16.
hari
17.
Dokter menanyakan apakah pasien merasa berat badannya
turun
Suntik
1. Pastikan pemeriksaan dilakukan diruangan tertutup sehingga dapat
menjamim kerahasiaan pasien
2. Mintalah perawat untuk mendampingi dokter yang dpt bertindak
sebagai saksi apaila terjadi hal yang tidak diinginkan ditinjau dari
pihak dokter maupun pasien
Injeksi IV
1. Dokter menjelaskan prosedur injeksi intravena secara lisan dan dengan
bahasa yang mduah dimengerti oleh pasien, minta lah persetujuan
dari pasien
2. Dokter menanyakan kepada pasien adapakah pasien sebelumnya
pernah mengalam reaksi alergi terhadap suntikan dan apa nama obat
yang diberikan
3. Bila pasien tidak pernah mengalami reaksi alergi mintalah pasien
untuk duduk atau berbaring posisi supinasi
1. Periksalah nama dan tanggal kadaluarsa dari obat dan pelarut yang
diberikan
2. Masukkan obat kedalam suntikan sesuai dengan dosis
Tekanan darah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persilahkan duduk
Jelaskan prosedur
Periksa lengannya
Pulsasi lengan dengan cara palpasi
Letakkan lengan sejajar dengan jantung
Pasang blader cuff diatas
arteri brakhialis . bagian bawah cuuf 2,5 cm dari fossa antekubiti
7. Posisikan lengan pasien sedikit flexi
8. Bukalah kunci tekanan manometer dan tutup katup pompa
9. Posisikan manometer dihadapan pemeriksa
10.
Tentukan tinggi tekanan yang akan dipompa
a. Periksa tekana sistolik dengan cara mempalpasi arteri
radialis
b. Pompa cuff sampai rabaan areti menghilang
c. Nilai pada saat rabaan menghilang ditambah 30mmhg
d. Nilai tadi yang akan digunakan untuk memompa sehingga
dapat mencegah ketidaknyamanan pasien
11.
Buka kunci katup pompa, kempiskan secara cepat tunggu
15-30 detik
12.
Pakailah stetoskop dengan ujung-ujung sesuai denga
anatomi liang telinga
13.
Letakkan diafragma stetoskop di arteri brakhialis dan
pastikan seluruh diafragma menempel pada kulit
14.
Pompa cuff sesuai dengan nilai yg ditentukan tadi
15.
Turunkan tekanan perlahan 2-3mmHg /detik
16.
Suara korotkoff yg pertama bunyi disebut sistolik
17.
Turunkan terus menerus sampai suaranya perlahan dan
menghilang, pada saat menghilangnya disebut nilai diastolic
18.
Turunkan tekanan sampai dengan 0
19.
Catat kedua angka tadi, nilai tekenan darah dihitung sistol
per diastole
20.
Lakukan hal yang sama setlah2 menit dan ambil nilai rata2
dari pemeriksaan ini
21.
22.
Tekanan nadi
1. Persilahkan pasien duduk
2. Jelaskan prosedur pemeriksaan denyut nadi
3. Rabalah arteri radialis tangan kanan pasien dengan ujung jari tangan
kanan kedua, ketiga dan keempat dan ibu jari
4. Cari lah tempat pulsasi yang maksimal
5. Tekan sedikit daerah ferifer dengan jari manis, jari tengah dan dan
telnjuk merasakan pulsasi
6. Hitunglah prekuesninya dan perhatikan irama dan volumenya
Jahit terputus
1. Dokter mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril
2. Tepi luka ditarik denga pinset, ditentukan pertautannya supaya jahitan
tepat dan rapi
3. Jarum yang sudah dipasang benang dijepit dengan needle holder 1/3
dari pangkalnya
4. Tusuk kulit ditepi luka kira-kira 3-4mm
5. Saat jarum ditusukkan ke kulit pinset menahan sisi luka yang satunya
lg dengan sedikit didorong ke satu titik temu
6. Setelah jarum menembus kulit, lepaskan needle holder lalu pinset
menarik jarum dan needle holder dipindahkan ke pangkal sambil
mendorong sedikit
7. Sambil menahan kulit tarik jarum keluar
8. Lakukan cara yang sama pada tepi yang satunya lagi
9. Seteah jarum dikeluarkan dari kulit, benang ditarik dan ujungnya
disisakan 1-2cm
10.
Kemudian buatlah ikal (loop) dengan benang yang panjang.
Benang diikat dengan posisi instrument berada didepan
11.
Pegang ujung benang yang pendk dengan instrument lalu
tariklah
12.
Yang pendek kea rah anda dan yang panjang menjauhi anda
13.
Eratkan benang sehingga simpul yang pertama terbentuk
14.
Mulai membuat ikata kedua. Lilitkan lagi benang yang panjang
ke instrument tetapi kali ini benang berada dibelakang instrument
15.
Pegang benang yang pendek dengan instrument lalu tariklah
16.
Tarik yang pednek kea rah anda dan yg panjang ke menjauhi
anda
17.
Eratkan sehingga simpul yang kedua terbentuk
18.
