Anda di halaman 1dari 3

ASURANSI PERTANIAN DI INDONESIA

TUGAS INDIVIDU

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Perubahan Sosial
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Disusun Oleh:
Nurul Laili
141510601093
Kelas G

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Asuransi atau dalam bahasa belanda verzekering berarti pertanggungan.
Menurut KUHP pasal 246 bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung dengan menerima suatu premi untuk penggantian kepadanya suatu
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu. Sedangkan dari segi ekonomi,
asuransi berarti suatu pengumpulan dana yang dapat dipakai untuk menutup atau
memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami kerugian.
Perlindungan petani melalui skema asuransi pertanian dilakukan dengan
cara pemerintah memberikan bantuan premi asuransi kepada petani peserta
asuransi. Asuransi pertanian bertujuan untuk melindungi petani dari kerugian yang
menyebabkan penurunan hasil panen yang disebabkan oleh bencana alam, hama
dan penyakit. Media penyaluran asuransi pertanian antara lain perusahaan
asuransi, bank pertanian serta perusahaan asuransi dan bank pertanian sehingga
pembagian target asuransi untuk perusahaan asuransi adalah petani yang tidak
memiliki pinjaman sementara bank pertanian memiliki target asuransi yaitu petani
yang memiliki pinjaman/kredit di bank.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan tiga unsur utama terbentuknya
asuransi yaitu:
1. Pihak Penanggung, dalam hal ini adalah perusahaan asuransi yaitu pihak yang
mengikatkan diri kepada tertangung dengan menerima premi asuransi dan
memberikan penggantian kepada tertangggung ketika tertanggung memperoleh
kerugian perusahaan asuransi dalam hal ini PT Asuransi Jasa Indonesia (PT
Jasindo) sesuai usulan dari Kementerian Pertanian.
2. Pihak Tertanggung yaitu pihak yang mengikatkan diri dengan penanggung
dengan tujuan mentransfer risiko kepada penanggung serta membayar premi
sebesar risiko yang ditransferseperti halnya petani padi yang memenuhi
kriteria.

3. Akibat/Kerugian merupakan besaran nilai yang tertuang dalam polis asuransi


yang harus dibayar oleh penanggung kepada tertanggung akibat peristiwa yang
belum pasti.
Asuransi pertanian memiliki beberapa manfaat diantaranya yaitu:
1. Melindungi kepentingan petani terhadap resiko yang terjadi akibat gagal panen
(modal kerja awal yang memadai untuk usahatani) dan mendorong peningkatan
penerimaan atau pendapatan petani.
2. Membantu pemerintah menyediakan stok beras nasional (prasyarat asuransi:
manajemen usahatani yang baik.
3. Membantu pemerintah pusat atau pemda berbagi resiko atau beban jika terjadi
bencana.
4. Memberikan kesempatan bisnis baru untuk sektor swasta atau perusahaan
asuransi, menggerakkan ekonomi regional, membuka lapangan kerja baru, dll
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Insyafiah dan Indria Wardhani. 2014. Kajian Persiapan Implementasi Asuransi
Pertanian Secara Nasional. Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal.

Anda mungkin juga menyukai