Anda di halaman 1dari 48

Daftar Isi

Penjelasan Umum ......................................................................................................................................... 3


Bab 1: Pengolahan Tabel Data Podes ........................................................................................................... 5
1.1 Pemilihan Provinsi ......................................................................................................................... 5
1.2 Pengolahan Data Umum ............................................................................................................... 7
1.3 Perhitungan Rasio Elektrifikasi...................................................................................................... 9
1.4 Identifikasi Rasio Elektrifikasi ...................................................................................................... 12
1.5 Pengolahan Tabel Rasio Elektrifikasi........................................................................................... 15
Bab 2: Pengolahan Data Spasial .................................................................................................................. 21
2.1 Pembuatan Peta Elektrifikasi Provinsi ........................................................................................ 21
2.2 Pembuatan Peta dengan Perbedaan Warna Rasio Elektrifikasi ................................................. 31
2.3 Penambahan Atribut Peta Rasio Elektrifikasi.............................................................................. 37
Bab 3: Penyajian Hasil Rasio Elektrifikasi .................................................................................................... 46

2
Penjelasan Umum

Rasio elektrifikasi (RE) merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara rumah tangga
berlistrik terhadap jumlah rumah tangga total di suatu wilayah.

Perhitungan dapat dilakukan dengan mengolah Data Potensi Desa (Podes) dalam format Excel. Data
Podes menampilkan data jumlah rumah tangga (Kepala Keluarga atau KK) baik yang berlistrik PLN,
berlistrik non-PLN maupun tidak berlistrik. Dengan data Podes, rasio elektrifikasi dapat dihitung tidak
hanya di tingkat provinsi, namun juga tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan, bahkan Desa.

Untuk perhitungan rasio elektrifikasi, formula sederhana yang digunakan adalah:


. . ( + )
(%) = =
. .

Untuk membantu perencanaan elektrifikasi, hasil perhitungan rasio elektrifikasi idealnya ditampilkan
dalam sebuah peta elektrifikasi. Hal ini dimaksudkan agar Pemerintah Daerah mendapatkan gambaran
tentang daerah prioritas, sehingga perencanaan pembangunan kelistrikan untuk daerah-daerah dengan
rasio elektrifikasi rendah menjadi tepat sasaran.

Rasio elektrifikasi yang ditampilkan secara visual dilakukan melalui pengolahan peta spasial dengan
menggunakan GIS (Geographic Information System). Penggunaan warna dalam peta juga akan
memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang memiliki rasio elektrifikasi yang
rendah.

Terakhir, hasil pengolahan RE dapat disajikan dalam File presentasi dengan format PowerPoint.

Secara umum, tiga tahapan pengolahan rasio elektrifikasi dijelaskan melalui bagan sebagai berikut.

Identifikasi RE

Pengolahan Tabel Perhitungan RE Pengolahan Peta Peta Spasial RE


Penyajian Hasil RE
Data Podes Spasial

3
Adapun alur logika proses pengolahan rasio elektrifikasi, dijelaskan dalam urutan sebagai berikut.

Data Podes

Pilih Provinsi

Pengolahan Data Umum

Perhitungan RE

Identifikasi RE Pengolahan Peta Spasial

Pengolahan Tabel RE Layout Peta RE

Penyajian Hasil RE

4
Bab 1: Pengolahan Tabel Data Podes

Langkah pertama untuk mengolah rasio elektrifikasi (RE) adalah dengan melakukan pengolahan Tabel
Data Podes. Perhitungan rasio elektrifikasi menggunakan Data Podes mempertimbangkan jumlah KK
berlistrik dan jumlah total KK di suatu daerah. Dengan mengolah Data Podes, dapat dilakukan perhitungan
rasio elektrifikasi di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Tahapan untuk melakukan
perhitungan RE melalui pengolahan tabel Data Podes dijelaskan sebagai berikut.

Pemilihan Pengolahan Perhitungan Identifikasi Pengolahan


Provinsi Data Umum RE RE Tabel

1.1 Pemilihan Provinsi

Data Podes 2014 berisikan informasi lengkap 34 Provinsi yang mencakup Nama dan Kode Provinsi,
Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Lakukan perhitungan RE berdasarkan Provinsi yang diinginkan dengan
langkah sebagai berikut.

1. Buka File Data Podes 2014

5
2. Pilih Provinsi menggunakan Filter

3. Salin/copy seluruh data Provinsi ke File baru

6
4. Simpan File dengan nama Provinsi yang dipilih

1.2 Pengolahan Data Umum

Data Umum yang dimaksud mencakup beberapa hal penting sebagai berikut:

- Penomoran desa
- Jumlah penduduk
- Jumlah KK total
- Jumlah KK berlistrik

Langkah untuk melakukan pengolahan Data Umum sebagai berikut.

1. Buka File Provinsi yang dipilih

7
2. Lakukan penomoran desa. Tambahkan/insert kolom pertama dan berikan nomor terhadap
seluruh baris. Beri judul kolom pertama tersebut dengan nama #

3. Hitung jumlah penduduk. Pada kolom Jumlah Penduduk, hitung totalnya di baris paling bawah
4. Lakukan hal yang sama untuk kolom Jumlah KK dan KK berlistrik

8
5. Masukkan data total jumlah penduduk, total jumlah KK dan total KK berlistrik ke dalam File
presentasi hasil RE

1.3 Perhitungan Rasio Elektrifikasi

Prinsip perhitungan rasio elektrifikasi adalah membandingkan jumlah KK berlistrik dengan jumlah KK total
di suatu daerah. Hal ini berlaku untuk perhitungan rasio elektrifikasi desa, kecamatan, kabupaten dan
provinsi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

KK berlistrik (PLN + NonPLN)


RE = (Provinsi/KabKota/Kec/Desa)
Jumlah KK

Langkah untuk melakukan perhitungan rasio elektrifikasi adalah sebagai berikut:

A. Perhitungan RE Desa
1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul RE Desa di kolom terakhir
2. Pada setiap baris, masukkan rumus KK berlistrik (KK berlistrik PLN dan KK berlistrik Non-
PLN) dibagi Jumlah KK
3. Untuk mempermudah, hitung RE untuk seluruh desa dengan cara drag/double click di
sudut kanan bawah sel kolom terakhir
4. Hasil akhir adalah pada setiap baris terdapat perhitungan RE Desa

9
B. Perhitungan RE Provinsi
1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul RE Prov di kolom terakhir
2. Pada baris paling atas, masukkan rumus total KK berlistrik (KK berlistrik PLN dan KK
berlistrik Non-PLN) dibagi dengan total Jumlah KK, dengan cara sum
3. Hasil akhir adalah pada baris paling atas terdapat perhitungan RE Provinsi

10
C. Perhitungan RE Kabupaten
1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul RE Kab di kolom antara RE Desa dan RE
Prov
2. Pada baris paling atas dari setiap Kabupaten, masukkan rumus total KK berlistrik (KK
berlistrik PLN dan KK berlistrik Non-PLN) dibagi dengan total Jumlah KK di setiap
Kabupaten, dengan cara sum
3. Untuk mempermudah, lakukan Filter per Kabupaten dengan menggunakan kode
Kabupaten
4. Hasil akhir adalah pada baris paling atas setiap Kabupaten terdapat perhitungan RE
Kabupaten tersebut

D. Perhitungan RE Kecamatan
1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul RE Kec di kolom antara RE Desa dan RE
Kab
2. Pada baris paling atas dari setiap Kecamatan, masukkan rumus total KK berlistrik (KK
berlistrik PLN dan KK berlistrik Non-PLN) dibagi dengan total Jumlah KK di setiap
Kecamatan, dengan cara sum
3. Untuk mempermudah, lakukan Filter per Kecamatan di setiap Kabupaten
4. Hasil akhir adalah pada baris paling atas setiap Kecamatan terdapat perhitungan RE
Kecamatan tersebut

11
1.4 Identifikasi Rasio Elektrifikasi

Identifikasi rasio elektrifikasi dilakukan untuk mengelompokkan perhitungan rasio elektrifikasi ke dalam 4
kategori yang ditandai dengan warna berbeda. Pada tabel Excel, perbedaan warna ditunjukkan sebagai
berikut.

