PENDAHULUAN
tersebut akan dapat dicapai apabila para karyawan yang ada memiliki
komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Apabila karyawan sudah memiliki
komitmen kepada perusahaan maka para karyawan tersebut akan senantiasa
memperjuangkan tujuan perusahaan. Seperti yang dikatakan Riley (2006:12)
bahwa karyawan yang memiliki komitmen organisasional akan terus bertahan
dan kemudian terlibat dalam upaya memperjuangkan visi, misi, serta tujuan
organisasi sehingga layaklah bahwa setiap organisasi berharap untuk dapat
mencapai keunggulan bersaingan melalui dukungan komitmen karyawan
terhadap organisasinya. Namun hal tersebut tidak dialami oleh PT Windika
Utama, Tangerang, yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
dibidang pengolahan bahan dasar tekstil yang dikemas dan diekspor ke
berbagai negara seperti Amerika, Jepang, dan Singapura.
Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa suatu organisasi atau
perusahaan dapat mencapai tujuannya dikarenakan komitmen dari para
anggotanya atau karyawannya. Mereka dapat bekerja dengan baik apabila
mereka bekerja dengan dilandasi oleh komitmen yang tinggi terhadap
organisasi atau perusahaan. Hal ini tidak dipungkiri juga akan meningkatkan
kinerja mereka. Dessler (2007:54) mengatakan bahwa memiliki tujuan tanpa
komitmen adalah sia-sia, maka pegawai yang diberdayakan memberikan
komitmen ini secara mental, emosional dan fisik.
Berkaitan untuk mendapatkan pencapaian komitmen organisasional
yang baik dari para karyawannya, maka perusahaan diharapkan dapat
membuat suasana lingkungan kerja yang nyaman bagi para karyawannya agar
kepada
perusahaan.
Untuk
itu
perusahaan
haruslah
imbalan sudah sesuai dengan kerja keras mereka untuk memenuhi kewajiban
terhadap perusahaan. Apabila system kompensasi tersebut sudah memenuhi
kebutuhan para karyawan, maka mereka akan senantiasa memenuhi kewajiban
mereka dengan bekerja secara optimal.
PT Windika Utama mempekerjakan 300 orang karyawan yang
memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan. Hal ini diindikasikan dari
pernyataan staff HRD PT Windika Utama dimana menurut beliau pada 1 tahun
terakhir tidak ada karyawan tetap yang keluar dari perusahaan atau
diberhentikan oleh perusahaan, turnover yang terjadi hanya pada karyawan
kontrak yang tidak diperpanjang kontraknya oleh perusahaan dan jumlahnya
hanya sedikit. Karyawan tersebut memilih bertahan untuk bekerja di
perusahaan karena merasa bahwa membantu perusahaan mencapai tujuan
yang diinginkan merupakan tanggung jawab mereka juga. Komitmen yang
dimiliki karyawan tersebut merupakan hal yang harus dijaga oleh perusahaan
agar karyawan tersebut dapat bekerja dengan semaksimal mungkin untuk
membantu perusahaan mencapai tujuannya. Dalam hal ini, menurut Manajer
HRD PT Windika Utama, Tangerang, ada 3 hal yang mungkin dapat
menyebabkan para karyawannya memiliki komitmen yang tinggi terhadap
perusahaan yaitu kompensasi yang didapatkan para karyawan atas kerja keras
mereka, pengembangan karir para karyawan yang diberikan oleh perusahaan,
dan lingkungan kerja non fisik yang ada di dalam perusahaan yang dirasakan
oleh para karyawan (hasil wawancara terlampir). PT Windika Utama sangat
menjaga hal-hal tersebut berjalan dengan baik agar para karyawan mau
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menguraikan beberapa
identifikasi masalah, diantaranya :
1. Pegawai di lingkungan PT Windika Utama dalam rangka memberikan
pelayanan belum dilakukan secara optimal
2. Waktu kerja pokok yang diperlukan untuk memberikan pelayanan internal
administrasi tumpang tindih
3. Kurang optimalnya penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang harus
mereka selesaikan.
