TI3122
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI
Pendahuluan(1)
• Eliyahu Goldratt, 1980
• Optimized production timetable
• Optimized production technology (OPT)
• Dealing with constraints: The theory of
constraints
• Synchronized manufacturing: seluruh
proses manufaktur bekerja bersama untuk
mencapai tujuan perusahaan
1
2003/11/21
Tujuan perusahaan(1)
• Tujuan: the goal of a firm is to make
money
• Tujuan (?): menciptakan lapangan
pekerjaan, meningkatkan penjualan,
meningkatkan pangsa pasar,
mengembangkan teknologi, membuat
produk dengan kualitas tinggi
• Tujuan (?) ini tidak menjamin long-term
survival perusahaan
• Tujuan vs. means
3
Tujuan perusahaan(2)
• Ukuran finansial:
Net profit
Return on investment
Cash flow
• Ukuran Operasional:
Throughput: tingkat perolehan uang melalui
penjualan
Inventory: seluruh uang yang diinvestasikan
dalam barang untuk dijual
Operating expense:seluruh uang yang
dikeluarkan sistem untuk mengubah inventory
menjadi throughput
4
2
2003/11/21
Tujuan perusahaan(3)
• Throughput:
The rate at which the entire system generates
money through sales
All the money coming into the system
“The number of deliveries of a product or
service to customer” (Non-profit company)
The world is not interested in the storms you
encountered, but did you bring in the ship
(William McFee dalam Dettmer [1997]
Tujuan perusahaan(4)
• Tujuan Operasional:
Meningkatkan throughput secara serentak
bersama-sama dengan mengurangi inventory
dan mengurangi operating expense
• Productivity: out put per labor hour
• Productivity : seluruh tindakan yang
membawa perusahaan lebih dekat ke
tujuan
3
2003/11/21
Operating
Throughput (Rp) expense (Rp)
Inventory
(Rp)
Shop floor
Definisi(1)
• Capacity: waktu yang tersedia untuk
melakukan kegiatan produksi
• Balanced vs. unbalanced capacities:
Kapasitas seharusnya tidak perlu dibuat seimbang,
tapi aliranlah yang harus dibuat seimbang
Bila aliran seimbang maka kapasitas tidak akan
seimbang
• Bottleneck resource (BR): resource dengan
kapasitas lebih kecil dari demand
• Non-bottleneck resource (NBR): resource
dengan kapasitas lebih besar dari demand
8
4
2003/11/21
Definisi(2)
• Capacity-constrained resource (CCR):
resource dengan utilisasi mendekati
kapasitas dan dapat menjadi bottleneck bila
terjadi inefisiensi (tidak diatur dengan baik)
• Setup time: waktu yang dihabiskan part
karena resource yang akan memproses part
tersebut sedang dilakukan set up
• Process time: waktu part sedang mengalami
pemrosesan
• Queue time: waktu tunggu (antri) part
karena mesin sedang sibuk mengerjakan
part lain atau mengerjakan hal lainnya
9
Definisi(3)
• Wait time: waktu tunggu part karena part
lain yang akan dirakit bersama belum ada
• Idle time: waktu tidak terpakai (unused
time), yaitu, waktu siklus dikurangi nilai
penjumlahan waktu setup, waktu proses,
waktu antri dan waktu tunggu
5
2003/11/21
Definisi(4)
Work center Resource time
W Q S P
W Q S P I
b. CCR
W Q S P I
c. Non-bottleneck resource
(NBR) 11
Market Market
Market
BR
Final
assembly Market
NBR
12
6
2003/11/21
Y X Y Y Output
13
X Y Market
300 units 300 units
(200 jam) (150
jam)
X: 200/200= 100%
Y: 150/200= 75%
WIP
Y X Market
14
7
2003/11/21
X Market
Y Market
Barang
jadi
Y bekerja 75% atau produk jadi menumpuk
15
Y Y X Y X M
16
8
2003/11/21
Contoh(1)
• Misal diketahui proses produksi untuk
membuat produk P dan Q. Demand
Produk P adalah 100 unit dan Produk Q
adalah 50 unit, dengan harga jual masing-
masing adalah Rp. 90 ribu dan Rp. 100
ribu per unit. Untuk membuat kedua
produk tersebut diperlukan 3 jenis bahan
mentah, yaitu RM1, RM2 dan RM3, yang
diproses pada 4 work center, yaitu A, B, C
dan D dengan kapasitas masing-masing
2400 menit. Harga bahan mentah dan
routings serta waktu proses diperlihatkan
pada gambar berikut: 18
9
2003/11/21
Contoh(2)
19
Contoh(3)
Langkah 1. Identifikasi constraint dalam sistem
20
10
2003/11/21
Contoh(4)
Langkah 2. Tentukan cara untuk mengeksploitasi constraint
Produk P Q
H arga jual (Rp. 1000) 90 100
O ngkos bahan (R p.1000) 45 40
Kontribusi (R p. 1000) 45 60
W aktu W C B 15 30
Rasio kontribusi/w aktu W C B 3 2
Contoh(5)
Langkah 3. Subordinasi part/resource lain untuk
mendukung Langkah 2.
22
11
2003/11/21
Contoh(6)
Langkah 5. Bila, pada langkah sebelumnya,
constraint telah diatasi atau constraint baru
muncul, kembali ke Langkah 1
Misal demand produk P dan Q naik masing-
masing menjadi 132 unit dan 66 unit, dan
melalui perbaikan metoda kerja waktu proses
di WC B menjadi hanya sepertiga dari waktu
proses sebelumnya (menjadi 5 menit per unit),
maka:
R esource B eb
A 110
B 55
C 96,25
23
D 68,75
12
2003/11/21
Teknik DBR(1)
• Drum: constraint resource menjadi unit
kerja (resource) pengendali sistem
• Buffer: Tentukan buffer (time buffer) pada
constraint resource untuk mengatasi
fluktuasi minor yang tak terhindarkan
• Rope: selaraskan resource lain terhadap
drum beat (feedback loop)
26
13
2003/11/21
Teknik DBR(2)
27
Teknik DBR(3)
Critical
Resources Non-Critical
Resources
Backward
Forward Scheduling
Scheduling
= bottleneck = assembly
= non bottleneck = raw material
28
14
2003/11/21
Teknik DBR(4)
• Langkah DBR scheduling:
Mulai dari constraint resource (BR).
Kemudian operasi dijadwalkan secara
backward dari BR ke saat dispatching bahan
mentah
Kemudian lakukan forward menuju saat kirim
(forward scheduling ini untuk mengetahui
estimasi saat kirim)
• DBR scheduling merupakan kombinasi pull
and push systems
saat dispatching material ditentukan secara
pull, sedangkan saat kirim diestimasi secara
push
29
Buffer
• Stock vs. time buffers
Stock buffer ditentukan untuk menjamin
responsiveness operasi terhadap pasar dengan
cara menyimpan sejumlah inventory (WIP atau
finished goods)
Time buffer ditentukan untuk melindungi
throughput sistem dari gangguan internal yang
mungkin terjadi
• Buffer size: ¼ sampai ½ dari MLT
(manufacturing lead time)
30
15
2003/11/21
OPT Software(1)
Resource
Product Network
Description
BUILDNET
OPT/SERVE Master
Engineering Network
SPLIT
OPT
Reports Non-Critical
Resource Schedule
Reports
31
OPT Software(2)
• Modul BUILDNET: untuk membangun
jaringan produk akhir berdasarkan basis
data sistem MRPII, termasuk bill of
material, routings, inventories, work
centers, market requirements
• Modul SERVE: untuk menghitung load
profile dan rata-rata utilisasi untuk setiap
resource
• Modul SPLIT: untuk membagi jaringan
produk menjadi 2 kelompok: critical dan
non-critical resources. Juga untuk
mengalokasikan buffer pada lokasi yang
tepat 32
16
2003/11/21
OPT Software(3)
• Modul OPT: untuk membuat jadwal
(critical resource dijadwal lebih dahulu)
termasuk report, load profile untuk BR
(atau CCR) dan NBR serta perkiraan saat
selesai
33
17