Rasio Elektrifikasi Warna


0.00 25.00 % Merah
25.01 50.00 % Jingga
50.01 75.00 % Kuning
75.01 100.00 % Tidak diberi warna

Langkah untuk melakukan identifikasi rasio elektrifikasi adalah sebagai berikut:

1. Salin/copy seluruh kolom perhitungan RE Desa, RE Kec, RE Kab dan RE Prov


2. Tempatkan/paste di kolom terakhir dengan menggunakan Paste Special (Values & Number
Formatting) agar yang disalin hanya angkanya saja, bukan formulanya. Hal ini dilakukan agar
ketika melakukan identifikasi dengan pengurutan/sort, angkanya tidak berubah

12
3. Ubah judul kolom-kolom baru ini menjadi D untuk Desa, C untuk Kecamatan, B untuk
Kabupaten dan P untuk Provinsi

4. Pilih kolom berjudul D untuk RE Desa, urutkan nilai RE dari yang paling kecil sampai paling besar
dengan cara Sort Smallest to Largest. Lakukan identifikasi RE dengan cara memberikan warna
sesuai kategori

13
5. Lakukan hal yang sama untuk kolom berjudul C untuk RE Kecamatan dan kolom berjudul B
untuk RE Kabupaten
6. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran dengan
judul #) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest
7. Pada kolom berjudul P untuk RE Provinsi, lakukan identifikasi sesuai kategori warna
8. Hasil akhir adalah RE Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi teridentifikasi sesuai kategori
warna

14
1.5 Pengolahan Tabel Rasio Elektrifikasi

Pengolahan tabel rasio elektrifikasi dilakukan untuk keperluan penyajian di PowerPoint. Tabel rasio
elektrifikasi dapat dilakukan untuk tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa

Langkah untuk melakukan pengolahan tabel rasio elektrifikasi adalah sebagai berikut

A. Pengolahan Data Informasi Akses Listrik Provinsi


1. Masukkan data RE Provinsi ke dalam File presentasi hasil RE
2. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE 50% dan total jumlah Desa dalam Provinsi,
dengan cara:
i. Pilih kolom berjudul D untuk RE Desa, urutkan nilai RE dari yang paling kecil
sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest
ii. Untuk mengetahui jumlah Desa dengan RE 50% di Provinsi, tambahkan/insert
kolom baru sebelum kolom berjudul D, beri judul kolom baru tersebut dengan
nama D1, lakukan penomoran pada kolom D1 untuk nilai RE 0.00% sampai
dengan 50.00%
iii. Masukkan data jumlah Desa dengan RE 50% dalam Provinsi ke File presentasi

15
3. Lakukan perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE 50% dan total jumlah Kecamatan
dalam Provinsi, dengan cara:
i. Pilih kolom berjudul C untuk RE Kecamatan, urutkan nilai RE dari yang paling
kecil sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest
ii. Untuk mengetahui jumlah Kecamatan dengan RE 50%, tambahkan/insert kolom
baru sebelum kolom berjudul C, beri judul kolom baru tersebut dengan nama
C1, lakukan penomoran pada kolom C1 untuk nilai RE 0.00% sampai dengan
50.00%
iii. Masukkan data jumlah Kecamatan dengan RE 50% dalam Provinsi ke File
presentasi

