Florence adalah mahasiswa PSPD FK Unsri yang kurang fokus belajar dan cenderung malas.
Ia terancam di drop out karena hampir melewati batas waktu studi. Meski sudah 1 tahun, Ia
masih belum mampu menyelesaikan proposal skripsi yang dibimbing dokter Boy. Dokter Boy
belum menyetujui proposal Florence karena dianggap tidak sesuai dengan sistematika
proposal dan banyak menjiplak tulisan orang lain. Dalam kondisi sedih, Florence
berkonsultasi dengan dokter Ika yang terkenal baik kepada peserta didik. Atas saran dokter
Ika, Florence mengajukan pindah pembimbing dari dokter Boy ke dokter Ika kepada
pimpinan fakultas. Atas saran pimpinan fakultas, dokter Boy terpaksa setuju melepas
mahasiswa bimbingannya. Di bawah asuhan dokter Ika, Florence berhasil menyelesaikan
proposal, mengambil data dan menyusun laporan skripsi kurang dari 1 bulan dan terlalu cepat
dari biasanya. Dokter Boy mencurigai telah terjadi pelanggaran akademik dan melapor ke
komisi akademik Senat Fakultas untuk menyelediki dan memberi dan memberi sanksi kepada
Florence dan pembimbingnya. Dokter Ika merasa keberatan atas laporan dokter Boy, dan
balik melaporkan dokter Boy yang telah melanggar etika akademik Unsri.
1. Klarifikasi Istilah
Mahasiswa PSPD
Dokter
Fokus
Drop Out
Proposal skripsi
Menjiplak
penulisnya
Konsultasi
: Meminta bimbingan
Pimpinan fakultas
: Dekan
Komisi akademik
Senat
Sanksi
E-O
+
Concern
VVVV
VVVV
VVVVV
VVV
VV
VV
VVV
VVVVV
3. Analisis Masalah
3.1. Florence mahasiswa FK UNSRI yang kurang fokus belajar dan cenderung malas
a. Bagaimana karakteristik orang yang fokus belajar?
Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan
untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah sebagai berikut:
1. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi,
dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki
konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan:
a) Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan,
b) Komprehensif dalam penafsiran informasi,
c) Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh,
d) Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.
2. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini,
siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai:
a) Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu,
b) Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan,
c) Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu
keyakinan, ide dan sikap seseorang.
3. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat
ditengarai:
a) Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru,
b) Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh
arti.
Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang fokus belajar dapat dicirikan
dengan adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.
b. Bagaimana karakteristik seseorang yang mempunyai motivasi?
Menurut Sardiman (2001:41) seorang yang termotivasi mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1) Tekun menghadapi tugas. Maksudnya dapat bekerja terus-menerus
dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai.
2) Ulet menghadapi kesulitan. Ulet dapat diartikan dengan tidak mudah
putus asa.
3) Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan.
4) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.
5) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang
dewasa.
6) Senang dan rajin, penuh semangat serta cepat bosan dengan tugas-tugas rutin. Halhal yang bersifat mekanis, berulang-ulang sehingga kurang kreatif.
7) Dapat mempertahankan pendapatnya.
8) Mengerjakan tugas-tugas jangka panjang.
9) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
10) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
c. Apa saja faktor yang mempengaruhi motivasi belajar?
Faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa antara
lain:
1) Minat terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya;
2) Orientasinya dalam mengikuti pendidikan tinggi.
Sementara untuk faktor-faktor ekstrinsiknya antara lain:
1) Kualitas dosen yang mengajar;
2) Bobot materi kuliah yang diajarkan;
3) Metode perkuliahan yang digunakan dosen;
3.2. Florence terancam drop out karena hampir melewati batas studi
a. Bagaimana peraturan-peraturan apabila melewati batas waktu?
