Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Definisi Sistem Modulasi


Modulasi (mapping) adalah proses perubahan karakteristik dari sebuah

gelombang carrier atau pembawa aliran bit informasi menjadi simbol-simbol.


Proses sebaliknya disebut demapping dimana simbol-simbol dirubah kembali
menjadi aliran bit informasi. Mapper yang umum digunakan adalah QPSK dan
16QAM dengan kedua modulasi ini sama-sama mempunyai teknik subscarrier
tipe quatenarry atau pembawa berjumlah 4 simbol dalam masing-masing
subscarrier.

Dengan 4 simbol pembawa dalam satu modulasi maka sistem

transmisi data akan lebih efisien pada saat proses pengiriman, juga dalam segi
pengehematan waktu transfer dan juga efisiensi bandwidth yang bisa mencapai
50%. Adapun beberapa modulasi yang biasa digunakan yaitu BPSK, QPSK,
QAM, 16QAM .
Gambaran teknik modulasi dapat digambarkan yaitu, sinyal yang telah
termodulasi tersebut diaplikasikan ke dalam IFFT untuk pembuatan simbol
OFDM. Penggunaan IFFT ini memungkinkan pengalokasian frekuensi yang
saling tegak lurus (orthogonal). Setelah itu simbol OFDM ditambahkan cyclic
prefix kemudian simbol-simbol OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial,
dan kemudian sinyal dikirim. Sinyal keluaran dari transmitter berupa sinyal yang
saling overlapping, hal seperti ini dapat menghemat bandwidth kanal sampai 50%.
Kondisi overlapping ini tidak akan menimbulkan interferensi di karenakan telah
memenuhi

kondisi

orthogonal.

Pada receiver,

dilakukan

operasi

yang

berkebalikan dengan apa yang dilakukan di stasiun pengirim. Mulai dari konversi
dari serial ke parallel, pelepasan cyclic prefix kemudian konversi sinyal parallel
dengan FFT setelah itu demodulasi, dan terakhir konversi parallel ke serial, dan
akhirnya kembali menjadi bentuk data informasi.

II-1

Pada sisi pengirim bit-bit informasi dimodulasi dengan salah satu teknik
modulasi digital (QPSK, 16QAM). Setelah dimodulasi dengan setiap subcarrier
orthogonal, bit-bit informasi tersebut menjadi sinyal serial yang termodulasi.
Kemudian sinyal serial tersebut diubah ke bentuk sinyal paralel. Lalu masingmasing sinyal paralel masuk ke blok IDFT. Blok IDFT memiliki 256 subcarrier.
Apabila sinyal paralel yang akan masuk ke blok IDFT belum mencapai 256
subcarrier maka akan dilakukan penambahan subcarrier pilot dan subcarrier nol.
Sinyal yang keluar dari blok IDFT merupakan sinyal multicarrier. Sebelum
dikirim, sinyal multicarrier tersebut ditambahkan guard interval (cyclic prefix).

Serial To
Paralel

Modulasi

IFFT

Add Cyclic
Prefix

Paralel To
Serial

Demodulasi

Paralel To
Serial

Channel
+
Noise

Serial To
Paralel

Remove
Cyclic Prefix

FFT

Gambar 2.1 Blok Diagram OFDM Sederhana [5]

Penambahan guard interval berguna untuk menjaga sinyal agar dapat


meminimalisasi ISI (Intersymbol Interference). Pada sisi penerima, guard interval
yang ditambahkan ke sinyal multicarrier pada sisi pengirim dibuang. Kemudian
sinyal multicarrier tersebut masuk ke blok DFT (Discrete Fourier Transform).
Pada blok DFT sinyal multicarrier tersebut akan diubah menjadi sinyal subcarrier
yang paralel. Sinyal subcarrier tersebut akan masuk ke blok estimasi kanal. Disini
akan terjadi pemisahan antara subcarrier sinyal informasi, subcarrier pilot dan
subcarrier nol. Subcarrier sinyal informasi akan masuk ke blok P/S, sementara