4. Fungsi pemimpin yang kurang tegas dan kurang melakukan evaluasi serta
tidak efektifnya pemimpin dalam pengawasan.
5. Penataan ruangan kerja kurang menarik
6. Kurangnya motivasi kerja pegawai sehingga kinerja menurun
C. Pembatasan Masalah
a. Kompensasi
Menurut Gorda (2008:65) kompensasi adalah seluruh balas jasa baik
berupa uang, barang, ataupun kenikmatan yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawan atas kinerja yang disumbangkan kepada perusahaan.
b. Pengembangan Karir
Pengembangan karir menurut Robbins (2009:35) adalah suatu yang
menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam
suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi
yang bersangkutan.
c. Lingkungan Kerja Non Fisik
Menurut Sedarmayanti (2008), lingkungan kerja non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan sesama rekan kerja,
ataupun hubungan dengan bawahan.
d. Komitmen Organisasional
Meyer dan Allen (2009:35) berpendapat bahwa komitmen organisasi
adalah keadaan psikologis yang mencirikan hubungan antara karyawan
dengan organisasi, dan berimplikasi pada keputusan untuk melanjutkan
keanggotaannya dalam organisasi tersebut.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dikaji adalah pengaruh
variabel kompensasi, pengembangan karir, dan lingkungan kerja non fisik
terhadap komitmen organisasional di PT Windika Utama, Tangerang, yang
menimbulkan beberapa pertanyaan untuk penelitian ini antara lain sebagai
berikut :
1. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap komitmen organisasional pada
karyawan PT Windika Utama Tangerang?
2. Apakah
pengembangan
karir
berpengaruh
terhadap
komitmen
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap
komitmen organisasional.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan karir
terhadap komitmen organisasional.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja non fisik
terhadap komitmen organisasional.
4. Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
pengaruh
Kompensasi,
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan: hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan
pertimbangan bagi perusahaan, selain itu juga dapat memberikan
gambaran bagi perusahaan dalam membuat strategi yang baik dan terarah
untuk mengelola perusahaan di masa yang akan datang secara efektif dan
efisien.
2. Bagi fakultas: menambah referensi bacaan mengenai sumber daya
manusia yang dapat berguna bagi ilmu pengetahuan tentang kompensasi,
pengembangan karir, dan lingkungan kerja non fisik terhadap komitmen
organisasional.
3. Bagi peneliti: merupakan tambahan pengetahuan dari dunia praktisi yang
sangat berharga untuk dihubungkan dengan pengetahuan teoritis yang
diperoleh selama kuliah.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tesis ini yang merupakan laporan dari hasil penelitian,
direncanakan terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi :
BAB I :
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi teori-teori yang mendasari masalah yang
diteliti.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi
operasional, menentukan populasi dan sampel, jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data d serta metode analisis data.
10
BAB IV
BAB V :
PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari seluruh penelitian serta saransaran dan masukan yang berguna dimasa yang akan datang.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Manajemen
Manajemen adalah ilmu (sekumpulan pengetahuan yang
sistematis, telah dikumpulkan dan di terima secara umum dengan suatu
objek atau objek tertentu) dan seni (suatu kreativitas, pribadi yang kuat
dan disertai keterampilan) mengatur, memanfaatkan SDM dan sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu (SP. Hasibuan, 2008:50).
Menurut Ricky W. Griffin (2005:34) mengatakan bahwa
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektifdan efesien
Menurut George Terry (2002:34) Manajemen ini terdiri dari 6
unsur (6M), yaitu:
a.
Manusia
(Man),
dimana
Uang
(Money),
untuk
13
14
sebagai
berikut:
Manajemen
SDM
adalah
penyusunan
karyawan,
pengembangan
karyawan,
personalia
pengarahan
dan
adalah
pengendalian
perencanaan,
atas
pengorganisasian,
pengadaan
tenaga
kerja,
15
sistematis
manajemen
sumber
daya
manusia
16
b) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integerasi, dan koordinasi dalam
bagan organisasi.
c) Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dan efisien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
Pengarahan
dilakukan
pemimpin
dengan
17
b) Pengembangan (Development)
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konsepsual dan moral karyawan meliputi kompensasi
karyawan. Kompensasi yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
c) Kompensasi (Compensation)
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung (direct)
maupun tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
d) Pengintegrasian (Integration)
Pengintegrasian
adalah
kegiatan
untuk
mempersatukan
adalah
kegiatan
untuk
memelihara
atau
18
perusahaan.