Mahasiswa program S0 dan S1 dinyatakan putus studi apabila pada
masa akhir studi maksimal yang boleh ditempuhnya untuk S1: 14 semester,
S0: 10 semester, tidak dapat mengumpulkan kredit sesuai dengan yang
disyaratkan atau telah mengumpulkan kredit sesuai dengan yang disyaratkan
tetapi mempunyai IPK < 2,00 atau IPK > 2,00 tetapi mempunyai nilai E
b. Bagaimana sistem evaluasi studi di PSPD FK UNSRI?
Sistem evaluasi studi di PSPD FK Unsri berupa ujian pilihan ganda, namun
untuk mahasiswa semester terakhir, sistem evaluasi berupa pembuatan skripsi dan
siding skripsi.
3.3. Proposal skripsi belum mampu diselesaikan oleh Florence meski sudah satu tahun
dibimbing oleh dokter Boy
a. Bagaimana peraturan penyusunan proposal skripsi di PSPD FK UNSRI?
Dalam Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya No. 152a/H9/DT/2009 Tentang
Etika Akademik Sivitas Akademika Universitas Sriwijaya pasal 8, insan akademik
dilarang memalsukan, mengambil, memanfaatkan, atau menyalin sebagian atau
seluruhnya, atau meniru karya atau ciptaan orang lain tanpa menyebut sumber aslinya
termasuk mengakui karya ilmiah orang lain seolah-olah hasil pemikirannya sendiri.
3.4. Dokter Boy belum menyetujui proposal Florence karena menjiplak karya orang
lain
a. Bagaimana sistematika pembuatan proposal skripsi?
1. Program Studi menyerahkan SK penunjukan Dosen pembimbing yang
ditandatangani oleh Ketua Fakultas yang berlaku sampai mahasiswa/I
yang bersangkutan menyelesaikan skripsi
2. Mahasiswa menyusun dan mengajukan usulan skripsi (proposal skripsi)
kepada tim dosen pembimbing skripsi
3. Melakukan proses pembimbingan proposal dengan jumlah waktu
pembimbingan minimal tiga kali (3 kali) pertemuan dengan tenggang
waktu 2 minggu
4. Mencatat proses bimbingan proposal skripsi yang ditandatangani oleh
tim dosen pembimbing pada berita acara bimbingan skripsi
5. Proposal skripsi yang telah disetujui oleh tim dosen pembimbing,
dinyatakan berhak mengikuti seminar proposal skripsi.
Apabila kutipan lebih dari satu maka perlu diurutkan sesuai dengan huruf
alphabet.
Contoh:
> Aksin, M, Merancang Audio Mobil Hi-Fi Stereo System, Semarang: Effhar,
2002.
> Harsono, Drs, Manajemen Pabrik, Jakarta: Balai Aksara, 1984.
> Mukhtar., Widodo, Erna, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif,
Yogyakarta: Avyrouz, 2000.
pblikasi
diri
sendiri
pada
publikasi
lain
baik
dalam
benttuk
kalimat/paragraph/halaman utuh atau menyalin kata-kata dari satu atau lebih sumber
dengan memberikan tanda secara tepat dan memadai sesuai dengan gaya selingkuh
bidang ilmunya.
3.5. Florence sedih dan ia berkonsultasi dengan dokter Ika yang terkenal baik
a. Bagaimana syarat-syarat seorang dosen yang berhak memimbing
mahasiswa dalam menyusun skripsi?
1.Persyaratan Pembimbing I
Pembimbing I adalah dosen tetap maupun dosen tidak tetap sesuai dengan
bidang ilmu dan mengajar pada Program Studi tersebut
2.Persyaratan Pembimbing II
Pembimbing II adalah dosen tetap maupun dosen tidak tetap sesuai dengan
bidang ilmu dan mengajar pada Program Studi tersebut
melapor kepada ketua program studi dan ketua program studi dapat
menunjuk penggantinya denga memperhatikan persyaratan pembimbing.
c. Bagaimana proses pembimbingan dalam pspd fk unsri?