16
4. Lakukan perhitungan jumlah Kabupaten dengan RE 50% dan total jumlah Kabupaten
dalam Provinsi, dengan cara:
i. Pilih kolom berjudul B untuk RE Kabupaten, urutkan nilai RE dari yang paling kecil
sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest
ii. Jika ada Kabupaten dengan RE 50%, hitung secara manual, tidak perlu
ditambahkan kolom baru untuk penomoran karena jumlahnya tidaklah banyak
iii. Masukkan data jumlah Kabupaten dengan RE 50% dalam Provinsi ke File
presentasi
5. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran
dengan judul #) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

B. Pengolahan Tabel RE Tingkat Kabupaten


1. Masukkan daftar nama Kabupaten/Kota berikut dengan RE Kab/Kota, jumlah Kecamatan
dengan RE 50% dan jumlah Desa dengan RE 50% ke tabel File presentasi
2. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE 50% dan total jumlah Desa di setiap
Kabupaten, dengan cara:
i. Tambahkan/insert kolom baru setelah kolom berjudul D, beri judul kolom baru
tersebut dengan nama D2, lakukan penomoran pada kolom D2 untuk
menghitung jumlah Desa di setiap Kabupaten
ii. Tambahkan/insert kolom baru sebelum kolom berjudul D1, beri judul kolom
baru tersebut dengan nama D3, lakukan penomoran pada kolom D3 untuk
setiap Desa dengan RE 50%
iii. Masukkan data hasil perhitungan jumlah Desa dengan RE 50% terhadap total
jumlah Desa di setiap Kabupaten pada tabel di File presentasi

17
3. Lakukan perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE 50% dan total jumlah Kecamatan di
setiap Kabupaten, dengan cara:
i. Tambahkan/insert kolom baru setelah kolom berjudul C, beri judul kolom baru
tersebut dengan nama C2, lakukan penomoran pada kolom C2 untuk
menghitung jumlah Kecamatan di setiap Kabupaten
ii. Tambahkan/insert kolom baru sebelum kolom berjudul C1, beri judul kolom
baru tersebut dengan nama C3, lakukan penomoran pada kolom C3 untuk
setiap Kecamatan dengan RE 50%
iii. Masukkan data hasil perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE 50% terhadap
total jumlah Kecamatan di setiap Kabupaten pada tabel di File presentasi

18
4. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran
dengan judul #) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

C. Pengolahan Data Informasi Akses Listrik Kabupaten


1. Pilih Kabupaten menggunakan Filter. Salin/copy seluruh data Kabupaten ke Sheet baru.
Simpan Sheet dengan nama Kabupaten yang dipilih
2. Masukkan data RE Kabupaten ke dalam File presentasi hasil RE
3. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE 50% dan total jumlah Desa dalam
Kabupaten, dengan cara:
i. Pilih kolom berjudul D untuk RE Desa, urutkan nilai RE dari yang paling kecil
sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest
ii. Untuk mengetahui jumlah Desa dengan RE 50% dalam Kabupaten, ganti judul
kolom D1 dengan nama D1, lakukan penomoran pada kolom D1 untuk nilai
RE 0.00% sampai dengan 50.00%
iii. Masukkan data jumlah Desa dengan RE 50% dalam Kabupaten ke File presentasi
4. Lakukan perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE 50% dan total jumlah Kecamatan
dalam Provinsi, dengan cara:
i. Pilih kolom berjudul C untuk RE Kecamatan, urutkan nilai RE dari yang paling
kecil sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest
ii. Untuk mengetahui jumlah Kecamatan dengan RE 50% dalam Kabupaten, ganti
judul kolom C1 dengan nama C1, lakukan penomoran pada kolom C1 untuk
nilai RE 0.00% sampai dengan 50.00%
iii. Masukkan data jumlah Kecamatan dengan RE 50% dalam Kabupaten ke File
presentasi

19
5. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran
dengan judul #) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

