Anda di halaman 1dari 62

+REFERAT

KEGAWAT DARURATAN
JANTUNG

OLEH :
A.Deza Farista
1102011001

PEMBIMBING :
Dr. Ade Netra K, Sp.PD

+
Pendahuluan

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak


di pusat dada

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke


seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil
metabolisme (karbondioksida)

Jika jantung tidak bekerja seperti biasa dapat menyebabkan


kegawatdaruratan jantung

Gejala kegawatdaruratan pada orang dengan


kelainanjantung dapat berupa nyeri dada, sesak nafas,
jantung berdebar (palpitasi) ,sinkop (pingsan), serta henti
jantung.

Henti jantung umumnya disebabkan oleh 2 hal, yaitu fibrilasi


dan takikardi

+
Anatomi Jantung

+
Sirkulasi Jantung

Darah dari sirkulasi sistemik melalui vena cava superior dan vena
cava inferior masuk ke atrium kanan
ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis truncuspulmonalis melalui katup semilunaris pulmonal
arteri pulmonalis paru (tejadi pertukaran gas)
vena pulmonalis
atrium kiri
katup bicuspidalis
ventrikel kiri
aorta
ascendes melalui katup semilunar aorta diedarkan keseluruh tubuh
melalui arteri
arteriol
jaringan
venule
vena
vena cava superior dan vena cava inferior.

+ PEMBULUH DARAH KORONER

RCA
LM
LAD

LCx

+
SISTEM KONDUKSI
SA

AV

SP

SA NODE 60-100
x/mnt
AV NODE 40-60 x/mnt
SRABUT PURKINJE
20-40 x/mnt

+
GAMBAR EKG

+
Kegawatdaruratan jantung
CARDIAC

ARREST

SINDROMA
ARITMIA
SHOCK

KORONER AKUT

YANG MENGANCAM JIWA

KARDIOGENIK

+
1.Cardiac Arrest

Definisi
Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara
tiba-tiba dan mendadak, bisa terjadi pada seseorang
yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung
ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa
diperkirakan, terjadi dengan sangat cepat begitu gejala
dan tanda tampak (American Heart Association,2010)

+
Cardiac Arrest

Menurut American Heart Association (2010), faktor


resiko tinggi :

Adanya jejas di jantung karena serangan jantung terdahulu

Penebalan otot jantung (cardiomyopathy)

Seseorang sedang menggunakan obat-obatan untuk jantung

Kelistrikan yang tidak normal

Pembuluh darah yang tidak normal

Penyalahgunaan obat

Tanda- tanda Cardiac arrest :

Ketiadaan respon

Ketiadaan pernafasan normal

Tidak teraba denyut nadi di arteri besar

+
Etiologi Cardiac Arrest

Tatalaksana Cardiac Arrest

+Prognosis Cardiac Arrest

Kematian otak dan kematian permanen dapat terjadi


hanya dalam jangka waktu 8 sampai 10 menit dari
seseorang tersebut mengalami henti jantung (Diklat
Ambulans Gawat Darurat 118,2010). Kondisi tersebut
dapat dicegah dengan pemberian resusitasi jantung
paru dan defibrilasi segera (sebelum melebihi batas
maksimal waktu untuk terjadinya kerusakan otak),

+
2.Sindroma Koroner Akut

ACUTE CORONARY SYNDROME

ST Elevation

No ST Elevation

NSTEMI

Unstable Angina
N Qw Myocardial
Infarction

Qw Myocardial
Infarction
AHA Guidelines, 2000

Faktor Risiko Penyakit


Jantung Koroner
Yang tidak dapat di ubah :
1. usia
2. jenis kelamin

Yang Dapat di ubah :