Pemberhentian
ini
disebabkan
oleh
dikemukakan
oleh
Sedarmayanti
(2007:4)
seleksi
dan
penempatan
pegawai
berdasarkan azas the right man on the right place and the right
man on the right job.
3) Penetapan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan
pemberhentian.
19
pada
umumnya
dan
oleh moral
pegawai dalam
mewujudkan tujuan.
3. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Pada hakekatnya manusia bekerja keras demi mendapatkan uang untuk
memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah seorang karyawan menghargai
sebuah kerja keras dan akan menunjukkan loyalitasnya kepada
perusahaan dan karena itulah perusahaan memberikan penghargaan
terhadapa prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan melalui
kompensasi. Hani Handoko (2008:65) menyatakan bahwa kompensasi
20
Dessler
(2009:35)
juga
mengemukakan
bahwa
21
langsung
yang
dibayarkan
kepada
para
pekerja
22
23
24
c. Kemampuan manajerial
Ketiga hal tersebut senantiasa dibina oleh setiap karyawan atau anggota
dalam suatu organisasi, terutama bagi para karyawan yang ingin maju
dalam karirnya. Pengembangan karir merupakan suatu pendekatan yang
dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk menjamin orang-orang
dalam organisasi tersebut memiliki kualifikasi dan dan kemampuan serta
pengalaman yang cocok dengan yang dibutuhkan oleh organisasi. Oleh
karena itu perusahaan harus mengelola karir dan mengembangkannya
dengan baik agar produktivitas karyawan tetap terjaga dan mampu
mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik.
Pengelolaan dan pengembangan karir akan meningkatkan efektifitas dan
kreatifitas sumber daya manusia dalam upaya mendukung perusahaan
untuk mencapai tujuannya (Robbins,2009).
a. Teori Pengembangan Karir
Pengembangan karir didasarkan dari faktor bahwa seorang
karyawan akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, pelatihan dan
mutasi kerja yang berkembang agar karyawan tersebut bekerja dengan
baik di dalam suksesi posisi yang ditemui selama karirnya. Persiapan
karir jangka panjang dari seorang karyawan untuk serangkaian posisi
inilah yang biasa disebut sebagai pengembangan. Hasibuan (2007)
mengatakan
bahwa
pengembangan
karir
meliputi
pendidikan,
25
mutasi
dalam
memberikan
pengalaman
dan
karir
dalam
suatu
perusahaan
pada
dasarnya
26
cara
berpikir
seseorang
dengan
penambahan
ilmu
seorang karyawan
dalam
organisasi. Karena itu mutasi dapat dibilang merupakan salah satu cara
yang paling baik untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam
lingkup organisasi. Saydam (2010:65) menyatakan bahwa mutasi
27
28
29
30
ini
menempatkan
posisi/jabatan
seseorang
di
baik
karena
pensiun
maupun
karena
yang
terjadi
pada
seseorang,
karena
dengan
ketiga
pengertian
ini
dapat
disimpulkan
bahwa
tetapi
harus
diperjuangkan.
Mangkuprawira
(2002),
31
Tujuan
ini
menunjukkan
kedudukan
proses
di
mana
seseorang
seseorang
untuk
karir
mencapai
tersebut,
tujuan-tujuan
seorang
karirnya.
pegawai
dituntut
Melalui
untuk
Perencanaan
karir
organisasional
mengintegrasikan
32
dan
keahlian-keahlian
yang
dimilikinya
guna
33
Untuk
dapat
menyusun
program
perencanaan
dan
pengembangan karir yang baik maka harus diperhatikan konsepkonsep perencanaan karir sehingga sasaran- sasaran karir, proses
perencanaan dan pengembangan karir dapat dipahami oleh pegawai
dengan mengidentifikasi jalur-jalur karir untuk menuju sasaran yang
ingin dicapai dalam kaitannya dengan perencanaan dan pengembangan
karir.
