Pembahasan
Pertama-tama gambarlah kordinat cartesius seperti di bawah ini :
Pengertian Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda ketidaksamaan (<, <, > atau >) dan
mengandung variabel.
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan berarti menentukan semua nilai variabel yang menyebabkan
pertidaksamaan tersebut bernilai benar. Nilai-nilai ini disebut penyelesaian (akar) dari pertidaksamaan
( HP = Himpunan Penyelesain )
A. Pertidaksamaan Linier
Pertidaksamaan Linier adalah pertidaksamaan dari suatu fungsi linier, yaitu variabelnya berpangkat satu.
Pertidaksamaan linier dapat mengandung satu variable atau lebih.
Contoh-contoh pertidaksamaan dengan satu variable:
x < 5; x + 2 > 7 ; 5 x + 7 b < 8 a
Contoh-contoh pertidaksamaan dengan dua variable:
X + y < 5; x + 2y > 7 ; 5 x + 7 by < 8 a
Penyelesaian pertidaksamaan memerlukan pengetahuan tentang interval.
a. Pengertian Interval
Interval atau selang dapat dinyatakan dalam garis bilangan dan himpunan. Untuk menggambarkan
batas-batas interval pada ujung garis bilangan, biasanya digunakan tanda atau .
(Lingkaran penuh) : Berarti bilangan pada tanda ini termasuk kedalam interval
(Lingkaran kosong) : Berarti bilangan pada tanda itu tidak termasuk kedalam interval.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk dari suatu interval yang dinyatakan dalam garis bilangan dan dalam
bentuk himpunan.
Garis Bilangan Himpunan
1. Interval tertutup
2. Interval setengah tertutup
3. Interval terbuka
4. Interval setengah garis
b. Sfat-sifat Pertidaksamaan
Beberapa sifat pertidaksamaan yang sangat penting untuk menentukan penyelesaian suatu
pertidaksamaan. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut.
1) Sifat tak negatif
2) Sifat transitif
Untuk a, b, c bilangan real :
Jika a < b dan b < c maka a < c
Jika a > b dan b > c maka a > c
3) Sifat penjumlahan
Untuk a, b, c bilangan real :
Jika a < b maka a + c < b + c
Jika a > b maka a + c > b + c
Keterangan: Sifat penjumlahan menyatakan bahwa jika kedua ruas pertidaksamaan dijumlahkan dengan
bilangan yang sama, tanda pertidaksamaan tetap.
4) Sifat perkalian
Untuk a, b, c bilangan real :
Jika a < b dan c > 0 maka ac < bc
Jika a > b dan c > 0 maka ac > bc
Jika a < b dan c < 0 maka ac > bc
Jika a > b dan c < 0 maka ac < bc
Keterangan: Sifat perkalian menyatakan bahwa jika kedua ruas dikalikan dengan bilangan (real) positif
yang sama, tanda ketidaksamaan tetap (tidak balik). Akan tetapi, jika kedua ruas dikalikan dengan
bilangan (real) negatif yang sama, tanda ketidaksamaan dibalik.
5) Sifat kebalikan(invers perkalian)
Untuk
Jika a > 0 maka > 0
Jika a < 0 maka < 0
Keterangan: Sifat kebalikan menyatakan bahwa tanda dari suatu bilangan dan kebalikannya adalah
sama. Jika suatu bilangan adalah negatif, kebalikan bilangan ini juga negatif.
c. Menyelesaikan pertidaksamaan linear
Perhatikan pertidaksamaan berikut :
3x + 1 < 5
Pada pertidaksamaan tersebut, pangkat variabel x adalah 1. Pertidaksamaan yang memuat pangkat
tertinggi dari variabel x adalah dinamakan pertidaksamaan linear.
Berarti 3x + 1 < 5 merupakan pertidaksamaan linear.
Contoh 1 Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut untuk peubah pada bilangan
real, dan gambarkan himpunan penyelesaiannya pada garis bilangan!
a. 5x 2 < 8
b. 2x + 7 > x + 4
c. 2x 5 < 6x + 3
Jawab
a. 5x 2 < 8
5x < 10 x < 2
Jadi HP = { x|x < 2}
O2 Bilangan 2 tidak termasuk
b. 2x + 7 > x + 4
2x > x 3
x>3
Jadi HP = {x|x > 3}
c. 2x 5 < 6x + 3
2x < 6x + 8
4x < 8
x > -2
Jadi HP = {x|x > -2}
Seperti halnya dengan persamaan kuadrat, pertidasamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk baku
(bentuk umum) berikut ;
Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat
Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat Dengan Garis Bilangan
Selesaikan pertidaksamaan berikut:
x2 + x 6 < 0
Anda mulai dengan mengganti simbol ketidaksamaan (< 0) dengan tanda sama dengan (=) sehingga
diperoleh persamaan kuadrat x2 + x 6 = 0, kemudian menentukan akar-akar PK tersebut dan
melukiskannya pada garis bilangan.
(x + 3) (x 2) = 0 Pemfaktoran
x+3=0
x=3
atau :
x2=0
x=2
Akar-akar penyelesaian persamaan ini memisahkan garis bilangan menjadi tiga interval : x < -3; -3 < x
< 2; dan x > 2. Oleh karena tanda ketidaksamaanya tidak mengandung tanda = maka -3 dan 2
bukanlah penyelesaian dari x2 + x -6 < 0. Dengan demikian, penyelesaian dari ketidaksamaan tersebut
terdapat dalam salah satu atau lebih dari ketiga interval diatas.
