Anda di halaman 1dari 28

Pendahuluan SU I : K.

1
1. Kontrak kuliah
2. Pengenalan Unit Utilitas
3. Air

1. Kontrak kuliah
1.1. Silabus/GBPP/topik perkuliahan
1.2. Rencana/jadwal perkuliahan/SAP
1.3. Sistem penilaian

1.1. Silabus/GBPP/topik perkuliahan


Dari kurikulum Teknik Kimia 2010 untuk mata kuliah SU I :
Sistem Utilitas I (2 SKS)
Kode Mata Kuliah: TKK35510
Prasyarat: Prinsip Teknik Kimia I & II,
Proses Industri Kimia I & II,
Termodinamika I & II
Deskripsi Singkat:
Mata ajar ini berisi pengenalan tentang Unit Utilitas, tugas
pokok dan fungsinya, pengadaan, pemrosesan dan
suplai/distribusi bahan-bahan penunjang operasional pabrik
berupa air, uap, bahan bakar, refrigerant serta compressed
air dan inert gas.
3

Kompetensi yang dibina:


Mengenal Unit Utilitas, tugas pokok dan fungsinya
Mengenal bahan-bahan penunjang proses industri
kimia berupa air, uap, bahan bakar, refrigerant,
compressed air dan inert gas
Memahami proses pengadaan, sistem distribusi dan
penyimpanan bahan-bahan penunjang proses
industri kimia
Mampu menghitung kebutuhan/jumlah bahan
chemical yang diperlukan dalam proses pengadaan
bahan-bahan penunjang proses industri kimia
Mampu menghitung kebutuhan/jumlah bahan-bahan
penunjang proses industri kimia yang harus disuplai
4
oleh Unit Utilitas.

Silabus:
-Pengenalan Unit Utilitas: definisi, tugas pokok & fungsi Unit Utilitas;
-Bahan-bahan penunjang proses industri kimia: air, uap, bahan bakar,
refrigerant, compressed air dan inert gas;
-Air: sumber-sumber air industri, kualitas air, jenis-jenis air industri,
spesifikasi air industri, perhitungan jumlah air industri yang harus
disuplai Unit Utilitas;
-Dasar-dasar teknologi pemrosesan air: proses penjernihan air,
penghilangan kesadahan (proses lime-soda, ion exchangers),
pengadaan air demineralisasi, sistem desalinasi;
-Uap: jenis-jenis & penggunaan uap di industri kimia, jenis-jenis &
spesifikasi boiler, operasional boiler, perhitungan jumlah uap yang harus
disuplai Unit Utilitas;
-Bahan bakar: jenis & kegunaan bahan bakar di industri kimia,
perhitungan jumlah bahan bakar yang harus disuplai Unit Utilitas;
-Pembakaran dan tungku berapi (burner);
-Compressed air, instrument air, inert gas: spesifikasi, penyediaan &
penggunaannya di industri kimia.
-Refrigerant : kegunaan refrigerant & siklus refrigerasi, jenis-jenis
refrigerant, perhitungan kebutuhan refrigerant untuk industri kimia.
5

Pustaka:
Kirk-Othmer, 2004, Encyclopedia of Chemical Technology, Edisi
ke-5, vol.7, John Wiley & Sons, New York.
Austin, G.A., 1984, Shreve's Chemical Process Industries, Edisi
ke-5, McGraw-Hill, New York
Anonim, 1999, Handbook of Water Treatment, Edisi ke-2, Kurita
Water Industries, Tokyo.
Perry, R.H., dan Green, D.W.(ed)., 1983, Perrys Chemical
Engineers Handbook, Edisi ke-6, McGraw-Hill Book Co. Inc.,
New York, Section 9.
Anonim, 1991, Handbook of Industrial Water Conditioning, Edisi
ke-9, Betz Laboratories, Inc., Trevose, Pensylvania.
Carvalho, M., Lockwood, F.C., Fiveland, W.A., Papadopoulos, C.,
(editors), 1995, Combustion Technologies For a Clean
Environment, Gordon and Beach Publishers, Australia.
Broughton, J. (ed)., 1994, Process Ulitity Systems: Introduction
to Design Operation and Maintenance, Institution of Chemical
Engineers, Rugby, U.K.
Sitompul, D.(editor penerjemah), 1989, Prinsip-prinsip Konversi
Energi (terjemahan dari Principles of Energy Conversion karya
Archie W.Culp, Jr), Erlangga, Jakarta,
Lie, K.W., dan Priddy, (nama lengkap?), 1985, Power Plant
System Design, John Wiley & Sons, New York.

1.2. Rencana/jadwal perkuliahan/SAP


Ke Tgl
1. 6,9/2

Dosen Topik
TKD

Pendahuluan Sistem Utilitas I : Kontrak kuliah, Pengenalan


Unit Utilitas : definisi, tugas pokok & fungsi Unit Utilitas;
Bahan-bahan penunjang proses industri kimia; Sumber &
kualitas, jenis-jenis, guna & spek air industri
2. 13,6/2
TKD Suplai air industri
3. 20,23/2 TKD Dasar-dasar teknologi air: water purification
4. 27/2,1/3 TKD Penghilangan kesadahan: lime-soda process
5. 5,8/3
TKD Perhitungan khemikal untuk lime-soda process
6. 12,15/3 TKD Ion Exchange
7. 19,22/3 TKD Proses pembuatan air demineralisasi dan air domestik,
Proses desalinasi air laut menjadi air tawar
8. 26,29/3 TKD MID
9. 2,5/4
BS
Uap: jenis uap, spesifikasi dan gunanya
10. 9,12/4
BS
Boiler: jenis boiler
11. 16,19/4 BS
Operasional boiler
12. 23,26/4 BS
Bahan bakar: jenis bahan bakar
13. 30/4,3/5 BS/YT Kegunaan bahan bakar di industri kimia, efisiensi,
perhitungan kebutuhan bahan bakar/Compressed air
14. 7,10/5
YT
Compressed air : jenis & karakteristik, kegunaan udr tekan
15. 14,17/5 YT
Refrigerant: kegunaan & siklus refrigerasi, jenis-jenis,
perhitungan kebutuhan refrigerant
7
16. 21, 24/5 TEAM UJIAN SEMESTER

Materi uijan :
MID = K.1- K.4
Ujian akhir = K.5 - K.7

1.3. Sistem penilaian


1. Sistem PAP: patokan
A = 86 - 100
B = 71 - 85
C = 56 - 70
D = 40 - 55
E 39.
2. Sistem PAN: normal
A >= Xav + 1.5 SD
B >= Xav + 1.0 SD
C >= Xav 0.5 SD
D >= Xav 1.0 SD
E <= Xav 1.5 SD
9

2. Pengenalan Unit Utilitas


Definisi Unit Utilitas
Unit Utilitas adalah suatu unit penunjang operasional
pabrik, di luar unit proses dan unit operasi, yang
tugasnya menyediakan, mempersiapkan dan
mendistribusikan bahan-bahan penunjang operasional
pabrik.
Tugas pokok Unit Utilitas
Tugas pokok Unit Utilitas adalah menyediakan,
mempersiapkan dan mendistribusikan bahan-bahan
penunjang operasional pabrik.
Fungsi Unit Utilitas
Fungsi Unit Utilitas adalah sebagai unit penunjang
operasional pabrik.
10

Bahan-bahan penunjang yang harus


disediakan Unit Utilitas :
a. air
b. uap
c. listrik
d. bahan bakar
e. udara tekan dan gas inert
f. refrigerant.
Mata kuliah Sistem Utilitas (SU) dibagi
menjadi 2 (dua) semester : SU I (sm IV/VI
mengulang, genap) dan SU II (sm V, ganjil).
Topik bahasan SU I : lihat silabus SU I.

11

3. Air
3.1. Jenis-jenis air untuk industri kimia dan karakteristiknya
3.2. Sumber air & Kualitas air
3.3. Perhitungan jumlah air yang harus disuplai Unit Utilitas
3.4. Dasar-dasar teknologi pemrosesan air : proses
penjernihan air/water purification
3.5. Kesadahan
3.6. Proses soda
3.7. Perhitungan kesadahan air dan perhitungan jumlah
khemikal yang dibutuhkan untuk menghilangkan
kesadahan melalui proses soda
3.8. Ion exchangers
3.9. Proses pengadaan air demineralisasi dan air domestik
3.10. Sistem desalinasi air laut menjadi air tawar.

12

Jenis-jenis air untuk industri kimia


Berdasar penggunaannya, ada 5 (lima) jenis air
untuk industri kimia yang spesifikasi dan suplainya
berbeda-beda.
Unit Utilitas harus mempersiapkan, menyediakan
dan mendistribusikan semua jenis air ini.
Jenis-jenis air untuk industri kimia tersebut adalah :
Air proses
Air pendingin
Air umpan ketel
Air domestik
Air hidran.
13

Penggunaan air untuk industri kimia


1). Air proses
- Air proses adalah air yang digunakan
dalam proses industri.
- Air ini terlibat dalam proses industri.
- Ia bersentuhan langsung dengan
bahan-bahan yang diproses.
14

Penggunaan air proses antara lain adalah :


1. pereaksi (reaktan)
2. pelarut
3. pengencer
4. absorben
5. stripper
6. pencuci endapan
7. dll.
15

2). Air pendingin


Air pendingin adalah air yang digunakan
sebagai bahan pendingin pada proses
industri. Pendinginan bisa secara langsung
ataupun tidak langsung.
Pendinginan secara langsung dilakukan
dengan mengkontakkan air pendingin
langsung dengan bahan yang didinginkan
Pendinginan tidak langsung dilakukan
dengan menggunakan alat transfer panas
(penukar panas = heat exchanger = HE).
Pada alat ini air pendingin tidak bersentuhan
langsung dengan bahan yang didinginkan.
16

3). Air umpan ketel


Air umpan ketel adalah air yang
dimasukkan ke dalam ketel/boiler
untuk diubah menjadi uap/steam
di dalam ketel.

17

4). Air domestik.


Air domestik adalah air yang digunakan untuk
keperluan domestik/sehari-hari, biasa disebut
air ledeng.
Di antara penggunaan air domestik adalah
untuk :
fasilitas umum seperti kamar kecil, kantin,
musholla, dan perumahan karyawan/satpam
laboratorium
emergency shower
air pembersih/cleaning water.
18

5). Air hidran.


Air hidran adalah air yang digunakan
untuk memadamkan api jika terjadi
kebakaran.

19

3. Spesifikasi air untuk industri.


Setiap jenis air untuk industri
memiliki spesifikasi berbeda,
bergantung penggunaannya.
Unit Utilitas harus
mengadakan/menyediakan,
menyiapkan, mensuplai dan
mendistribusikan setiap jenis air
dengan spesifikasinya masingmasing ke setiap bagian yang
membutuhkan.

20

(1). Spesifikasi air proses.


Spesifikasi air proses bervariasi,
tergantung kebutuhan proses. Yang
penting, air proses tidak boleh
mengganggu jalannya proses industri.
Ada proses yang membutuhkan air baku,
tanpa pemrosesan, seperti air sungai
yang digunakan langsung dari sungai
tanpa diolah. Contohnya industri tempe
rumah tangga, pemrosesan biji lada, dsb.
21

Ada proses yang membutuhkan air


dengan pemrosesan ultimate, yakni
air murni/demineralised water,
misalnya pada industri farmasi.
Banyak proses yang air prosesnya
memiliki spesifikasi seperti
spesifikasi utama air domestik,
yakni jernih dan tidak banyak
mengandung bahan terlarut.
22

(2). Spesifikasi air pendingin.


Air pendingin harus dingin.
Ia harus jernih, tidak boleh keruh
karena mengandung partikel solid.
Ia juga tidak boleh mengandung
bahan yang bisa mengendap pada
suhu tinggi.
Air pendingin juga tidak boleh
mengandung bahan korosif
(penyebab korosi).
23

Air pendingin bisa digunakan secara


once through atau dengan recirculation.
Jika sistem pendinginan adalah once
through, maka persyaratan air pendingin
adalah seperti yang telah disebutkan di
atas.
Jika sistem recirculation, maka
persyaratan di atas ditambah dengan
persyaratan lain, yakni tidak boleh
menyebabkan lumut dan bakteri tumbuh
dan berkembang dalam alat penukar
panas.
24

Oleh sebab itu, ke dalam air


pendingin sistem resirkulasi
dimasukkan bahan-bahan berikut :
- anti pengendapan (dispersant agent)
- anti korosi (corrosion inhibitor)
- anti lumut dan anti bakteri
- anti busa (anti foaming agent).

25

(3). Spesifikasi air umpan ketel.


*Seperti air pendingin, air umpan ketel
juga tidak boleh mengandung partikel
solid, bahan yang mengendap pada
suhu tinggi, dan bahan yang korosif
(menyebabkan korosi).
*Karena ketel bekerja pada suhu dan
tekanan yang tinggi, maka persyaratan
air umpan ketel lebih ketat dari air
pendingin, dan harus benar-benar
dipenuhi, demi mencegah terjadinya
spotting yang dapat berakibat ketel
meledak.
*Untuk itu, maka air umpan ketel adalah
air murni, demineralised water.

26

(4). Spesifikasi air domestik.


Air domestik harus :
* jernih, tidak keruh
* tidak berwarna
* tidak berbau
* tidak berasa
* tidak mengandung bahan berbahaya
bagi kesehatan/beracun
* tidak mengandung bibit penyakit.
27

(5). Spesifikasi air hidran.


*Air hidran memiliki spesifikasi yang luas.
Tidak ada spesifikasi khusus. Air hidran
boleh mengandung lumpur, atau apapun,
asal tidak mengandung bahan yang bisa
terbakar/menyala ataupun meledak.
*Segala macam air dapat digunakan
sebagai air hidran, termasuk air selokan
sekalipun.
28

Anda mungkin juga menyukai