.4.4. a. Sheet Piles Specfication (Wika Beton)
Type
W-325
4.4.5
Widht
Cross
Section
Section
Inertia
Unit
Weight
(mm)
(cm)
(cm)
(kg/m)
996
1,315
134,264
329
Class
Moment(ton.m)
Allow.Service
Momen
(ton.m)
Length
Crack
Break
Temporary
Permanent
(m)
13.30
26.60
11.97
8.64
8 s/d 16
No
1.
Pekerjaan
Alat angkat
2.
Tumpukan tiang
STRUKTUR 4 - 24
Persyaratan / Batasan
Diharuskan mempunyai faktor keamanan
(FS) 3, Bebas
karat dan bebas rantas.
Diperhatikan kapasitas angkat harus lebih dari
berat
Sheet Pile.
Jarak ganjal yang aman untuk Sheet Pile.
Ikatan harus kuat dan kencang.
Rantai harus mempunya faktor keamanan
(FS) 3.
Jumlah tumpukan tidak boleh melebihi
kapasitas alat angkut
dan peraturan lalu-lintas.
Sheet Pile yang lebih pendek diletakkan
diatas.
Tumpuan harus simentris.
No
Pekerjaan
3.
PENURUNAN
4.
PENUMPUKAN
DI SITE
Tanah Dasar
Kayu ganjal
Sheet Pile
5.
6.
PEMANCANGAN
Vibro Hammer
SHEET PILE
Alat Angkat
7.
PENUTUPAN
CELAH SETELAH
PEMANCANGAN
8.
PEMOTONGAN
SHEET PILE
Persyaratan / Batasan
untuk setiap pengadaan Sheet Pile pihak supliyer harus mengeluarkan sertifikat mutu yang
harus diserahkan kepada konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
STRUKTUR 4 - 25
STRUKTUR 4 - 26
BAB V
ADMISTRASI & PELAPORAN
5.1. UMUM
A. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari beberapa operasi yang harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi Teknik yang semula tidak diperkirakan tetapi menjadi jelas
diperlukan sewaktu konstruksi untuk pelaksanaan dan penyelesaian proyek
operasi yang dilakukan di dalam Pekerjaan Harian dapat terdiri dari macam
apapun seperti yang ditunjukkan atau diperintahkan oleh Direksi Teknik, dan
dapat meliputi pekerjaan galian urugan, stabilisasi, pengujian, pengambilan ke
bentuk semula dari perkerasan yang ada, konstruksi pelapisan, struktur atau
pekerjaan lainnya.
B. Pelaporan
Sebelum memesan material, Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan kepada
Direksi Teknik daftar penawaran untuk disetujui, dan sesudah pemesananpemesanan material harus menyerahakan kepada Direktur Teknik kwitansi atau
bukti lain sebagaimana diperlukan untuk membuktikan jumlah yang dibayar.
PELAPORAN 5 - 1
Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan pada akhir tiap hari kerja suatu
catatan waktu dari buruh dan perlengkapan yang digunakan dalam Pekerjaan
Harian, dan harus memperoleh tanda tangan Direksi Teknik pada catatan tersebut
yang mengesahkan persetujuannya dengan hal-hal dan kwantitas yang ditagihkan.
Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan tagihan Pekerjaan Harian, sesuai
dengan Sub Bab 6.3 dibawah ini.
Material
Seluruh material yang digunakan harus memenuhi syarat mutu dan ketentuan
mengenai hasil kerja yang diberikan dalam masing-masing pasal yang
bersangkutan dari Spesifikasi ini. Untuk beban yang tidak dipersyaratkan secara
terperinci di dalam Spesifikasi ini, maka mutu material harus seperti
diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Teknik.
B.
Peralatan
Seluruh peralatan yang digunakan dalam Pekerjaan Harian harus memenuhi syarat
dari Pasal yang bersangkutan dari Spesifikasi ini, maka mutu material harus
seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Teknik.
PELAPORAN 5 - 2
dan sifat dari pekerjaan yang diperlukan dengan lampiran gambar atau Dokumen
Kontrak yang direvisi untuk menetapkan perincian dari pekerjaan, dan akan
menentukan metoda untuk menetapkan nilai akhir dari pekerjaan yang
diperintahkan.
Untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan Harga Satuan Pekerjaan Harian
yang baru atau tambahan harus disetujui, maka perintah ini akan dirujuk silang
dan
akan
disertai
dengan
Perintah
Perubahan
(Change
Order)
yang
Pekerjaan
Harian,
Penyedia
Jasa
Konstruksi
diharuskan
PELAPORAN 5 - 3
Bulanan. Data-data penunjang untuk klaim Pekerjaan Harian ini harus sudah
termasuk semua catatan harian yang telah disetujui oleh Direksi Teknik ditambah
semua informasi lainnya yang diminta oleh Direksi Teknik seperti:
a. Salinan Surat Pekerjaan Harian oleh Direksi Teknik;
b. Ringkasan dari tanggal dan waktu-waktu pekerjaan dilaksanakan/ diselesaikan
dan oleh siapa;
c. Ringkasan jam kerja, untuk semua buruh-buruh;
d. Ringkasan jam kerja untuk semua Peralatan konstruksi yang digunakan;
e. Apabila dapat dilaksanakan, surat tanda pengiriman dan penerimaan dari setiap
bahan-bahan khusus, produk atau pelayanan-pelayanan yang dipakai dalam
Pekerjaan seperti ditetapkan dalam Perintah Perubahan (Change Order).
Direksi Teknik akan memeriksa dan membuatkan berita acara klaim Pekerjaan
Harian Penyedia Jasa Konstruksi sebagai bagian dari permohonan untuk
Pembayaran Sertifikat Bulanan sesuai dengan pasal-pasal yang ada kaitannya dari
ketentuan-ketentuan Umum Kontrak menyangkut Berita Acara dan Pembayaran.
PELAPORAN 5 - 4