Tujuan
Komunikasi Verbal
P : Selamat siang, Mas D!
K : Selamat siang!
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn. D
Wihdatul Ummah
Interaksi ke-1, SP 1 Bina hubungan saling percaya
31 Mei 2010
Pasien dan perawat duduk berdampingan di kasur kamar klien
16.20 16.40 WIB
Sadewa, RS Marzoeki Mahdi Bogor
Klien tampak lesu, tidak ada gairah, sering terlihat melamun, terkadang tersenyum sendiri, terkadang tatapan matanya
tegang dan tajam, sering memandang ke kiri ke kanan tanpa stimulus, inkoheren, mudah beralih, tidak konsentrasi, lebih
senang berada dikamarnya. Ketika dikaji oleh perawat, klien menjawab dengan perlahan dan suara agak pelan serta kurang
jelas. Keseharian klien hanya makan dan tidur, dan mandi dua kali. Klien mengatakan harapannya hanya ingin pulang cepat
dari RS.
: 1. Klien dapat menjalin hubungan saling percaya dengan perawat
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Rasional
Salam terapeutik merupakan
penghargaan terhadap orang lain
P: Iya.
K : Ya, ya.
P: Mas D, bisa kita ngobrolngobrol ttg apa yang dirasakan
Mas saat ini, bersedia kan Mas?
K: Iya..boleh.
P : Kita ngobrol selama 20 menit
di ruang tamu yuk Mas?
P : menatap K sambil
K: di kamar saja ya sus. Saya tersenyum
sedang malas keluar.
K: mengangguk dan tertawaP : baik, disini saja. Tapi besok tawa sendiri sambil
kita ngobrolnya di luar yah?
menunduk
K : iya.
P: Bagaimana perasaan Mas hari P : menatap K sambil
P : Perawat merasa bingung K : Suara K terdengar pelan
ini?
tersenyum
apa yang harus ditanyakan sekali dan agak kurang jelas
K : ya, begini aja. sehat kok
K: menatap mata perawat
lagi
P : Apa yang Mas rasakan
sebentar, lebih banyak
sekarang?
menunduk
K : Ya, begini-begini aja. Biasa P : menunggu jawaban dan
gitu..
sambil tersenyum
K: menjawab dengan suara
pelan
tertawa-tawa sendiri.
P : Mas, sebelumnya pernah
P : Menatap dengan penuh P : Merasa lebih tenang
K : Mulai menjawab tiap
Bertanya dengan penuh
bekerja tak?
perhatian.
karena hubungan saling
pertanyaan P dengan jawaban perhatian dan menatap K
K : ya Cuma bantu orang tua
K: tersenyum
percaya mulai terbina
singkat
menunjukkan bahwa P sungguhaja. angkat barang, orang tua
sungguh memperhatikan
kan kerjanya dagang.
P : Menatap K
kebutuhan K
P : Oo..baik sekali, suka bantu K: Menatap P
orang tua ya Mas?Dimana
dagangnya?
K : Di Jakarta
P : mas sudah menikah? Tinggal
dirumah dengan siapa saja?
K : Belum, tinggal sama orang
tua, sama ade dan kakak.
Banyak di rumah mah
P : kalau di rumah biasanya
P : Menatap K dengan penuh P : Termotivasi untuk
K : Mulai mempercayakan Reinforcement positif berguna
ngapain aja Mas?
perhatian
membantu lebih jauh lagi
dirinya kepada perawat
untuk meningkatkan motivasi K
K : ya begitu lah. Namanya di K: tersenyum lebar
karena K sudah percaya P karena P meyakinkan K
rumah ngapain aja.
untuk membantu merawat K.
P: Hm.. Mas sering bergaul atau P : Menatap K dengan penuh
ngobrol dengan tetangga atau perhatian
Ingin membantu K secara
teman di rumah?
K: terlihat diam saja, ada
maksimal karena K terlihat
K : Ga ada. Gak ada yang mau kontak mata
tidak bersemangat dan selalu
dicritain juga.
ada di kamar
P: Mas dulu sekolah?
P : Menatap K sambil
K : tidak pernah sekolah dari
tersenyum
kecil..
K : Tersenyum
P : Oh gitu. Apa sekarang
Berupaya semaksimal
harapannya?
P : Menatap K sambil
mungkin dalam membantu
K : Pengen cepet pulang aja ke tersenyum
merawat K.
rumah
K : tersenyum
P : Memang kalau pulang ke
rumah mau ngapain?
P : tersenyum kepada K
K : ya namanya di rumah bisa K : tersenyum
P : Merasa ingin
K : Merasa tersadar dan
memberikan sesuatu yang mengangguk malu
berguna untuk K, khususnya
K bisa sering keluar kamar
dan ngobrol dengan teman
yang lain
P : Tersenyum
K: Menatap P
P : tersenyum
K: tersenyum
Kesan Perawat:
Klien agak susah diajak berbicara. Bicara tidak terlalu jelas, suara pelan, ditambah terkadang suka tertawa-tawa sendiri. Klien hanya ingin cepat pulang ke
rumah saja, sudah tidak betah di rumah sakit. Setelah selesai kontrak, klien segera bangkit dari duduknya dan kembali berdiri di samping tempat tidur
menghadap ke jendela kearah luar. Tetapi klien cukup menghargai perawat. Ini ditandai dengan ketika perawat masuk ke kamar, klien langsung berdiri dari
tempat tidur dan mau berjabat tangan. Sayangnya, klien masih menjawab pertanyaan dengan terbatas, lebih banyak menunduk dan tidak mau berinteraksi
di luar kamar. SP1 Isos belum tercapai.