Mahasiswa mengajukan topik penelitian (Form 1.BS) dan kerangka proposal kepada
Ketua Program Studi atau penanggungjawab skripsi yang ditetapkan Ketua Prodi.
Mahasiswa mengajukan bimbingan kepada dosen pembimbing
Mahasiswa menyusun dan mengajukan usul penelitian dibawah bimbingan dosen
pembimbing dan setiap kali bimbingan, mahasiswa melampirkan kartu kendali
bimbingan (Form 2.BS)
Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk seminar proposal
penelitian
Mahasiswa melapor kepada sekretariat tentang pembimbing skripsi, judul penelitian,
dengan menyerahkan fotokopi surat pengajuan topik penelitian.
Sekretariat mengambil dan mengarsipkan SK pembimbing.
Mahasiswa mengajukan proposal kepada ketua program studi untuk melaksanakan
seminar sebelum penelitian dilaksanakan. Mahasiswa yang mendaftar seminar harus
menunjukan kertas kehadiran seminar minimal 5 kali kehadiran.
Ketua Program Studi atau penanggung jawab skripsi menentukan dosen pembahas
dan melaksanakan seminar usul penelitian yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen
pembimbing, dan dosen pembahas.
Mahasiswa mengajukan perbaikan usul penelitian dan meminta persetujuan
pelaksanaan penelitian kepada dosen pembimbing.
Mahasiswa melaksanakan penelitian atau penulisan skripsi atas bimbingan dosen
pembimbing.
Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk seminar hasil penelitian
(skripsi).
Mahasiwa mengajukan hasil penelitian (skripsi) kepada ketua program studi/tim
skripsi untuk diseminarkan, dan dosen pembimbing, serta dosen pembahas wajib
mengikuti seminar hasil penelitian.
Mahasiswa mengajukan perbaikan hasil penelitian dan meminta persetujuan
pembimbing untuk pengajuan layak uji.
Mahasiswa mengajukan layak uji skripsi kepada ketua program studi/tim skripsi
3.6. Dokter Ika menyarankan Florence mengajukan pindah pembimbing dari dokter
Boy ke dokter Ika kepada pimpinan fakultas
a. Apakah sikap dokter ika dalam meyarankan Florence untuk pindah pembimbing
dibenarkan?
Tidak, karena itu tidak sesuai dengan etika akademik. Seharusnya dr. Ika
berdiskusi lebih lanjut dengan dr. Boy mengenai masalah yang dialami Florence.
b. Bagaimana syarat mengajukan pindah pembimbing dalam menyusun skripsi?
Dosen pembimbing tugas akhir atau skripsi dapat diganti apabila dosen yang
bersangkutan:
a. tugas belajar;
b. mengundurkan diri yang disetujui oleh ketua program studi;
c. berhalangan tetap (tidak bisa membimbing lebih dari satu bulan berturutturut tanpa izin/pemberitahuan);
d. Mahasiswa mengganti topik/materi skripsi atau tugas akhir;
e. pensiun; atau
f. alasan lain berdasarkan pertimbangan ketua program studi.
Penggantian pembimbing tugas akhir atau skripsi ditetapkan dengan surat
keputusan dekan atas usul ketua program studi.
3.7. Pimpinan fakultas menyarankan dokter Boy untuk setuju melepas mahasiswa
bimbingannya
a. Apa saja tugas dokter Boy terhadap mahasiswa yang di bimbingannya?
Tugas Pembimbing
Tugas pembimbing Utama dan pendamping pada dasarnya sama, yaitu
mengantarkan mahasiswa mampu menyelesaikan TA/ Skripsi dalam bentuk
Karya Tulis Ilmiah.
1. Tugas Pembimbing Utama
1. Memberikan arahan yang berkaitan dengan usulan rancangan
penelitian, materi yang akan diteliti dan tata cara sistematika penyampaian
laporan penelitian.
2. Memberikan telaahan atas Instrumen pengumpulan data dan prosedur
pengelolahan data yang valid untuk digunakan.
3. Memberikan telaah atas keseluruhan isi laporan penelitian
4. Memberikan persetujuan untuk seminar proposal/ usulan, seminar hasil
penelitian/ ujian sidang TA atau Skripsi.
2. Tugas Pembimbing Pendamping
1. Membantu Pembimbing Utama dalam menilai usulan rancangan
penelitian dalam bentuk proposal penelitian sebelum diseminarkan.
2. Memberikan tanggapan terhadap materi penelitian.
3. Memberikan pertimbangan dari saran mengenai instrumen dan prosedur
pengelohan data yang akan dipergunakan.
3.8. Dokter Ika berhasil mengasuh Florence menyelesaikan proposal, mengabil data
dan menyusun laporan kurang dari 1 bulan
a. Bagaimana peraturan UU plagiat?
Dan pelanggaran ini juga diatur didalam undang-undang nomor 19 tahun
2002 tentang hak cipta . sebagaimana undang-undang yang mengatur tersebut
3.10. Dokter Ika keberatan atas laporan dokter Boy dan melaporkan dokter Boy yang
melanggar etika FK UNSRI
a. Bagaimana etika akademik seorang dosen terhadap dosen lain?
Sesama dosen, mahasiswa, dan peserta didik sebagai insan akademik dan warga
sivitas akademika Universits wajib :
1. Memegang teguh dan menghormati hak kebebasan akademik serta hak kebebasan
mimbar akademik antar insan akademik.
2. Membina semangat kebersamaan dalam mengemban tugas dan fungsi serta misi
Universitas.
3. Menghormati dan saling memelihara martabat sesame insan akademik
4. Menghormati dan saling membina kompetensi akademik sesame insan akademik
b. Bagaimana solusi untuk mengatasi perselisihan antara dokter Ika dan dokter Boy?
Harusnya dokter ika awalnya menanyakan kejadian sebenarnya kepada dokter
boy mengenai florence, bukan menyuruh florence pindah pembimbing. Dan saat
dokter boy melaporkan adanya kecurangan, harusnya dokter boy menanyakan
yang sebenarnya kepada florence dan dokter ika, bukan langsung melaporkan
begitu saja.
What I
What I Have To
Plagiarisme
Know
Definisi
Aturan mengutip,
Prove
Pencegahan
Learn
Jurnal
plagiarisme
Internet
Penyusunan
peraturan, sanksi
Proses penyusunan
skripsi
skripsi,
Pembimbing
Motivasi
Definisi
belajar
Etika akademik
Definisi
Susunan
skripsi
Karakteristik,
Peranan dalam
faktor-faktor, cara
proses
meningkatkan
Cara
pembelajaran
Peranan dalam
menumbuhkan
proses
etika akademik
Struktur dan fungsi
pembelajaran
Jenis-jenis. sanksi
Perlunya
organisasi FK
Unsri
Pelanggaran
Definisi
akademik
menjauhi
pelanggaran
akademik
Drop Out
Definisi
Penyebab
5. Kerangka Konsep
Kurang Motivasi
How I Will
Malas belajar
6. Learning Issue
Plagiarisme
a. Definisi
Kata plagiarisme berasal dari bahasa latin yaitu plagiarus, yang berarti merampok,
atau membajak. Kamus Oxford menyatakan bahwa plagiarisme adalah tindakan
menggunakan, menjiplak atau menyalin karya, tulisan, ide orang lain dan mengakuinya
sebagai miliknya sendiri. Menurut Pasal 1 ayat (1) Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi plagiat adalah perbuatan secara
sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai. Sedangkan menurut Adimihardja (2005), plagiarisme adalah pencurian dan
penggunaan gagasan atau tulisan orang lain (tanpa cara-cara yang sah) dan diakui sebagai
miliknya sendiri. Plagiarisme juga didefinisikan sebagai kegiatan dengan sengaja menyalin
pemikiran atau kerja orang lain tanpa cara-cara yang sah (Adimihardja, 2002). Pelaku
plagiarisme dikenal dengan sebutan plagiat (Rosyidi, 2007).
