Bahan Pelatihan
PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF,
EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM)
Oleh :
Dr. Muhibbin Syah, M.Ed.
Dr. Hj. Rahayu Kariadinata, M.Pd.
Inovatif,
Kreatif,
Selanjutnya,
PAIKEM
pendekatan
mengajar
Efektif,
dapat
dan
Menyenangkan.
didefinisikan
(approach
to
sebagai:
teaching)
yang
mengembangkan
sikap,
pemahaman,
dan
dikembangkan
berdasarkan
beberapa
perubahan/peralihan:
a. Peralihan dari belajar perorangan (individual learning)
ke belajar bersama (cooperative learning);
(individual learning)
(cooperative learning)
dari
teori
(knowledge-transmitted)
pemindahan
ke
pengetahuan
bentuk
interaktif,
ke siswa
belajar;
e. Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke bentuk
authentic
assessment
seperti
portofolio,
proyek,
5
Berpusat pada guru :
o
Pengajaran bersifat tradisional
dan siswa pasif;
o
Penyampaian melalui ceramah
tanpa modifikasi;
o
Guru menentukan secara
mutlak materi yang ia ajarkan dan
cara siswa mendapatkan informasi
mengenai materi yang mereka
pelajari.
kita
lebih
banyak
mengenal
pendekatan
sementara
para
siswanya
pasif,
menyenangkan,
bahkan
kadang-kadang
menakutkan siswa.
b) PAIKEM lebih memungkinkan guru dan siswa berbuat
kreatif bersama. Guru mengupayakan segala cara
secara kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam
proses pembelajaran. Sementara itu, peserta didik
juga didorong agar kreatif dalam berinteraksi dengan
sesama teman, guru, materi pelajaran dan segala alat
kecerdasan
akal/perkembangan
(Konkret-operasional
7-11tahun)
siswa
mengalami
tahap
Concrete-
periode
konkret-operasional
yang
Selanjutnya,
tahap
dalam
perkembangan
Formal-operational
seorang
kognitif
remaja
telah
seorang
remaja
akan
mampu
berpikir
hal
pemecahan
masalah
dengan
menggunakan
prinsip-prinsip
abstrak,
remaja tersebut akan mampu mempelajari materimateri pelajaran yang abstrak, misalnya ilmu tauhid,
ilmu
matematika
memiliki
kedewasaan
dicontohkan
ketika
hipotesisnya
sewaktu
seorang
penggali
kawannya,
ia
menggunakan
mendengar
seperti:
peninggalan
berpikir,
pikiran
pernyataan
"Kemarin
purbakala
dapat
seorang
menemukan
berpikir
sejenak
dengan
serta-merta
tersebut,
karena
mustahil
ada
manusia
10
pikiran.
menyelesaikan
Namun
tugas
demikian,
secara
siswa
perorangan
perlu
agar
juga
bakat
individunya berkembang.
2.5 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan kemampuan memecahkan
masalah
Pada
dasarnya
belajar
yang
baik
adalah
menghadapkan
siswa
pada
masalah.
Hal
ini
yang
kritis.
Pertanyaan
dengan
kata-kata
11
12
merumuskan
pertanyaan,
berhipotesis,
mengklasifikasi,
pekerjaan
siswa
lebih
bermakna
bagi
guru
yang
cepat
merasa
puas
saat
13
hal
Pembelajaran
dengan
yang
menggunakan
aktif
berarti
segala
pembelajaran
daya.
yang
14
sunnatullah.
Dengan
adanya
sunnatullah,
fisik
semua
indera
terlibat,
berpikir,
15
dan
menghormati
ide-ide
siswa,
serta
belajar
hendaknya
lebih
mengembangkan
prestasi
dan
memiliki
pengetahuan
dan
dengan
dorongan
hadiah
atau
dorongan
murid,
juga
tidak
seperti
orang
yang
16
(1989:520)
something
method or device.
newly
mengartikan
introduced
inovasi
such
as
17
bahasa
Inggris
di
sekolah
dan
dikembangkan
sendiri,
misalnya
dengan
puasa,
zakat/sedekah,
dan
pergi
haji.
Islami.
Ketika
menjelaskan
struktur
sehari-hari/kebiasaan
bahasa
Inggris
bisa
misalnya,
menggunakan
seorang
contoh
18
sebuah
pembelajaran
inovatif
bisa
setiap
siswa.
Sebagian
siswa
ada
yang
19
diperlukan
adanya
pembelajaran yang
beraneka
ragam
strategi
non-examples,
sebagai berikut:
dengan
langkah-langkah
20
a.
Guru
mempersiapkan
gambar-gambar
sesuai
Guru
menempelkan
gambar
di
papan
atau
untuk
memperhatikan
menganalisis
gambar ;
d.
contoh
dan
bukan
contoh,
lalu
mencatat hasilnya;
e.
f.
g.
Simpulan.
b.
Guru
memberi
tugas
kelompok mengerjakannya;
dan
masing-masing
21
c.
d.
e.
f.