Gunting ujung benang jangan terlalu pendek atau panjang
Perawatan luka
1. Pastikan pemeriksaan dilakukan diruangan yang nyaman dan tertutup
sehingga dapat menjamin kerahasiaan pasien
2. Dokter menyapa dan memberi salam kepada pasien
3. Dokter mempersilahkan pasien duduk diruang konsultasi
4. Dokter terlebih dahulu menejalskan prosedur, maksud dan tujuan
perawatan luka secara lisan dan dengan bahasa yang mduah
dimengerti pasien
5. Dokter mempersiapkan alat dan bahan
a. Kasa
b. Wadah
c. Sepasang pinset
d. Duk
e. Gunting
f. NaCl 0,9%
g. H202 3%
h. Iodine povidone 10%
i. Alcohol 10%
j. Tulle
k. Salap anti mikroba
l. Hipafix
m. Tempat sampah
n. Selimut penutup
6. Mintalah pasien untuk berbaring
7. Mintalah perawat mengatur pakaian pasien, sehingga bagian yang
dilakukkan perawatan adapat terlihat dan bagian yang tidak dilauka
perawatan ditutup dengan kain selimut
8. Letakkan tempat sampah ditempat yang mudah dijangkau
3. Tempatkan alat dan bahan di atas meja alat dan bukalah set steril
4. Jika merekatkan plester untuk membuka balutan gunakan pinset
anatomis, dengan cara menariknya kea rah luka
5. Jika menggunakan kasa gulung untuk membukanya dipotong
6. Gunakan tangan atau bantuan pinset untuk mengangkat lapisan kasa
satu persatu secara hati2
7. Jika kasa masi melekat dengan dengan kulit, basahi dulu dengan
alcohol 70% kemudian gunakan pinset anatomis untuk
mengangkatnya
8. Pastikan pada saat mengangkatnya tidak merusak jaringan
9. Jika kasa dililitkan dengan drainase, pakai 2 buah pinset, yang satu
untuk memegang drainase dan satu lagi mengangkat kasa
10.
Buang bahan bekas balutan ke tong sampah medis
11.
Buka dan baung sarung tangan dan masker
12.
Cuci tangan dan keringkan dengan handuk stri
13.
Catatlah keadaan luka keadaan balutan sebelumnya, banyaknya
jahitan jenis dan isi drainase
Cara pasang perban
1. Tindakan ini dilakukan setelah luka dipastikan bersih
2. Luka ditutup dengan tulle dan ukuran tulle disesuaikan dengan
ukurtarn luka
3. Luka ditutup dengan kasa yg tlh diberi NaCl 0,9% dan larutan
Metronidazol 500mg dalam 100ml pelarut dan ukuran kasa sesuai
dengan luka
4. Kasa yang dipasang pada luka tadi dibalut lg dengan kasa steril 3-5
lapis
5. Fiksasi balutan dengan menggunakan hipafix dan sesuaikan
ukurannya dengan kasa pembalut
6. Buang bahan bekas balutan ke tong sampah
7. Buang sarun tangan dan masker ke tong sampah
8. Cuci tangan da lap dengan ahnduk steril
9. Cata keadaan luka, keadaan balutan, banyaknya jahitan, jenis dan isi
drainase, loasi dan ukuran
Anamnesis biasa
1. Dokter menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien
2. Dokter mempersilhakan duduk pasien
3. Dokter memperkenalkan diri dan menjelaskan tugas dan perannya
kepada pasien
Kanulasi vena
1. Dokter menjelaskan prosedur kanulasi vena yan aka dilakukan secara
lisan dan dengan ahasa yamg mduah dimengerti oleh pasien dan
minta lah persetujuan dari pasien
2. Bila pasien setuju, minta lah pasien untu berbaring posisi supinasi
1. Pastikan alat dan bahan telah tersedia, abocath sesuai dengan ukuran,
infuse lnk telah terhubung dengan cairan infuse dan plaster yg sudah
dipotong2
1. Gunakan vana distal pada lengan dan tungkai yang berukuran besar
(dorsalis supefisialis)
2. Pasang tourniquet didarah proximal 4-6 inci dari daerah kanulasi
3. Cuci tangan dan memakai sarung tangan steril
4. Bershkan daerah kanualaisi dengan gerakan sentripetal dengan cairan
antiseptic dan kapas alcohol 70%
5. Bendunglah aliran vena dengan meminta pasien mengepal jari
tangannya
6. Fiksasi vena dengan meletakkan ibu jari diatas vena dan regangkan lah
kulit melawan arah penusukan jarum
7. Pegang tabung bening kateter dengan lbag jarum menghadap keatas
8. Tusuk kulit disamping vena lalu arahkan ke dalam vena membentuk
sudt 5-30derajat dari permukaan kulit sampai terlihat darah masuk
kedalam tabung bening kateter
9. Rendahkan jarum sampai hampir sejejar dengan permukaan kulit
10.
Doronglah jarum kedalam vena 2-3 mm untuk memastikan kanul
masuk kedalam vena
11.
Tariklah jarum kelaur 5-10mm dan kanul jangan sampai ikut
tertarik
12.
Doronglah kanul sampai ke pangkalnya, bila kanul masuk ke
vena makan akan terasa mulus
13.
Tekan daerah froximla kanulasi agar darah tidak menets
14.
Lepaskan tourniquet dan tarklah jarum kelaur
15.
Sambungkan kanul dengan cairan infuse bila kanul masuk ke
vena, maka infuse akan lancer dan tidak terjadi pembengkakan atau
ektravasasi
16.
Pasang balutan steri yang pada tempat masuknya kanul yan
sebelumnya telah diberi larutan iodine povidone
17.
Fiksasi kateter dengan plester dengan cara mmbuat simpul
menyilang melewati bagian bawah dari kanul. Agar fiksasi lebih kuat,
tambahkan plester dengan arah melintang
18. Ulung selang kedekat kanul untuk mencegah kekusutan atau tertarik.
Kemudian fiksasi dengan plester