Berdasarkan berbagai pendapat di atas secara umum dapat kita katakan bahwa
plagiarisme adalah segala tindakan menggunakan, menjiplak, menyalin, atau mencuri karya
dan gagasan orang lain dan mengakuinya sebagai miliknya sendiri baik sengaja ataupun tidak
sengaja dan tanpa cara-cara yang sah.
b. Jenis-jenis
Secara garis besar, tindakan yang termasuk plagiarisme akademik antara lain
(Rosyidi, 2007):
a. menyalin tulisan orang lain mentah-mentah, tanpa memberikan penjelasan bahwa
tulisan tersebut diambil dari tulisan lain dan/atau tanpa menyebutkan sumbernya,
b. mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan keterangan yang cukup tentang
sumber gagasan tersebut.
Menurut Adimihardja (2005) terdapat banyak sekali jenis plagiarisme, antara
lain sebagai berikut:
a. Mengutip atau mengulang gagasan orang lain dalam suatu percakapan tanpa merujuk
kepada yang mempunyai gagasan, tanpa memberi penghargaan atau ucapan terima
kasih kepada yang mempunyai gagasan tersebut. Mencuri gagasan orang lain dalam
suatu percakapan kemudian menulisnya tanpa izin sah dari yang mempunyai gagasan
tersebut termasuk plagiarisme; dan ini merupakan kesalahan ilmiah.
b. Semua pendapat atau pernyataan orang lain tanpa memberi penghargaan kepada yang
punya pendapat melalui catatan kaki atau daftar pustaka.
c. Melakukan kutipan tak langsung dari pendapat atau pernyataan orang lain secara
tertulis tanpa melakukan refrase (parafrase).
d. Mengutip tabel dan gambar tanpa menyebutkan sumbernya.
e. Dua tulisan berjudul dan berisi sama, maka yang keluar belakangan merupakan hasil
plagiat.
f. Menyalin seluruh hasil karya orang lain, dan salinan itu diakui sebagai tulisan sendiri
walaupun pemilik karya tulis mengizinkan secara tulus. Hasil karya yang
dimaksudkan meliputi yang dipublikasi (buku, artikel dalam jurnal/prosiding/majalah)
dan yang tidak dipublikasi (makalah untuk seminar, laporan penelitian, skripsi, tesis,
disertasi, diktat, buku ajar).
g. Tulisan mahasiswa yang dipublikasikan tanpa menuliskan nama mahasiswa sebagai
penulis pertama.
h. Penulis yang dengan sengaja mengirimkan tulisan berjudul sama pada dua jurnal atau
lebih.
i. Menerjemahkan suatu tulisan orang lain dan menulis dirinya sebagai penulis.
j. Tulisan orang lain yang dimodifikasi baik organisasi maupun frasenya tanpa
mencantumkan nama penulis aslinya.
a.
b.
c.
d.
e.
c. Sanksi
Apabila terbukti melakukan plagiarisme, maka sanksi yang di dapat adalah
seperti yang diatur dalam Pasal 12 dan 13 Permendiknas No. 17 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
PASAL 12
(1) Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan
dalam Pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang
paling berat, terdiri atas:
a. teguran;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
peringatan tertulis;
penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
Penyusunan Skripsi
Pengertian Skripsi
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa berupa paparan tulisan hasil penelitian
yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidahkaidah yang berlaku.Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematis dan
terkendali yang berupaya untuk memperdeh data dan informasi tentang suatu masalah dalam
bidang ilmu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan
penelitian atau menguji hipotesis.Penulisan skripsi dilakukan melalui studi pustaka ditambah
dengan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data primer sekunder atau tertier. Data
primer adalah data yang diperdeh penelii di lapangan, baik melalui wawancara maupun hasil
peninjauan langsung pada objek penelitian Data sekunder adalah data yang diperdeh dengan
memanfaatkan hasil pengumpulan data pihak lain, misalnya: profit perusahaan pertamina,
data Badan Pusat Statistik dan rekam medik dari Rumah sakit tertentu. Sedang data tertier
diperoleh dari majallah-majalah ilmiah.
