Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


KUNJUNGAN RUMAH DAN EDUKASI TENTANG RUMAH SEHAT PADA
KELUARGA PENDERITA TB DI DESA SLINGA
(F2)

Pendamping:
dr. Kustiyah
NIP. 19690310 200312 2 005
Disusun oleh:
dr. Angga Mintarsa

PUSKESMAS KALIKAJAR
KABUPATEN PURBALINGGA
2015

LAPORAN KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
KUNJUNGAN RUMAH DAN EDUKASI TENTANG RUMAH SEHAT PADA
KELUARGA PENDERITA TB DI DESA SLINGA
A. Nama Kegiatan
Kunjungan Rumah Dan Edukasi Tentang Rumah Sehat Pada Keluarga Penderita Tb Di
Desa Slinga
B. Latar Belakang
Rumah adalah struktur fisik atau bangunan sebagai tempat berlindung, dimana
lingkungan dari struktur tersebut berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu (WHO dalam
Keman, 2005). Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari
tanah (Depkes RI, 2003).
Rumah sehat menurut Winslow dan APHA (American Public Health
Association) harus memiliki syarat, antara lain:
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan
(ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara
yang mengganggu.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman
bagi masing-masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, lingkungan
tempat tinggal yang memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama.
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah
rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian
yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan
dan minuman dari pencemaran.
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah. Termasuk dalam
persyaratan ini antara lain bangunan yang kokoh, terhindar dari bahaya
kebakaran, tidak menyebabkan keracunan gas, terlindung dari
kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya.

Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban TB


tertinggi di dunia. Estimasi prevalensi TB semua kasus sebesar 730.000 dan
estimasi insidensi berjumlah 460.000 kasus baru per tahun. Jumlah kematian
akibat TB diperkirakan 67.000 kematian per tahunnya. Tahun 2013 Jumlah TB di
Indonesia sebanyak 297 per 100.000 penduduk dengan 460.000 kasus baru setiap
tahunnya. Artinya total kasus di tahun 2013 mencapai sekitar 800.000 sampai
900.000 kasus TB (Kemenkes RI, 2013).
Faktor yang menyebabkan meningkatnya beban masalah TB antara lain; sosial
ekonomi rendah, keadaan sanitasi lingkungan yang buruk, gizi buruk, kurangnya
pendanaan, tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh
masyarakat, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar).
(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, 2014)

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mengurangi angka penularan kasus TB Baru khususnya di lingkup
keluarga di Desa Slinga
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan kunjungan ke rumah penderita TB
b. Memberikan pengetahuan tentang penyakit TB, potensi penularan bagi
keluarga yang tinggal serumah dan tetangga
c. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menciptakan keadaan
rumah sehat
D. Bentuk Kegiatan
Pemeriksaan rumah dan edukasi tentang rumah sehat, agar lebih
mementingkan ventilasi yang baik, pencahayaan yang cukup karena
bakteri TB mudah mati jika terpapar sinar matahari

E. Waktu Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Selasa hingga Kamis tanggal 2-4
September 2015
F. Tempat Kegiatan

Kegiatan telah dilaksanakan di rumah warga yang menderita TB desa Slinga


RW 4, RW 5, RW 6, RW 7,
G. Pelaksana Kegiatan
1. dr. Angga Mintarsa
2. dr. Dionisius Halim Kusuma Wardhana
3. Sri Koriah, Amk
4. Tati Sutarti, S.H
5. Kader Slinga
H. Peserta Kegiatan
Warga Desa Slinga, diantaranya meliputi 6 keluarga. Diantaranya yaitu :
1. Keluarga Bpk. Ikhwanto
2. Keluarga Bpk. Sukrino
3. Keluarga Bpk. Setiabudi
4. Keluarga Bpk. Mahirun
5. Keluarga Ibu Sulastri
6. Keluarga Ibu Suerni
I. Hasil Kegiatan
Kegiatan pemeriksaan rumah penderita TB di desa Slinga berjalan
dengan baik dan lancer, rumah yang dikunjungi sangat berjauhan satu sama
lain dengan medan yang cukup sulit.
Hasil pemeriksaan rumah adalah sebagai berikut :
1. Rumah keluarga Bapak Ikhwanto :
a. Rumah semi permanen dengan ukuran 9 x 4 meter, rumah
menghadap ke barat, ventilasi buruk karena jendela tidak
dapat dibuka, pencahayaan sangat kurang karena ukuran
jendela yang kecil.
b. Rumah cukup padat karena diisi oleh 7 orang dengan Bpk
Ikhwanto menderita TB
2. Rumah keluarga Bapak Mahirun :
a. Rumah permanen, dengan ukuran 9 x 6 meter, rumah
menghadap ke selatan, ventilasi kurang baik, beberapa
jendela tidak dapat dibuka, ukuran jendela kecil.
b. Rumah sangat berdekatan dengan kandang hewan
c. Rumah diisi oleh 4 anggota keluarga
d. Bapak mahirun penderita TB, Ibu dari Bapak Mahirun
suspek TB
3. Rumah keluarga Bapak Setiabudi :

a. Rumah semi permanen, dengan ukuran 6 x 5 meter, rumah


menghadap ke utara, ventilasi kurang, dan buruk.
Pencahayaan sangat kurang, sirkulasi kurang
b. Saluran air tidak tertata dengan baik
c. Rumah diisi 4 anggota keluarga, 1 diantaranya balita
d. Bapak Setiabudi menderita TB
4. Rumah keluarga Bapak Sukirno
a. Rumah permanen dengan ukuran 6 x 9 meter, ventilasi
cukup,

jendela

dapat

dibuka,

tetapi

ukuran

kecil,

pencahayaan cukup
b. Rumah diisi 4 anggota keluarga
c. Bapak Sukirno menderita TB, dengan Ibu suspek TB
5. Rumah keluarga Ibu Sulastri
a. Rumah semi permanen dengan ukuran 5 x 7 meter, ventilasi
kurang, pencahayaan kurang
b. Rumah diisi 3 anggota keluarga
c. Ibu Sulastri menderita TB
6. Rumah keluarga Ibu Suerni
a. Rumah semi permanen dengan ukuran 7 x 9 meter
b. Ventilasi cukup, pencahayaan cukup
c. Terdapat 6 anggota keluarga dalam satu rumah
d. Ibu suerni merupakan penderita TB
J. Evaluasi Kegiatan
1. Kelebihan
a. Koordinasi yang baik antar petugas kesehatan (tim pelaksana
kegiatan).
b. Warga dapat bekerja sama dengan baik.
2. Kekurangan
1. Beberapa rumah cukup sulit dijangkau
2. Jarak antar RW berjauhan
3. Beberapa keluarga tidak seluruhnya berada di rumah sehingga proses
penyuluhan kurang tersampaikan
4. Anggota keluarga berpendidikan kurang sehingga sulit menangkap
materi penyuluhan
3. Peluang
a. Pihak pengurus Desa Slinga turut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut demi menciptakan sanitasi lingkungan yang sehat
b. Lebih ditingkatkan lagi penyuluhan tentang rumah sehat
c. Pembangunan rumah sesuai dengan syarat rumah sehat

d. Warga desa Slinga sadar akan sanitasi rumah dan lingkungan sekitar
4. Ancaman
1. Jarak yang berjauhan menjadikan kontrol terhadap sanitasi lingkungan
menjadi kurang.
2. Pembenahan dan pembangunan rumah sehat terhambat karena
kurangnya perhatian dari berbagai pihak di Desa Slinga
3. Diperlukan kerja sama pihak pengurus Desa Slinga, para kader, dan
tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kalikajar untuk berupaya
meningkatkan kesadaran akan pentingnya rumah sehat.

Kalikajar, 4 September 2015

Dokter Internship

Dokter Pendamping

dr. Angga Mintarsa

dr. Kustiyah
19690310 200312 2 005

Anda mungkin juga menyukai