Anda di halaman 1dari 75

TUMOR MATA

Dr. Mandiri Nindiasari, SpM,


MSc

Pendahuluan
Kebanyakan tumor sekunder
(metastase dari tempat lain)
Byk di daerah tropis:
Karsinoma sel skuamos
Karsinoma sel basal

Berdasarkan letaknya:
Eksternal : palpebra & konjungtiva
Intraokuler
Retrobulbar

TUMOR PALPEBRA

Tumor palpebra jinak


Nevus:
Kongenital, tidak ganas
Relatif kurang berpigmen saat lahir
Cenderung lebih berpigmen saat
pubertas
Nevus intradermal: tipe tersering,
ada penonjolan, dapat berpigmen /
tidak
Junctional nevus: letak di antara
lapisan dermis epidermis,

Compound nevus: gabungan antara


intradermal & junctional
Nevus strawberry: lesi menonjol
kemerahan, pd anak 6-12 bln, 75%
tjd resolusi pd usia < 3 th
Umumnya di palpebra superior
Dapat tjd ptosis mekanik

Compound nevus

Nevus intradermal

Xantelasma

Moluskum kontagiosum
Penyebab: virus DNS
Pd anak & remaja

Keratoakantoma
Tumor jinak
Tumbuh dg cepat
Ada massa keratin
di sentral yg
terbuka ke
permukaan kulit

Hemangioma
Hemangioma kavernosa
T.d. pembuluh darah subkutan yg
terdiri dari cabang-cabang vena
besar, kebiruan, berkelok-kelok di
tempat lesi
Tx: eksisi

Hemangioma kavernosa

Hemangioma kapiler
Pada anak kecil
Lesi tampak merah terang (nevus
strawberry) jk di superfisial
Bisa gelap / kebiruan jk lebih dalam
Tjd pelebaran vena & proliferasi endotel
kapiler
Cepat tumbuh pd tahun pertama
Umumnya beregresi spontan menjelang usia
7 th (75%)
Tx: observasi, eksisi, krioterapi dg salju CO 2,
betamethason injeksi intralesi

Hemangioma kapiler

Tumor palpebra ganas


Karsinoma palpebra:
Insidensinya 42%
Laki-laki > perempuan (6:1)
Jenis sel: sel basal, sel squamosa,
dan dari glandula meibom

Karsinoma sel basal


Karsinoma palpebra terbanyak
Klinis:
kulit kehitaman,
gatal,
makin lama mjd ulkus,
pembesaran ke arah mendatar,
ditengah ada indurasi (tukak roden),
tumbuh lambat,
tepi ulkus menggaung

Tx: bedah & radiasi

Karsinoma sel basal lanj


Lokasi tersering: kantus medialis,
kelopak bawah
Etiologi: sinar matahari, sinar X, sinar
UV-B, bahan kimia karsinogenik
Tumbuh lambat, infiltrasi ke jaringan
sekitarnya, tidak metastase

Karsinoma sel basal lanj


Manifestasi sel basal:
Tipe nodular: warna terang,
translusen, keras, menonjol, berupa
nodul dg pembuluh darah kecil yg
vasodilatasi di permukaan
Berpigmen, DD: melanoma maligna
Tipe ulseratif: lesi lebih lanjut dg tepi
meninggi, ulserasi di tengah (ulkus
rodent)

Tipe noduler

Tipe ulseratif (ulkus roden)

Karsinoma sel basal lanj


Tipe sklerosis: menginvasi sampai ke
dermis, menyebar scr radial di
bawah epidermis yg normal, bentuk
mendatar
Tipe fibrosis / morpheaform: sangat
jarang, paling agresif. Bentuknya
tipis, sedikit menonjol dg tepi tdk
tegas

Tipe sklerosis

Karsinoma sel basal lanj


Perjalanan karsinoma sel basal:
Ada massa, iritasi, berulserasi, perdarahan
invasi ke jaringan sekitar termasuk ke
tulang orbita
Terapi:
Biopsi
Tumor superfisial (2-3mm) : eksisi & grafting
Jk ada invasi ke jaringan okular: eksenterasi
Radiasi utk kasus rekuren

Karsinoma sel basal lanj

Karsinoma sel skuamosa


5-10% tumor palpebra ganas
Lokasi tebanyak: palpebra atas
Lebih sering tjd di konjungtiva drpd
palpebra
Tjd akibat iritasi kronis, mis. Sinar
matahari yg lama & berulang
Tumbuh lambat, tidak sakit
Kutil keratosis / penandukan
erosi ulkus

Penyebaran:
palpebra superior limfonodi
prearurikuler
Palpebra inferior limfonodi
submaksilar
Metastase bisa sampai paru-paru
Pertumbuhan lebih cepat drpd
karsinoma sel basal
Tx: eksisi luas hingga eksenterasi

Tipe noduler

Tipe ulseratif

Melanoma maligna
Sebagian melanoma tidak berpigmen
(melanoma juvenile)
Diagnosis pasti: dg biopsi
Ada 3 tipe: melanoma superfisial,
lentigo melanoma, melanoma
nodular
Prognosis: tgt invasi/kedalaman lesi
Tx: eksisi / eksenterasi

Melanoma palpebra

TUMOR KONJUNGTIVA

Tumor konjungtiva jinak


Nevus
Papiloma
Granuloma

Tumor konjungtiva jinak lanj..

Kista dermoid
Dermolipoma
Limfoma

Tumor konjungtiva ganas


Karsinoma
Berasal dari sel squamosa
Kebanyakan berasal dari epitel limbus &
fisura palpebra
Tjd keratinisasi sel keputihan
(leukoplakia = sel kanker)
Pertumbuhannya cepat kebutaan
kematian
Tx: eksisi dg krioterapi, mitomisin C, 5
fluorourasil & interferon topikal
Lesi invasif enukleasi / eksenterasi

Karsinoma sel squamosa

Melanoma maligna
Jarang terjadi, bisa berasal dari
nevus
Insidensinya 2%
Tx: eksisi & krioterapi, mitomisin C /
interferon
Rekurensi tinggi
Sering metastase ke kelenjar limfe
regional

Melanoma maligna
konjungtiva

TUMOR INTRAOKULER

Tumor intraokuler jinak

Nevus
Angioma retina
Tuberous sclerosis
Hemangioma koroid

Tumor intraokuler ganas


Melanoma maligna
Banyak pada kulit putih
Usia > 50th, unilateral
85% tjd di koroid, 9% di korpus siliare,
6% di iris
Diagnosa:
dg oftalmoskopi: tampak massa menonjol
berbentuk jamur
USG: ekskavasi koroidal

Perluasan secara hematogen, atau


langsung meluas ke sklera
Klinis: visus turun, ablasio retina,
glaukoma
Tx: enukleasi, eksisi, radioterapi

Melanoma koroid

Retinoblastoma
Terdiagnosis sebelum akhir usia 3 th
Kejadiannya 1 diantara 23.00034.000 kelahiran
Penyebab: mutasi sel germinal
bersifat dominan autosom, dpt jg tjd
mutasi sporadik
Biasanya bilateral

Stadium dini:
Lesi kecil, strabismus, massa putih
dg perluasan endofitik/eksofitik &
campuran
Leukokoria: refleks pupil berwarna
putih spt mata kucing
Perluasan endofitik: ke korpus
vitreum
Perluasan eksofitik: ke sklera &
koroid

Stadium glaukomatosa:
Tumor membesar & meluas ke
depan TIO
Pasien kesakitan, bola mata
membesar, & midriasis dg refleks
pupil negatif, eksoftalmos, edema
kornea

Stadium ekstraokuler:
Proptosis / eksoftalmos
Meluas ke saraf optik &
koroid
Penyebaran scr
limfogen & hematogen
Sel ganas bisa
ditemukan di cairan
serebrospinal

Pemeriksaan klinis:
Visus turun, leukokoria, strabismus,
midriasis, hipopion, hifema,
nistagmus
Pemeriksaan penunjang:
Oftalmoskop, foto fundus, USG,
CT_scan, MRI

Retinoblastoma trilateral:
Mrpk gabungan retinoblastoma
bilateral dengan tumor primer
glandula pineal
Prognosisnya buruk

Penanganan:
Enukleasi :pd stadium intraokuler lanjut
Radiasi
Fotokoagulasi
Krioterapi
Kemoterapi: utk tumor yg berdiferensiasi
buruk, meluas ekstraokuler, metastase
limfonodi, metastase jauh
Prognosis: tgt stadiumnya,
unilateral/bilateral

TUMOR ORBITA

Rabdomiosarkoma
Tumor ganas primer orbita paling
sering pada anak
Muncul usia < 10 th, tumbuh cepat
Gejala : progresi proptosis, pergeseran
bulbi dg cepat
Asal dari sinus ethmoidalis / rongga
hidung meluas ke orbita epistaksis,
sinusitis, hidung tersumbat

Tjd lipatan koroid, edema papil, vena retina


berkelok-kelok
Limfonodi sering terlibat
Tumor dpt menghancurkan tulang orbita,
menyebar ke otak, paru-paru, limfonodi
servikal
DD: selulitis orbita, inflamasi orbita
idiopatik, hemangioma kapiler,
limfangioma, neuroblastoma metastatik,
kista dermoid, sarkoma granulositik

Diagnosis:
Dg foto rontgen: gambaran densitas
jaringan lunak, sering disertai erosi
tulang
USG:
CT-scan
MRI

Tx:
Biopsi
Radiasi
Kemoterapi
Eksenterasi (utk yg radioresisten)