D. Pengolahan Tabel RE Tingkat Kecamatan dan Desa


1. Masukkan daftar nama Kecamatan berikut dengan RE Kecamatan dan jumlah Desa
dengan RE 50% dalam Kabupaten ke tabel File presentasi
2. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE 50% dan total jumlah Desa di setiap
Kecamatan, dengan cara:
i. Tambahkan/insert kolom baru setelah kolom berjudul D2, beri judul kolom baru
tersebut dengan nama D2, lakukan penomoran pada kolom D2 untuk
menghitung jumlah Desa di setiap Kecamatan
ii. Tambahkan/insert kolom baru sebelum kolom berjudul D1, beri judul kolom
baru tersebut dengan nama D3, lakukan penomoran pada kolom D3 untuk
menghitung jumlah Desa dengan RE 50% di setiap Kecamatan
iii. Masukkan data hasil perhitungan jumlah Desa dengan RE 50% terhadap total
jumlah Desa di setiap Kecamatan pada tabel di File presentasi
3. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran
dengan judul #) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest
4. Jika jumlah Desa dengan RE 50% di Kabupaten tersebut berjumlah dibawah 25, maka
bisa dicantumkan dalam bentuk tabel pada File presentasi. Jika terlalu banyak, tidak perlu
ditampilkan

20
Bab 2: Pengolahan Data Spasial

Pengolahan data spasial dilakukan menampilkan hasil perhitungan rasio elektrifikasi ke dalam bentuk
spasial/peta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sebaran desa-
desa dengan rasio elektrifikasi rendah di masing-masing daerah. Para perencana dan pengambil
keputusan akan terbantu dalam merencanakan kegiatan elektrifikasi dengan adanya peta elektrifikasi ini.

2.1 Pembuatan Peta Elektrifikasi Provinsi

Untuk mulai membuat peta bertema elektrifikasi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan
sebagai panduan penyusunan.

1. Mempersiapkan Peta GIS Poligon Desa di Indonesia yang akan dianalisis (indo_by_desa).

2. Crop/Potong peta provinsi yang akan dikerjakan, dan kemudian di simpan.


Contoh SULSEL.shp

a) Buka peta poligon desa Indonesia, klik kanan pada layer poligon desa Indonesia
(indo_by_desa), klik Open Attribute Table.

21
Open Attribute Table

Attribute Table

b) Klik filter, kemudian ketik pada kolom provinsi: Nama Provinsi yang akan dikerjakan dan
kemudian klik select features.

Klik filter

22
Pada kolom PROVINSI, ketik SULAWESI SELATAN, kemudian klik Select Features

Klik show selected features dan klik switch to table view

Provinsi Sulawesi Selatan sudah terpilih.

23
c) Kemudian kembali ke Peta Indonesia dan akan terlihat Provinsi Sulawesi Selatan
berwarna kuning menyala (karena telah terpilih).

d) Kemudian simpan peta yang telah terpilih tersebut dengan klik kanan pada layer
indo_by_desa, kemudian klik Save As dan simpan sebagai format ESRI Shapefile, pilih
tempat penyimpanan dengan pilihan browse tempat menyimpan dan pilih sistem
koordinat yang akan dipakai pada peta tersebut. Jangan lupa pilih (centang) Save Only
Selected Features dibawahnya. Kemudian klik OK. Kotak dialog penyimpanan seperti di
bawah ini:

24
Klik disini untuk memilih
format penyimpanan
(format penyimpanan
(ESRI Shapefile).

Klik disini untuk memilih


tempat penyimpanan
(browse).

Klik disini untuk memilih


Klik disini untuk sistem koordinat yang akan
hanya menyimpan dipakai pada peta (WGS 84)
peta yang telah
terpilih (Sulawesi
Selatan)

Klik OK

e) Peta Provinsi Sulawesi Selatan telah tersimpan


Seperti gambar dibawah, telah tersimpan sebagai file yang baru dengan warna yang
berbeda (dalam peta di bawah berwarna merah muda).