Semua nilai dalam suatu inteval ini disubstitusikannya kedalam ruas kiri pertidaksamaan diperoleh :
x = 1 x2 + x 6 = (1)2 + (1) 6 = -4 (negatif)
x = -1 x2 + x 6 = (-1)2 + (-1) 6 = -6 (negatif)
x2 + x 6 14 6 0 -4 -6 -6 -4 0 6 14
||||||||||
x -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
tanda x2 + x -6 + + 0 0 + +
Dari gambar diperoleh;
Untuk interval x < -3 maka x2 + x 6 > 0 ( + )
Untuk interval -3 < x < 2 maka x2 + x 6 < 0 ( )
Ntuk interval x > 2 maka x2 + x 6 > 0 ( + )
Dengan demikian penyelesaian dari x2 + x 6 < 0 adalah interval -3 < x < 2.
Atau HP = { x | -3 < x < 2 }
Adapun penyelesaian dari x2 + x 6 > 0 (+) adalah interval dari x2 + x 6 < 0? Oleh karena dalam
kasus ini tanda ketidaksamaannya mengandung tanda sama dengan maka nilai x = -3 dan x = 2
termasuk dalam penyelesaian. Jadi penyelesaian dari x2 + x 6 < 0 adalah interval -3 < x < 2.
Secara umum, untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan kuadrat, Anda tentukan dahulu akar-akar
dari persamaan kuadrat yang berkaitan. Untuk selanjutnya, akar PK ini disebut titik kritis. Titik-titik kritis
ini akan mampu membagi garis bilangan atas beberapa interval. Oleh karena tanda dalam setiap interval
selalu sama, untuk setiap interval Anda hanya perlu menguji satu nilai variabel saja. Untuk jelasnya,
pelajariah contoh-contoh berikut:
x=1
Oleh karena itu titik kritisnya hanya satu,yaitu x = 1, garis bilangan terbagi atas dua interval.
Oleh karena itu, titik-titik kritis digambar dengan tanda (lingkaran penuh).
-1 0 1 2 3
( + ) ( +)
Ambil titik uji x = 0 dalam interval x < 1, dan titik uji x = 2 dalam interval x > 1.
x = 0 x2 2x + 1 = 0 2 (0) + 1 = 1 > 0 (+)
x = 2 x2 2x + 1 = (2)2 2(2) + 1 = 1 > 0 )+)
Dengan demikian, penyelesaian dari pertidaksamaan x2 2x > -1 atau dengan ekuivalen x2 2x + 1 >
0 adalah x < 1 atau x > 1 atau dapat ditulis sebagai x R dengan x 1. Penyelesaian ini ditunjukkan dalam
garis dibawah ini. Sedangkan himpunan penyelesaiannya adalah :
HP = {x| x < 1 atau x > 1, x R}
Atau
HP = {x| x R dan x 1}
Bagaimana jika Anda diminta untuk menyelesaikan pertidaksamaan x2 2x > -1 atau ekuivalen dengan
x2 2x + 1 > 0? Penyelesaiannya adalah x < 1 atau x > 1 atau dapat ditulis sebagai : x R. Himpunan
penyelesaiannya adalah
HP = { x | x < 1 atau x > 1, x R }
Atau
HP = { x | x R }
Bagaimana jika anda diminta menyelesaikan pertidaksamaan x2 2x < 1 atau ekuivalen dengan x2
2x + 1 < 0? Maka penyelesaiannya: Tidak ada satupun nilai yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.
Jadi pertidaksamaan x2 2x < -1 tidak memiliki peyelesaian atau himpunan penyelesainnya adalah
himpunan kusong, ditulis HP = { } atau
Contoh 3: Pertidaksamaan kuadrat (tak memiliki titik kritis)
Selesaikan x2 + x + 2 > 0
Jawab:
Pertama, tentukan nilai titik kritisnya dengan menyelesaikan x2 + x + 2 = 0. Persamaan kuadrat ini
tidak bisa difaktorkan sehingga Anda perlu menghitung dahulu nilai diskriminannya (D). Koefisienkoefisien, PK x2 + x + 2 = 0 dalah a = 1 ; b = 1 ; c = 2.
D = b2 4ac
= (1)2 4 (1) (2) = -7 < 0
Oleh karena D < 0, jelas pertidaksamaan tidak memiliki titik kritis yang real. Akibatnya, penyelesaian
dalam kasus ini tidak membagi garis bilangan menjadi beberapa bagian. Dengan demikian, x2 + x + 2
akan memiliki tanda yang sama sepanjang keseluruhan garis bilangan dan tidak bergantung pada nilai
titik uji yang Anda pilih. Oleh karena salah satu titik uji x = 0 memberikan x2 + x + 2 = 02 + 0 + 2 > 0,
setiap bilangan real adalah penyelesaian dari pertidaksamaan yang diberikan (x2 + x + 2 > 0).
Jadi, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x2 + x + 2 > 0 adalah
HP = { x | x
Adapun pertidaksamaan x2 + x + 2 < 0 tidak memliki penyelesaiannya atau HP = { }.
Sifat-Sifat Pertidaksamaan
1.
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangidengan bilangan
yang sama
a+c<b+c
ac<bc
2.
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikali atau dibagi denganbilangan positif
yang sama
3.
tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan
4.
Pertidaksamaan Linear
Variabelnya berpangkat 1
Penyelesaian:
Suku-suku yang mengandung variabel dikumpulkan di ruas kiri, dan konstanta diletakkan di ruas kanan
Contoh: