BAB IV
BUDAYA DEMOKRASI
STANDAR KOMPETENSI :
4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek
kehidupan
.
KOMPETENSI DASAR :
4.1 Menjelaskan hakikat demokrasi
4.2 Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
4.3 Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi
dalam berbagai kehidupan
INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian demokrasi
2. Menguraikan sejarah perkembangan demokrasi
3. Menguraikan macam-macam demokrasi
4. Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi
5. Menunjukkan praktik-praktik demokrasi dalam kehidupan
politik
6. Memberikan contoh praktik-praktik demokrasi dalam
kehidupan ekonomi
7. Menunjukkan kebaikan budaya demokrasi
8. Menampilkan sikap demokratis dalam kehidupan masyarakat
MATERI POKOK
1. pengertian demokrasi
2. Sejarah perkembangan demokrasi
3. Macam-macam demokrasi
4.
5.
6.
7.
8.
PETA KONSEP
BAB III BUDAYA DEMOKRASI
1. Pengertian Budaya
2. Pengertian Demokrasi
3. Pengertian Budaya Demokrasi
Budaya Demokrasi
A. Pengertian Budaya Demokrasi dan Prinsip Dasar
B. Bentuk-bentuk dan Macam Demokrasi
b. Voting Tertutup
Artinya pilihannya dirahasiakan, dengan cara menuliskan
pilihannya secara rahasia
Pelaksanaan budaya politik Maysrakat Demokratis
Pelaksanaan Budaya politik dari suatu masyarakat demokratis
menerapkan nilai-nilai sebagai berikut
Menyelasaikan perselisihan dengan cara damai dan secara
melembaga
Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam
suatu masyarakat yang sedang berubah
Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
Membatasi kekerasan sampai minimum
Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
Menjamin tegaknya keadilan
Budaya demokrasi akan mudah dibangun jika setidak tidaknya
tersedia faktor-faktor sebagai berikut :
a. Keterbukaan sistem politik
b. Budaya politik partisipatif-egalitarian
c. Kepemimpinan politik yang bersemangat kerakyatan
d. Rakyat yang cerdas/terdidik dan kepedulian sosial
e. Partai politik yang tumbuh dari bawah
f. Penghargaan terhadap formalisme dan hukum
g. Masyarakat sipil yang tanggap dan bertanggung jawab
h. Dukungan dari kekuatan asing dan pemihakan golongan
mayoritas
Pentingya Kehidupan Demokrasi dalam Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara
Pemilu
Dasar Hukum Pelaksanaan Pemilu
1. Sila ke 4 Pancasila
2. UU1945 pasal 22 E ayat 1 s/d 6
Pasal 22E
(1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum,
Tujuan Pemilu
Tujuan ada tiga antara lain :
1. Memilih anggota DPR, DPRD propinsi, DPRD kota/kabupaten
(pesertany partai politik)
2. Memilih anggota DPD (pesertanya perorangan)
3. Memilih presiden dan wakil presiden (pesertanya yaitu
pasangan yng dicalonlan oleh partai atau gabungan partai)
Peserta Pemilu
Peserta pemilu adalah semua Warga Negera Indonesia (WNI)
yang memelnuhi syarat, baik di dalam maupun di luar negeri
Hak Pilih ada 2 yaitu :
1. Hak Pilih Aktif
Adalah hak untuk memilih
Syarat-syarat hak pilih aktif :
a. WNI, usia 17 tahun /sudah menikah
b. Terdaftar dalam daftar pemilih i
c. Tidak hilang ingatannya
d. Tidak diancam pidana minimal 5 tahun
2. Hak Pilih Pasif
Adalah hak untuk dipilih sebagai caleg atau capres
a. WNI usia 21 tahun/lebih
b. Berdomisili di NKRI
c. Tidak sedang menjalani pidana serendah-rendahnya 5 tahun
d. Bukan bekas anggota PKI
e. Pendidikan serendah-rendahnya SLTA (SMA/SMK)
f. Dapat berbicara , menulis, membaca bahasa Indonesia
g. Terdaftar dalam daftr pemilih
Penyelenggara Pemilu
Pemilu di Indonesia diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan
Umum (KPU)
- KPU bersifat nasional, tetap dan mandiri d mempunyai hirarki
dari
- KPU Pusat
- KPU Propinsi
- KPU Kabupaten/Kota
- PPK (Panitia pemilihan Kecamatan) tingkat kecamatan
- PPS (Panitia pemilihan Suara) tingkat kelurahan/desa
- KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)- di
gabungan RT
Di luar negeri dikoordinasi oleh PPLN (Panitia Pemilihan Luar
Negeri) yang diselenggarakan di tiap kedutaan besar Indonesia
(KBRI)
Cara memberikan suara dalam pemilu:
1. Pemilu 1955 : mencoblos gambar partai politik
2. Pemilu 1971 : mencoblos gambar partai politik
3. Pemilu 1977 : mencoblos gambar partai politik
4. Pemilu 1982 : mencoblos gambar partai politik
5. Pemilu 1987 : mencoblos gambar partai politik
6. Pemilu 1992 : mencoblos gambar partai politik
7. Pemilu 1997 : mencoblos gambar partai politik
8. Pemilu 1999 : mencoblos gambar partai politik
9. Pemilu 2004 : mencoblos gambar partai politik dan nama
caleg
Pemilihan Presiden secara langsung pertama kali
10. Pemilu 2009 : mencontreng gambar dan nama caleg
Sistem Pemilu
Sistem pemilu ada dua macam yaitu distrik dan proporsional
1. Distrik
Sistem Distrik adalah sistem pemilu di mana pemilih
dikelompokkan ke dalam distrik-distrik. Penentuan distrik-distrik
berdasarkan jumlah penduduk yang ada. Satu kursi inilah yang
diperebutkan oleh partai peserta pemilu. Partai peserta pemilu
yang mendapat suara terbanyak di distriknya (walaupun
kurang dari 50%) akan duduk di kursi parlemen. Serta partai
lainnya yang kalah dianggap hilang suaranya karena suaranya
tidak bisa digabung dengan suara di distrik lainnya
2. Proporsional
Sistem Proporsional adalah sistem pemilu yang menekankan
lain :
Gaya Demokratis
Yaitu cara dan irama seorang pemimpin pemerintahan dalam
menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan methode
pembagian kekuasaan dengan bawahan, anta bawahan dibagi
tugas secara merata dan adil
Gaya Birokratis
Yaitu cara dan irama seorang pemimpin pemerintahan dalam
menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan methode
tanpa pandang bulu artinya setiap bawahan harus diperlakukan
sama disiplinnya, spesialisasi tugas khusus, kerja yang ketat
pada aturan, kemudian bawahan menjadi kaku tetapi
sederhana
Gaya Kebebasan
Yaitu cara dan irama seorang pemimpin pemerintahan dalam
menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan methode
pemberian keleluasaan pada bawahan seluas-luanya
Gaya Otokratis
Yaitu cara dan irama seorang pemimpin pemerintahan dalam
menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan methode
paksaan kekuasaan
Gaya kepemimpinan ini hanya diterapkan pada keadaan dan
situasi antara lain :
1. untuk menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan
2. untuk keseragaman antar bawahan
3. agar pemimpin pemerintahan tidak diganggu gugat
4. agar menekan faham separatisme
5. untuk meningkatkan pengawasan
6. untuk mempercepat mencapai tujuan
Persyaratan Pemimpin Partai
DAFTAR PUSTAKA
1. Dwiyono Agus, 2007, Kewarganegaraan Kelas VIII, Jakarta :
Yudhistira
2. Ramlan Philipus dkk, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas VIII, Semarang : Pemerintah Kota Semarang
3.