Simpulan.
membagikan
wacana/materi
dan
siswa
22
nomor
misalnya:
terhadap
siswa
tugas
No.1
yang
bertugas
dan
bergabung
bersama
tugas
yang
sama
bisa
saling
23
Melaporkan
d.
hasil
dan
tanggapan
dari
b.
c.
oleh
anggota-anggota
kelompok.
Guru
memberikan
kuis/pertanyaan
kepada
Simpulan.
24
f.
g.
h.
Penutup.
membantu
siswa
mendefinisikan
dan
25
yang
sesuai,
eksperimen
untuk
dapat
memberikan
layanan
tanpa
harus
26
dengan
menggunakan
media
teknologi
komputer
menggabungkan unsur
dalam
pendidikan
dapat
ahli
berpendapat
bahwa
dalam
dunia
27
secara
langsung
dengan
siswa
untuk
28
Ditinjau dari tujuan kognitif, komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses,
dan
kalkulasi
yang
kompleks.
Komputer
juga
dapat
isinya
menggugah
perasaan,
pembelajaran
hubungan
interaktif
yang
menyebabkan
29
pembelajaran
yang
berbasis
teknologi
pembelajaran
yang
dapat
digunakan
dengan
30
ditampilkan dari CD interaktif, selain itu dapat melalui situssitus (web page) mata pelajaran, referensi lain seperti buku
atau bahan lain yang mendukung proses pembelajaran.
Gambaran model selektif tersaji pada Gambar 1 di bawah ini.
kesempatan
menggunakan
komputer
untuk
31
STAD
(Student Teams Achievement Divisions)
pembelajaran
laboratorium
adalah
model
32
pembelajaran
berbasis
teknologi
pembelajaran
kemungkinan
selalu
ini
dapat
dibangun
dengan
diperbaharui
serta
melaksanakan
dan
menerapkan
kurikulum.
demikian,
ada
kreativitas
pengembangan
33
kegiatan
pembelajaran
yang
beragam;
membuat alat bantu belajar yang berguna meskipun
sederhana;
34
Untuk
mengetahui
keefektifan
sebuah
proses
tes
untuk
siswa,
tetapi
semacam
refleksi,
pengetahuan
pribadi
dengan
banyak membaca;
mengajarkan cara mempelajari sesuatu;
melaksanakan penilian yang tepat dan benar.
Di sisi lain, siswa menjadi pembelajar yang efektif
dalam arti:
35
menguasai
pengetahuan
dan
keterampilan
atau
ciri-ciri
pokok
pembelajaran
yang
menyenangkan, ialah:
adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan,
membuat
siswa
ragu
melakukan
sesuatu
36
dan kanan;
adanya
situasi
belajar
yang
menantang
berani bertanya;
berani mencoba/berbuat;
37
Pembelajaran
PAIKEM
38
4.2 Siswa
terlibat
mengembangkan
dalam
berbagai
pemahaman
kegiatan
dan
yang
kemampuan
4.3
menggunakan
lingkungan
sebagai
sumber
39
4.4
Pa
jan
ga
n
4.5
Guru
menerapkan
cara
mengajar
yang
lebih
40
4.6
gagasannya,
serta
melibatkan
41
5.
menciptakan
keadaan
sebaik-baiknya
harus
pembelajaran
dan
kemampuan
guru
bersesuaian.
Kemampuan Guru
Guru merancang dan
mengelolala kegiatan
pembelajaran yang
mendorong siswa untuk
Kegiatan Pembelajaran
Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang beragam,
misalnya
Percobaan
yang
42
Guru menggunakan
alat bantu dan sumber
belajar yang beragam
Guru memberikan
peluang kepada siswa
untuk mengembangkan
keterampilannya
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
gagasannya sendiri
secara lisan atau
tulisan
Guru menyesuaikan
bahan dan kegiatan
belajar dengan
kemampuan siswa
sendiri
Guru mengaitkan
kegiatan pembelajaran
Diskusi kelompok
Memecahkan masalah
Mencari informasi
Menulis laporan/cerita/puisi
Berkunjung ke luar kelas
Sesuai mata pelajaran, guru
menggunakan, misalnya :
Alat yang tersedia atau yang
dibuat sendiri
Gambar
Studi kasus
Nara sumber
Lingkungan
Siswa :
Melakukan percobaan,
pengamatan, atau wawancara
Mengumpulkan data/jawaban dan
mengolahnya sendiri
Menarik simpulan
Memecahkan masalah, mencari
rumusan sendiri
Menulis laporan/hasil karya lain
dengan kata-kata sendiri
Melalui :
Diskusi
43
dengan pengalaman
siswa sehari-hari
Menilai kegiatan
pembelajaran dan
kemajuan belajar siswa
secara terus menerus
sendiri
Siswa menerapkan hal yang
dipelajari dalam kegiatan seharihari
Bermain
peran
pada
prinsipnya
dapat
44
pemegang
penonton/pengamat.
peran/pemain
Dalam
dan
merangsang
kelompok
minat
siswa
45
masalah
Badu
bahaya
tadi
diidentifikasi
secara
rinci,
46
gambaran
karakter-karakter
yang
akan
diperankan. Seusai karakter-karakter ini disepakati, selanjutnya guru menawarkan peran-peran itu kepada siswa yang
layak. Dalam hal ini guru dapat juga menggunakan jasa satu
atau dua orang siswa yang dianggap cakap untuk memilih
siswa-siswa yang pantas menjadi aktor "X", aktor "Y", dan
seterusnya.