II-2

subcarrier pilot dan subcarrier nol akan dibuang. Pada blok P/S semua subcarrier
sinyal informasi akan ditambahkan dan diubah menjadi subcarrier sinyal
informasi yang serial. Subcarrier sinyal informasi yang serial akan didemodulasi
sehingga keluarannya merupakan bit-bit informasi yang dikirimkan pada sisi
penerima.
Persamaan OFDM teknik modulasi melalui subcarrier yang saling
orthogonal dapat dilihat sebagai berikut:

n(t) =

(t- ).....................................................................(2.1)

Dimana (t) merupakan rektanguler nilai yang digambarkan (-T/2, T/2) dalam
interval waktu [0,T]. Dengan demikian sinyal yang ditransmisikan dapat
dituliskan seperti pada persamaan :

X(t)

0tT .......................................................................(2.2)

Jika kita masukkan pembawa data simbol (disampel pada saat t = k[N] ) maka
persamaannya menjadi:

Xk =

xne

..................................................................(2.3)

Sistem OFDM sederhana enkoder baseband modulasi modulasi OFDM


kanal dekoder baseband demodulasi OFDM demodulasi Z(t) data masukan data
keluaran. Data masukan berupa data digital yang merupakan sumber informasi
kemudian data masukan tersebut dinotasikan oleh pengkode menjadi rangkaian m
= m1, m2, m3, , mj, dimana setiap mj mewakili digit biner (bit) yaitu satu (1)
dan nol (0). Modulator berfungsi untuk memodulasikan in-bit menjadi satu simbol
disebut juga pengiriman M-ary. kemudian hasil dari modulasi pada OFDM
modulator akan dikirimkan ke dalam kanal, z(t) adalah frekuensi dari local
oscillator yang akan dibandingkan dengan frekuensi pembawa.
Pada penerima akan didemodulasikan dengan Fast Fourier Transform
(FFT) kemudian dikirimkan ke baseband demodulator yang akan mengubah

II-3

simbol-simbol menjadi digit biner. Pada decoder digit biner akan dinotasikan
kembali menjadi data digital. Dalam pengiriman data menggunakan M-ary,
kecepatan pengiriman menjadi log2 M baud, dengan satu baud adalah satu simbol
perdetik, dengan demikian lebar pita yang diperlukan lebih kecil untuk
pengiriman jumlah bit yang sama.[1]
Jika kita masukkan pembawa data symbol (disampel pada saat t = k[N] )
maka persamaannya menjadi:

xne

Xk =

....................................................................(2.4)

Jika simbol - simbol kompleks QPSK, Ns merupakan jumlah subcarrier, T


adalah durasi simbol, dan fc adalah frekuensi pembawa.

Bagian real dan

imaginer berhubungan dengan bagian inphase dan quadrature dari sinyal, dalam
modulator setiap sinyalnya akan mempunyai nilai real dan imaginer yang
merupakan bagian inphase dan quadrature sehingga dapat dikalikan dengan sinus
atau kosinus dari frekuensi yang telah ditentukan untuk menghasilkan sinyal akhir
dari OFDM. [1]

Gambar 2.2 (a) Spektrum sebuah OFDM Subcarrier (b) Spektrum


Sinyal OFDM

Hasil modulator baseband dimasukkan ke dalam OFDM modulator


dimana symbol-simbol masukan dari baseband modulator akan diproses dengan
menggunakan Inverse Fast Fourier Transform (IFFT), kemudian hasil dari
modulasi pada OFDM modulator akan dikirimkan ke dalam kanal, z(t) adalah
frekuensi dari local oscillator yang akan dibandingkan dengan frekuensi

II-4

pembawa. Pada penerima akan didemodulasikan dengan Fast Fourier Transform


(FFT) kemudian dikirimkan ke baseband demodulator yang akan mengubah
simbol-simbol menjadi digit biner. Pada decoder digit biner akan dinotasikan
kembali menjadi data digital. Dalam pengiriman data menggunakan Mary,
kecepatan pengiriman menjadi log2 M baud, dengan satu baud adalah satu simbol
perdetik, dengan demikian lebar pita yang diperlukan lebih kecil untuk
pengiriman jumlah bit yang sama. [1]