1. Merokok
2. Hipertensi
3. Diabetes
4. Hiperkolesterol
5. Obesitas
6. kurang olah raga
7. stres

3. riwayat keluarga
4. tipe kepribadian

Sequence of Events in Ischemic Heart


Disease

Angina
Silent Ischemia

CAD

Endothelial dysfunction
Risk Factor

MI

Arrythmias
Lost of muscle
Remodeling

Progresif dilatation

Heart Failure
Death

Atherogenesis and Atherothrombosis:


A Progressive Process
Normal

Fatty
Streak

Fibrous
Plaque

Plaque
Rupture/
Atherosclerotic Fissure &
Plaque Thrombosis

Myocardial
Infarction
Ischemic
Stroke

Critical
Leg
Ischemi
Clinically Silent
Angina
a
Transient Ischemic Attack
Claudication/PAD
Cardiovascular Deat
Increasing Age
3

+
Penyebab NSTEMI / UAP
1.

Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada

2.

Obstruksi dinamik (spasme koroner / vasokonstriksi )

3.

Obstruksi mekanik yang progresif

4.

Inflamasi dan atau infeksi

5.

Faktor atau keadaan pencetus ( mis : anemia,


hipoksemia, tirotoksikosis, takikardia, demam dll)

Tanda-tanda Serangan jantung


akut
Angina klasik :

Tanda-Tanda Serangan
Jantung
Angina Equivalent :
Tidak ada nyeri / rasa tidak enak
di dada yang khas, namun
pasien menunjukkan gejala
gagal jantung mendadak (sesak
napas), atau aritmia ventrikular
(palpitasi, presinkop, sinkop)

+ Penatalaksanaan SKA

Strategi Tatalaksana Sindrom Koroner akut


Clinical suspicion
of ACS
Physical exam
ECG
Blood samples

No persistent
ST elevation

Aspirin,LMWH
Clopidogrel
Beta-blockers
Nitrates

ESC 2002

Thrombolysis
Or
Persistent ST elevation
PCI/Angioplasty

High Risk
Elevated troponin
Recurrent ischemia
GPIIb/IIIa blocker
Hemodynamic / rhythmic unstability
Early post-MI unstable angina
Cor-angiography

Low risk
Normal troponin
on admission

2nd
Troponin

Positive
Stress test
Twice
Before or after
negative
discharge

2. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA

Definisi

irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang


sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia
adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang
disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau
otomatis.Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi selsel miokardium.

Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada


iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan
kecepatan denyut dan konduksi

+Kebanyakan korban henti jantung diakibatkan oleh timbulnya


aritmia:

a) Fibrilasi ventrikel

b) Takhikardi ventrikel

Mekanisme penyebab terjadinyan takhikardi ventrikel biasanya


karena adanya gangguan otomatisasi (pembentukan impuls)
ataupaun akibat adanya gangguan konduksi.

c) Pulseless Electrical Activity (PEA)

Merupakan kasus terbanyak yang sering menimbulkan


kematian mendadak, pada keadaan ini jantung tidak dapat
melakukan fungsi kontraksinya

Merupakan keadaan dimana aktifitas listrik jantung tidak


menghasilkan kontraktilitas atau menghasilkan kontraktilitas
tetapi tidak adekuat sehingga tekanan darah tidak dapat
diukur dan nadi tidak teraba.

Asistole

Keadaan ini ditandai dengan tidak terdapatnya aktifitas listrik


pada jantung, dan pada monitor irama yang terbentuk adalah
seperti garis lurus.

+Fibrilasi Ventrikel (VF)

Irama

Tidak teratur

Frekwensi HR

< 350 x/menit shg tdk dpt dihitung

Gel. P

Tidak ada

Interval PR

Tidak ada

Gel. QRS

Lebar dan tidak teratur

@ VF kasar (Coarse VF)

@ VF halus (Fine VF)

+
Takikardi
Ventrikel (VT)

Irama

: Teratur

Frekwensi HR

: 100 250 x/menit

Gel. P

: Tidak ada

Interval PR

: Tidak ada

Gel. QRS

: Lebar lebih dari 0,12

detik

+
PEA
PADA GAMBARAN DI MONITOR TERLIHAT ADANYA
GAMBARAN AKTIVITAS LISTRIK JANTUNG TETAPI PADA
SAAT DI PALPASI DENYUT NADI TIDAK TERABA