- Prosedur Penyusunan Skripsi
Adapun prosedur penyusunan skripsi adalah melalui tahap-tahap berikut :
1. Program Studi menyerahkan SK penunjukan Dosen pembimbing yang ditandatangani oleh
Ketua yang berlaku sampai mahasiswa/I yang bersangkutan menyelesaikan skripsi
2. Mahasiswa menyusun dan mengajukan usulan skripsi (proposal skripsi) kepada tim dosen
pembimbing skripsi
3. Melakukan proses pembimbingan proposal dengan jumlah waktu pembimbingan minimal
tiga kali (3 kali) pertemuan dengan tenggang waktu 2 minggu
4. Mencatat proses bimbingan proposal skripsi yang ditandatangani oleh tim dosen
pembimbing pada berita acara bimbingan skripsi
5. Proposal skripsi yang telah disetujui oleh tim dosen pembimbing, dinyatakan berhak
mengikuti seminar proposal skripsi.
Mahasiswa yang telah melakukan seminar proposal skripsi, dinyatakan berhak melakukan
penulisan skripsi dengan tahapan sebagai berikut :
1. Proses bimbingan dilakukan dengan jumlah waktu pembimbingan minimal delapan kali (8
kali) pertemuan dengan tenggang waktu 1 semester
2. Pembimbing I dan pembimbing II bertanggung jawab kepada Ketua Program Studi selama
proses bimbingan sampai mahasiswa/I yang bersangkutan menyelesaikan penulisan skripsi
Motivasi belajar
Definisi
Motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak
dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada
kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
Prinsip-prinsip
a) Memuji labih baik daripada mencela
Perlu diketahui bahwa manusia cenderung akan mengulangi perbuatan yang
mendapatkan pujian atau apresisasi dari pihak lain.
b) Memenuhi kebutuhan psikologi
c) Motivasi intrinsik lebih efektif daripada ekstrinsik
d) Keserasian antara motivasi
e) Mampu manjelaskan tujuan pembelajaran
f) Menumbuhkan perilaku yang lebih baik
g) Mampu mempengaruhi lingkungan
h) Bisa diaplikasikan dalam wujud yang nyata
memiliki kemampuan bekerja sama, berusaha menguasai seluruh mata pelajaran serta
beranggapan bahwa semua mata pelajaran itu penting
2) Kemampuan mahasiswa
Kemampuan mahasiswa akan mempengaruhi motivasi belajar.
Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan
dengan intelektual atau intelejensi. Kemampuan psikomotorik juga
akan mempengaruhi motivasi.
3) Kondisi mahasiswa
Keadaan mahasiswa secara jasmaniah dan rohaniah akan
mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi jasmaniah dan rohaniah yang
sehat akan mendukung pemusatan perhatian dan gairah dalam belajar.
4) Kondisi dan lingkungan belajar
Kondisi dan lingkungan belajar dapat berupa keadaan alam,
lingkungan tempat tinggal, pergaulan kemasyarakatan dan lingkunagn
institusi penyelenggara dosenan. Kondisi lingkungan belajar juga
termasuk hal yang penting untuk diperhatikan. Lingkungan yang
kondusif juga ikut mempengaruhi minat dan kemauan belajar
seseorang.
5) Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran
Mahasiswa mempunyai perasaan, perhatian, ingatan, kemauan dan
pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat dan motivasi
dalam belajar baik secara langsung ataupun tidak langsung.
6) Upaya dosen dalam membelajarkan mahasiswa
Dosen merupakan salah satu stimulus yang sangat besar pengaruhnya
dalam memotivasi mahasiswa untuk belajar. Kemampuan merancang
bahan ajar dan perilaku merupakan bagian dari upaya pembelajaran.
Etika Akademik
Masyarakat akademik dicirikan salah satunya oleh ketertarikannya terhadap etika
akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran, keterbukaan, obyektivitas,
kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menghormati dan tidak berlaku
diskriminatif.
Masyarakat kampus merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat akademis.Oleh
sebab itu seluruh komponen civitas akademika semestinya memahami dengan benar dan
merasa terkait dengan Etika Akademik tersebut.Keterkaitan terhadap etika akademik harus
tercermin pada setiap aspek kegiatan akademik, seperti perkuliahan, penelitian, penulisan dan
publikasi, penggunaan gelar akademis dan sebagainya.Dengan demikian dipandang perlu
untuk menjelaskan bagaimana Etika Akademik merupakan tersebut diterapkan secara spesifik
dalam berbagai kegiatan akademik maupun kegiatan kampus lainnya.Tindakan yang
melangggar etika akademik maupun kegiatan kampus lainnya.Tindakan yang melanggar
Etika Akademik merupakan tindakan tidak etis atau pelanggaran akademik.
Pelanggaran akademik
Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis dan atau pelanggaran
akademik merupakan perbuatan terlarang, antara lain adalah (1) penyontekan/kecurangan
dalam ujian /cheating, (2) plagiat, (3) perjokian, (4) pemalsuan, (5) penyuapan, (6)
tindakan diskriminatif, dan sejenisnya.
- Penyontekan/kecurangan dalam ujian (cheating)
Penyontekan yaitu kegiatan sadar (sengaja) atau tidka sadar yang dilakukan
seorang peserta ujian yang dapat mencakup (1) mencontoh hasil kerja milik peserta
ujian lain, dan (2) menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan, informasi
atau alat bantuan studi lainnya yang tidak diijinkan dalam ujian atau tanpa ijin dari
dosen yang berkepentingan.
- Plagiat
Bentuk tindakan plagiat antara lain mengambil gagasan/pendapat/hasil temuan
orang lain baik sebagian atau seluruhnya tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumber
acuannya secara jujur.
- Perjokian
Tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak, menggantikan kedudukan
atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain, atas permintaan
orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik.
- Pemalsuan
Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan kegiatan dengan sengaja
atau tanpa ijin yang berwenang mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan
sesuatu untuk mendapatkan pengakuan sebagai sesuatu yang asli, misalnya
mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau tugastugas, praktikum, transkrip akademik, ijasah, stempel, kartu tanda mahasiswa, gelar
akademik, dan keterangan atau laporan dalam lingkup kegiatan akademik maupun
non akademik, serta memberikan keterangan atau kesaksian palsu.
Sanksi Pelanggaran Etika Akademik
Semua komponen civitas akademika yang terbukti melanggar etika akademik
akan dikenakan sanksi secara bertingkat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran
akademik. Secara umum sanksi akademik dapat berupa salah satu atau lebih dari
beberapa sanksi berikut:
1) Peringatan keras secara lisan dan/atau tertulis
2) Pengurangan nilai ujian bagi matakuliah atau kegiatan akademik yang
bersangkutan
3) Dinyatakan tidak lulus ujian (digugurkan) matakuliah atau kegiatan akademik
bersangkutan
4) Digugurkan seluruh matakuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan
5) Skorsing (dicabut status kemahasiswaannya untuk sementara)
6) Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya)
7) Dicabut gelar akademik yang telah diperoleh
Drop Out
Pemberhentian Status Kemahasiswaan atau Drop Out adalah proses pencabutan status
kemahasiswaan atas diri mahasiswa, disebabkan oleh hal-hal tertentu yang telah ditentukan
oleh universitas bersangkutan. DO (Drop Out) bisa digolongkan dalam beberapa bentuk,
contohnya DO (Drop Out) administratif, yaitu sistem yang diberlakukan kepada mahasiswa
yang tidak melakukan daftar ulang selama beberapa semester berturut-turut, atau tidak
membayar administrasi selama beberapa semester kepada universitasnya. Ada juga DO
akademik, yaitu sistem yang diberlakukan kepada mahasiswa karena tidak memenuhi
ketentuan akademik.
