A. PENDAHULUAN
KKN atau kuliah kerja nyata adalah kegiatan mahasiswa untuk mengabadikan apaapa yang telah dipelajari di bangku kuliah, pengabdian ini ditujukan untuk masyarakat
untuk meningkatkan sumber daya manusia dan potensi alamnya. Kegiatan ini wajib
dilaksanakan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan bagi mahasiswa S-1. KKN-PPM
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dengan menerjunkan sekelompok mahasiswa
di tengah-tengah masyarakat. Pengaplikasiannya dapat berupa penyelenggarakan
kegiatan-kegiatan,
pembangunan
suatu
sistem
pada
masyarakat,
membantu
tempat tinggal dan keluarga baru. Awal mula saya bergabung di TIM KKN JTG34 adalah
karena penempatan dari LPPM. Saya cukup senang bertemu dengan teman-teman baru di
KKN ini, walaupun saya belum mengenal teman-teman di TIM KKN JTG34.
Keberangkat kami dimulai pada tanggal 2 Juli 2015 pukul 08.00 wib dari Jogja
dengan mengendarai bus dan truk untuk mengangkut barang-barang. Perjalanan dari
Jogja menuju lokasi KKN pun cukup menyenangkan bersama teman-teman baru, tak
lama kemudian kami sampai ditujuan dengan selamat tanpa kurang satu apapun.
Setibanya di Desa Tersan Gede, kami langsung disambut dengan hanggat oleh Kepala
Desa Tersan Gede.
Hari demi hari kami lewati di Desa Tersan Gede, mulai dari melaksanakan program
hingga aktivitas lainnya yang pasti akan saya rindukan jika KKN telah usai. Salah
satunya adalah jalan pagi, bermain dan belajar bersama anak-anak yang kadang membuat
marah tapi disitulah saya merasa sangat kehilangan mereka dan bisa dekat dengan
mereka. Dusun Tersan Gede sangat menyenangkan rasanya bisa bermain dan belajar
bersama mereka. Walaupun mulanya komentar warga tidak begitu menyenangkan bagi
saya, tapi berkat bantuan saran dan bimbingan mereka saya menjadi sadar akan adanya
keluarga baru ditengah-tengah mereka, kedekatan dengan mereka, dan belajar mengerti
arti susah dalam kehidupan ini. Senang rasanya seperti mendapat keluarga baru. Saya
1
mendapatkan banyak hal baru selama KKN di Desa Tersan Gede yaitu teman, saudara,
tempat tinggal, pengalaman dan keluarga baru.
B. PEMBAHASAN
Hasil Kegiatan
1. Sekolah lapangan monitoring wereng dan musuh alami
Wereng batang coklat (Nilaparvarta lugens) merupakan salah satu
hama utama padi (Oryza sativa) sangat berpotensi meyebabkan kerugian
ekonomi bagi usaha tani. Ledakan populasia hama ini mampu membuat
petani gagal panen (puso). Hal tersebut telah dialami penduduk desa
Tersan Gede yang telah gagal panen padi selama dua musim tanam.
Pengendalian wereng batang coklat sudah menjadi fokus persoalan yang
penting utuk dibahas sejak rezim Presiden Soeharto. Pada zaman
tersebut, populasi wereng sudah sangat melampaui ambang batas secara
ekonomi. Hal ini dikarenakan kekebalan wereng batang coklat terhadap
aplikasi pestisida kimia. Penyemprotan pestisida kimia tidak mampu lagi
menurunkan
populasi
wereng
batang
coklat.
Pada
akhirnya,
alat pengusir wereng. Apabila populasi musuh alami lebih banyak maka
penyemprotan pestisida tidak perlu dilakukan. Contoh musuh alami
wereng adalah tomcat, kepik, kumbang koksi, kepik mirid, laba-laba,
dan kumbang karabid.
2. Edukasi Kesehatan Gigi dan Cara Mencuci Tangan
Edukasi kesehatan gigi dan cara mencuci tangan merupakan
program yang dilaksanakan di SDN 01 Tersan Gede yang bertujuan
untuk mengajarkan cara menyikat gigi yang benar dan cara mencuci
tangan menurut WHO serta memberikan penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut. Edukasi kesehatan gigi dan mulut dilakukan sebanyak 3
kali pertemuan, 3-4 jam setiap pertemuan.