2.2

Pembangkit dan Pendeteksian Sinyal OFDM


Pembangkitan dan pendeteksiaan sinyal OFDM dapat dilihat pada bagian

pemancar dan bagian penerima :


a. Bagian Pemancar
Pembangkitan sinyal OFDM merupakan penggabungan sinyal - sinyal
subcarrier baik berbeda phasa, amplitudo maupun frekuensi sehingga keluaranya
menjadi sinyal multicarrier dengan frekuensi tertentu.
Gambar 2.3 mengilustrasikan proses pembangkitan sinyal multicarrier
pada sistem OFDM. Sebanyak N buah subcarrier termodulasi QPSK/16QAM
dibuat saling orthogonal dan overlap dengan spasi/jeda antar subcarrier sebesar
periode simbol OFDM (Ts).

Gambar 2.3 Proses Pembangkit Sinyal Multicarrier pada Pemancar OFDM


Pembangkitan ini memenuhi persamaan sebelumnya, dengan masingmasing frekuensi fk memenuhi persamaan (2.5)

s(t) = t=-~k=1 dn (k) exp {2fk(t iTs)}(t iTs) ............................(2.5)


dengan :

II-5

dn(k) : Simbol OFDM hasil mapping PSK/QAM pada interval mapping ke-n dan
subcarrier ke-k.
TS : Durasi simbol sinyal OFDM.
fk : frekuensi dari subcarrier ke-k (k = 0,1,2,.).

k = 0 + k/Ts = 1,2,...,N 1........................................................... (2.6)


Jika maka persamaan 2.6 dapat ditulis seperti persamaan 2.7

S(t) = i=-~ k=1 (d1n(k) + jdQn (k)) exp {j2k (t iTs)} (t iTs)

(2.7)

f(t) : bentuk gelombang pulsa dari setiap simbol

(t) = 1 ( 0 t Tk )
0 ( t 0, t Tk )......................................................................... (2.8)
Simbol dn(k) diperoleh dari proses konversi informasi kompleks serial hasil
mapping QPSK/16QAM dengan kecepatan sebesar N/Ts (atau periode simbol =
Ts/N) menjadi informasi kompleks parallel dengan kecepatan pada masing-masing
lengan parallel sebesar 1/Ts (atau periode simbol setiap lengan = Ts).
b. Bagian Penerima
Pendeteksian sinyal OFDM merupakan pemisahan sinyal multicarrier
menjadi sinyal-sinyal subcarrier yang berbeda phasa, amplitudo maupun
frekuensi yang masih orthogonal.

Gambar 2.4 Proses Deteksi Sinyal Subcarrier pada Penerima OFDM


II-6

Gambar 2.4 mengilustrasikan proses pendeteksian sinyal subcarrier pada


bagian penerima OFDM. Sinyal multicarrier termodulasi QPSK dan 16QAM
yang diterima dari pengirim akan diubah menjadi sinyal subcarrier dengan
menggunakan DFT. Dengan menerapkan DFT pada penerima, akan didapatkan
seluruh simbol dn(k) yang dikirim oleh modulator OFDM. Sifat orthogonalitas
antar subcarrier OFDM dimanfaatkan untuk melakukan proses demodulasi pada
setiap subcarrier yang dapat ditunjukkan pada persamaan 2.9.

.....................................................(2.9)
dengan complex conjugate s(t). Bila sinyal kirim s(t) diterima dengan sempurna,
maka persamaan 2.9 dapat disederhanakan menjadi persamaan 2.10

................................... (2.10)
c. Stasiun Penerima OFDM
Setelah mengalami efek dari kanal transmisi, sinyal OFDM kemudian
diterima oleh stasiun penerima dan sinyal tersebut akan melalui blok-blok
penerima hingga kembali menjadi bit-bit informasi data. Blok-blok pada penerima
adalah blok pengeluaran guard interval, blok DFT, pengeluaran simbol pilot,
estimasi kanal, blok S/P kemudian demodulator seperti ditunjukkan oleh Gambar
2.5.

Gambar 2.5 Blok Stasiun Penerima OFDM

II-7

2.3

Konversi Serial ke Paralel


Blok serial to parallel converter berfungsi untuk merubah aliran data yang

terdiri dari 1 baris dan beberapa kolom menjadi beberapa baris dan beberapa
kolom. Hasil dari blok serial to parallel converter ini adalah matriks bit-bit
informasi dengan jumlah baris menyatakan banyaknya subcarrier yang
digunakan. Pada tugas akhir ini blok serial to parallel membagi sinyal yang masih
dalam satu jalur frekuensi menjadi 192 jalur frekuensi yang berbeda dengan
kecepatan keluaran yang lebih rendah pada setiap jalur frekuensinya. Jumlah
kolom menyatakan hasil perkalian jumlah simbol per subcarrier dan jumlah bit
per simbol.

Gambar 2.6 Ilustrasi Serial to Parallel


Dalam simulasi matlab, bit-bit serial tersebut akan di reshape oleh fungsi
reshape dalam matlab, sehingga deretan bit serial akan dikirimkan secara parallel
masuk ke dalam stasiun pemancar OFDM.

Gambar 2.7 Blok Fungsi Reshape Konversi Data Serial ke Data Paralel

II-8

2.4

Konversi Paralel ke Serial


Parallel to serial converter berfungsi untuk mengubah sinyal data

keluaran yang telah dipisahkan dari sinyal pilot dan masih berupa jalur parallel
menjadi satu jalur bentuk seri dalam domain frekuensi.

2.5

Modulasi Sinyal
Modulasi merupakan proses perubahan karakteristik dari sebuah

gelombang carrier atau pembawa data dan bit sinyal informasi. Input data
informasi yang dikirimkan pertama kali dimodulasikan oleh blok modulasi. Sinyal
informasi tersebut akan dikodekan dan dipetakan (mapping) menurut skema
modulasi yang digunakan oleh sistem OFDM. Pada fungsi lapisan fisik OFDM
pada WiMAX standard IEEE 802.16, ada 3 tipe modulasi dan demodulasi sinyal
digital yang digunakan yaitu QPSK, 16QAM dan 64QAM.

2.5.1

Demodulasi Sinyal
Demodulasi sinyal berfungsi untuk mengembalikan data bit yang dikirim

berdasarkan konstelasi modulasi yang digunakan. Modulasi digital yang


digunakan pada tugas akhir ini ada dua jenis yaitu QPSK dan 16QAM.

2.6

QAM
QAM (Quadrature Amplitude Modulation) adalah sebuah skema modulasi

yang membawa data dengan mengubah (memodulasi) amplitudo dari dua


gelombang pembawa. Kedua gelombang tersebut, biasanya sinusoid, berbeda fase
dengan yang lainnya sebesar 90 dan oleh karena itu disebut pembawa
quadrature. Seperti skema modulasi lainnya, QAM membawa data dengan
mengubah beberapa aspek dari sinyal pembawa, atau gelombang pembawa
(biasanya sinusoid). Dalam kasus QAM, amplitudo dari dua gelombang, saling
berbeda fase sebesar 90 derajat diubah (dimodulasi) untuk mewakili sinyal data.
[4]

II-9

Gambar 2.8 Quadrature Amplitude Modulation Analog [7]

2.6.1

16QAM
16-Quadrature Amplitudo Modulation (QAM) adalah modulasi digital

yang merupakan penggabungan antara ASK dan PSK. Konstelasi sinyal berubahubah berdasarkan amplitudo juga berdasarkan phasa. Untuk merepresentasikan
satu simbol 16QAM diperlukan 4 bit sinyal digital, yaitu 0000, 0001, 0010, 0011,
0100, 0101, 0110, 0111, 1000, 1001, 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, 1111.
Modulasi 16QAM memiliki efisiensi bandwidth 2 kali lebih besar dibandingkan
dengan QPSK.

II-10

Anda mungkin juga menyukai