Oleh :
Risnawati Wahab
Pembimbing :
dr. Ranti W
OUTLINE
1.
Airway control
> Buka jalan nafas dengan teknik Head Tilt Chin Lift
> Bersihkan benda asing yang menyumbat
Breathing (Pernafasan )
Cek pernafasan korban
Look adanya pergerakan dada
Listen suara nafas korban
Feel hembusan udara yang keluar
Frekuensi pernafasan :
Dewasa: 12 20
Anak: 1530
Bayi: 25-50
Circulation
(SIRKULASI)
> Cek nadi carotis< 10 detik
> Stop sumber perdarahan
> Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali
2. Sapuan jari
Ada
Pertahankan
Posisi yg Baik
Tidak
2 X Nafas Buatan
Ada
Nadi
Tidak
Pernafasan
Buatan
* 12 - 20 X / Menit (Dewasa)
* 20 - 30 X / Menit ( Anak - Bayi )
RJP
15 : 2 ( 1 Org )
PENURUNAN KESADARAN
PENDAHULUAN (1)
Kesadaran S/keadaan yg mencerminkan
pengintegrasian impuls aferen dan eferen,
input output SSP.
Kesadaran yg sehat & adekuat aksi dan
reaksi thd impuls sensorik bersifat adekuat
(tepat dan sesuai) komposmentis
Kesadaran yg sangat terggn tdk terdpt
aksi dan reaksi sekalipun dirangsang secara
kasar koma
KLASIFIKASI GANGGUAN
KESADARAN
Gangguan kesadaran dibagi 3, yaitu gangguan
kesadaran
tanpa
disertai
kelainan
fokal/
lateralisasi dan tanpa disertai kaku kuduk;
gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan fokal/
lateralisasi disertai dengan kaku kuduk; dan
gangguan kesadaran disertai dengan kelainan
fokal.
Gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan
fokal dan kaku kuduk.
Gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan
fokal tapi disertai kaku kuduk
Gangguan kesadaran dengan kelainan fokal
Gg. Metabolik.
Intoksikasi.
Infeksi Sistemik.
Hipertermia.
Epilepsi.
1.
2.
3.
Perdarahan Subaraknoid.
Infeksi otak.
Infeksi Selaput otak.
1.
2.
3.
Stroke.
Tumor otak.
Abses otak.
INFEKSI SSP
Bbrp keadaan yg dapat menyertai :
1.
Penurunan Kesadaran.
2.
Kejang.
3.
TIK meningkat.
4.
Syok Septik.
MANIFESTASI KLINIS
demam
PENATALAKSANAAN
Airway,
hrs longgar.
Breathing, hrs adekuat.
Circulation, pasang IV line.
Tirah baring.
Pemberian nutrisi parenteral.
e/ virus :
e/ bakteri :
Steroid (dexamethasone)
STROKE
PENGERTIAN
Penyakit yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak secara
tiba-tiba sehingga menyebabkan kerusakan neurologis
Tipe oklusif/
penyumbata
n
stroke yang
disebabkan
karena
adanya
penyumbata
n
pembuluh
darah
Tipe
hemoragi/
perdarahan
stroke yang
disebabkan
karena
perdarahan
intrakranial
Aliran
darah
ke otak
50 cc/100
gram/mt
Normal
35-40 cc/100
gram/mt
Kehilangan fungsi
20 cc/100
gram/mt
< 10 cc/100
gram/mnt
O2 & Glukose
Pembentukan ATP
Depolarisasi
Aktifasi Saluran
Ca++ & Na+
Pelepasan Glutamat
ekstraseluler
Aktifasi Reseptor
Glutamat
Inotropik :
NMDA, AMPA, Kainate-R
Metabotropik
L-Arginin
NO
gan
ptor
rik Oksida
ium
rium
m
enosin Triphosphate
N-methyl-D-Aspartate
Amino-3-hydroxy5methul-4-isoksazole propionate
Sel Mati
Fragmentasi DNA
Na-K ATPase
Matinya sel
pada
Iskemia Otak
Mengaktifasi Enzim
inti
Proteinkinase C
Ca-Calmodulin
dependent
proteinkinase II
Protease
Endonuklease
Omitin
dekarboksilase
Fosfatase
Fosfolipase
NO sintetase
iskemia
Jika
PENATALAKSANAAN UMUM
STROKE AKUT
( DI IGD )
1.
Prinsip
B.
Stabilisasi hemodinamik
cairan kristaloid atau koloid , iv
optimalisasi TD **
pemantauan jantung selama 24 jam onset
D. Pengendalian kejang
Bila kejang diazepam bolus lambat iv 5 20 mg
Phenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus,
kecepatan max 50 mg/menit
Belum teratasi ICU
E. Pengendalian suhu tubuh
Pasien stroke + febris antipiretika + atasi
penyebabnya
PENATALAKSANAAN UMUM
Pastikan jalan napas
bersih,
posisikan
kepala 30-45 derajat
TD
bila terdapat
komplikasi hipertensi
edem pulmonary.
Beri oksigen
melalui nasal
kanul,
saturasi oksigen
> 95 %
Perbaiki
sirkulasi dengan
pemasangan jalur IV
cairan normal
salin 0,9% 20 ml/jam.
Atasi kejang
dan demam
diazepam 5-20 mg
IV(perlahan),
acetaminophen 650 mg.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan gas darah, berguna untuk melihat
oksigenasi di dalam darah, juga untuk melihat
gangguan keseimbangan asam basa.
Pemeriksaan darah, meliputi darah perifer
lengkap (DPL), keton, faal hati, faal ginjal dan
elektrolit.
Pemeriksaan toksikologi, dari bahan urine darah
dan bilasan lambung.
Pemeriksaan khusus meliputi pungsi lumbal, CT
scan kepala, EEG, EKG, foto toraks dan foto
kepala.
KEJANG
Kejang
adalah
perubahan
fungsi
otak
mendadak dan sementara sebagai akibat dari
aktifitas neuronal yang abnormal dan sebagai
pelepasan listrik serebral yang berlebihan.
Aktivitas ini bersifat dapat parsial atau vokal,
berasal dari daerah spesifik korteks serebri, atau
umum,
melibatkan
kedua
hemisfer
otak.
Manifestasi jenis ini bervariasi, tergantung bagian
otak yang terkena.
Penyebab kejang mencakup factor-faktor
perinatal, malformasi otak congenital, factor
genetic, penyakit infeksi (ensefalitis, meningitis),
penyakit demam, gangguan metabilisme, trauma,
neoplasma, toksin, gangguan sirkulasi, dan
penyakit degeneratif susunan saraf. Kejang disebut
idiopatik bila tidak dapat ditemukan penyebabnya.
PENATALAKSANAAN KEJANG
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
DRUGS
Jika kejang :
- injeksikan diazepam 0,2mg/KgBB IV diberikan selama 2 menit.
Jika kejang berhenti :
- Stop diazepam
Jika kejang lagi :
Kalau ada sisa, habiskan sisanya. Kalau tidak ada, tunggu 5 menit baru
injeksikan lagi sesuai dosis awal. Maksimal pemberian 2x.
STATUS EPILEPSI
Mrpkn suatu keadaan adanya serangan kejang
yang berulang dan berkepanjangan dan di antara
kejang penderita belum sempat sadar.
1.
2.
3.
4.
Penanganan awal :
Atur posisi penderita.
Jauhkan dari tempat berbahaya.
Longgarkan pakaian t.u bagian leher.
Jgn keluarkan dan masukan sesuatu dg
kekerasan pada mulut penderita.
Penanganan Lanjutan :
Miringkan kepala pada satu sisi.
Pasang O2.
Pasang IV line.
Berikan Anti kejang per IV atau perectal.
Berikan Thiamin 50 100 mg IV dan Glukosa 25 50
mg IV.
Evaluasi penyebab kejang.
SE Dini
SE Menetap
5 Menit
Prahospita
Lorazepam
l
30 Menit
IGD
SE REFRAKTER
ICU Propofol 1-
2mg/KgBB bolus
dilanjutkan 210mg/kg/jam
dititrasi SE
terkontrol atau
midazolam 0,1 0,2
mg/kg bolus,
dilanjutkan 0,050,5/kg/jam dititrasi
naik sampai SE
terkontrol atau
thiopental sodium 35mg/kg/jam dititrasi
naik sampai
terkontrol
Dan/ata
(intravena)
Fenitoin i.v
u bolus
Diazepam
0,1mg/kgBB
dosis 15fenobarb
rectal 10(diberikan
18KgBB
ital 1020 mg,
4mg bolus,
dengan
15
dapat
diulang satu
kecepatan
mg/kg
diulang
kali setelah
pemberian
i.v
sekali
10-20 menit)
50mg/menit
dengan
setelah 15 Berikan OAE
kecepata
menit atau
yang biasa
n
midazolam
digunakan
100mg/
bucal
bila pasien
menit
10mg
sudah pernah
mendapat
terapi OAE
Monitor EKG
Observasi jalan napas, tekanan darah, temperatur, akses IV, Kimia darah,
darah lengkap, glukosa, elektrolit, kadar OAE, toksikologi