25
3. Dari tahapan penghitungan identifikasi Rasio Elektrifikasi tingkat Desa kemudian di save as
menjadi format .csv.

a. Perhitungan Rasio Elektrifikasi, diketahui rasio elektrifikasi tiap desa.

b. Save as menjadi .csv (comma delimited)

4. Dalam format .csv pastikan kolom rasio elektrifikasi berformat number.


Buka format .csv (Sulsel.csv) dan pastikan kolom angka informasi dalam format number seperti
gambar di bawah dan kemudian simpan.

26
5. Buka QGIS, buka peta provinsi yang akan di kerjakan. Tambahkan layer delimited text / .csv
tersebut dalam GIS. Tambahkan file .csv tanpa koordinat.

Layer Add Layer Add Delimited Text Layer

Kemudian browse lokasi delimited text layer yang akan ditambahkan. Kemudian pada poin
Geometri Definition, pilih No Geometry (attribute only tables), kemudian pilih OK seperti gambar
di bawah.

27
Tampilan setelah file .csv ditambahkan dalam GIS.

6. Joint atribut dalam file .csv dan GIS dalam file .shp provinsinya (PODES ID dan ID 2013).

Setelah file Sulsel.csv telah ditambahkan dalam GIS, kemudian joint attribute dalam file .csv dan
GIS. Yang digabungkan (joint) ialah atribut PODES ID dan ID 2013.

a) Klik kanan layer Sulsel.shp dalam GIS kemudian pilih properties.


b) Atau double klik layer Sulsel.shp dan akan muncul layer properties seperti gambar di
bawah.

28
c) Pilih menu Joins dalam Layer Properties.
Kemudian klik ikon tambah (plus: +) di kanan bawah. Kemudian muncul kotak dialog
seperti gambar di bawah. Ikuti langkah dan klik Apply kemudian OK.

Pilih layer .csv untuk di


join (Sulsel.csv)

Dari Layer Sulsel.csv


pilih atribut yang akan
di join yakni: PODES ID

Pilih lokasi gabungan


atribut yakni layer
Sulsel.shp dan atribut
yang akan
dicocok/digabungkan
ialah berdasarkan ID
2013

7. Simpan file shp yang telah tergabung (join).

Cek dalam atribut layer Sulsel.shp gabungan atribut GIS dan excel yang telah di join. Kemudian
save as .shp yang telah di joint tersebut menjadi file .shp baru yang telah tergabung atributnya
dengan excel. Hal ini karena file join yang baru saja di lakukan merupakan temporary file dan perlu

29
disimpan kembali agar menjadi permanen. Misalnya simpan dengan nama save file SULSEL ALL
ATRIBUTE.

Temporary file Sulsel.shp yang telah dilakukan gabungan atribut dengan file Sulsel.csv.

Kemudian simpan file ini menjadi SULSEL ALL ATRIBUTE.shp.


Klik kanan Save As dalam format ESRI Shapefile Browse lokasi penyimpanan pilih CRS: WGS
84 OK. Lihat gambar di bawah.

30
2.2 Pembuatan Peta dengan Perbedaan Warna Rasio Elektrifikasi

Setelah Peta Provinsi tergabung dengan atribut PODES, maka selanjutnya perlu membuat peta
terinformasi berdasarkan warna rasio elektrifikasinya. Langkah-langkahnya ialah sebagai berikut:

1. Dalam .shp ALL ATRIBUTE tersebut, klik kanan pilih properties kemudian pilih style dan pilih
graduated dalam kolom Rasio Elektrifikasi. Pilih classified menjadi 4 kategori yakni: 0 -25%, 25-
50%, 50-75%, dan 75-100%.

Dalam kotak dialog Properties pilih Style pilih Graduated. Dalam menu Column pilih kolom yang
akan digraduasi yakni kolom Rasio Elektrifikasi. Pilih klasifikasi dalam kolom Classes sebanyak 4
(kategori). Kategori tersebut yakni 0 25 %, 25 50 %, 50 75 %, dan 75 100 %.

