Anda di halaman 1dari 17

WRAP UP

Tidak Bisa Buang Air Kecil

Kelompok B-16
Ketua
: Rizqulloh Taufiqul H B
(1102011242)
Sekretaris
: Zahra Puspita
(1102011301)
Anggota
: Mustika Zeinia Malinda
(1102010188)
Mohammad Syarif Masud
(1102011167)
Muthiara Surya
(1102011183)
Retma Rosela Nurkayanty
(1102011228)FAKULTAS KEDOKTERAN
Rifka Hanifa
Huwaida
UNIVERSITAS
YARSI
2012-2013
(1102011234)

TIDAK BISA BUANG AIR KECIL


Laki-laki, 56 tahun datang berobat ke poliklinik bedah
dengan keluhan tidak bis buang air kecil sejak 1 hari
yang lalu, meskipun rasa ingin kencing ada.
Sebelumnya riwayat LUTS (Lower Urinary Tract
Syndrome) seperti hesistensi, nokturia, urgensi,
frekuensi,
terminal
dribbling
sering
dirasakan
sebelumnya. IPSS (International Prostate Symptom
Score) > 30 dan skor kualitas hidup (QoL) >5. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan region supra pubik
bulging dan pada pemeriksaan colok dubur didapatkan
prostate membesar. Oleh dokter yang memeriksanya
dianjurkan untuk dipasang kateter urin dan dilakukan
pemeriksaan BNO-IVP.

SASARAN BELAJAR :
1. Memahami Dan Menjelaskan Anatomi Prostat
1.1 Makroskopis
1.2 Mikroskopis

2. Memahami Dan Menjelaskan Fisiologi Prostat

3. Memahami Dan Menjelaskan BPH


3.1 Definisi
3.2 Etiologi
3.3 Epidemiologi
3.4 Klasifikasi
3.5 Patofisiologi
3.6 Manifestasi Klinis
3.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding
3.8 Penatalaksanaan
3.9 Komplikasi
3.10 Prognosis
3.11 Pencegahan

4. Memahami Dan Menjelaskan Pemeriksaan Colok Dubur Menurut


Islam

1. Memahami Dan Menjelaskan Anatomi Prostat


1.1
Makroskopis
ANTERIOR
MEDIUS
PROSTAT

LATERAL
SINISTRA
LATERAL
DEXTRA
POSTERIOR

1.2 Mikroskopis

2. Memahami Dan Menjelaskan Fungsi Fisiologi


Prostat

Mengeluarkan cairan alkaslis


agar menetralkan sekresi
vagina yang asam
Fungsi
Menghasilkan enzim
pembekuan dan
fibrinolisin

3. Memahami Dan Menjelaskan


BPH

Definisi

Terdapat hiperplasia sel-sel stroma


dan sel-sel epitel kelenjar prostat

Hormonal
DHT
Etiologi

Growth factor
Reawakening
Stem cell

Epidemiologi
50 Tahun
USIA

60 Tahun
80 Tahun

50
%
70
%
80
%

Klasifikasi
Deraja
t

Colok dubur

Sisa

Penonjolan prostat, batas atas mudah


diraba

< 50 ml

II

Penonjolan prostat jelas, batas atas


mudah dicapai

50-100 ml

III

Batas atas prostat tidak dapat diraba

> 100 ml

IV

retensi urin total

Patofisiologi

Hiperplasia Prostat

Penyempitan uretra
Tekanan Intravesikal

Hipertofi
M.dekstruksor
Refluks vesikoureter
Hidronefrosis
Gagal Ginjal

Manifestasi Klinik

Anamnesis

Obstruksi
Iritatif

Konsistensi prostat
Prostat asimetris
PF (colok dubur)

Nodul pada prostat


Batas atas prostat
teraba
Krepitasi

Diagnosis

Laboratorium

P.lain

Darah
Urin

CT SCAN &
MRI
BNO-IVP

Kelemahan M.Dekstruksor

Diagnosis Banding

Kelainan medula spinalis


Farmakologik

Obstruksi
fungsional
Disinergi M.dekstruksor
& Sfingter

Resistensi uretra
meningkat

Uretralitiasis
Prostatitis akut dan
kronik
Uretritits
akut dan
kronik

Ringan (IPSS <8)

Watchfull
Waiting

Alpha Blocker

Penatalaksanaan

Berat (IPSS >18)

Sedang (IPSS 918)

5a-Recdutase inhibitor
Kombinasi
Fitoterapi

Konvensional

Minimal
Invasif

TURP
Open simple prostatectomy

Transuretral needle
ablation of the prostate
Laser

ISK
Komplikasi

Batu buli-buli
Hidronefrosis
Urosepsis

Prognosis

Berubah-rubah dan tidak dapat diprediksi


Buruk jika tidak ditindaklanjuti
Aktivitas teratur

Pencegahan

Primer prevention

Konsumsi
sayuran
Tidak
meminum
alkohol

Secondary
prevention

Medikamentosa

Memahami Dan Menjelaskan Pemeriksaan Colok


Dubur Menurut Islam
Dalam batas-batas tertentu, mayoritas ulama memperbolehkan
berobat kepada lawan jenis jika sekiranya yang sejenis tidak
ada, dengan syarat ditunggui oleh mahram atau orang yang
sejenis. Alasannya, karena berobat hukumnya hanya sunnah dan
bersikap pasrah (tawakkal) dinilai sebagai suatu keutamaan
(fadlilah). Ulama sepakat bahawa pembolehan yang diharamkan
dalam keadaan darurat, termasuk pembolehan melihat aurat
orang lain,ada batasnya yang secara umum ditegaskan dalam
al-quran ( Q.S Al-baqarah : 173; Al-anam :145 ;An-nahl : 115)
dengan menjauhi kezaliman dan lewat batas.

Dalam pengobatan, kebolehan hanya pada bagian tubuh yang


sangat diperlukan, karena itu, bagian tubuh yang lain yang tidak
terkait langsung tetap berlaku ketentuan umum tidak boleh
melihatnya. Namun, untuk meminimalisir batasan darurat dalam
pemeriksaan oleh lawan jenis sebagai upaya sadd al-Dzariat
(menutup jalan untuk terlaksananya kejahatan), disarankan
disertai mahram dan prioritas diobati oleh yang sejenis.

Daftar pustaka
de Jong, Wim. Sjamsuhidajat. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:
EGC

Junqueira, Luiz. 2007. Histologi Dasar Teks dan Atlas Ed. 10.
Jakarta: EGC

Sofwan A. 2013. Systema urogenitale. Jakarta. FK Yarsi

Purnomo B.P.(2000). Buku Kuliah Dasar Dasar Urologi, Jakarta :


CV.Sagung Seto

Sheerwood. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 2004. Jakarta:


EGC

Pedoman Penatalaksanaan BPHdi Indonesia - IAUI


( http://www.iaui.or.id/ast/file/bph.pdf)

Pedoman diagnosis dan terapi SMF urologi laboratorium ilmu


bedah (urologimalang.com/data/filesharing/13.pdf)

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/21901570/

Anda mungkin juga menyukai