Pertemuan 1 dilakukan pada tanggal 30 Juli 2015 dengan peserta
kelas 4. Siswa diberikan penjelasan terlebih dahulu didalam kelas
tentang kesehatan gigi dan mulut, cara menyikat gigi yang benar dan
cara mencuci tangan yang benar. Kegiatan dilanjutkan dengan
mengajak siswa untuk mempraktekkan caramenyikat gigi dan
mencuci tangan yang benar.
Pertemuan 2 dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2015 dengan peserta
kelas 5. Siswa diberikan penjelasan terlebih dahulu di dalam kelas
tentang kesehatan gigi dan mulut cara menyikat gigi yang benar dan
cara mencuci tangan yang benar. Kegiatan dilanjutkan dengan
mengajak siswa untuk mempraktekkan cara menyikat gigi dan
mencuci tangan yang benar.
Pertemuan 3 dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2015 dengan peserta
kelas 3. Siswa diberikan penjelasan terlebih dahulu di dalam kelas
tentang kesehatan gigi dan mulut cara menyikat gigi yang benar dan
cara mencuci tangan yangbenar. Kegiatan dilanjutkan dengan
mengajak siswa untuk mempraktekkan cara menyikat gigi dan
mencuci tangan yang benar.
nilai julanya lebih stabil daripada gula jawa. Juga ingin menginisiasi
pendirian UKM/koperasi untuk mengorganisir produksi olahan kelapa.
Alasan Pembatalan
proses
lama
serta
4. Posyandu
Program posyandu adalah salah satu program dari cluster medika
yang menjadi program pokok non-tema di kkn ppm ugm di desa Tersan
Gede periode antar semester 2015. Posyandu terdiri dari posyandu balita
dan posyandu lansia. Program ini bertujuan membantu masyarakat
dalam serangkaian kegiatan di posyandu seperti: penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin A, pengukuran
tekanan darah, pemberian suplemen makanan, dan sosialisasi Pentignya
ASI. Adanya bantuan dari mahasiswa KKN diharapkan masyarakat
dapat lebih dekat dengan mahasiswa serta dapat menambah pengetahuan
masyarakat mengenai ASI.
Program dilaksanakan 4 dusun di Tersan Gede yaitu dusun Medangan,
dusun Nabin, dusun Bobosan dan dusun Puguhan. Program dilaksanakan
dengan metode survey serta sosialisasi pada saat posyandu berlangsung.
Para kader posyandu dari dusun setempat dibantu dalam menjalankan
kegiatannya di posyandu. Selain itu, warga dibagikan selebaran dan
dijelaskan mengenai manfaat dan keunggulan ASI, serta dampak dari
penggunaan susu formula sebagai pengganti ASI. Persiapan program
meliputi membuat untuk kemudian menyebarkan selebaran. Program
telah berjalan dengan lancar dan mendapat respon yang baik dari warga
desa. Dengan berjalannya program ini warga menjadi lebih dekat dengan
mahasiswa KKN dan mengerti tentang pentingnya ASI eksklusif.
5. Sosialisasi Gizi Seimbang Balita
Sosialisasi Gizi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai
gizi yang seimbang bagi balita dan keluarga. Tujuan utama adalah
memperkenalkan tumpeng gizi seimbang (TGS) yang kini digunakan
sebagai patokan gizi seimbang dan bukan lagi menggunakan aturan 4
sehat 5 sempurna. Sosialisasi dilakukan secara perorangan kepada ibu
dari para balita. Sarana yang digunakan adalah brosur.
6. Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah dan ABATE
Program penyuluhan ini merupakan salah satu program pokok non
tema dari klaster medika pada periode KKN Antar Semester 2015.
Program ini berangkat dari salah satu warga yang mengatakan bahwa
tahun lalu ada warga di dusun Puguhan yang terkena demam berdarah.
Berdasarkan survei pada dusun Puguhan, ditemukan sebuah telaga
buatan yang berisi air kotor dan ikan-ikan yang berpotensi sebagai
sarang nyamuk. Keadaan kolam penuh dengan lumut dan banyak jentik
nyamuk. Warga pun sering menggunakan telaga tersebut untuk mandi
dan mencuci pakaian mereka di sana, sehingga menambah resiko tergigit
nyamuk dan terjangkit penyakit Demam Berdarah.