ASISTOL
PADA GAMBARAN MONITOR TIDAK TEREKAM
GAMBARAN AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG DAN NADI
TIDAK TERABA

+ Etiologi Aritmia

+penyakit yang dapata menyebabkan aritmia :

Peradangan jantung, misalnya demam reumatik,


peradangan miokard

Gangguan sirkulasi koroner : misalnya iskemia miokard,


infark miokard.

Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin,


dan obat-obat anti aritmia lainnya.

Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia,


hipokalemia).

Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang


mempengaruhi kerja dan irama jantung.

Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.

Gangguan metabolic (asidosis, alkalosis).

Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).

Gangguan irama jantung akibat gagal jantung.

Gangguan irama jantung karena karmiopati atau tumor


jantung.

Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi


(fibrosis system konduksi jantung)

+
Klasifikasi Aritmia

+ Pemeriksaan Penunjang

EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan


konduksi. Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek
ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.

Rontgen Thorak : Dapat menunjukkan pembesaran


bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel
atau katup

Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan area


iskemik/kerusakan miokard

Tes
stres
latihan
:
dapat
dilakukan
untuk
mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia.

Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan


magnesium dapat menyebabkan disritmia.

Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat


jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat
contoh digitalis, quinidin.

Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar


tiroid serum dapat meningkatkan disritmia.

1GDA/
nadi
oksimetri
:
Hipoksemia
menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.

dapat

+Penatalaksanaan Aritmia

AGORITMA VF
VT TANPA NADI
VT TANPA NADI VF
DEFIBRILATOR 360 JOUL

RJP / BHD 30 : 2
SIAPKAN PEMASANGAN INTUBASI

LAKUKAN PEMASANGAN INTUBASI


SIAPKAN ADRENALIN 1 mg

RJP 10 : 100 / mnt


SIAPKAN DC SHCOK 360 JOUL

BERIKAN ADRENALIN 1 mg

SIAPKAN AMIODARON / LIDOKAIN


AMIODARON 300 mg
LIDOKAIN 1 1,5 mg/kgbb

DC SHOCK 360 JOUL

RJP 10 : 100 /mnt

BERIKAN AMIODARON / LIDOKAIN

DC SHOCK 360 JOUL

RJP 10 : 100 /mnt


SIAPKAN ADRENALIN 1 mg

DC SHOCK 360 JOUL

SIAPKAN AMIODARON 150mg


RJP 10:100 /mnt

DC 360 JOULE

RJP 10:100 /mnt

BERIKAN AMIODARON 150mg

RJP 10: 100 x/ MNT

CATATAN :

1.ADRENALIN DAPAT DI BERIKAN SETIAP 3 5 mnt


2.DOSIS AMIODARON DI BERIKAN DOSIS TUNGGAL
3.DOSIS ULANG AMIODARON 150 mg HANYA DI BE
1 KALI
4.DOSIS LIDOKAIN MAKSIMAL 3 mg/ kg bb
5.DOSIS MAINTENNEN ( 900 mg / 24 jam )
A. 360 mg /6 jam
B. 540 mg / 18 jam
6.DC SHCOK DIBERIKAN SETIAP 2 Menit

+
AGORITMA PEA - ASISTOL
PEA - ASISTOL
BHD / RJP 30: 2 / mnt

LAKUKAN PEMASANGAN INTUBASI

SETELAH PEMASANGAN INTUBASI


RJP 10 : 100 ( EVALUASI 2 MENIT )

BERIKAN OBAT ADRENALIN 1 mg


SIAPKAN OBAT YANG LAIN
SA 1 mg

RJP 10 : 100 / MENIT( EVALUASI 2 menit )

BERIKAN OBAT SA 1 mg

RJP 10 : 100 / MENIT( EVALUASI 2 menit )