Proses perencanaan karir secara umum dapat dijelaskan pada
Gambar 2.1 berikut ini:
Perencanaan karir
Jalur-jalur karir
Sasaran-sasaran
Pengembangan
Karir
Umpan Balik
Sumber: Handoko (2001)
Gambar 2.1
Kerangka Perencanaan dan Pengembangan Karir
Dari Gambar 2.1 mengemukakan bahwa dalam pengembangan karir,
terdapat hubungan antara perencanaan karir, jalur karir, dan tujuan atau
34
sasaran karir itu sendiri. Efektivitas pengembangan karir juga dapat dilihat
dari hubungan-hubungan yang terjadi tersebut. Dalam pengembangan karir
yang dilakukan oleh suatu organisasi, diperlukan perencanaan karir yang
efektif, jalur karir yang jelas dan transparan dalam mencapai tujuan karir
tersebut.
Dengan
demikian,
pegawai
dapat
lebih
mampu
untuk
merencanakan karirnya sesuai dengan jalur yang ada dan manfaat bagi
organisasi, yaitu tercapainya tujuan dan adanya suatu umpan balik (feed
back) yang memberikan dampak positif bagi organisasi.
e. Jalur Pengembangan Karir
Setelah seorang pegawai menentukan kebutuhan karirnya atau
melakukan perencanaan karir maka sudah sewajarnya apabila diikuti dengan
tanggung jawab untuk menggambarkan jalur-jalur karir atau perencanaan
karir (career planning) yang ada dalam organisasi yang bersangkutan.
Untuk menyusun jalur yang realistik, organisasi harus secara teliti
menentukan beban pekerjaannya, persyaratan jabatan, dan pengelompokkan
pekerjaan berdasarkan kelompok dasar (cluster groups).
Simamora (2004) menyarankan bahwa jalur karir haruslah memiliki
empat karakteristik sebagai berikut:
1) Jalur karir harus menunjukkan kemungkinan kemajuan riil, baik secara
lateral maupun ke bawah.
2) Jalur karir harus mampu merespons berbagai perubahan dalam beban
kerja, prioritas kerja, struktur organisasional, dan kebutuhan manajemen.
3) Jalur karir harus fleksibel; jalur karir harus mempertimbangkan kualitas
35
keseluruhan.
Menurut
Panggabean
(2003)
manfaat
dari
mendapatkan
dan
kemampuan
organisasi
untuk
36
kepuasan
diri
pegawai
sebagai
refleksi
dari
37
38
secara penuh tentang pekerjaan atau jabatan yang akan dibuat pola
jalur karirnya;
2) Membuat kriteria-kriteria yang akan dijadikan dasar pengelompokan
pekerjaan-pekerjaan yang ada sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan;
3) Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang ada sesuai dengan kriteria
yang sudah ditetapkan;
4) Menetapkan pengaturan dasar yang dapat diizinkan instansi untuk
masalah;a) promosi, b) perpindahan literal, c) titik pindah (switching
point);
5) Mengevaluasi uraian dan persyaratan jabatan setiap pekerjaan yang
ada.
Keberhasilan
dalam
perencanaan
dan
pengembangan
karir
mendorong
pertumbuhan,
serta
dapat
meningkatkan
39
kerja.
Sedangkan
menurut
Sedarmayanti
(2008),
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun hubungan dengan sesama rekan kerja, ataupun hubungan
dengan bawahan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
dikatakan bahwa lingkungan kerja non fisik dapat disebut juga sebagai
lingkungan kerja psikis, yaitu keadaan di sekitar tempat kerja yang
bersifat non fisik. Lingkungan kerja non fisik tidak dapat ditangkap
secara
langsung
oleh
pancaindera
namun
dapat
dirasakan
40
Selain
itu,
pimpinan
juga
memiliki
kewajiban
untuk
hubungan
manusiawi
adalah
komunikasi
antarpersona
41
tujuan
organisasi.
Sehubungan
dengan
permasalahan
42
menurut
Subroto
(2009:35)
faktor
lingkungan
yang
43
karyawan perusahaan.
Sehubungan dengan pendapat tersbut dapat dilihat bahwa untuk
mengetahui lingkungan kerja non fisik dapat dilihat dari pelaksanaan
pengawasan, suasana kerja (konflik-konflik), sistem pemberian
imbalan, perasaan aman (serikat kerja), hubungan antar individu
(sistem informasi), dan perlakuan adil dan objektif.
6. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan keinginan seseorang untuk
memberikan kemampuan, pengabdian, mengidentifikasi dan merasa
dirinya sebagai bagian dari suatu organisasi yang ditunjukkan dengan
keinginan
untuk
bekerja
sebaik-baiknya
serta
mempertahankan
organisasi
(organizational
commitment)
dapat
44
45
kegiatan-kegiatan
organisasi.
Karyawan
yang
memiliki
atau
sepatutnya
(ought
to)
tetap
tinggal
dalam
organisasinya.
Schultz dan Schultz (1990) menyatakan bahwa faktor-faktor personal dan
faktor-faktor organisasional dapat meningkatkan komitmen terhadap
organisasi. Lebih jauh lagi Spector, dkk (2008) menyebutkan beberapa hal
yang mempengaruhi komitmen terhadap organisasi, yaitu:
46
Masud
(2008:65)
mengidentifikasikan
indikator
komitmen
organisasional sebagai :
a. Perasaan menjadi bagian dari organisasi.
b. Kebanggan terhadap organisasi.
c. Kepedulian terhadap organisasi.
d. Hasrat yang kuat untuk bekerja pada organisasi.
e. Kepercayaan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi.
f. Kemauan yang besar untuk berusaha bagi organisasi.
B. Penelitian Terdahulu
Dari hasil kajian pustaka, penulis menemukan pernah ada penelitian
yang berhubungan dengan kompensasi, pengembangan karir, lingkungan kerja
non fisik dan komitmen organisasional, dapat dilihat pada tabel berikut:
Peneliti
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian
Metode Analisis
Hasil Penelitian
47
Felicia Dewi
Analisis Pengaruh
Lieke E. M. W
Pengaruh
Analisis Regresi
Kompensasi
dan
Linier Berganda
Motivasi
Kerja
Terhadap Komitmen
Organisasi
di
Organisasi Pendidikan
Islam X
(2008)
I Made Yusa
Dharmawan
(2011)
Kompensasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
komitmen organisasi;
Motivasi
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
Komitmen organisasi;
48
Amir Subagyo
(2014)
Regresi Lingkungan
kerja
memiliki
pengaruh
positif dan signifikan
terhadap
komitmen
organisasional; Self
Efficacy
memiliki
pengaruh yang positif
dan
signifikan
terhadap
komitmen
organisasional.
49
50
Pengaruh
Lingkungan
Kerja
Non
Fisik
terhadap
Komitmen
Organisasional
Kenyamanan karyawan dalam bekerjasama dengan karyawan lain maupun
dengan atasannya juga merupakan faktor penting untuk meningkatkan
loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Kenyaman yang dimaksud disini
merupakan kenyamanan yang dilihat dari segi lingkungan kerja non fisik
yang dirasakan oleh karyawan.
Menurut Sedarmayanti (2008), lingkungan kerja non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan.Oleh karena itu perusahaan harus menjaga
51
hubungan kerja antar pegawainya dengan baik agar hasil dari kerjasama
tersbut sesuai dengan yang diinginkan.
Lingkungan kerja tersebut akan mendorong karyawan yang bersangkutan
untuk bergairah dalam bekerja dan pada akhirnya menjadi profesionalitas
berupa loyalitas karyawan kepada perusahaan. Karyawan yang merasa
nyaman saat bekerja akan cenderung ingin tetap bekerja didalam
kenyamanannya tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H3 : Lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif terhadap komitmen
organisasional
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan telaah pustaka diatas, maka dalam penelitian ini dapat
digambarkan dalam model penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.1
Model Penelitian
Kompensasi X1
Pengembangan
Karir (X2)
Komitmen
Organisasional
(Y)
Lingkungan
Kerja (X3)
52
Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini dari Wibowo (2010:65), Lieke (2008), Dharmawan
(2011), Subagyo (2014).
