Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cepat rambat gelombang dalam dawai?
2. Bagaimana cepat rambat bunyi dalam udara?
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan cepat rambat bunyi dalam dawai
2. Mengetahui panjang gelombang stasioner.
3. Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya
tegangan tali (F).
4. Menentukan cepat rambat bunyi dalam udara
5. Mengetahui panjang gelombang bunyi
6. Mengetahui hubungan antara cepat rambat bunyi (v) dengan frekuensi
(F) garputala.

A. Konsep Fisis
Bunyi ditimbulkan oleh getaran benda yang merambat melalui
medium dengan kecepatan tertentu, detaran menimbulkan sederetan rapatan
dan renggangan yang menjalar melalui udara. Getaran yang terjadi pada suatu
benda disebabkan oleh adanya gangguan yang diberikan pada benda tersebut.
Getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan tersebut disebabkan

oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau benda pada pegas).
Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara
memukul garputala tersebut.
2. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini
kendaraan tersebut diberi gangguan.
3. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak
bergetar.
4. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai
sumber bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar,
maka dapat dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut.
5. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan
yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi
terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan
adanya gelombang pada genangan air tadi.
6. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan
merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air
adalah dua contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang bunyi. Gelombang
adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang
merupakan rambatan energi (energi getaran).Periode gelombang (T) adalah
waktu yang diperlukan oleh gelombang untukmenempuh satu panjang
gelombang penuh. Panjang gelombang () adalah jarak yangditempuh dalam
waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknyagelombang yang
terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarakyang
ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Jadi dapat dirumuskan bahwa:
V = f, di mana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
= panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]
Bunyi tidak dapat merambat di runag hampa. Medium yang
diperlukan bunyi untuk merambat dapat melalui zat udara, cair, dan padat.
Syarat terjadinya bunyi:
1. Adanya sumber bunyi (benda yang bergetar).

2. Adanya zat antara (medium).


3. Adanya pendengar dalam jarak di daerah jangkauan bunyi.
B. Hukum MELDE
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus
menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya
tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan
gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu
akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang
tampak berupa simpul dan perut gelombang.
Melde merumuskan bahwa :

Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
= rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)

A. Metode Praktikum
Penulis menggunakan metode observasi langsung untuk mengamati
panjang kolom udara dan getaran dawai. Hasil observasi lalu diolah dan
dihitung.
B. Tempat
Meja sebelah kiri nomor 1 dan meja sebelah kanan nomor 1 di
Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Wates
C. Waktu

1. Hari, tanggal : Kamis, 28 Agustus 2014


2. Jam ke: 5-6
D. Alat dan Bahan
1. Percobaan pengukuran cepat rambat bunyi dalam dawai
a. Power supply ( 6 Volt )
b. Katrol meja berjepit
c. Rheostat
d. Kabel bersteker
e. Vibritor
f. Meteran
g. Alat Tulis
h. Tali
i. Beban bercela
2. Percobaan pengukuran cepat rambat bunyi dalam gas
a. 2 Garputala yang berbeda frekuensi
b. Resonator
c. Alat Tulis
d. Mistar
e. Air
E. Langkah Kerja
1. Pengukuran cepat rambat bunyi dalam dawai
a. Mengukur panjang dan massa tali.
b. Menimbang massa beban yang dipakai.
c. Merangkai alat seperti pada gambar di bawah ini.

d. Mencatat frekuensi yang dipakai


e. Menyalakan sumber getaran
f. Mencari gelombang stasioner dengan cara menggerakkan sumber
getaran mendekati katrol.
g. Mencatat panjang tali yang diperoleh dan jumlah gelombang.
h. Mengulangi langkah b sampai g dengan memvariasi massa beban
tali.
2. Pengukuran cepat rambat bunyi dalam udara
a. Pukulkan garputala dengan pelan-pelan pada kayu. Secepatnya
dekatkan garpu tala tersebut di atas tabung, sambil diatur tinggi
kolom udara.
b. Catatlah panjang kolom udara ketika terjadi Resonansi I.
c. Ulangi kegiatan 1 dan 2 dengan tinggi kolom udara yang lebih besar
hingga terdengar Resonansi II dan Resonansi III.

A. Data Hasil Pengamatan


1. Pengukuran cepat rambat dalam udara
a. Percobaan I
Frekuensi garputala yang dipakai = 426,26 Hz
Resonansi
I
II
III
IV

Panjang Kolom Udara (cm)


19
57
95

b. Percobaan II
Frekuensi garputala yang dipakai = 512 Hz
Resonansi
I
II
III
IV

Panjang Kolom Udara (cm)


15,5
46,5
77,5

2. Pengukuran cepat rambat dalam dawai


Frekuensi
= 50 Hz
Panjang tali = 106, 5 cm
Gravitasi
= 9,8 m/s2
Massa tali = 0,55 gram
Percobaan

Beban

Panjang

I
II
III
IV

(gr)
25
50
75
100

Gelombang/(cm)
55
78
84
95

CepatRambat

1,94
1,37
1,28
1,12

(m/s)
27,5
39
42
47,5

B. Analisis Data
1. Pengukuran cepat rambat dalam udara
a. Pada percobaan I dengan frekuensi garputala 426,26 Hz diperoleh data
resonansi pertama terjadi pada panjang tabung 19 cm, resonansi kedua
pada panjang tabung 57 cm, dan resonansi ketiga pada panjang tabung
95 cm, resonansi keempat tidak ditemukan.
b. Pada percobaan II dengan frekuensi garputala 512 Hz diperoleh data
resonansi pertama terjadi pada panjang tabung 15,5 cm,resonansi
kedua pada panjang tabung 46,5 cm, dan resonansi ketigapada
panjang 77,5 cm,resonansi keempat tidak ditemukan.
2. Percobaan pengukuran cepat rambat dalam dawai
Dari hasil percobaan pengukuran cepat rambat dalam dawai dengan massa
tali, panjang tali, dan gravitasi yang tetap, diperoleh data percobaan
dengan beban pertama 25 gram panjang gelombang 55 cm dan cepat
rambatnya 27,5 m/s, beban kedua ditambah menjadi 50 gram panjang
gelombang semakin panjang menjadi 78 dan cepat rambat semakin besar
yaitu 39 m/s. Pada beban 75 gram, panjang gelombang menjadi 84 cm dan
cepat rambatnya 42 m/s serta pada percobaan yang terakhir dengan beban
100 gram panjang gelombang menjadi 95 cm dan cepat rambatnya 47,5
m/s.
C. Pembahasan
1. Percobaan pengukuran cepat rambat dalam udara
a. Pada percobaan I data dikonversikan ke besaran satuan:
1) 14,5 cm =0,145 m
2) 49 cm = 0,49 m
3) 85 cm = 0,85 m
Percobaan resonansi dalam mencari cepat rambatnya
1) Resonansi I
V = f.
= f.4l
= 512 . 4. 0,145
=296,96 m/s
2) Resonansi II
V = f.

=
=

=334,5 m/s
3) Resonansi III
V = f.

=
=348,16 m/s
b. Pada percobaan II data dikonversikan ke besaran satuan:
1) 22 cm= 0,22 m
Resonansi I
V = f. = f.4l
= 341,3 . 4. 0,22
=300,34 m/s
2. Percobaan pengukuran cepat rambat dalam dawai
Dari beberapa data dikonversikan ke besaran yang telah disepakati
a. Massa tali
: 0,55 gram
= 55. 10-5kg
b. Panjang tali
: 106 cm
= 1,06 m
c. Panjang gelombang :
1) 42,4 cm
= 0,424 m
2) 53 cm
= 0,53 m
3) 70,7 cm
= 0,707 m
4) 84,8 cm
= 0,848 m
d. Beban :
1) 25 gr
= 23. 10-3kg
2) 50 gr
= 50. 10-3kg
3) 75 gr`
=75. 10-3kg
4) 100 gr
= 100. 10-3kg
Percobaan dawai dikenal sebagai percobaan melde, maka mencari cepat rambat
1) V1=

=
=
= 20,67 m/s

2) V2=

=
=
=30,73 m/s

3) V3=

=
=
=37,64 m/s

4) V4=

=
=

= 43,46 m/s

A. Kesimpulan
1. Pengukuran Cepat Rambat dalam Dawai
Dalam percobaan Melde, dapat disimpulkan bahwa :
a. Jika seutas tali digetarkan secara terus menerus, maka akan
menimbulkan gelombang transversal pada tali. Jika kedua ujung tali
tertutup, maka gelombang transversal itu akan bersifat stasioner atau
diam.
b. Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula
cepat rambat gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v)
berbanding lurus dengan akar kuadrat gaya ketegangan tali (F).
2. Pengukuran Cepat Rambat dalam Udara
a. Resonansi adalah proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada
benda lain yang bergetar.
b. Asas kerja tabung resonansi dan garpu tala yaitu garpu tala yang
sudah digetarkan dan diletakkan di atas mulut tabung resonansi akan
menggetarkan udara yang ada di kolom udara.
c. Gelombang bunyi di udara adalah v = f

Anda mungkin juga menyukai