Program dilaksanakan di dusun Puguhan dengan menggunakan
metode penyuluhan door to door yaitu penyuluhan dari rumah ke rumah
dengan pertimbangan pengalaman KKN tahun lalu yang sulit untuk
mengumpulkan warga. Total waktu pelaksanaan program 11 hari dengan
perincian 9 x 2,5 jam persiapan dan 2 x 3 jam penyuluhan. Persiapan
meliputi survei lokasi kejadian, dinas kesehatan serta puskesmas
setempat, proses administrasi kerjasama, pencarian materi, pembuatan
brosur, dan pembelian abate. Penyuluhan meliputi pemaparan materi,
pembagian brosur dan pembagian abate.
Program telah terlaksana dengan baik dan mendapatkan respon
positif dari warga. Melalui pendekatan personal, warga pun dapat
bercerita lebih banyak mengenai pengalaman pribadi mereka berkaitan
dengan demam berdarah dan informasi yang diberikan dapat lebih
mudah dipahami. Dengan diadakannya program ini diharapkan warga
6
mampu lebih berhati-hati dan dapat melindungi dirinya dan keluarga dari
bahaya penyakit demam berdarah.
7. Sosialisasi Tanda-Tanda Birahi pada Ternak
Sosialisasi tanda-tanda birahi pada ternak merupakan sosialisasi untuk
mengetahui tanda-tanda spesifik pada ternak yang berjenis kelamin
betina pada saat estrus (akan kawin). Pelaksanaan sosialisasi dilakukan
dengan cara mendatangi ke rumah para peternak yang mempunyai
hewan sapid an kambing, kemudian menjelaskan tanda-tanda birahi pada
para peternak. Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar para peternak dapat
mengawinkan hewan ternaknya pada tepat waktu sehingga ternak dapat
bunting dan menghasilkan panen ternak untuk pemiliknya. Selain itu
pentingnya sosialisasi ternak dari rumah ke rumah adalah selain dapat
meningkatkan keakraban dengan peternak di dusun Puguhan, Medangan,
Nabin, dan Bobosan dapat juga mengetahui kendala dan permasalahan
yang dialami oleh peternak
8. Sosialisasi Peningkatan Nilai Jual Bambu
Salah satu sumber daya alam yang ada di desa tersan gede yaitu
Bambu. Bambu di tempat ini sangat melimpah, sehingga saya ingin
meningkatkan nilai jual bambu yang mana masyarkat lebih memilih
menjual bambu secara mentah daripada mengolahnya menjadi kerajinan
maupun furniture. Kegiatan sosialisasi ini di lakukan untuk mengajak
masyarakat menjadi lebih berkreatif untuk membuat bambu menjadi
lebih bernilai. Keigiatan ini dilakukan harisenin yang didatangi oleh 5
peserta dan semua pesertanya sangatlah antusias dalam mengikuti
kegiatan sosialisasi. Banyak terjadi tanyajawab yang seru sehingga
kegitan sosialisasi menjadi bagus.
9. Sosialisasi Larangan Perburuan Liar
Sosialisasi Larangan Perburuan Liar merupakan sosialisasi untuk
memberikan pengetahuan atau edukasi terhadap warga mengenai
larangan dilakukannya larangan perburuan liar terhadap satwa-satwa
tertentu yang dilindungi oleh undang-undang atau peraturan yang
berlaku. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan cara mendatangi ke
rumah-rumah warga, kemudian menjelaskan mengenai tentang aturan
hukum yang berlaku serta jenis satwa yang dilindungi serta dilakukan
7
ketua RT 30 untuk
dalam hal ini adalah filter yang berasal dari dalam diri masing-masing,
kesadaran akan melindungi diri sendiri dari hal-hal yang dapat
mencelakakan diri sendiri sangatlah penting untuk dipahami.
Terkait dengan perilaku menyimpang yang rawan menyerang
pemuda, yaitu penyalahgunaan narkoba. Di beberapa media kerap kali
tersiar bahwa yang menjadi sasaran utama dari pengedar narkoba adalah
para pelajar dan remaja yang pada umumnya masih berada pada usia
produktif, yakni antara usia 11 sampai 24 tahun. Bahaya dan resiko yang
disebabkan oleh narkoba inilah yang menjadi ancaman tersendiri bagi
bangsa kita pada umumnya karena sekali saja seseorang mencoba
narkoba, maka akan sulit baginya untuk berhenti memakainya. Sifat
candu yang dimiliki oleh obat-obatan yang termasuk narkoba membuat
para penggunanya menjadi ingin terus mengkonsumsinya untuk
menghilankan rasa sakit akibat kecanduan obat-obatan tersebut.
Atas dasar tersebut, maka penting untuk diselenggarakan sosialisasi
anti napza kepada pemuda Desa Tersan Gede agar para pemuda
mengetahui seluk beluk mengenai obat-obatan yang tergolong narkoba
dan dapat menghindari bahaya yang ditimbulkannya.
14. Sosialisasi Undang-Undang Desa
Salah satu program pokok yang dilaksanakan oleh KKN-JTG34
bertempat di Balai Desa Tersan Gede, Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang. Sosialisasi ini sesuai rencana program dilaksanakan selama 1
x 5 jam. Sosialisasi ini merupakan program dari klaster sosial humaniora
yang diadakan karena berbagai faktor seperti kurangnya pengetahuan
masyarakat desa mengenai aturan hukum mengenai desa dan juga belum
adanya sosialisasi dari dinas maupun perangkat desa tentang UU ini
karena UU ini masih tergolong baru.
Sosialisasi ini dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 27 Juli 2015
pukul 19.30 22.30 WIB dan pada hari yang sama juga dilakukan
persiapan acara pukul 15.00 17.00 WIB. Total anggaran Rp 200.000,00
dari mahasiswa. Sosialisasi ini diadakan dengan maksud untuk
memberikan informasi mengenai pengakuan dan penghormatan atas desa
yang ada dengan keberagamanya, memberikan kejelasan status
dan
12
13
(UKS),
Kebersihan
Perorangan,
Makanan
Sehat,
jam dan proses cetak brosur selama satu jam. Pelaksanaa program
dilakukan di empat dusun secara paralel dalam satu hari dengan masingmasing waktu 1,5 jam yaitu di dusun Medangan, di dusun Nabin, dusun
Bobosan dan di dusun Puguhan. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu
PKK yang sedang mengadakan perkumpulan rutin. Kegiatan ini berupa
sosialisai kesehatan lingkungan sekaligus survey disertai pembagian
brosur. Biaya yang digunakan untuk kegiatan ini adalah Rp. 35.000,00
untuk pembuatan brosur kesehatan lingkungan.
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu isu penting untuk
dilakukan
sosialisasi
pada
warga
desa.
Kesehatan
lingkungan
Temuan Baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal
dan budaya
Banyaknya pohon kelapa dan pohon salak menjadi salah satu kekayaan
alam di desa Tersan Gede. Adanya budaya campur yang merupakan kesenian
16
sejenis kuda lumping dan keseharian masyarakan untuk mengambil nira dari
pohon kelapa.
Potensi pengembangan/keberlanjutan
Potensi dalam mengolah salak dan bambu menjadi produk baru sangat
diperlukan. Perlu adanya suatu organisasi yang membantu warga dalam
memasarkan hasil kerajinan yang telah mereka buat.
II.
KESIMPULAN
1. Program KKN PPM UGM JTG34 di Tersan Gede sudah terlaksana, namun ada
beberapa program yang masih belum optimal dan maksimal pengerjaannya
sehingga belum bisa dirasakan kebermanfaatannya.
2. Hampir semua program yang dilaksanakan mendapatkan antusias yang sangat
baik dari warga.
III.
SARAN
1. Bidang pertanian merupakan pencaharian utama warga. Namun cara pengelolaan
pertanian yang baik masih sangat kurang. Perlu adanya inovasi untuk menjadikan
bidang pertanian dapat berkembang.
2. Ketrampilan yang sudah diberikan pada warga mengenai pengolahan salak dan
bambu perlu diberikan wadah untuk mendistribusikan hasil pengolahan mereka.
3. Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh dari kota, tetapi akses jalan yang tidak terlalu
baik menuju ke desa tersan gede perlu diperbaiki agar desa ini dapat menjadi desa
yang lebih maju.
IV.
LAMPIRAN
17
salak
wereng
bambu
Gambar
5.
18
19