CATATAN :

1. ADRENALIN DAPAT DI BERIKAN SETIAP 3 s/d 5 MENIT


2. SA DOSIS MAKSIMAL 3 mg
3. PEMBERIAN OBAT DI BERIKAN PADA MENIT PERTAMA ATA
DI BAWAH HITUNGAN VENTILASI SEBELUM 10

+
3. Syok Kardiogenik
Definisi

Shock kardiogenik Syok merupakan sindrom gangguan


patofisiologik
berat
yang
berhubungan
dengan
metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya
disebabkan oleh perfusi jarigan yang buruk.

Definisi Kardiogenik syok adalah keadaan menurunnya


cardiac output dan terjadinya hipoksia jaringan sebagai
akibat dari tidak adekuatnya volume intravaskular

Kriteria hemodiamik hipotensi terus menerus (tekanan


darah sistolik < 90 mmHg lebih dari 90 menit) dan
bekurangnya cardiac index (<2,2/menit per m2) dan
meningginya tekanan kapiler paru (>15 mmHg)

+
Etiologi
a. Gangguan fungsi miokard : Infark miokard
akut yang cukup jelas (>40%), infark ventrikel
kanan. Penyakit jantung arteriosklerotik.
Miokardiopati
:
Kardiomiopati
restriktif
kongestif atau kardiomiopati hipertropik.
b. Mekanis : Regurgitasi mitral/aorta Ruptur
septum interventrikel Aneurisma ventrikel
masif Obstruksi : Pada aliran keluar (outflow) :
stenosis atrium Pada aliran masuk (inflow) :
stenosis
mitral,
miksoma
atrium
kiri/thrombus, perikarditis/efusi perikardium.
c. Aritmia : Bradiaritmia/takiaritmia

+
Patofisiologi syok kardiogenik

+
Manifestasi klinis

Diagnosis dapat juga ditegakkan sebagai berikut:

Tensi turun : sistolis < 90 mmHg atau menurun lebih dari


30-60 mmHg dari semula, sedangkan tekanan nadi < 30
mmHg.

Curah jantung, indeks jantung < 2,1 liter/menit/m2.

Tekanan diatrium kanan (tekanan vena sentral) biasanya


tidak turun, normal redah sampai meninggi.

Tekanan diatrium kiri (tekanan kapiler baji paru) rendah


sampai meninggi.

Resistensi sistemis.

Asidosis

+
Penatalaksanaan
Mechanical Circulatory Assitance Dipergunakan pada
penderita yang tidak responsif dengan pengobatan
1.IABP

(Intra Aortic Ballon Pump) Dimasukkan lewat


arteri besar dengan bantuan floroscop, disinkronasi
dengan EKG pada aorta. Balon dikembangkan saat
diastolik, dengan harapan akan meningkatkan tekanan
diastolik, sehingga memperkuat aliran koroner, perfusi
koroner menjadi baik.
2.VAD

(Ventrikuler Assist Devices) Digunakan pada


kardiogenik syok yang dengan IASP, obat tidak
menunjukkan manfaat. Apabila PCWP, curah jantung,
tahanan vaskuler sistimik dan tekanan darah dapat
diukur, algoritme tersebut dapat dipergunakan pada
kardiogenik syok

+
KESIMPULAN

Henti jantung masih merupakan penyebab kematian


utama di dunia. Walau telah ada kemajuan dalam hal
tatalaksana kegawatdaruratan kardiovaskular, angka
ketahanan hidup mereka dengan henti jantung di luar
rumah sakit tetap rendah.

Kegawatdaruratan jantung umumnya meliputi CARDIAC


ARREST, SINDROMA KORONER AKUT,ARITMIA YANG
MENGANCAM JIWA,SHOCK KARDIOGENIK.

Diharapkan tenaga medis mengetahui tatalaksana


kegawatdaruratan dengan tepat dan sesuai.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai