Anda di halaman 1dari 1

Alternatif 1

Nama/NIM
Dosen Pembimbing

: Winner Tanles Tjhin / 02220110009


: Susinety Prakoso

IDENTIFIKASI ELEMEN ARSITEKTUR PEMBENTUK RUANG BERMAIN


ANAK-ANAK
Statistik di Indonesia membuktikan semakin hari semakin sedikit anak-anak yang menghabiskan
waktunya bermain di luar rumah (outdoor). Permasalahan ini dipengaruhi oleh sangat banyak faktor yang
sulit dijabarkan.
Kesejahteraan anak-anak, keamanan, pengembangan keterampilan belajar & sosial, dan juga
kegembiraan pada masa kanak-kanak, dipengaruhi oleh banyaknya kesempatan bermain dan juga
kualitasnya. Keikutsertaan dari berbagai profesi juga sangat berperan dalam pengembangan ruang bermain
yang dapat dinikmati sekaligus aman untuk anak-anak pada masa muda. Perancangan arsitektur adalah salah
satu pemeran penting dalam mendorong anak-anak untuk lebih aktif di luar.
Idealnya, tiap komunitas perlu memiliki lingkungan yang mendukung anak-anak dalam beraktivitas
baik di dalam maupun di luar. Ketika banyak faktor menghambat adanya ruang bermain, maka area bermain
khusus dan ruang yang menawarkan kesempatan untuk anak-anak bisa bermain sangat dibutuhkan untuk
menarik anak-anak, merespon kebutuhan mereka dari waktu ke waktu.
Adapun ruang bermain umum untuk anak-anak, masih banyak yang sangat bergantung pada alat-alat
bermain yang sudah secara khusus dimanufaktur untuk anak-anak. Hal ini sangat baik dalam mencapai nilainilai positif dalam bermain. Namun banyak dari alat-alat bermain khusus ini sangat memfokuskan kepada
unsur keamanan. Pada akhirnya mengurangi kesempatan anak-anak untuk mengalami permainan yang
menawarkan tantangan dan resiko, sehingga keamanan pengguna seringkali menjadi lebih menonjol
ketimbang kenikmatan bermain pengguna.
Children play in many different ways according to their own interests and abilities, and enjoy
different forms of play at different times and places. Approximately 15 different play types have been
identified, all of which are of importance to childrens enjoyment and day-to-day experience. (Childrens
Play Council, National Playing Fields Association and PLAYLINK, 2000). Kebutuhan bermain anak-anak
lebih dari sekedar secara aktif menghabiskan tenaga mereka. Bermain juga bisa dilakukan dengan tenang
dan kontemplatif. Semua anak-anak muda, termasuk penyandang cacat atau yang berkebutuhan khusus, juga
perlu mendapatkan kesempatan untuk mengalami berbagai tantangan dan belajar mengambil resiko saat
bermain. Kebutuhan ini termasuk perkembangan fisik, sosial, dan kognitif.
Penulis melihat kebutuhan ruang bermain anak-anak sangat penting untuk diperhatikan. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah pengidentifikasian elemen-elemen arsitektur pembentuk ruang
bermain anak-anak yang memenuhi kebutuhan anak-anak. Penulis akan meneliti beberapa ruang bermain
anak di Indonesia, baik yang terletak di wilayah perkotaan atau pinggiran kota, termasuk di kompleks
perumahan, tempat rekreasi di dalam kota, taman bermain umum, plaza terbuka, dan lain-lain. Penelitian
dengan studi-studi teori tentang ruang umum dan ruang bermain anak-anak juga akan dilakukan. Dengan
tercapainya tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk membantu
penulis secara pribadi dalam perancangan arsitektur ke depannya, dan dapat juga menginspirasi pembaca
dalam berbagai hal.

Anda mungkin juga menyukai