BAB I Latar Belakang
BAB I Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bidang kesehatan, radiologi merupakan salah satu unit penunjang
yang memanfaatkan penggunaan radiasi pengion khususnya sinar x untuk
menegakkan diagnosa suatu penyakit pasien. Hasil dari pelayanan radiologi akan
menentukan diagnosa penyakit pasien sehingga dapat ditentukan perencanaan
pengobatan bagi pasien tersebut dengan lebih akurat, tepat dan optimal dalam
meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik.
Radiodiagnostik merupakan ilmu kedokteran yang memiliki spesialisasi
dalam pencitraan tubuh manusia untuk mendiagnosa berbagai kelainan dengan
menggunakan sumber radiasi untuk menegakkan diagnosa. Ilmu radiodiagnostik
pun makin berkembang seiring dengan ditemukannya bahan kontras. Bahan
Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostik.
Bahan
kontras
dipakai
pada
pencitraan
dengan
sinar-X
untuk
meningkatkan daya attenuasi sinar-X atau dengan kata lain pemanfaatan bahan
kontras ini dipakai untuk lebih meningkatkan radiolucent maupun radioopaque
suatu gambaran organ. Dengan adanya bahan kontras, akan sangat membantu
radiografer dalam melakukan pencitraan diagnostik, salah satu pencitraan
diagnostik menggunakan bahan contras adalah pemeriksaan Osofago Maag
Duodenum (OMD. Pemeriksaan OMD merupakan pemeriksaan secara radiologis
dari organ organ abdomen yang meliputi osofagus, maag dan duodenum dengan