2. Warnai kategori rasio elektrifikasi sesuai ketentuan.


Kategori 0 -25% berwarna merah (kode warna: #f40000),
Kategori 25-50% berwarna orange (kode warna: #f17d1e),
Kategori 50 -75% berwarna kuning (kode warna: #fded33),
Kategori 75-100% berwarna hijau (#08e907).

Contoh: Mewarnai kategori 0 25 % (merah #f40000).


Double klik pada kotak warna 0 25, (dalam contoh semula berwarna putih, kemudian akan
dirubah menjadi warna merah). Klik simple fill, kemudian muncul kotak dialog seperti di bawah.

31
Dalam kolom Fill, klik kemudian ganti warna menjadi merah (#f40000) kemudian klik OK seperti
kotak dialog di bawah ini. Langkah serupa untuk kolom Outline diganti menjadi warna merah
(#f40000) juga.

Lanjutkan langkah serupa untuk sisa tiga (3) kategori lainnya baik untuk pewarnaan poligonnya
(fill) maupun outline.

32
Setelah semua kategori diwarnai sesuai ketentuan, kemudian klik Apply dan OK.

3. Cek hasil graduasi

Jika terdapat poligon yang hilang/tidak tergabung maka harus diidentifikasi desa mana saja yang
hilang dan mana saja yang merupakan poligon berupa bentang alam (danau / hutan / taman
nasional / gunung dll).

33
a) Langkah pertama dengan membuka tabel atribut pada layer SULSEL ALL ATRIBUTE.
Urutkan Rasio Elektrifikasi Sulawesi Selatan dengan mengeklik kolom Rasio Elektrifikasi.
Seperti langkah berikut:

Terdapat 10 poligon yang tidak tergabung dengan file .csv.

b) Blok 10 poligon tersebut kemudian copy dan paste ke Ms. Excel.

34
Dalam file Excel, warnai kolom poligon yang berupa bentang alam menjadi hijau lumut
dan yang berupa nama desa diwarnai putih/tidak berwarna. Dari data tersebut terdapat
5 poligon merupakan desa dan 5 poligon merupakan bentang alam.

4. Pewarnaan Poligon yang Tidak Tergraduasi

Pada file SULSEL ALL ATRIBUTE, Save As menjadi file .shp baru bernama sulsel unclassified.
Setelah tersimpan lakukan klasifikasi desa dan cari desa yang tidak tergabung dalam garduasi
SULSEL ALL ATRIBUTE untuk kemudian diberi warna lain. Desa yang hilang diberi warna putih
(kode warna: #f7fbff) dan untuk bentang alam diberi warna hijau lumut (kode warna: #68a057).

Sesuai tabel excel tersebut warnai poligon desa dan bentang alam yang hilang dengan warna putih
dan hijau lumut seperti langkah di bawah ini:

a) Dalam layer sulsel unclassified, klik kanan kemudian properties atau double klik. Sehingga
muncul dialog layer propertiesnya. Dalam menu properties tersebut pilih menu style dan
pilih Categorized. Dalam kolom column pilih atribut DESA dan klik Classify untuk
diklasifikasikan.

35
b) Lihat kembali poligon dengan nama desa apa di excel yang hilang dan diwarnai sesuai
ketentuan. Contoh sesuai tabel excel yang hilang adalah desa UPT BUANGIN kemudian
cari dalam klasifikasi GIS dan diubah warnanya menjadi putih (kode warna: #f7fbff)

c) Setelah seluruh poligon yang hilang terwarnai kemudian klik Apply dan OK.

5. Letakkan layer sulsel unclassified dibawah SULSEL ALL ATRIBUTE dan peta Rasio Elektrifikasi
Sulawesi Selatan telah selesai dibuat.