Ketiga,
mempersiapkan
pengamat.
Dalam
ini
sebaiknya
terlibat
dalam
cerita
yang
47
48
akan
muncul
strategi-strategi
pemecahan
Tahapan
terakhir
ini
dilaksanakan
untuk
49
Pada
tahap
ini
siswa
diharapkan
saling
6.2.1 Langkah-langkah
Urutan langkah pembelajaran dengan topik tsunami
tersebut diatur sebagai berikut.
a) Guru
menyiapkan
pengaturan
pengorganisasian
bangku-bangku
untuk
kelas
seperti
pembelajaran
kelompok.
b) Guru menyiapkan bahan stimulus, misalnya:
gambar-
50
yang
berhubungan
dengan
topiknya
untuk
51
Kelompok Ahli
Gambar. 4. Ilustrasi Kelompok Jigsaw
6.2.2 Tahap Pendahuluan
a) Guru memulai pelajaran dengan mengatakan: Saya
akan menunjukkan beberapa gambar dan video.
Perhatikan baik-baik dan tuliskan hal-hal apa yang
52
diberi
53
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok D
Kelompok E
Kelompok F
Topik
: Tsunami
Sub-topik :
1)
Pengertian tsunami;
2)
3)
4)
bagian
materi/sub-bab
yang
sama
54
Membahas Sub-topik 1
Membahas Sub-topik 2
Membahas Sub-topik 3
Membahas Sub-topik 4
55
Kelompok
Asal
A
Kelompok
Asal
B
Kelompok
Ahli
1
Kelompok
Asal
C
Kelompok
Ahli
2
Kelompok
Asal
D
Kelompok
Ahli
3
Kelompok
Asal
E
Kelompok
Asal
F
Kelompok
Ahli
4
56
tes
terlebih
dahulu,
misalnya
berupa
tes
kelompok
berdasarkan
skor
perkembangan
individu,
sedangkan
skor
57
memperoleh
skor
untuk
kelompoknya
Nilai
Perkembangan
5
10
20
58
30
ini
dimaksudkan
untuk
memberikan
rata-rata
nilai
perkembangan
yang
dengan
rata-rata
skor
15,
diberi
dengan
rata-rata
skor
20,
diberi
dengan
rata-rata
skor
25,
diberi
59
Nama
Kel
Nama
Siswa/
Peringkat
Skor
Awal
Skor
(Quiz)
Nilai
Perkembangan
Individu
Skor
Kelompok
Penghargaan
Kelompok
A-1 / 1
A-2 / 16
A-3 / 17
A-4 / 32
87
73
65
49
83
75
67
55
10
20
20
20
70/4=17,5
Good Team
B-1 / 2
B-2 / 15
B-3 / 18
B-4 / 31
83
71
63
52
84
74
66
65
20
20
20
30
90/4=22,5
Great Team
C-1 / 3
C-2 / 17
C-3 /19
C-4 / 33
82
70
62
47
89
81
70
60
20
30
20
30
100/4=25
Super Team
60
sehingga
dalam
satu
satuan
waktu
putaran.
Hal
ini
dimaksudkan
untuk
61
DAFTAR PUSTAKA
Arends,S. 1997. Classroom Instruction and Management.
New York: McGraw Hill.
Depdiknas. 2005. Paket Pelatihan Awal untuk Sekolah dan
Masyarakat. Menciptakan Masyarakat Peduli
Pendidik- an Anak. Program Manajemen Berbasis
Sekolah. Ja- karta: Ditjen DikdasmenDepdiknas.
_________. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas.
Heinich, R., dkk. 1996. Instructional Media and Technology
for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Lie, A. 2002. Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta:
Grasindo.
Munir. 2001. Aplikasi Teknologi Multimedia dalam Proses
Belajar Mengajar. Mimbar Pendidikan, 3 (21).
Petty, Geoff. 2004. Teaching Today: A Practical Guide. 3rd
edition. Cheltenham U.K.: Nelson Thomes Ltd.
Setiawan. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika yang
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).
Makalah disampaikan pada Diklat Instruktur
Pengem- bang Matematika SMA Jenjang Dasar. Di
PPPG Mate- matika Yogyakarta pada tanggal 6 19
Agustus 2004.
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research
and Practice. Second Edition. Boston:Allyin and
Bacon.
62
63
msyah-rahayu10-08-2009