53
BAB III
METODE PENELITIAN
Kegiatan
2015
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi pendahuluan
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Revisi proposal
Pengumpulan data
Penulisan Skripsi
Sidang Tesis
Revisi
Penggandaan Tesis
54
ini
variabel
independennya
adalah
kompensasi,
55
56
f. Pengembangan Karir
Pengembangan karir menurut Robbins (2009:35) adalah suatu yang
menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam
suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam
organisasi yang bersangkutan. Adapun indikator untuk mengukur
pengembangan karir yang dapat diambil dari pengertian diatas dan
sesuai dengan kebutuhan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Kesempatan yang adil untuk mendapatkan kenaikan jabatan.
2) Aturan yang jelas tentang kenaikan jabatan.
3) Kemampuan pegawai sesuai dengan pekerjaan yang diberikan.
4) Penghargaan yang diberikan untuk prestasi yang dihasilkan.
g. Lingkungan Kerja Non Fisik
Menurut Sedarmayanti (2008), lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja,
baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan sesama rekan
kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Adapun indikator untuk
mengukur lingkungan kerja non fisik yang dapat diambil dari
pengertian diatas dan sesuai dengan kebutuhan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a) Suasana kerja yang dapat memberikan dorongan dan semangat
kerja yang tinggi.
b) Hubungan antara karyawan dan atasan berlangsung secara serasi
dan penuh kekeluargaan.
57
58
59
LEVEL
Tabel 3.1
Jumlah Populasi yang Memenuhi Karakteristik
PENDIDIKAN
TOTAL
SARJANA DIPLOMA SMA/SMK
MANAJERIAL
14
STAFF
TOTAL
14
MASA
KERJA
18
> 5 TAHUN
40
42
> 5 TAHUN
43
60
60
61
tersebut
(Ghozali,2005).
Pada
dasarnya
kata
valid
62
63
64
(Ghozali, 2005).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2009:35) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap,
maka
homoskedatisitas
dan
jika
berbeda
disebut
65
66
67
68
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, 2005. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi
Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
George R. Terry ,2007. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT.
Bumi Aksara: Bandung.
Terry, George R. 2006. Principles of Management Alih Bahasa Winardi.Penerbit
Alumni, Bandung
Gomes, F. Cardoso, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Kartono, K., 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, Penerbit PT. Rajawali Press,
Jakarta.
Kuncoro, M., 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis?, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Handoko, Hani, T. 2000. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.
Edisi Kedua. Cetakan Keempat Belas. Yogyakarta:BPFE-UGM
Mangkunegara, 2007. Evaluasi Kinerja SDM, Penerbit Refika Aditama,
Bandung.
Manullang, M, 2006. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi
Keempat, BPFE, Yogyakarta
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Instansi, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Malayu, S.P. Hasibuan 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia,
cetakan kesembilan, Jakarta : PT Bumi Aksara
69
Hill.
Rivai, Viethzal., 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Instansi: Dari Teori Ke
Praktik, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Alih Bahasa: Hadyana Pujaatmaka. Prenhallindo, Jakarta.
Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Informasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan pertama oleh PT.
Rafika Aditama, Bandung.
Siagian, Sondang, P., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi
Aksara, Bandung.
Sutarto, 2008. Dasar-dasar Organisasi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. Umar,
Husein, 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cetakan
Keempat, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Suad Husnan & Pudjiastuti, Enny. 2002, Teori Portofolio dan Pasar Modal..
Yogyakarta: UPP AMP YKPM.
Siagian, S, P, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Wibowo, 2008. Manajemen Perubahan, Edisi Kedua, Penerbit PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Winardi, J., 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian, Penerbit PT. Raja
Grafindo Perkasa, Jakarta.
70
Proposal Tesis
Disusun untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Magister Manajemen
pada program Pascasarjana Universitas Pamulang
Disusun Oleh:
Ir. Feb Amni Hayati
NIM. 2014520078