DO akademik ini dapat berlaku kepada mahasisawa yang selama beberapa semester
berturut-turut mendapakan nilai atau IP semester rendah atau kurang dari standar yang
ditetapkan oleh akademi. Dan seorang mahasiswa juga dapat terkena sistem DO apabila
seorang mahasiswa itu tidak dapat memenuhi ketentuan masa studi, misalnya dalam tujuh
tahun seorang mahasiswa itu belum bisa menyelesaikan masa studinya, maka bisa jadi dia
akan terkena sistem DO. Sebab lain yang menjadikan mahasiswa terkena system DO, yaitu
akibat mahasiswa melanggar ketentuan hukum, susila, etika dan juga karena terjerat kasus
kriminal.
Alasan lain pemberlakuan sistem Drop Out lantaran mahasiswa tidak bisa memenuhi
target SKS (sistem kredit semester) yang ditentukan perguruan tinggi dalam kurun waktu
tertentu. Kondisi demikian bisa terjadi lantaran mahasiswa yang bersangkutan memiliki
aktivitas lain di luar jam kuliah, yaitu seperti kerja atau yang lainnya. Saat mahasiswa bekerja
konsentrasinya akan terpecah dengan kuliah, akibatnya tidak bisa focus dan kuliah jadi
terbengkalai. Contoh lain, jika mahasiswa bersangkutan seorang atlet yangbharus mengikuti
pemusatan latihan jangka panjang sehingga tidak bisa kuliah.
Dengan adanya system DO, sebagian mahasiswa lama merasa takut akan pemberlakuan
system tersebut. Tetapi apabila seorang mahasiswa mendapat peringatan DO, seorang
mahasiswa dapat mengajukan pemulihan terhadap status kemahasiswaannya, dengan syarat
yang telah ditentukan lembaga atau universitas yang di ikutinya. Sebagai contoh, persyaratan
pemulihan Drop Out dengan mengajukan surat permohonan pemulihan dari instansi tersebut,
juga bersedia membayar SPP yang terhutang dalam beberapa semester sebelumnya. Dan
persyaratan pemulihan Drop Out dalam prestasi, yaitu seorang mahasiswa harus menempuh
beberapa semester yang terlewat atau tidak lulus dalam semester sebelumnya, dan dengan
nilai atau IP yang memenuhi stendar dari akademik. selanjutnya seorang mahasiswa tersebut
tidak boleh mengulangi perbuatan yang dapat mengakibatkan DO. Karena pemulihan status
kemasiswaan hanya berlaku sekali.
Seorang mahasiswa yang sedang menjalani masa perkuliahan disetiap Universitas, pasti
berharap dapat mencapai tahap wisuda atau lulus dan menyandang gelar sarjana.
Namun,sebelum mencapai tahap yang di inginkan, seorang mahasiswa diharuskan menyusun
skripsi atau karya sebagai tugas akhir.dan mahasiswa yang sedang dalam proses pembuatan
skripsi atau karya, kerap kali menemukan kesulitan, baik teknis, menentukan tema, kumpulan
meteri bahkan hingga masalah pembimbing akademik. Kondisi ini menjadi beban dan
kendala bagi seorang mahasiswa tersebut. Bahkan banyak juga menjumpai mahasiswa yang
tidak sampai proses penyusunan tugas akhir hingga tidak sampai ke-jenjang sarjana, dan
sebagian besar mahasiswa yang berhenti ditengah jalan lantaran terkena sistem DO atau Drop
Out.
Daftar Pustaka