TUMOR SARAF OPTIK &


MENINGES

Glioma nervus optikus

Tumor primer sel glia saraf optik


Umum tjd pd anak
Tumor di anterior kiasma optikum : jinak
Tumor pada & di belakang kiasma: lbh agresif
Klinis: hilangnya penglihatan & proptosis
Pd rontgen / MRI: ada pelebaran foramen
optik
TX: msh kontroversial
Tdk perlu Tx vs eksisi vs radioterapi + kemoterapi

Glioma nervus optikus

Meningioma
Berhubungan dg tidak seimbangnya
hormon progesteron & estrogen
Kelainan lapang pandang &
gangguan fungsi otot-otot
ekstraokuler
Cenderung tumbuh ke belakang,
masuk ke rongga otak
Pd wanita paruh baya

Meningioma orbita primer


Penurunan visus, tanpa nyeri, proptosis
Gangguan lapang pandang: skotoma
sekosentral / konstriksi perifer
Sakit kepala tumpul
Rasa tidak enak di belakang mata
Edema palpebra
Kemosis
Defek pupil aferen

Pada funduskopi:
Edema papil atrofi optik
Bendungan vena
Mirip keadaan neuritis optik idiopatik

Meningioma orbita sekunder


Hampir selalu berawal di tulang
sfenoid (dsbt meningioma sfenoid)
berlanjut ke orbita
Gejala: proptosis, edema papebra,
nyeri, blefaroptosis, defek pupil
aferen, defek lapang pandang
prekiasmal
Diagnosis: USG, rontgen, CT scan,
MRI, aspirasi jarum halus

Penanganan:
Tumor terbatas di saraf optik tanpa
gangguan visus : observasi
Visus menurun (ada progresifitas tumor) :
orbitotomi lateral / orbitotomi transfrontal
Pd tumor progresif : pengangkatan en
bloc bersama saraf optiknya
Ada perluasan intrakranial : eksenterasi
modifiksai

meningioma

TUMOR KELENJAR
LAKRIMAL

Asal tumor: epitel & non-epitel


Tumor jinak dari epitel: berkapsul,
tidak nyeri tekan, tumbuh lambat
(adenoma pleomorfik / benign mixed
tumor)
Tumor ganas: nyeri, pseudoptosis,
nodul teraba di tepi orbita superior,
eksofftalmos dg posisi bola mata ke
nasal bawah),Ca adenoid kistik,
adenokarsinoma, Ca

Adenoma pleomorfik
(benign mixed tumor)
Tumor epitel kelenjar lakrimal jinak
terbanyak
Byk pd laki-laki dewasa
Tumbuh di bagian anterior orbita,
superotemporal, progresif, perlahan,
tidak nyeri, teraba keras
Jika ada nyeri keganasan
Diagnosis: dg foto orbita & CT scan
lesi di fossa lakrimal yg bulat
oval, berbatas tegas

Jk yakin Adenoma pleomorfik


eksisi tumor tanpa biopsi dahulu
Kapsul yg ruptur resiko rekurensi /
transformasi maligna

Adenoma pleomorfik
(benign mixed tumor)

Karsinoma primer
Keganasan terbanyak: Ca adenoid kistik
(30%), adenokarsinoma pleomorfik (9%),
adenokarsinoma monomorfik, Ca
mukoepidermoid (2%)
Proptosis unilateral ke bawah & medial
Nyeri diplopia, blefaroptosis
Mortalitas tinggi
Hasil biopsi : ganas eksenterasi orbita +
angkat tulang orbita temporal + radiasi
Prognosis: buruk, rekurensi tinggi

Tumor orbita sekunder


Berasal dari daerah yg berhubungan
dg rongga orbita & tjd perluasan
tumor ke dalam rongga orbita
Perluasan dari sinus: mukokel, Ca
sinus, Ca epidermoid
Perluasan dari bola mata:
retinoblastoma, melanoma koroid
Metastase: Ca mammae, Ca pulmo

Tumor metastasis
Mencapai orbita melalui penyebaran
hematogen (orbita tidak punya
saluran limfe)
Kebanyakan dari Ca mammae & Ca
paru
Pd anak terbanyak : neuroblastoma

Orbitopati tiroid

Graves disease
Dikaitkan dg hipertiroid
Wanita > pria
Orbitopati ringan (dewasa muda) : lid lag,
retraksi palpebra, lagoftalmos, proptosis saja
Orbitopati sedang: retaksi palpebra
persisten, lid lag, proptosis, pembengkakan
& miopati intermiten yg mereda dlm 6 bln
tipe infiltreatif (tipe 1)

Orbitopati berat (usia paruh baya):


ada efek-efek massa, sikatriks,
inflamasi
tipe infiltratif (tipe 2)
Eksoftalmos progresif, sindroma apex
orbita padat dg neuropati optik

Penilaian keparahan:
Proptosis
Pembengkakan kelopak &
konjungtiva
Fungsi otot ekstraokuler
Fungsi saraf optik
Perubahan kornea
pencitraan

Tx:
Kortikosteroid
Radioterapi
bedah

Dengan retraksi papebra

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai