Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Perkembangan Vaksin Rotavirus

Vaksin pertama yang ditemukan dan dipergunakan untuk melawan penyakit ini adalah
vaksin RotaShield pada tahun 1998, ini adalah jenis vaksin tetra-valent yang dikembangkan
dari hasil gabungan rotavirus monyet dan manusia (reassortant virus P5[3]G3), namun yang
ditarik dari peredaran setahun kemudian karena ditemukannya hubungan antara pemakaian
vaksin ini dengan kejadian KIPI Intususepsi usus yang menghebohkan.
Setelah kejadian ini, maka ditemukan 2 jenis rotavirus vaksin yang baru, yaitu
vaksinRotaTeq, yang merupakan vaksin penta valent (Penta Valent Vaccine / yang sering
disingkat menjadi PRV), yang dikembangkan dari reassortan rotavirus manusia dan rotavirus
sapi, yang setelah sukses menjalankan uji klinik yang melibatkan 70.000 bayi dan didaftarkan
resmi untuk dipergunakan di Amerika pada tahun 2006. Vaksin ini mengandung
antigen Rotavirus hidup type G1, G2,G3,G4 dan P1a.
Disusul dengan vaksin Rotarix, yang juga telah berhasil melalui uji klinik yang meliibatkan
60.000 bayi dan terdaftar di Amerika sejak tahun 2007.
ROTARIX adalah vaksin monovalent hidup yang dilemahkan (human live attenuated
rotavirus vaccine) berasal dari rotavirus manusia Grup P1A[8]G1, vaksin ini diberikan
dengan cara diminumkan pada bayi.
Semenjak itu, maka kedua jenis vaksin ini mulai dipasarkan secara luas kesemua negara di
dunia, termasuk di Indonesia.
Jenis Vaksin Rotavirus dan Jadwal Pemberian Vaksinasi Rotavirus (Perhatikaan jenis
vaksin rotavirus yang dipergunakan untuk bayi Anda, karena terdapat 2 jenis vaksin
rotavirus dengan jadwal imunisasi yang berbeda)
Vaksin Rotarix :
Vaksin ini terdiri dari 2 dosis lengkap, diberikan dengan cara diminumkan pada bayi dengan
alat khusus (oral applicator) yang tersedia dalam kemasan vaksin tersebut.
Jadwal vaksinasi
Jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh CDC Atlanta Amerika, yang telah disesuaikan
dengan Jadwal Imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Ahli Anak Indonesia) adalah saat bayi
berusia 2 bulan dan 4 bulan
Usia minimum yang bisa dimulai vaksinasi, adalah dosis ke 1 pada saat bayi sudah berusia 6
minggu.
Usia maksimum yang masih bisa diberikan vaksin dosis ke 1 adalah 14 minggu 6 hari
Jarak interval atau selang waktu antara dosis pertama dan dosis yang kedua, minimal adalah
4 minggu.
Dosis ke 2, atau dosis terakhir vaksin ini, sudah harus selesai diberikan sebelum bayi berusia
> 24 minggu (usia antara 14- 24 minggu).

Vaksin RotaTeq
Vaksin ini terdiri 3 dosis lengkap, juga diberikan dengan cara diminumkan kepada bayi, yang
sesuai dengan jadwal vaksinasi Rotavirus RotaTeq yang direkomendasikan oleh CDC Atlanta
Amerika, yaitu pada bayi berusia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan.
Jadwal vaksinasi (Sesuai Rekomenndasi CDC Atlanta, Amerika dan Jadwal Imunisasi IDAI)
Usia minimum yang bisa mulai diberikan vaksin ini adalah saat bayi telah berusia 6 minggu
Usia maksimum yang masih bisa diberikan vaksin dosis ke 1 adalah 14 minggu 6 hari
Jarak interval atau selang waktu antara dosis pertama dan dosis yang kedua, dan dosis
berikutnya, adalah 4 - 10 minggu.
Usia Maksimum untuk dosis terakhir adalah saat bayi berusia 8 bulan 0 hari
Pemberian Vaksinasi Rotavirus Bersama Jenis Vaksin Pediatrik Lain(Simultaneous
Administration)
Vaksin Rotavirus bisa diberikan bersamaan dengan vaksin DTaP (juga DTwP), Vaksin Hib,
vaksin polio IPV, vaksin hepatitis B, dan vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccine).
Data ilmiah yang ada membuktikan bahwa rotavirus vaksin ini tidak berpengaruh buruk
terhadap reaksi imunologi tubuh untuk vaksin vaksin pediatrik diatas tadi.
Sedangkan pemberian vaksin rotavirus, bersamaan dengan jenis vaksin virus yang telah
dimatikan, seperti vaksin influenza, ataupun vaksin virus hidup yang telah dilemahkan (live
attenuated vaccine), bisa diberikan pada saat yang bersamaan (simultaneous vaccination),
atau sebelum maupun sesudahnya, dengan memperhatikan selang waktu interval minimal 28
hari bila waktu atau jadwal pemberian kedua jenis vaksin virus ini mau diberikan secara
terpisah.
KIPI Vaksin Rotavirus
Efek KIPI Vaksin RotaTeq dan Rotarix :
Antara lain terdiri dari nausea (rasa mual) dan muntah.
Tambahan efek KIPI yang dijumpai pada vaksin RotaTeq adalah : kematian akibat
pneumonia, otitis media (infeksi ruang telinga tengah), nasofaringitis (infeksi rongga hidung
dan tenggorokan), bayi yang gelisah dan peningkatan suhu tubuh sekitar > 38. 1 derajat
Celsius.
Tambahan efek KIPI yng dijumpai pada vaksin Rotarix : kematian akibat pnuemonia, diarea,
dehidrasi dan gastroenteritis, juga kejang atau konvulsi
Intususepsi :
yaitu suatu keadaan dimana ada sebagian dari usus halus yang masuk kedalam bagian usus
lain, ini mirip dengan bagian teleskop yang digeser dan masuk kadalam bagian didepannya.

Sehingga terjadi gangguan gerakan dan proses pengosongan usus. Akan terjadi sakit perut
hebat dan muntah.

Intususepsi ususSource: Google free image


KIPI ini terjadi pada pemakaian vaksin rotavirus generasi pertama, yaitu
vaksinRotaShield pada tahun 1998, vaksin ini sudah ditarik dari peredaran dan tidak boleh
dipergunakan lagi.
Vaksin ini belum pernah beredar diluar Amerika Serikat.
Dengan vaksin rotavirus yang baru, yaitu RotaTeq dan Rotarix, dalam proses uji klinik yang
melibatkan enam puluhan ribuan bayi dan anak usia balita, maka ditemukan fakta bahwa
kejadian intususepsi yang terjadi, yang dimonitor antara waktu 0 -42 hari setelah vaksinasi,
pada kelompok bayi yang mendapat vaksin rotavirus ini dengan kelompok bayi yang
mendapat vaksin kontrol plasebo, ditemukan angka kejadian insusepsi ini tidak berbeda
bermakna.
Sehingga dalam pemakaian vaksin rotavirus diatas, untuk mencegah terulangnya kasus ini,
maka dianjurkan untuk berhati hati untuk bayi atau anak yang mempunyai riwayat kejadian
intususepsi sebelumnya.
Sedangkan dari data klinik yang ada hingga saat ini, untuk kedua jenis vaksin rotavirus ini,
tidak pernah dilaporkan adanya hubungan antara kejadian intususepsi usus dengan pemakaian
kedua jenis vaksin rotavirus ini.

Anda mungkin juga menyukai