36
2.3 Penambahan Atribut Peta Rasio Elektrifikasi

Agar peta dapat lebih mudah dipahami, penambahan legenda/keterangan perlu dilakukan. Hal ini untuk
menjelaskan makna dari warna maupun simbol yang digunakan dalam peta. Pembuatan atribut peta
dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut:

1. Atribut peta dengan menambahkan koordinat, skala, arah mata angin dan legenda peta.

a) Klik ikon New Print Composer.

b) Kemudian beri nama composer tersebut dan muncul kotak composer seperti di bawah ini.

Judul print composer.

37
Tampilan new print composer.

c) Dalam print composer tersebut tambahan peta dengan cara klik menu Layout, kemudian
klik Add Map.

38
Sesuaikan skala dengan skala di QGIS.

d) Tambahkan skala peta.

Klik ikon add scalebar, tambahkan skala dalam peta yang ditata kemudian atur jumlah
segmentsnya. Kemudian atur ketebalan skalanya dan besar serta pilihan font dan
warnanya seperti gambar di atas.

39
e) Tambahkan Legenda.

Klik ikon add new legend gambarkan legenda pada peta yang ditata, kemudian atur
judulnya menjadi Legenda. Kemudian dalam kolom Legend items, hilangkan centang Auto
Update.
Sebelum melayout legenda, simpan shp Sulsel.shp menjadi 2 shapefile yakni Sulsel Putih
dan Sulsel Hijau. Hal ini dilakukan untuk membedakan polygon desa yang tidak terpetakan
setelah digabung dan polygon bentang alam).

40
f) Tambahkan arah mata angin
Klik ikon add image kemudian drag kursor ke lokasi akan ditambahkan gambar arah
mata angin.

Kemudian klik search directories dalam Item Properties.


Kemudian dalam direktori tersebut cari gambar arah mata angin yang diinginkan
kemudian double klik gambar tersebut. Seperti gambar di bawah.

41
g) Tambahkan judul peta
Untuk menambahkan judul peta, klik ikon Add New Label dan drag kursor pada peta untuk
menetukan lokasi judul peta.

Atur judul peta dalam menu item properties main properties. Atur pilihan font nya,
ukuran font, warna font, margin dan garis arah teks judul tersebut.

42
h) Tambahkan koordinat peta
Penambahan koordinat peta, mengaktifkan map properties dengan klik pada petanya.
Klik ikon + dan tambahan grid.

Pilih grid yang akan


dipakai = solid

Pilih sistem
koordinat = WGS 84

Interval Unit = Map


Unit

Pilih interval grid


yang akan
ditampilkan di peta

43
Pilih/Klik draw
coordinates untuk
menamilkan
koordinat di peta
Pilih mode
garis koordinat

Pilih
penggambaran
garis koordinat

Peta sudah ada koordinatnya seperti gambar di bawah ini.

i) Export ke pdf atau jpg.


Hal yang dilakukan terakhir ialah eksport ke pdf dan jpg.

44
45
Bab 3: Penyajian Hasil Rasio Elektrifikasi

Setelah dilakukan pengolahan Data Tabel dan Data Spasial, hasil rasio elektrifikasi disajikan dalam File
presentasi dengan format PowerPoint. Terdapat dua File presentasi yang perlu disajikan, yaitu informasi
Provinsi dan Kabupaten. Penyajian hasil rasio elektrifikasi mengikuti template yang berisikan:

1. Informasi Data Umum Provinsi/Kabupaten (jumlah penduduk, jumlah KK total, jumlah KK


berlistrik dan rasio elektrifikasi Provinsi/Kabupaten).

2. Informasi Akses Listrik Provinsi/Kabupaten (Rasio elektrifikasi Provinsi, jumlah Kabupaten,


Kecamatan dan Desa dengan RE 50%).

46
3. Rasio elektrifikasi tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa di Provinsi/Kabupaten.

4. Peta spasial rasio elektrifikasi Provinsi/Kabupaten.

47
5. Infografis rasio elektrifikasi yang disesuaikan dengan hasil perhitungan dalam pengolahan Excel.

48

Anda mungkin juga menyukai