LATAR BELAKANG
Penyakit Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit infeksi kronik
menular masyarakat yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat
di dunia termasuk Indonesia. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh bakteri
ketiga
setelah
penyakit
kardiovaskuler
dan
penyakit
saluran
pernapasan pada semua kelompok umur serta penyebab kematian nomor satu
dari golongan penyakit infeksi pernapasan (Departemen Kesehatan, 2007).
World Health Organization
Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dengan kasus TB paru terbanyak pada
tahun 2010 setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Prevalensi kasus TB paru di
Indonesia sebesar 244 per 100.000 dan insidensi untuk semua tipe TB paru
adalah 228 per 100.000. Insidensi kasus TB paru-BTA positif sebesar 102 per
100.000 dan angka kematian mencapai 39 kasus per 100.000 atau sekitar 250
orang per hari. Fakta tersebut didukung oleh kondisi lingkungan perumahan, dan
sosial ekonomi masyarakat (WHO, 2009).
Penyakit TB Paru di Indonesia menempati urutan ke 3 penyebab
Kematian umum, selain menyerang paru, Tuberculosis dapat Menyerang organ
lain/extra pulmonary (Hasil Surkesnas 2001). Penyakit ini merupakan salah satu
penyakit menular kronis yang Menjadi isu global. Di Indonesia penyakit ini
termasuk salah satu prioritas nasional untuk program pengendalian penyakit
karena berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi serta sering
mengakibatkan kematian.
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 di Jawa Timur
prevalensi TB sebesar 0,2% dan prevalensi di Kabupaten Malang sebesar 0,4%.
Tahun 2006 Penemuan penderita TB Paru melalui pemeriksaan dahak
sebanyak 656 penderita BTA positif, sedangkan Rountgen positif 339 penderita
dan diobati sebanyak 564 orang dengan penderita sembuh sebanyak 481 orang
(85,28%), angka
ini lebih
besar
tahun 2005 yaitu 415 orang (83,5%). Tahun 2007 BTA positif turun sebesar 725
penderita, diobati sebanyak 1.138 orang, dengan penderita sembuh sebanyak
510 orang (77,16%).
Sedangkan tahun 2008 BTA positif meningkat sebesar 809 penderita, dan
diobati sebanyak 100%, dengan tingkat kesembuhan 77,98% (542 penderita).
Namun tahun 2009 BTA positif kembali meningkat sebesar 837 penderita, dan
diobati sebanyak 809 (95,65%), dengan tingkat kesembuhan 73,30% (593
penderita). Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan target Indikator
Indonesia sehat 2010 yaitu 85%.
Case Detection Rate (CDR) menggambarkan cakupan penemuan
penderita baru BTA positif pada wilayah tersebut. Target CDR adalah 70% pada
tahun 2009 dan tetap dipertahankan pada tahun-tahun selanjutnya. Terjadi
peningkatan CDR dari tahun 2005 s/d 2008, namun menurun pada tahun 2009.
Oleh karena itu, perlu diketahui oleh masyarakat bahwa penularan TB
paru dapat dicegah.
TUJUAN
TUJUAN INSTITUSIONAL ( TI )
Dapat memahami penularan serta pencegahan TB Paru
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Pencegahan dan
Penularan TB Paru ini, keluarga dari pasien HD mampu melakukan
RENCANA KEGIATAN
Medote
Waktu
: 50 menit
Hari,Tanggal
Tempat
MATERI (Terlampir)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap
Pendahuluan
Waktu
5
menit
Kegiatan
Kegiatan
Metode
Media
ceramah
PPT
Mendengarka
Ceramah
PPT
n dan
,
Tanya
Penyuluhan
Mahasiswa
Pembukaan:
Menjawab
Membuka
salam
kegiatan
Medengarkan
dengan
dan menyimak
mengucapkan
salam
Meperkenalkan
diri
Menjelaskan
tujuan
penyuluhan
Menyebutkan
materi
Penyajian
dari
yang
akan diberikan
1. Penyampaian
35
menit
materi
Menjelaskan
TB
Paru
Menjelaskan
Penularan
TB
Paru
Menjelaskan Tanda
dan
Gejala
TB
Paru
menyimak
Bertanya
Menjelaskan
Pencegahan TB
Paru
2. Tanya jawab
Memberikan
kesempatan
kepada peserta
jawab
Penutup
10
menit
untuk bertanya
1. Evaluasi :
Menanyakan
pada
n dan
peserta
tentang
yang
Mendengarka
materi
telah
diberikan
2. Menyampaikan
kesimpulan
menyimak
Menjawab
Ceramah
Tanya
PPT
jawab
pertanyaan
yang diajukan
Menjawab
salam
materi
3. Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan
salam
EVALUASI
1. Bagaimana cara penularan TB Paru ?
2. Bagaimana cara pencegahan TB Paru ?
Evaluasi Struktur
1. Pendidik kesehatan menyiapkan satuan acara penyuluhan
2. Pendidik kesehatan menyiapkan materi dan media
untuk
penyuluhan
3. Pendidik kesehatan melakukan kontrak waktu dengan sasaran
4. Pendidik kesehatan menyiapkan tempat untuk penyuluhan
5. Pendidik kesehatan menyiapkan pertanyaan untuk mengetahui
apakah keluarga pasien HD dapat memahami apa yang telah
disampaikan
Evaluasi Proses
1. Pada saat berlangsungnya penyuluhan, sasaran memperhatikan
dengan cermat
2. Jika sasaran ada yang tidak mengerti, sasaran aktif bertanya
3. Sasaran mampu menjawab pertanyaan dari pendidik kesehatan
dan
mampu
mengulang
kembali
informasi
yang
telah
disampaikan.
Evaluasi Hasil
1. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran
mampu menjawab 80% pertanyaan yang diberikan
2. Penyuluhan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu
menjawab 50-80% pertanyaan yang diberikan
mampu
menjawab
pertanyaan
50-80%
sehingga
adalah
penyakit
menular
akibat
infeksi
kuman
CARA PENULARAN
-
E.
PENGOBATAN TBC
Dewasa
Jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang tersedia terdiri dari OAT lini
pertama Kategori 1 dan Kategori 2
a. Kategori 1
Pengobatan TB berlangsung selama 6 8 bulan yang terbagi
menjadi 2 tahap
-
b. Kategori 2
Pengobatan TB berlangsung selama 8 bulan yang terbagi menjadi 2
tahap
-
Anak
Obat diminum setiap hari selama 6 bulan
- Tahap awal : menggunakan kombipak anak A diminum setiap hari
-
selama 2 bulan
Tahap lanjutan : menggunakan kombipak anak B diminum setiap hari
selama 4 bulan
F.
-
(urin)
Nyeri sendi
terbakar di kaki
-
G.
PENCEGAHAN TBC
Menelan obat anti TB secara lengkap dan teratur sampai sembuh
Menutup mulut saat batuk atau bersin
Membuang dahak atau ludah di tempat tertutup
Menjemur tempat tidur
Membuka jendela setiap pagi
Makan makanan bergizi
Tidak merokok dan minum minuman keras
Olah raga secara teratur
Mencucui pakaian hingga bersih
Buang air besar di jamban atau WC
Mencuci tangan hingga bersih setelah buang air besar serta sebelum dan
sesudah makan
Istirahat yang cukup
Tidak tukar menukar peralatan mandi
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI
: Media Aescullapius.
Kusuma, Hardhi. 2012.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC
NOC.Yogyakarta : Media Hardy.