Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel
anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung amitosis dan
pembelahan secara tidak langsung mitosis dan meiosis. Sel-sel mengalami pembelahan
melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan,
yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis,
dan sitokinesis.Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan
pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang
lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa
pertumbuhan tertentu,
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada
meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode
pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan
meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase
pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I,
anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua
kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel
baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah
kromosom sel induk. Pada tumbuhan meiosis terjadi pada pembentukan sel telur dan sel
serbuk sari.

BAB II

Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan
secara meiosis adalah:
1. Terjadi di sel kelamin.
2. Jumlah sel anaknya 4.
3. Jumlah kromosen 1/2 induknya.
4. Pembelahan terjadi 2 kali.
Pada tumbuhan, meiosis terjadi pada anthers dan ovaries dan menghasiklan meiospor yang
perlahan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga dan pada tumbuhan berbiji, meiosis terjadi pada
putik dan kepala sari.

.
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis,
terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom
induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel,
yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II) pada proses meiosis I. Pada
tahap profase I DNA dikemas dalam kromosom.pada akhir profase I terbentuk kromosom
homolog yang berpasangan membentuk tetrad.
1. Pembelahan Meiosis I
Pada proses pembelahan meiosis I terjadi beberapa tahap berikut.
A. PROFASE I
Pada tahap ini terjadi lima proses.Pada tahap ini terjadi lima proses.
1. Laptoten
Leptoten merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi prosesproses berikut.

a) Kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus.


Kromomernya menjadi kelihatan dan serabutnya mungkin telah mengganda
tetapi tidak kelihatan. Biasanya nukleolus dan selaput inti masih ada.
b) Filamen protein mulai terbentuk secara lateral dan kemudian melekat pada
sentromer.
Agar lebih jelas perhatikan Gambar berikut!

Tahap Leptoten
2. Zigoten
Zigoten merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada
tahap ini terjadi proses-proses berikut.
a) Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai berpasangan (sinapsis). Suatu
prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan kromomer.
b) Peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis. Pasangan
kromosom homolog itu disebut bivalen.
c) Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase.
Replikasi DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten
terbentuk serabut protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada
kromatid. Struktur ini disebut synaptinemal kompleks. Ternyata elemen lateral ini
saling menarik dan melekatkan kromosom menjadi satu.
d) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan
kromosom bapak. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar berikut!

Tahap zigoten

3. Pakhiten
Tahap pakhiten merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi
proses-proses berikut.
a) Kromosom makin pendek karena makin berpilin.
b) Masing-masing bivalen menjadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad
c) Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada hubungannya
dengan pindah silang.

Agar lebih jelas, perhatikan Gambar berikut:

Tahap pakhiten

4. Diploten
Pada tahap diploten terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada
tahap ini terjadi proses-proses antara lain:
a) Pemendekan kromosom berlangsung terus;
b) Mmulai terjadi pemisahan pasangan kromosom;
c) Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk
silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama;
d) Synaptinemal kompleks kemudian terlepas dari kromatid.
Agar lebih jelas, perhatikan Gambar berikut:

Tahap diploten

5. Diakinesis
Pada tahap diakinesis terjadi proses-proses berikut.
a) Pemendekan kromosom mendekati maksimum.
b) Kiasmata mendekati ujung dan jumlahnya makin berkurang.
c) Benang gelendong mulai terbentuk dan selaput inti mulai hilang. Proses tersebut
terlihat pada Gambar berikut;

Tahap diakinesis
B. METAFASE I
Pada tahap metafase terjadi proses-proses berikut.
1. Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa benang melekat pada sentromer.
2. Sentromer dari bivalen terdapat pada bidang metafase yang merupakan pasangan
kromosom, bukan merupakan kromosom tunggal seperti pada metafase dari mitosis.
3. Berderetnya bivalen ini secara rambang, dalam hubungannya dengan kromosom yang
berasal dari pihak ayah dan pihak ibu. Pengaturan kromosom pada metafase ini adalah
akibat pengaruh genetik.

Tahap Metafase I

C. ANAFASE I
Pada tahap anafase I terjadi tahap-tahap berikut.
1. Pemisahan kromosom homolog selesai kemudian kromosom bergerak ke arah kutub
yang berlawanan. Sentromer tidak membelah dan bagian kromosom yang tertukar
bergerak bersama di mana bagian itu baru saja melekat. Masing-masing kromosom
sekarang mempunyai dua kromatid.

2.

Pengaturan kromosom homolog dan perpindahannya ke arah kutub benang


gelendong ini secara kebetulan dan merupakan dasar hukum pemisahan bebas dan
segresi dari Mendel. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom
homolog diberi simbol A dan a, maka gen-gen ini akan memisah ke kutub yang
berlawanan. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom homolog
lain diberi simbol B dan b, maka kedua pasang gen itu akan memisah secara bebas.

Tahapan Anafase I

D. TELOFASE I
Telofase merupakan tahap yang terjadi proses-proses berikut.
1. Telah terjadi reduksi jumlah kromosom (haploid). Masing-masing kromosom ini
terdiri dari dua kromatid.
2. Tahap ini sangat berbeda-beda antara spesies satu dengan yang lain. Pada beberapa sel
tanaman terbentuk selaput inti dan nukleolus muncul kembali, sedang pada yang lain
tidak terbentuk selaput inti. Replikasi DNA tidak terjadi lagi, tetapi sintesis protein
dapat berlangsung terus.

2. Pembelahan Meiosis II
Apabila diamati di bawah mikroskop, pembelahan kedua ini serupa dengan
mitosis tetapi sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada kromosom homolog,
kromatidnya mungkin bukan merupakan belahan dari kromosom yang sama
karena adanya pindah silang dan pertukaran bahan genetik antara kromatid dari
kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk memisahkan kromatid ke
dalam gamet-gamet. Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-tahap
berikut.

A. PORFASE II
Pada tahap profase II terjadi proses-proses antara lain:
1. Kromosom menjadi pendek dan tebal kemudian menjadi kelihatan lagi;
2. Kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang metafase.

B. METAFASE II
Pada tahap metafase II ini terjadi proses-proses antara lain:
1) kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid;
2) penyebaran kromatid ke arah kutub secara rambang;
3) sentromer melekat pada benang gelendong;
4) sentromer mulai membelah.

c. Anafase II
Pada tahap anafase II ini terjadi proses antara lain:
1) sentromer dari masing-masing kromosom telah membelah dan kromatid telah
memisah dan menjadi satu kromosom;
2) kromosom baru itu bergerak menuju kutub.

d. Telofase II
Pada tahap telofase II ini terjadi proses antara lain:
1) selaput inti terbentuk mengelilingi empat hasil pembelahan;
2) bentuk kromosom tidak jelas;
3) masing-masing inti mengandung satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid;
4) terjadi modifikasi sel lebih lanjut untuk menghasilkan gamet.

Anda mungkin juga menyukai