Anda di halaman 1dari 3
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI Nomor Sifat Lampiran : Hal REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 19 Agustus 2015 Kepada, $-207/M-DPDTT/DPKP/08/2015 Yth. 1. Gubernur Segera 2. Bupati 1 (satu) Berkas Lokasi Program PKKPM : Petunjuk Pelaksanaan PKKPM di- Tahun Anggaran 2015 Tempat Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 - 2019, khususnya terkait dengan pelaksanaan program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) yang merupakan salah satu program strategis penanggulangan kemiskinan dalam Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor 27 Tahun 2015 tentang Penetapan Lokasi dan Alokasi serta Penetapan Calon Pencrima Bantuan Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Mclalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) Tahun Anggaran 2015. Sehubungan dengan hal tersebut, dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Terlampir disampaikan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan ‘Transmigrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pclaksanaan Peningkatan Kescjahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor 27 Tahun 2015 tentang Penetapan Lokasi dan Alokasi serta Penetapan Calon Penerima Bantuan Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) Tahun Anggaran 2015 sebagai pedoman dalam pelaksanaan program PKKPM; 2. Ruang lingkup program dan kegiatan PKKPM dalam DIPA Pusat Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan ‘Transmigrasi Tahun Anggaran 2015 terdiri dari 2 (dua) bagian pokok yaitu : a. Lokasi dengan perlakuan penuh atau full treatment disediakan komponen dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat berwirausaha dan/atau bekerja, serta akses dana BLM untuk permodalan (secara bergulir) usaha individu dan/atau kelompok, serta penyediaan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi wilayah terkait langsung dengan potensi kerja dan wirausaha yang dikembangkan individu/kclompok sasaran. Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan perlakuan penuh atau full treatmen dilaksanakan di 26 kecamatan pada 14 kabupaten di 5 provinsi; dan b. Lokasi dengan perlakuan terbatas atau limited treatment yaitu disediakan komponen dana BLM hanya untuk Pengembangan Infrastruktur Ekonomi (PIE) yaitu pengadaan/penyediaan dan pengembangan infrastruktur pendukung potensi ekonomi wilayah terkait langsung dengan potensi kerja dan usaha individu/kelompok sasaran di kawasan _perdesaan. Pemberdayaan Masyarakat dengan perlakuan terbatas atau limited treatmen dilaksaaan di 157 kecamatan pada 90 kabupaten 3 provinsi; 3. Pada setiap lokasi program diberikan bantuan sosial dengan alokasi BLM sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor 27 Tahun 2015 tentang Penctapan Lokasi dan Alokasi scrta Penetapan Calon Penerima Bantuan Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) Tahun Anggaran 2015. Dalam implementasi atau pelaksanaan program PKKPM_ ini, masyarakat dan aparat pemerintahan daerah dilakukan pendampingan oleh Fasilitator Kabupaten (Faskab] dan Fasilitator Kecamatan (FK) pada seluruh lokasi yaitu 183 kecamatan dan 102 kabupaten; 4. Sasaran program per-kecamatan adalah 500 rumah tangga miskin dengan anggota keluarga rumah tangga miskin (RTM/A-RTM) dalam desa dengan peringkat termiskin (prioritas teratas-terbawah) yang didasarkan pada Basis Data Terpadu (BDT) dari sumber Badan Pusat Statistik (BPS) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), setelah diverifikasi dan disepakati secara partisipatif oleh masyarakat lokasi program; 5. Mekanisme teknis serta tahapan pelaksanaan program diatur dalam Lampiran I Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat; ©. Pendekatan program dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat (community empowerment/CD) dan pengorganisasian kelompok (community organizing/CO) pada RTM/A-RTM di lokasi sasaran; 7. Kelembagaan program dan kegiatan PKKPM-PIE dilaksanakan dengan mempedomani sistem kelembagaan desa _khususnya kerjasama antar desa sebagaimana diamanatkan UU Desa dan peraturan pelaksanaannya. Artinya bahwa pada implementasi PKKPM-PIE tidak ada organisasi/lembaga yang dibentuk atau dibangun. Jika diperlukan akan dilakukan pengorganisasian kerja yang bersifat scmentara atau tidak tetap (ad-hoc) seperti kepanitiaan, dan sebisa mungkin memaksimalkan mekanisme kerja desa/antar desa di lokasi (termasuk memanfaatkan infrastruktur kelembagaan pasca-PNPM Mandiri Perdesaan yang pada saat ini sedang ditransisikan mengikuti sistem UU Desa); 8. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran DIPA Pusat Tahun Anggaran 2015, telah ditetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan ‘Tembusan: Yth. Yth. Yth. Yth. Yth. Yth. Yth. Yth. SAPP ee Pe Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat. Untuk itu diminta agar pemerintah daerah melalui Bappeda dan PMD melakukan pembinaan dan pengawasan dalam kerangka pencairan dan penyaluran dana BLM sesuai dengan mekanisme program. 9. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah ~—Tertinggal += dan _~—Transmigrasi, bertanggungjawab atas kinerja pelaksanaan program PKKPM secara nasional sehingga kerjasama pusat dan daerah perlu dibangun dengan baik, 10. Tanggung jawab pembinaan PKKPM/PIE di lingkup kabupaten/kota oleh Bupati/Walikota, dan secara teknis dikoordinasikan oleh Bappeda pada aspek perencanaan khususnya terkait dengan pemetaan dan pengembangan potensi ekonomi wilayah, serta dikoordinasikan oleh BPMD pada aspek pengendalian pelaksanaan kegiatan masyarakat (aspck implementasi program/siklus kegiatan di masyarakat). Untuk itu diperlukan dukungan pendanaan berupa dana PAP kabupaten/kota bagi kegiatan pendukung seperti rapat- rapat kerja/koordinasi, sosialisasi, perjalanan dinas dalam rangka monitoring dan evaluasi serta pembelajaran, pelatihan dan kegiatan Jain yang relevan dengan maksud kebijakan program; 11. Pemerintahan Kabupaten/Kota (Bupati/Walikota dan DPRD) diminta agar dapat memberikan dukungan dalam kerangka sinergi PKKPM/PIE dengan program dan kegiatan daerah (sektor/dinas terkait) dalam Kerangka percepatan penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan dana pembinaan dan administrasi proyek (PAP) dan guna pengembangan kemandirian masyarakat (RTM/A-RTM), Khususnya peningkatan kemampuan dan kapasitas pelaku serta bantuan dukungan bagi tata kelola pemerintahan desa dalam mendukung kerjasama antar desa bagi pelaksanaan program. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. a.n, MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI REI JENDERAL Bapak Menteri Desa, PDT dan ‘Transmigrasi (sebagai laporan); Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi; Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan; Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan; Kepala Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota lokasi PKKPM; Kepala BPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota lokasi PKKPM. Team Leader Konsultan Nasional PKKPM.

Anda mungkin juga menyukai